PENGARUH LAYANAN INTERNET TERHADAP MINAT

PENGARUH LAYANAN INTERNET TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

Penelitian di MA Nurul Falah Cigodeg Petir Kabupaten Serang

Oleh: AMAN SUHERMAN NIM: 0711102001 SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Agama Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH MANSHUR

(STAISMAN) PANDEGLANG 2014

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI i LEMBAR PERSETUJUAN

ii LEMBAR PENGESAHAN

iii LEMBAR PERSEMBAHAN

iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

v MOTTO

vi RIWAYAT HIDUP

vii UCAPAN TERIMA KASIH

viii KATA PENGANTAR

x DAFTAR ISI

xii DAFTAR TABEL

xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………….......

B. Identifikasi Masalah……………………………..............

C. Perumusan Masalah……………........................................ 10

D. Tujuan Penelitian………………........................................ 11

E. Kegunaan Penelitian........................................................... 11

12

F. Kranngka Berfikir ………………………………………

3. Macam – Macam Minat Belajar Siswa.......................

4. Indikator Minat Belajar Siswa..................................... 68

5. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa...........................................................................

C. MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

1. Pengertian Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

2. Kedudukan Aqidah Akhlak Sebagai Mata Pelajaran

BAB IV : ANALLISIS

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EMPIRIK

A. layanan Internet ................................................................ 80

B. Minat Belajar .....................................................

C. Hubungan Layanan Internet Terhadap Minat Belajar Siswa .................................................................................. 92

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………….......... 100

B. Saran…………………………………………………… 101

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian Lampiran 2 Perhitungan Statistik Dasar

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Keadaan Guru Ma Nurul Falah Cigodeg Petir ........................................ 27 Tabel 2.2. Keadaan Siswa Ma Nurul Falah Cigodeg Petir....................................... 30 Tabel 2.3. Keadaan Fasilitas Pendidikan MA Nurul Falah Cigodeg Petir.............. 31 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel X............................................................. 82 Tabel 4.2. Menghitung Chi Kuadrat Variabel X..................................................... 85 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Y............................................................. 88 Tabel 4.4. Menghitung Chi Kuadrat Variabel Y...................................................... 91 Tabel 4.5. Distribusi Data Variabel X dan Y .......................................................... 93 Tab el 4.1. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Momen.................... 98

KATA PENGANTAR

Mengantarkan tentang substansi layanan internet; layanan internet memuat berbagai informasi yang diinginkan sehingga dapat mempermudah siswa dalam mengerjakan tugas sekolah dan mencari informasi yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan juga layanan internet bisa dimanfaatkan di luar jam sekolah. Sebagaimana kutipan dari buku media pendidikan “ media

pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dapat membantu mengatasi hambatan dalam belajar. Internet dapat digunakan sebagai sarana untuk mencari apapun di dunia maya, tahukah kita selama ini apa saja manfaat dan layanan apa saja yang diberikan. Penggunaan internet telah masuk dalam semua aspek kehidupan. Berikut manfaat dari penggunaan internet di beberapa bidang diantaranya: 1) Bidang pendidikan b) Biang ekonomi dan bisnis c) Bidang pemerintahan d) Bidang sosial e) Bidang kegamaan f) Sarana bersosialisasi dan mencari sahabat g) Sarana hiburan.

Mengantarkan tentang substansi minat belajar siwa; Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya. Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.

Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika penelitian sebagaimana berikut: Bab I : Pendahuluan yang didalamnya berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, langkah-langlah penelitian, sistematika penulisan. Bab II : Kondisi objektif MA Nurul Falah Cigodeg terdiri dari sejarah singkat MA Nurul Falah Cigodeg petir, Visi dan Misi dan strategi pengembangan, sarana dan prasarana, keadaan guru dan pegawai, keadaan siswa, kegiatan pembelajaran di MA Nurul Falah Cigodeg Petir Kabupaten Serang. Bab III : Analisis teoritis tentang pengaruh layanan internet (a. Pengertian layanan internet b. Perkembangan teknologi internet c. Kedudukan layanan internet dalam proses pembelajaran d. kelebihan dan kekurangan layanan internet e. Faktor yang mempengaruhi layanan internet) terhadap minat belajar (a. Pengertian minat belajar b. Fungsi minat belajar c. Macam-macam minat belajar d. faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar) siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak. Bab IV: Analisis Empirik Penelitian dan Pembahasan Tentang Pengaruh Layanan Internet Terhadap Minat Belajar Siswa Bab

V : Penutup yang berisi simpulan dan saran

Pandeglang, 0ktober 2014 Penulis

Aman suhermans

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena ada interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu tanda bahwa orang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseoarang itu yang mungkin terjadi disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan ketrampilan atau sikapnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya- upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut untuk bisa menggunakan alat-alat yang disediakan oleh Sekolah dan alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan sistematis.

Proses pembelajaran lebih diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi. Otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi tersebut dan tidak berupaya Proses pembelajaran lebih diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi. Otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi tersebut dan tidak berupaya

Sabda Nabi : “ Didiklah (ajarkanlah) ana k-ana k kalian Ilmu Pengetahuan , tidak seperti yang pernah diajukan kepada kalian , karena mereka dilahirkan

diciptakan bagi generasi zaman yang bukan generasi zaman kalikan 1 ”

Karna hidup di jaman yang serba canggih ini, manusia jikalau tidak punya pendidikan akan ketinggalan. Nabi muhammad diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak. Membawa manusia dari jaman kebodohan menuju jaman modern seperti sekarang ini.

