Staphylococcus aureus Salmonella sp.

2.4.2 Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus adalah patogen utama pada manusia. Hampir semua orang pernah mengalami infeksi staphylococcus aureus dalam hidupnya, dengan derajat kepara han yang beragam, dari keracunan makanan, atau infeksi kulit ringan hingga ke infeksi berat yang mengancam jiwa Jawetz, 2004. Staphylococcus adalah sel sferis, berdiameter sekitar 1 µm tersusun dalam kelompok yang tidak teratur. Staphylococcus tidak motil dan tidak membentuk spora, sehingga bila dipengaruhi obat -obatan seperti penisilin, staphylococcus akan lisis. Staphylococcus mudah berkembang pada sebagian besar medium bakteriologik dalam lingkungan aerobik atau mikroaerofilik. Organisme ini paling cepat berkembang pada suhu 37°C tetapi suhu terbaik untuk menghasilkan pigmen adalah suhu ruangan 20 -25°C Jawetz, 2004. Koloni pada medium padat berbentuk bulat, halus, meninggi, dan berkilau. Staphylococcus aureus biasanya membentuk koloni berwarna abu -abu hingga kuning tua kecoklatan. Salah satu akhir spectrum penyakit dari Staphylococcus adalah keracunan makanan, semata -mata akibat konsumsi makanan yang mengandung enterotoksin, sedangkan bentuk akhir lainnya adalah bakteremia Staphylococcus dan abses yang tersebar di seluruh organ. Keracunan makanan akibat enterotoksin Staphylococcus di tandai dengan waktu inkubasi yang pendek 1 sampai 8 jam, mual hebat, muntah, dan diare Jawetz, 2004. Gambar 2.3. Staphylococcus aureus secara mikroskopis http:shingletonmicrobes.edublogs.orgwi kipathogen-databasestaphylococcus- aureus Gambar 2.4. Staphylococcus aureus pada media agar http:www.happydoctor.ruinfo801

2.4.3 Salmonella sp.

Genus salmonella termasuk dalam family Enterobacteriaceae, tergolong dalam bakteri gram negative, tidak membentuk spora dan bersifat anaerob fakultatif. Penyebab infeksi pada manusia adalah Salmonella typhii dan Salmonella parathypi. Spesies ini merupakan agen penyebab dari demam typhoid, dan para thypoid yaitu penyakit yang paling parah yang di sebabkan oleh salmonella Jay, 2000. Salmonellosis merupakan salah satu penyakit yang di sebabkan oleh infeksi bakteri salmonella dan bersifat foodbome disease dimana makananlah yang merupakan pembawa utama. Sebagian besar kasus salmonellosis disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi Kessel et al, 2003. Keberadaan salmonella dalam susu segar mempunyai peran penting pada wabah salmonellosis pada manusia. Beberapa kasus wabah salmonellosis besar di laporkan di USA, yang melibatkan susu yang di duga sebagai penyebabnya. Wabah terbesar terjadi pada tahun 1994 yang melibatkan 224ribu orang. Penyebab utamanya adalah es krim yang di produksi dari susu dan di trasportasikan dal am truk tangki. Di duga es krim tersebut terkontaminasi Kessel et al, 2003. Kontaminasi silang dapat terjadi selama proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut. Hal ini dapat saja terjadi karena salmonella dapat bertahan dan berkembang di dalam lingk ungan dan dalam berbagai fasilitas serta peralatan processing makanan Jay, 2000. Pemanasan 50°C selama 30 menit dapat mematikan 98 bakteri salmonella yang terdapat pada susu dan es krim. sedangkan penumpukan salmonella dari es krim dengan media selekti f dalam waktu 24 jam akan ditemukan 10 cfuml Hui, Shelef, 1999. Proses pasteurisasi pada suhu 72°C selama 15 detik untuk susu segar ternyata tidak juga menjamin musnahnya bakteri patogen secara keseluruhan. Bakteri tersebut dapat meracuni makanan dan dapat menimbulkan infeksi gastrointestinal dengan gejala seperti demam, muntah dan diare Fields, 1979.

2.4.4 Listeria Monocytogenes