BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYAA
BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYAA
HR. Ibnu Hibban 5533, Hakim dalam al-Mustadrak 1969 dan beliau shahihkan, 122 kemudian disepakati oleh Adz-Dzahabi HR. Bukhari 9/62 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/1723
“Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup” 123 .
Orang yang sedang tidur, sejatinya adalah orang yang sedang Allah wafatkan. Allah berfirman, “Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya (sehingga tidak bangun dari tidurnya) dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. ” (QS. Az-Zumar: 42)
Bacalah ayat kursi sebelum Anda tidur. Jika Anda belum hafal, bisa buka surat Al-Baqarah ayat: 255. Bacaan ini sebelum tidur memiliki keutamaan yang besar.
Hadits dari Abu Hurairah , bahwa beliau pernah ditugasi Rasulullah untuk menjaga zakat Ramadhan. Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah . “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah .” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi bersabda, “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah , dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan : “Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” Maka Nabi bersabda, 124 “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“ .
Nabi bersabda, “Apabila kamu masuk ke tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursi 'Allahu La Ilaha Illa Huwal Hayyul Qayyum', sehingga habis ayat ini. Maka sesungguhnya, akan sentiasa ada penjaga dari Allah untuk kamu 125 dan syaitan tidak akan dapat mendekati kamu sehingga pagi" .
HR. Bukhari 6324
HR. Bukhari HR Bukhari
Dari Abu Mas’ud Al-Badri , Nabi bersabda, “Dua ayat di akhir surat Al- Baqarah, siapa yang membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya 126 ” .
Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, mulai : AAMANARRASULU BIMA UNZILA ILAIHI... sampai selesai. Tepatnya surat Al-Baqarah ayat 285 dan 286.
Makna “dua ayat ini cukup bagi pembacanya” : dua ayat ini akan menjaganya dari segala keburukan, dan melindunginya dari segala yang dibenci. Ada sebagian ulama yang mengatakan; dua ayat ini menjadi sebab baginya untuk bangun malam. Sehingga dia bisa mudah melakukan 127 tahajud .
Dari al- Barra’ bin Azib , bahwa Rasulullah bersabda kepada beliau, “Jika kamu hendak tidur, berwudhulah seperti wudhu ketika shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan dan ucapkan :
ALLAHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA, WA WAJJAHTU WAJHII ILAIKA, WA FAWWAD- TU AMRII ILAIKA, WA ALJA’-TU DZAHRII ILAIKA, RAGHBATAN WA RAHBATAN ILAIKA. LA MALJA-A WA LAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA. AAMAN-TU BI KITAABIKAL-LA-DZII ANZALTA WA BI NABIYYIKAL-LA-DZII ARSALTA
(Ya Allah, aku pasrahkan jiwaku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, akku sAndarkan diriku kepada-Mu, karena mengahrapkan pahala-Mu dan takut adzab-Mu, tiada tempat bersAndar dan menyelamatkan diri dari hukuman-Mu kecuali berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada nabi-Mu yang telah Engkau utu)
HR. Bukhari 4008 dan Muslim 807 Keterangan DR. Dib Bagha dalam Ta’liq Shahih Bukhari, 5/84
Jika kamu meninggal maka kamu mati dia atas fitrah, dan jika bangun pagi maka kamu mendapatkan pahala. Jadikanlah bacaan ini yang terakhir kamu ucapkan 128 ” .
Inilah beberapa tips dan nasehat agar tidur Anda tidak diganggu setan, insya Allah. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.
HR. Bukhari 6311 dan Muslim 2710
Setiap kita pasti tahu bahwa sedekah adalah salah satu amalan mulia dan agung dalam agama kita. Banyak keutamaan sedekah yang disebutkan oleh Allah dan RasulNya . Di antaranya dapat menghapuskan dosa, menambah rezeki, obat dari penyakit, menghalangi bala’ atau musibah dan lainnya.
Bagi orang yang dikarunia oleh Allah harta yang berlimpah tentu bersedekah itu tidaklah sulit, bahkan terkadang semudah mengedipkan mata. Namun bagi orang yang ditaqdirkan Allah tidak memilki banyak harta, maka umumnya bersedekah mungkin menjadi hal yang sulit.
Islam sebagai agama ilahiyah sungguh telah memberikan solusi. Islam memang demikian. Bila ada syari'at yang hanya mampu dikerjakan oleh orang- orang tertentu, maka Islam akan membuka “ladang” lain bagi orang- orang yang tidak mampu. Islam memberikan solusi bagaimana cara bersedekah tanpa uang atau harta. Yaitu dengan melakukan beberapa amalan yang keutamaannya dapat bernilai sedekah bagi para pelakunya. Tetapi ingat, bukan berarti solusi ini hanya boleh diamalkan oleh mereka yang sedikit harta, bukan itu. Bahkan orang kaya pun boleh melakukannya.