Dalam undang –undang pendidikan No. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran sekolah pada bab III pasal 4 tercantum bahwa pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahtraan masyarakaht dan tanah air.

Pendidikan nasional didasarkan atas landasan konstitusinal/undang-undang dasar 1945 pada bab XIII pasal 31 yang berbunyi:

Ayat 1 : Tiap- tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran

1 Drs H. Jamaludin, Drs. Abdullah aly (Kapita Selekta Pendidikan Islam) cv pustaka setia cet:1 1998. h. 21

Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan undang-undang.

Undang – undang dasar 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mendapat pendidikan dan pengajaran. Ini berarti adanya kewajiban belajar yang memberi kesempatan dan mengharuskan belajar kepada setiap anak hingga usia tertentu sekurang-kurangya usia 13 tahun.

Undang – undang dasar 1945 meginginkan adanya suatu sistem pengajaran nasional yang disesuaikan dengan kebudayaan dan tuntutan nasional. Usaha-usaha ke arah itu sudah banyak dilakukan melalui pembaharuan pendidikan di Indonesia.

Sudah jelas bahwasanya tujuan pendidikan yaitu untuk membentuk karakteristik siswa yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain dan juga terhadap negara. Begitu juga negara berkewajiban untuk memberikan pendidikan terhadap warga negaranya yang diatur dalam peraturan pemerintah.

Tujuan pendidikan Islam harus berorientasi pada hakekat pendidikan yang meliputi beberapa aspeknya, misalnya tentang:

1. Tujuan dan hidup manusia . Tujuan diciptakan manusia hanya untuk pengabdi kepada Allah SWT. Indikasi tugasnya berupa ibadah dan tugas wakil dimuka bumi(kholipah Allah).pirman Allah SWT:

“Sesunguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, tuhan sekalian alam .”(Q.S Al- Anam ayat 162)

2. Memperhatikan sipat-sipat manusia yaitu manusia sebagai mahkluk unik yang mempunyai beberapa potensi bawaan, seperti fitroh, bakat, minat, sifat, dan karakter, yang berkecenderunagan pada AL-Hanief (rindu akan kebenaran dari tuhan) berupa Agama Islam (Q.S Al –Kahpi ayat 29 ) sebatas kemampuan kapasitas, dan ukuran yang ada

3. Tuntutan masyarakat. Tuntutan ini baik berupa pelestarian nilai –nilai budaya yang telah melembaga dalam kehidupan suatu masyarakat, maupun pemenuhan terhadap tuntutan kebutuhan hidupnya dalam mengantisipasi perkembangan dunia Modern .

4. Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam mengandung nilai yang dapat meningkatkan kesejahteran hidup manusia di dunia untuk memgelola dan memanfaatkan dunia sebagai bekal kehidupan di akherat. Dalam hadist di sebutkan: ” kada al-paqran yakuna kupron ”, kemerataan itu hampir saja mendatangkan kekupuran. Dimensi tersebut dapat memadukan antara hidup dunia dan ukhrowi. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu materi penting dalam

pelaksanaan pendidikan formal terutama yang berbasis umum. Hal tersebut dikarenakan materi Pendidikan Agama Islam merupakan satu-satunya wahana untuk memberikan pengetahuan keagamaan, jika peserta didik tidak mengikuti kegiatan- kegiatan yang bernuansa religius selain di sekolah, maka guru memegang peranan pelaksanaan pendidikan formal terutama yang berbasis umum. Hal tersebut dikarenakan materi Pendidikan Agama Islam merupakan satu-satunya wahana untuk memberikan pengetahuan keagamaan, jika peserta didik tidak mengikuti kegiatan- kegiatan yang bernuansa religius selain di sekolah, maka guru memegang peranan

Kegiatan belajar mengajar yang dapat melahirkan interaksi-interaksi antar potensi yang ada dalam diri peserta didik merupakan suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal diantaranya bagaimana guru dengan segenap pengalaman dan pengetahuannya mampu mengelola dengan menggunakan metodelogi yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.

Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat Pendidikan Agama Islam kurang begitu diminati oleh peserta didik. Banyak yang menganggap bahwa pendidikan agama Islam sudah mereka dapat dalam sekolah-sekolah non formal yang ada di Musholla atau di Masjid sehingga minat untuk belajar agama islam sangatlah kurang.

Selain dari pada itu pembelajaran Aqidah Akhlak dirasa kurang menarik minat siswa karena tidak adanya metode yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran tersebut.

Pelajaran Aqidah Akhlak akan selalu bersinggungan dengan kehidupan manusia sehari-hari, sebab sebagai insan yang beragama Islam maka Aqidah dan Akhlak yang sesuai dengen ajaran agama Islam akan selalu melekat pada kehidupan mereka.

Untuk itu perlu adanya metode pembelajaran yang tepat untuk mengajar pendidikan agama terutama mata pelajaran Aqidah Akhlak di Sekolah. Seperti kita ketahui bahwa mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang Untuk itu perlu adanya metode pembelajaran yang tepat untuk mengajar pendidikan agama terutama mata pelajaran Aqidah Akhlak di Sekolah. Seperti kita ketahui bahwa mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang

Sebagaimana dipahami bahwa para remaja berkembang secara integral, dalam arti fungsi –fungsi jiwanya saling mempengaruhi secara organik. Karenanya sepanjang perkembangannya membutuhkan bimbingan sebaik –baiknya dari orang yang lebih dewasa dan bertanggung jawab terhadap jiwa para remaja yang menurut kodratnya terbuka terhadap pengaruh dari luar.

Namun tidak jarang para remaja mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemelut batin yang mereka alami itu. Pelarian batin ini terkadang akan mengarah ke perbuatan negatif dan merusak, seperti kasus narkoba, tawuran antar pelajar, maupun tindak kriminal merupakan bagian dari kegagalan para remaja dalam menemukan jalan hidup yang dapat menentramkan gejolak batinnya. Sehingga jika tingkah laku yang diperlihatkan sesuai dengan norma yang berlaku, maka tingkah laku tersebut dinilai baik dan diterima. Sebaliknya, jika tingkah laku tersebut tidak sesuai atau bertentangan dengan norma yang berlaku, maka tingkah laku dinilai buruk dan ditolak.

Akibatnya peranan serta efektivitas pendidikan aqidah akhlak di MA Nurul Falah Cigodeg Petir sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat dipertanyakan.

Dengan demikian jika pendidikan aqidah akhlak yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik. Juga sebagaimana diketahui, bahwa inti ajaran Islam meliputi: masalah keimanan (aq idah), masalah keislaman (syari‟ah), dan masalah ikhsan (akhlak) (Zuhairini dan Abdul Ghofir, 2004 : 48).

Dengan pendidikan aqidah akhlak diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswa yang diwujudkan dalam tingkah laku terpuji. Karena tingkah laku ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang didasari oleh pribadi seseorang.

Kesadaran merupakan sebab dari tingkah laku. Artinya, bahwa apa yang dipikir dan dirasakan oleh individu itu menentukan apa yang akan dikerjakan. Adanya nilai yang dominan mewarnai seluruh kepribadian seseorang dan ikut serta menentukan tingkah lakunya. Dengan demikian dapat disadari betapa pentingnya peranan pendidikan aqidah akhlak dalam membentuk tingkah laku siswa seutuhnya.

Maka dari itu, pendidikan aqidah akhlak mempunyai arti dan peranan penting dalam membentuk tingkah laku siswa seutuhnya. Sebab dengan pendidikan aqidah akhlak ini siswa tidak diarahkan kepada pencapaian kebahagiaan hidup di dunia saja, tetapi juga untuk kebahagiaan hidup di Akhirat.

Dengan pendidikan aqidah akhlak siswa diarahkan mencapai keseimbangan antara kemajuan lahiriah dan batiniah, keselarasan hubungan antara manusia dalam lingkup sosial masyarakat dan lingkungannya juga hubungan manusia dengan

Tuhannya. Dengan pendidikan aqidah akhlak pula siswa akan memiliki derajat yang tinggi yang melebihi makhluk lainnya.

Pada akhirnya dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pendidikan aqidah akhlak dapat dipandang sebagai suatu wadah untuk membina dan membentuk tingkah laku siswa dalam mengembangkan pengetahuan ( kognitif ), sikap ( afektif ) serta pembiasaan ( psikomotorik ). Oleh sebab itu pendidikan aqidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan pola tingkah laku siswa yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan, penalaran, perasaan dan indera. Pendidikan aqidah akhlak dengan tujuan semacam itu harus melayani pertumbuhan siswa dalam segala aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah maupun bahasa. Pendidikan aqidah akhlak harus mendorong semua aspek tersebut ke arah keutamaan serta pencapaian kesempurnaan hidup berdasarkan nilai-nilai Islam.

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu .Minat merupakan salah satu faktor yang cukup penting yang mempengaruhi kemampuan membantu. Minat adalah perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. minat adalah suatu kecendrungan yang tetap tapi memperhatikan dan mengenang ke berapa kegiatan. Minat seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan. Menurutnya faktor-faktor yang mempengaruhi minat diantaranya adalah pekerjaan sosial ekonomi

bakat jenis kelamin, pengalaman, Kepribadian dan pengaruh lingkungan 2

2 Prof. Dr. Iskandar Wassid, M.Pdn Dr. H. Dadang sunendar, M.HUM “Strategi Pembelajaran Bahasa ” ( PT Remaja Rosda Karya. Bandung 2009 ). h. 113

Jadi sebenarnya perbuatan itu dapat diberi nilai baik atau buruk karena dilihat dari niat orang yang melakukannya. Maka perbuatan yang disertai dengan niat baik, maka bernilai baik, meskipun mengakibatkan keburukan. Dan perbuatan dengan niat buruk tetap bernilai buruk, meskipun menghasilkan kebaikan .Rasulullah SAW bersabda:

Artinya ” Segala perbuatan selalu mempunyai niat, dan perbuatan itu dinilai sesuai dengan niatnya”. (H.R.Bukhari-Muslim). (Asmaran, 2002:36).

Sejalan dengan itu Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan Akademis, seperti diceritakan

dalam buku “NERDS 2.0.1”. Demikian pula Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan Akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru justru muncul di

bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak cerita tentang manfaat layanan Internet bagi bidang pendidikan.

Kegiatan pembelajarn di MA Nurul Falah Cigodeg dihadapi dengan permasalahan minat siswa terhadap mata pelajaran aqidah akhlak itu sangat kurang, yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya yang pertama disebabkan oleh administrasi sekolah yang manajemenya tidak teratur, kedua gaya mengajar guru yang kurang profesional terhadap mata pelajaran aqidah akhlak, ketiga disebabkan oleh keadaan lingkungan yang kurang nyaman dan kurangnya pasilitas pembelajaran shingga menyebabkan siswa untuk mencari pelarian yaitu dengan menggunakan layanan internet, baik pada jam mata pelajaran dan di luar mata pelajaran.