Nah, jika seperti itu, berarti orang kaya akan selalu lebih utama karena mereka dapat bersedekah sekaligus melakukan berbagai amalan yang dapat bernilai sedekah? Ya, itulah keutamaan yang diberikan Allah kepada sebagian hambaNya, tentu dengan hikmahNya yang agung.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa orang-orang fakir kaum Muhajirin mendatangi Nabi lalu berkata: “Orang-orang yang kaya telah Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa orang-orang fakir kaum Muhajirin mendatangi Nabi lalu berkata: “Orang-orang yang kaya telah
melakukan seperti yang kalian lakukan?” Mereka menjawab, “Mau, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian mengucapkan tasbih (subhanallah), takbir (Allahu akbar), dan tahmid (alhamdulillah) di akhir setiap shalat (fardhu) sebanyak 33 kali .” Abu Shalih (perawi hadits ini) berkata : “Maka orang-orang fakir kaum Muhajirin itu pun kembali menemui Rasulullah la lu berkata : “Saudara kami yang kaya telah mendengar apa yang kami kerjakan, lalu mereka pun mengerjakan hal yang sama.” Maka Rasulullah bersabda (artinya) : “Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki 129 ” .
Berikut ini beberapa amalan yang dapat dinilai Allah sama dengan sedekah.
Rasulullah 130 bersabda, “Setiap kebaikan adalah sedekah” .
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata : “Maksudnya, setiap kebaikan itu 131 memiliki hukum yang sama dengan sedekah dalam hal pahala ” .
Maka, setiap kebaikan yang mampu kita lakukan, lakukanlah. Bagaimana jika tidak mampu melakukan semuanya? Cukup dengan diam dengan tidak memberikan gangguan kepada yang lainnya, maka itu juga bernilai sedekah.
Dari Abu Dzar , ia bertanya : “Wahai Rasulullah! Amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “‘Iman dan jihad di jalan Allah.” Aku bertanya : “Memerdekakan budak apakah yang paling baik?” Beliau menjawab : “Memerdekakan budak yang paling bernilai menurut
HR. Bukhari
HR. Muslim Syarah Shahih Muslim (VII/91)
menahan keburukanmu dari manusia, karena itu adalah sedekah 132 ” .
Rasulullah 133 bersabda, “Dan kalimat thayyibah adalah sedekah.”
Yang dimaksud kalimat thayyibah adalah ucapan yang menyenangkan perasaan seseorang dimana ucapan itu mubah atau mengandung ketaatan. 134
Rasulullah bersabda, artinya : “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, engkau menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah, engkau memberi petunjuk kepada orang di tempat ia tersesat adalah sedekah, engkau menuntun/menunjuki orang yang lemah penglihatannya adalah sedekah, engkau menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan adalah sedekah, dan engkau menuangkan air 135 dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah ” .
Rasulullah bersabda, artinya : “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kecuali apa yang termakan darinya bernilai sedekah baginya. Apa yang tercuri darinya bernilai sedekah baginya. Apa yang dimakan hewan-hewan buas darinya bernilai sedekah baginya. Apa yang dimakan burung darinya bernilai sedekah baginya. Dan tidaklah seseorang yang mengurangi dan mengambil dari tanaman itu kecuali bernilai sedekah 136 baginya (sampai hari qiyamah tiba) ” .
HR. Bukhari, Muslim dan lainnya
HR. Bukhari dan Muslim
Lihat Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim Al-Nawawi 7/103
HR. Bukhari dan lainnya Ash-Shahihah no. 8
Rasulullah bersabda, artinya : “Sesungguhnya memberi pinjaman (hutang) itu menempati kedudukan setengah sedekah 137 ” .
Memberi tempo kepada orang yang belum mampu melunasi hutangnya, juga merupakan bentuk sedekah. Rasulullah bersabda, artinya : “Barangsiapa memberi tempo kepada orang yang belum mampu melunasi hutangnya, maka ia setiap harinya seperti bersedekah sejumlah barang 138 yang ia hutangkan.”
Rasulullah juga bersabda, artinya : “Barangsiapa memberi tempo kepada orang yang belum mampu melunasi hutangnya, maka ia setiap harinya seperti bersedekah sejumlah barang yang ia hutangkan, sampai hutang itu lunas. Jika tiba waktu pelunasan, ia memberi tempo lagi (karena orang yang berhutang belum mampu melunasinya –pen), maka setiap harinya ia seperti bersedekah sejumlah dua kali lipat jumlah barang yang ia
hutangkan.” 139
Rasulullah bersabda, artinya : “Jika seorang suami memberi nafkah kepada keluarganya dalam keadaan mengharapkan pahala dari Allah, maka itu sedekah baginya. 140 ”
Hadits tersebut menunjukkan bahwa seorang suami diberi pahala atas nafkahnya kepada istrinya jika ia mengharapkan pahalanya dari Allah , sebagaimana terdapat dalam hadits Sa’d bin Abi Waqqash bahwa Nabi bersabda, artinya : “Dan tidaklah engkau berinfak dengan satu infak karena mengharapkan wajah Allah dengannya, melainkan engkau diberi pahala dengannya hingga sesuap makanan yang engkau angkat ke mulut istrimu. 141 ”
Ada seseorang melihat orang lain menginfaqkan hartanya untuk ketaatan kepada Allah. Lalu ia berkata, “Andai aku punya harta, aku pasti
Shahih: Ash-Shahihah no. 1553; Shahih Al- Jami’ no. 6080