Berdasarkan survei lapangan siswa yang berada di MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada waktu jam mata pelajaran aqidah akhlak mereka lebih memilih bolos sekolah ketimbang belajar didalam kelasyang mereka pandanng sangat membosankan dan mencari pelarian yaitu dengan menggunakan layanan internet.

Untuk mengetahui apakah layanan internet itu berpengaruh terhadap miat belajar siswa Madrasah Aliyah Cigodeg Petir Kec. Petir Kab. Serang. Dengan

mengambil judul Pengaruh Layanan Internet Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Aliyah Nurul F alah Cigodeg Petir Kec. Petir Kab. Serang .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas

1. Apakah layanan internet berpengaruh terhadap siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

2. Apakah kedisiplinan berpengaruh terhadap siswa di MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

3. Apakah lingkungan sekolah berpengaruh terhadap siswa di MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

4. Apakah peran guru berpengaruh terhadap minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

5. Apakah sarana dan prasarana sekolah berpengaruh terhadap minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

6. Apakah perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

7. Apakah gaya mengajar guru berpengaruh terhadap minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

8. Apakah bakat yang dimiliki berpengaruh terhadap minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

9. Apakah teman sebaya berpengaruh terhadap minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

10. Apakah kebaikan orang tua berpengaruh terhadap minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada mata pelajaran aqidah akhlak.

C. Perumusan Masalah

Agar perumusan masalah dalam penelitian ini jelas dan terarah maka masalah tersebut perlu dirumuskan terlebih dahulu dengan maksud memperjelas masalah yang sebenarnya. Maka rumusan masalah tersebut penulis jabarkan dalam bentuk pertanyaan, penelitian, sebagai berikut :

1. Bagaimana layanan Internet di MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ?

2. Bagaiman Minat Belajar Siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir Pada Mata Pelajaran Aqidah Ahlak ?

3. Apakah Terdapat Pengaruh layanan Internet Terhadap Minat Belajar Siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui layanan internet MA Nurul Falah Cigodeg Petir. 2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Ahlak. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan layanan Internet Terhadap Minat Belajar Siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir Pada Mata Pelajaran Aqidah Ahlak.

E. Kegunaan Penelitian

Melalui Penelitian ini, diharapkan terjadi perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa sehingga dapat memberikan manfaat kepada :

1. Peneliti

a. Megetahui permasalahan dalam proses dan hasil pembelajaran.

b. Memperoleh masukan dari pendidik.

c. Mengetahui kelemahan siswa dalam pembelajaran .

2. Guru

a. Dapat menambah wawasan tentang pelaksanaan proses pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran .

c. Dapat mengembangkan penggunaan metode dalam pembelajaran .

3. Siswa

a. Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran a. Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran

c. Memotivasi minat siswa untuk mengikuti pembelajaran .

F. Kerangka Berfikir

Seorang guru diharapkan bisa mengarahkan siswanya untuk menambah waktu belajarnya dengan mengakses layanan Internet dan juga seorang guru harus mampu memberikan pengarahan dan penjelasan tenang kerugian-kerugian dalam mengakses layanan Internet karena layanan Internet merupakan sebuah dunia tanpa penguasa, yang artinya semua orang mempunyai hak yang sama di Internet.

Penggunaan layanan Internet dalam pendidikan memang mempunyai pengaruh yang sangat besar di dalam pribadi siswa. Siswa memang harus dituntun untuk menggunakan teknologi layanan Intenet tersebut secara bijak.

Banyak terjadi kejadian yang dilakukan oleh siswa dalam menggunakan layanan Internet, misalnya siswa membuka situs-situs porno yang seharusnya tidak dilakukan oleh para generasi bangsa. Memang para guru juga dituntut untuk mengajarkan cara menggukan layanan Internet tersebut dengan benar dan tidak menggunakan layanan Internet tersebut untuk kejahatan.

Untuk itu peran orang tua dan semua elemen masyarakat sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak didik guna mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya

Dengan pengetahuan layanan Internet diharapkan siswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuannya sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak bisa bertambah dan prestasi belajarnyapun bisa ditingkatkan. Minat Dengan pengetahuan layanan Internet diharapkan siswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuannya sehingga minat belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak bisa bertambah dan prestasi belajarnyapun bisa ditingkatkan. Minat

Persoalannya saat ini adalah minat peserta didik yang berbeda atau bahkan tidak adanya minat pada diri peserta didik. Minat tersebut ada yang berasal dari diri peserta didik yang disebut bakat. Tapi, ada kalanya minat tersebut perlu mendapatkan pengaruh dari lingkungan.

Minat dari lingkungan tersebut yaitu dengan mengadakan layanan internetdi sekolah untuk menarik peserta didik supaya mau mengikuti proses pembelajaran dengan aktif, karena adanya pengaruh dari Layanan internet mudah-mudahan dapat meningkatkan minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka penulis menguji skema penelitian sebagaimana di bawah ini.

PENGARUH

Layanan internet Minat belajar siswa 1. Menggunakan Internet dengan

1. Dorongan dari dalam diri sendiri teman sekolah/teman bermain.

2. Motiv sosial 2. Menggunakan layanan Internet

3. Faktor emosional ketika pulang sekolah.

4. Rajin Dalam Belajar 3. Menggunakan layanan Internet

5. Konsentrasi terhadap pelajaran 5. Konsentrasi terhadap pelajaran

G. Hipotesis Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Apabila penulis telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka penulis dapat membuat suatu teori sementara yang kebenarannya masih harus diuji.3

Sedangkan menurut Sudarto, Hipotesis adalah pendapat atau kesimpulan sementara, dengan kata lain suatu pendapat yang kita gunakan untuk menangkap kenyataan kebenaran dari suatu hal yang belum terbukti kebenarannya atau merupakan perjelasan percobaan ke arah perjalanan penjelasan yang pasti, tetapi ada alasannya yang merupakan suatu kesimpulan yang agak pasti.4

Berdasarkan kerangka berpikir di atas Dan menelaah berbagai sumber, penulis menyatakan dugaan sementara bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh layanan Internet dengan Minat belajar siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir Pada Mata Pelajaran Aqidah Ahlak, maka selanjutnya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

3 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT Rineka Cipta,1998). h 71

4 Sudarto. Metode Penelitian Filsafat. (Jakarta: PT PT Grafindo Persada,1997).

h 53

H o : Diduga layanan Internet berpengaruh terhadap Minat Belajar Siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.

H a : Diduga layanan Internet tidak berpengaruh terhadap Minat Belajar Siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir Pada Mata Pelajaran Aqidah Ahlak.

G. Langkah-Lankah Penelitian

Langkah langkah penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Menentukan lokasi Dalam penelitian ini, ditentukan lokasi di MA Nurul Falah Cigodeg Petir Desa Petir Kecamatan Petir Kabupaten Serang, karna di Sekolah itu kadang-kadang siswa pada waktu jam pembelajaran aqidah akhlak banyak menggunakan layanan internet, apakah yang membut keadaan seperti itu, maka penulis tertarik untuk meneliti di Sekolah MA Nurul Falah Cigodeg Petir.

2. Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kuallitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 5 populasi dapat dilakukan apabila penelitian ingin melihat liku-liku yang ada dalam populasi. Oleh karena

itu, subyeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi. Berdasarkan penelitian tersebut, maka populasi yang akan diteliti dalam Skripsi ini adalah

5 Prof. Dr. Sugiono “Metodologi Penelitian Peendidikan” (ALFABETA, CV. JL. Gegerkalong Hilir N0. 84 Bandung). H. 117 5 Prof. Dr. Sugiono “Metodologi Penelitian Peendidikan” (ALFABETA, CV. JL. Gegerkalong Hilir N0. 84 Bandung). H. 117

b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik pengambilan sampel adalah simpel random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. 6 Jadi sampel yang ditetapkan yaitu 40 orang . Hal ini sesuai dengan pendapat suharsimi arikunto

bahwa populasi yang berjumlah 100 orang dapat diambil 20 % atau lebih.

3. Metodologi Penelitian Metode yang penulis gunakan adalah metode survey yaitu digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, 7 tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data , misalnya dengan mengedarkan kuesioner,

test, wawancara dan sebagainya.

4. Tekhnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dinginkan , maka dilakukan riset perpustakaan dan lapangan. Riset perpustakaan bertujuan untuk mempelajari buku-buku yang relevan dengan penelitian, sedangkan riset lapangan dilakukan untuk memperoleh data empirik dengan menggunakan tekhnik berikut:

6 Sugiono . metode penelitian pendidikan. (ALFABETA, CV. Jl. Geger kalong Hilir No. 84 Bandung).h. 12

7 Ibid. h.12 7 Ibid. h.12

c. Angket Angket adalah suatu cara alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaanyang disampaikan kepada responden untuk dijawab. Data disusun sedemkian rupa, respon tinggal hanya mengisinya, untuk mempermudah data-data yang sumbernya dari siswa sebagai sampel penelitian, penggunaan angket ini untuk pengumpulan data tentang layanan internet (Variabel X) dan (Variabel Y) Yaitu minat belajar siswa.

5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah pengolahan data dianalisis untuk menjawab rumusan masalah. Setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan sesuai dengan urutan hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain, untuk mencari frekuensi dan persentase jawaban yaitu dengan menggunakan analisis kuantitatif.

a. Kuantifikasi data Data hasil penyebara angket menggunakan skala likert yaitu 1.jawaban (a) diberi sekor : 5 2.jawaban (b) diberi sekor : 4

3.jawaban (c) diberi sekor : 3 4.jawaban (d) diberi sekor : 2 5.jawaban (e) diberi sekor : 1

b. Mencari range dengan rumus: R: (H-L) + 1

c. Menentukan jumlah kelas, dengan dengan rumus: K : 1+ (3,3) logn d. Menentukan panjang kelas, dengan rumus :

i =R:K e. Membuat tabel distribusi frekuensi, masing-masing variabel f. Menentukan gejala-gejala pusat/tendensi sentral dengan cara:

1. Menghitung mean, dengan rumus :

2. Menghitung median dengan rumus : ( 1 2 N fkb ) i

Mdn

fi

3. Menghitung modus dengan rumus :

4. Menghitung Standar deviasi dengan rumus :

2 n  fiXi  (  fiXi ) S 

h. Uji normalitas dengan langkah-langkah sebagai berikut

1. Mencari harga z, d hitung dengan rumus :

Bk X

Z hitung  

SD

2. 2 Menghitung X ( chi quare) dengan rumus :

X   Ei

2 ( Oi Ei )

i. Mencari drajat kebebasan dengan rumus : DK = K - 3

J. Analisis korelasional (produck moment) dengan rumus :  xy

r xy  2 x 2 y

Penetapan penafsiran korelasi (product momen) dengan rumus sebagai berikut:

1. 0,0 – 0,20 = sangat lemah atau sangat rendah 2. 0,20 – 0,40 = rendah 3. 0,40 – 0,60 = sedang atau cukup 4. 0,60 – 0,80 = kuat dan tinggi 5. 0,80 – 1,00 = sangat kuat atau sangat tinggi

j. Uji signifikasi korelasi dengan rumus : r 2 n  2

8 Ibid, h. 273 8 Ibid, h. 273

2 D= r x 100 %

H. Sistematika Penulisan

Adapun sitematika penulisan skripsi ini tersusun pada lima BAB, yang sama lainnya berupa rangkaian pembahasan yang terpadu. BAB I

: Pendahuluan yang didalamnya berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, langkah-langlah penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : Kondisi objektif MA Nurul Falah Cigodeg terdiri dari sejarah singkat MA Nurul Falah Cigodeg petir, Visi dan Misi dan strategi pengembangan, sarana dan prasarana, keadaan guru dan pegawai, keadaan siswa, kegiatan pembelajaran di MA Nurul Falah Cigodeg Petir Kabupaten Serang.

BAB III : Analisis teoritis tentang pengaruh layanan internet (a. Pengertian layanan internet b. Perkembangan teknologi internet c. Kedudukan layanan internet dalam proses pembelajaran d. kelebihan dan kekurangan layanan internet e. Faktor yang mempengaruhi layanan internet) terhadap minat belajar (a. Pengertian minat belajar b. Fungsi minat belajar c. Macam-macam minat belajar d. faktor-faktor yang BAB III : Analisis teoritis tentang pengaruh layanan internet (a. Pengertian layanan internet b. Perkembangan teknologi internet c. Kedudukan layanan internet dalam proses pembelajaran d. kelebihan dan kekurangan layanan internet e. Faktor yang mempengaruhi layanan internet) terhadap minat belajar (a. Pengertian minat belajar b. Fungsi minat belajar c. Macam-macam minat belajar d. faktor-faktor yang

BAB IV : Analisis Empirik Penelitian dan Pembahasan Tentang Pengaruh Layanan Internet Terhadap Minat Belajar Siswa

BAB V : Penutup yang berisi simpulan dan saran

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PROFIL MADRASAH ALIYAH CIGODEG PETIR

A. Kondisi Objektif MA Nurul Falah Cigodeg Petir

1. Sejarah MA Cigodeg Nurul Falah Petir

Sekolah Madrasah yang dirintis langsung oleh tokoh masyarakat setempat merupakan wujud keinginan menjadi masyarakat yang maju, serta berilmu pengetahuan dan bisa bersaing dengan masyarakat lainnya pada umumnya. Masyarakat Sindangsari menyadari betapa pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk menuju pada kehidupan yang lebih baik di Dunia maupun Akhirat. Nama Madrasah Aliyah Nurul Falakh Cigodeg, Nomor Statistik, 121236040032 Akreditasi Madrasah (B), Nama Kepala Madrasah Aliyah H.Alim Efendi, Nama Yayasan Nurul Falah Cigodeg, Alamat Yayasan Cigodeg Desa Sindangsari Kec Petir, NPWP :00.585.936.8-401.000, Nomor Akte Pendirian Yayasan : 22 kepemilikan Tanah : Yayasan , luas Tanah 1150 M2, Setatus Bangunan Yayasan, luas Bangunan 224 M2.

2. Letak Geografis

MA Nurul Falakh Cigodeg Petir Serang terletak di jalan raya Tunjung Teja Desa Sindangsari Petir Kecamatan Petir Kabupaten Serang Propinsi Banten. Sedangkan jarak MA Nurul Falah Cigodeg Petir dengan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Serang ± 8 KM

Adapun batas lokasi Madrasah Aliyah Nurul Falah Petir sebagai berikut

a. Sebelah timur berbatasan dengan pondok pesantren modern Dar Et-taqwa

b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Wadas Petir

c. Sebelah selatan berbatasan dengan SD Sindangsari

d. Sebelah utara berbatasan dengan Mesjid dan Alun-alun Petir

B. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Madrasah Aliyah Nurul

Falah Cigodeg Petir

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. 9

9 Undang-Undang SIKDIKNAS, NO. 20 Tahun 2003, jakarta, Media Wacana ,.. 03, h. 20

Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, khalifah di permukaan bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.

Hasbullah mengatakan pendidik ialah orang yang memikul pertanggung jawaban untuk mendidik. 10

Secara umum dikatakan bahwa setiap orang dewasa dalam masyarakat dapat menjadi pendidik, sebab pendidikan merupakan suatu perbuatan sosial, perbuatan fundamental yang menyangkut keutuhan perkembangan pribadi anak didik menuju pribadi dewasa susila, dalam artian bertindak sesuai dengan norma dan nilai-nilai itu atas tanggung jawab sendiri demi kebahagiaan dirinya dan kebahagiaan masyarakat atau orang lain.

Tenaga pendidik yaitu guru adalah semua orang yang penuh memberikam suatu ilmu atau kepandaian tertentu seseorang atau sekelompok orang. 11

Untuk memberikan ilmu seorang pendidik harus memiliki kematangan profesional (kemampuan mendidik), yakni menaruh perhatian dan sikap cinta terhadap anak didik serta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang

10 Hasbullah “Dasar-dasar ilmu pendidikan”PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2006. h. 17 11 Drs Ngalim purwanto MP “Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Peraktis”. PT REMAJA

ROSDAKARYA BANDUNG. H. 138.

anak didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunakan cara- cara mendidik.

Guru adalah orang dewasa yang mempunyai kriteria pendidikan sesuai dengan profesi, dan tingkatannya masing-masing, kualifikasi SI, S2 dan S3, yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan..

Guru yaitu orang yang diserahi tanggung jawab sebagai pendidik di dalam lingkungan kedua (sekolah), guru memiliki peranan sebagai pengelola kegiatan

belajar-mengajar di kelas. 12

Di Sekolah swasta tenaga pegajar kebanyakan mempekerjakan guru yang tidak sesuai dengan kualifikasinya sebagai guru. Kadang-kadang guru yang jurusannya PAI tapi mengajar matematika, itu semua dikarnakan adanya sistem nepotisme dalam kubu yayasan tersebut. Hal ini yang membuat murid tidak mendapatkan hak pengajarannya sebagai peserta didik. Guru adalah orang tua di Sekolah yang memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan pengajaran kepada siswa.

Pada sekarang ini guru berkembang sesuai dengan fungsinya dalam membina dan mencapai tujuan pendidikan. Guru diartikan sebagai orang mengajar atau pendidik, sebagai layanan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar intraksli satu sama lain dimana antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Dengan

12 Drs. H. Fuad Ihsan “Dasar-Dasar Kependidikan” PT RINEKA CIPTA, JAKARTA, 2005. h. 198 12 Drs. H. Fuad Ihsan “Dasar-Dasar Kependidikan” PT RINEKA CIPTA, JAKARTA, 2005. h. 198

Peter mengemukakan ada tiga tugas pokok profesi guru, yaitu a. guru sebagai pengajar, (b) guru sebagai sebagai pembimbing dan (c) guru sebagi administrator

kelas. 13

Mengingat pentingnya tugas dan fungsi guru tersebut, MA Nurul Falah Cigodeg Petir menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan dengan pendidikan yang sesuai dengan jurusannya, keadaan guru MA Nurul Falakh Cigodeg Petir dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

13 Drs. Nana Sudj ana “dasar-dasar proses belajar mengajar”SINAR BARU ALGENSINDO BANDUNG 2010. h.15

Tabel 2.1 Keadan Guru di MA Nurul Falah Cigodeg Petir Priode 2011-2013

Tugas NO

Nama .TTL

Pendidikan

Jabatan Mata Pelajaran Kelas Tambahan

1 2 3 5 6 Ade nurasiah, S.Ag

Guru Madya

B. Arab, Quran

X,XI,XII Waka Sarana

1 S1/IV

Serang, 03-08-1978

- Wali kelas Nurhasanah, S.Pd.I

PNS III/B

Hadist, SKI

Aqidah ahlak

X,XI,XII Bp/BK Serang, 19-04-1980

2 SI/IV

PNS-III/B

Fiqih, Geografi

- Waka Faroh Nazilah, SE

Guru Non

kurikulum

X,XI,XII Serang 15-12-1972

- Wali kelas XII - bendahara Siti aminah

Guru non

Waka

SBK, Sejarah X,XI,XII Serang, 19-07-1957

4 KPG

Kesiswaan Novi sagita, S.Pd

PNS

Guru Non

XI,XII Perpustakaan Serang 02-07-1953

5 S1

B. Inggris

PNS

Jajuli S.Ag

Guru Non

X,XI,XII Serang 034-06-1977

Agus tomi S. Kom

Guru Non

X,XI,XII Serang 11-08-1986

Asmawati S. Ag

Guru Non

X Jakarta 08-06-1976

8 SI

B. Inggris

PNS

Hernawati S. Pd.I

Guru Non

X,XI,XII Serang 24-02-1982

9 SI

B. Indonesia

PNS

Aditia

Guru Non

XI,XII Penjaskes Jakarta 03-03-1989

Drs. Djejden Zainal HD

Guru Non

PKN, Sosiologi X,XI,XII karawang 10-03-1953

11 S1

PNS

Rina sofianti S.Pd

Guru Non

Biologi, kimia

X Serang, 20-07-1985

13 Faiqoh, Amd

Tata usaha Dari tabel di atas, seiring perkembangan jaman dengan jerih payah pengurus

D3 Karyawan

Tata usaha

dan para pendidik MA Nurul Falah Cigodeg Petir serta dukungan masyarakat Petir yang solid, perlahan tapi pasti Sekolah Madrasah tersebut berkembang dengan dan para pendidik MA Nurul Falah Cigodeg Petir serta dukungan masyarakat Petir yang solid, perlahan tapi pasti Sekolah Madrasah tersebut berkembang dengan

Dari tabel di atas rata-rata tenaga pendidik dan berlatarbelakang pendidikan S1 meskipun masih ada yang diploma secara umum, alhamdulillah sudah mengalami perbaikan dari aspek pendidikan dan kependidikan dan telah memenuhi kualifikasi te yang sesuai dengan keahliannya.

2. Keadaan Siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir

Siswa atau peserta didik adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, fsikologis, sosial dan religius dalam mengarungi

kehidupan di dunia dan di akherat kelak. 14

Definisi tersebut memberi arti bahwa peserta didik merupakan individu yang belum dewasa, karenanya memerlukan orang lain untuk menjadikan dirinya dewasa, orang lain itu adalah Guru.

Anak kandung adalah peserta didik dalam keluarga, murid adalah peserta didik di Sekolah, anak-anak penduduk adalah peserta didik masyarakat sekitarnya dan umat beragama menjadi peserta didik rohaniawan dalam suatu Agama. Siswa sebagai

14 Drs. Abdul Mujib, M.Ag. “ Ilmu Pendidikan Islam” Jakarta Kencana, 2006 Ed. 1. h. 23.

pelaksana petunjuk tertulis dalam modul yaitu sebagai pembaca, pemikir, penemu dan pemecah masalah. 15

Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya).

Siswa sebagai pelaksan petunjuk tertulis dalam model yaitu sebagai pembaca, pemikir, penemu dan pemecah masalah. 16

Seseorang telah dikatakan telah belajar sesuatu kalau padanya terjadi perubahan tertentu, misalnya dari tidak bisa jadi bisa, dari tidak tahu sopan santun menjadi seseorang yang sangat sopan dan sebagainya.

Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:

1. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnyadan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

2. Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

3. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

4. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yangh setara.

5. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing- masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang

15 Drs. H. Fuad Ihsan “Dasar-Dasar Kependidikan” PT RINEKA CIPTA, JAKARTA, 2005. h. 198

16 Op.cit. h. 198 16 Op.cit. h. 198

Adapun siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir tahun ajaran 2011-2013 berdasarkan hasil observasi dan wawancara berdasarkan setatistik yang ada adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2 Keadaan siswa MA Nurul Falah Cigodeg Petir Priode 2011-2013

Tahun Jumlah(kelas Kelas X

Kelas XI

Kelas XII

Ajaran

VII, VIII, IX)

Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel

Berdasarkan tabel di atas jumlah siswa dari tahun ke tahun mengalami kenaiakan, jumlah siswa kelas XII 40 siswa, siswa kelas XI 50 dan kelas X 52 siswa. Itu artinya siswa yang masuk ke MA Nurul Falah Cigodeg mengalami pertambahan siswa pada setiap tahun pelajaran.

Mudah-mudahan sampai tahun kedepannya terus mengalami kenaikan jumlah siswa. Jika managemen sekolahnya teratur sekolah akan lebih maju dan berkembang. apalagi jika sistem penganut kerajaan dihilangkan, insya-Allah sekolah akan

17 Hasbullah. “Dasar-dasar Ilmu pendidikan” PT Raja Grafindo Persada JAKARTA. h. 310 17 Hasbullah. “Dasar-dasar Ilmu pendidikan” PT Raja Grafindo Persada JAKARTA. h. 310

C. Keadaan Fasilitas Pendidikan

Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan

peserta didik. 18

Fasilitas pendidikan merupakan hal yang utamaa dalam pencapaian tujuan, baik langsung. Oleh karena itu Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Nurul Falah Cigodeg Petir memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai diantaranya:

Tabel 2.3

Fasilitas Pendidikan MA Nurul Falah Cigodeg Petir

A. DataSarana Prasarana

Jumlah

Jumlah

Kategori kerusakan

No Jenis Prasarana

ruang

koondisi kondisi

Rusak Rusak Rusak

baik

rusak

ringan sedang berat

1 Ruang Kelas

2 Perpustakaan

3 R.Lab.IPA

18 Hasbullah “dasar-dasar ilmu pendidikan” PT Raja Grafindo jakarta. h. 323

4 R.Lab.Biologi

5 R.Lab.Fisika

6 R.Lab.Kimia

7 R.Lab.Komputer 1

8 R.Lab.Bahasa

9 R.Pimpinan

10 R.Guru

11 R.Tata Usaha

12 R.Konseliang

13 Tempat Ibadah

14 R.UKS

15 Toilet

16 R.Dirkulasi

R.Organisasi

18 1 1 1 Kesiswaan

Dari tabel di atas bahwasannya sarana yang tersedia hanya labolatorium. Komputer yang saat ini dalam kondisi baik, dan sarana yang lainnya belum ada, itu dikarnakan keterbatasan finansial yang signifikan. Prasarana berdasarkan tabel di atas sudah memadai dan bisa di gunakan dan di manfaatkan.

D. Keadaan Kurikulum Pembelajaran di MA Nurul Falah Cigodeg Petir

Kurikulum ( manhaj/curiculum ) adalah seperangkat perencanaan dan media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan yang

didinginkan. 19 Hakikatnya kurikulum adalah kegiatan mencakup berbagai rencana kegiatan

peserta didik yang terprinci berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar mengajar, pengaturan –pengaturan program agar dapat di terapkan, dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang diinginkan. Tetapi kebaanyakan harapan itu hilang dan tidak dapat terlaksana karena kurikulum yang di terapkan tidak sesuai dengan harapan masyarakat sebenarnya dan hanya jadi aturan pemerintah belaka.

Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru sekolah. 20

Kurkulum didsain agar terciptanya keberlangsungan proses pendidikan yang kondusif bagi peserta didik sehingga dapat hidup dan mandiri di tengah masyarakat yang heterogen. Standar kompetensi dan kompetensi dasar merupakan kurikulum hasil refleksi, pemikiran dari kurikulum yang telah berlaku sebelumnya.

Menurut beaucham kurikulum adalah dokumen yang disusun untuk digunakan sebagai dasar dan merencanakan pengajaran. 21

19 Prof. Dr. Abdul mujib, M.Ag. et al. “Ilmu Pendidikan Islam” Jakartakencana, 2010, h. 122 20 DR. Nana sujana “Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum” CV. Sinar Baru Bandung.

1991. h. 3 21 Drs. Nana Sudjana “dasar-dasar proses belajar mengajar” SINAR BARU ALGENSINDO

BANDUNG 2010. h.3

Kurikulum adalah sesuatu yang diinginkan atau dicita-citakan untuk anak didik. Kurikulum ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan.