Pengujian Hipotesis

B. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan pada perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila fakta-fakta empiris atau data yang terkumpul dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya, hipotesis dapat ditolak apabila fakta-fakta empiris tidak mendukung. Dalam pengujian hipotesis ini ada tiga langkah, yaitu: pengujian hasil analisis data, penafsiran pengujian hipotesis, dan kesimpulan pengujian hipotesis.

1. Pengujian Hasil Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya akan dilakukan analisis data yang dapat dijabarkan, sebagai berikut:

a. Analisis trend Sesuai dengan metode dan rumusnya, maka hasil perhitungan persamaan trend dengan metode kuadrat terkecil (dengan tahun genap), sebagai berikut:

Y’ = 10,83 + 3,1X Nilainya positif artinya apabila nila X meningkat maka nilai Y, yaitu penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum juga meningkat.

b. Regresi Regresi digunakan hanya untuk membantu melihat hubungan antara variabel independen X dengan variabel dependen Y secara sederhana. Acuan untuk membaca grafik regresi adalah apabila variabel independent X memiliki hubungan yang searah atau positif dengan variabel dependent Y, maka sifat hubungannya positif. Apabila variabel independent X memiliki hubungan yang tidak searah atau berkebalikan dengan variabel dependent Y, maka sifat hubungannya adalah negatif. Apabila perubahan variabel independent X tidak mempengaruhi variabel dependent Y, maka kedua variabel tersebut tidak memiliki hubungan.

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data, maka selanjutnya dilakukan penafsiran pengujian hipotesis, yaitu:

a. Penerimaan retribusi untuk beberapa tahun mendatang

GRAFIK TREND PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM KOTA SURAKARTA TAHUN 2002-2007

A P N 10 TREND

Gambar 2. Grafik Trend Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

Kota Surakarta Tahun 2002 – 2007

Setelah trend dihitung dengan metode Least Square (dengan tahun genap) yang tersaji pada lampiran 2 dan dengan data penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum selama enam tahun yang ada, maka penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta untuk beberapa tahun Setelah trend dihitung dengan metode Least Square (dengan tahun genap) yang tersaji pada lampiran 2 dan dengan data penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum selama enam tahun yang ada, maka penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum Kota Surakarta untuk beberapa tahun

b. Hubungan jumlah pengguna parkir dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum

GRAFIK HUBUNGAN JUMLAH PENGGUNA PARKIR DENGAN PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI

JALAN UMUM

R E M 1.500.000.000

A D U 1.000.000.000 JUMLAH

JUM LAH PENGGUNA PARKIR

Gambar 3. Grafik Hubungan Jumlah Pengguna Parkir dengan Penerimaan

Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

Hubungan jumlah pengguna parkir dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum adalah bersifat positif. Hal ini terlihat dari grafik di atas yang mayoritas mengalami kenaikan. Pernyataan tersebut dapat dipertegas lagi dengan melihat data, sebagai berikut:

Tabel 7. Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dan

Jumlah Pengguna Parkir

X1 (Tahun)

(Dalam Juta Rupiah)

Tahun 2002 dan 2003, jumlah penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum mengalami penurunan sebesar Rp 39.233.050.00 atau 0,45%. Sedangkan pengguna parkir mengalami kenaikan sebesar 15.625 unit atau 1,12%. Berdasarkan teori regresi di atas, maka di tahun 2002 dan 2003 memiliki hubungan negatif karena hubungannya tidak searah, yaitu variabel Y turun sedangkan variabel X naik. Hal yang sama juga terjadi pada tahun 2004. Penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum mengalami penurunan sebesar Rp 2.146.874,00 atau 0,02%, sedangkan jumlah pengguna parkir terus mengalami kenaikan yaitu sebesar 31.768 unit atau 2,28%.

Tahun 2005, 2006, dan 2007 mengalami kenaikan yang searah antara penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum dengan pengguna parkir, sehingga hubungannya adalah positif. Tahun 2005, kenaikan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebesar Rp 136.052.424,00 atau 1,57% dan kenaikan pengguna parkir sebesar 20.115 unit atau 1,44%. Tahun 2006, kenaikan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebesar Rp 472.412.600,00 atau 5,45% dan kenaikan pengguna parkir sebesar 17.305 unit atau 1,24%. Di tahun 2007, kenaikan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebesar Rp 115.640.200,00 atau 1,34% dan kenaikan pengguna parkir adalah sebesar 19.439 unit atau 1,39%.

c. Hubungan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum

GRAFIK HUBUNGAN PRODUCT DOMESTIC REGIONAL BRUTO (PDRB) DENGAN PENERIMAAN RETRIBUSI

PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

R A 2.000.000.000

M 1.500.000.000

PDRB A D U 1.000.000.000

Gambar 4. Grafik Hubungan PDRB dengan Penerimaan Retribusi Parkir di

Tepi Jalan Umum

Hubungan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan adalah bersifat positif. Hal ini terlihat dari grafik di atas yang mayoritas mengalami kenaikan. Untuk lebih memperjelas pernyataan tersebut berikut datanya. Tabel 8. Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dan PDRB

X2 (Tahun)

(Dalam Rupiah)

(Dalam Juta Rupiah)

Tahun 2002, 2003, dan 2004 memiliki hubungan yang negatif antara PDRB dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum. Hal ini terlihat dengan adanya penurunan variabel Y atau penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum yang tidak searah dengan PDRB. Tahun 2002 dan 2003, penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum mengalami penurunan sebesar Rp 39.233.050.00 atau 0,45%. Sedangkan PDRB mengalami kenaikan sebesar Rp 199.717,00 atau sebesar 0,88%. Tahun 2004, penurunan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebesar Rp 2.146.874,00 atau 0,02%, sedangkan PDRB mengalami kenaikan sebesar Rp 201.097,00 atau 0,89%.

Hubungan PDRB dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum pada tahun 2005, 2006, dan 2007 adalah bersifat positif karena kenaikan variabel Y diiringi juga dengan kenaikan variabel X. Tahun 2005, kenaikan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebesar Rp 136.052.424,00 atau 1,57% dan kenaikan PDRB adalah Rp 188.796,00 atau sebesar 0,83%. Tahun 2006, kenaikan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebesar Rp 472.412.600,00 atau 5,45% dan kenaikan PDRB sebesar Rp 209.360,00 atau 0,92%. Tahun 2007, kenaikan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebesar Rp 115.640.200,00 atau 1,34% dan kenaikan PDRB sebesar Rp 236.757,00 atau 1,05%.

d. Hubungan jumlah penduduk dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum

GRAFIK HUBUNGAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

U M U 2.000.000.000

IB R N T A E L A R 1.500.000.000 J N I P A A E T

IM I 1.000.000.000

JUMLAH PENDUDUK

Gambar 5. Grafik Hubungan Jumlah Penduduk dengan Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Hubungan jumlah penduduk dengan penerimaan retribusi parkir di

tepi jalan adalah bersifat positif. Hal ini terlihat dari grafik di atas yang mayoritas mengalami kenaikan. Untuk lebih memperjelas pernyataan tersebut, berikut datanya. Tabel 9. Data Penerimaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dan Jumlah

Penduduk

X3 (Tahun)

(Dalam Rupiah)

Tahun 2002, 2003, 2005, dan 2007, penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum dengan jumlah penduduk, secara bersama-sama memiliki perubahan yang searah, sehingga sifat hubungannya adalah positif. Hal ini terlihat bahwa tahun 2002 dan 2003 penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum mengalami penurunan sebesar Rp 39.233.050.00 atau 0,45% dan jumlah penduduk juga mengalami penurunan sebesar 57.396 jiwa atau sebesar 1,84%. Sedangkan tahun 2005 dan 2007, penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum dan jumlah penduduk mengalami kenaikan. Kenaikannya untuk penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum yaitu sebesar 136.052.424,00 atau 1,57% di tahun 2005 dan Rp 115.640.200,00 atau 1,34% di tahun 2007. Sedangkan kenaikan jumlah penduduk adalah sebesar 23.829 jiwa atau sebesar 0,76% di tahun 2005 dan di tahun 2007 adalah sebesar 2.474 jiwa atau 0,08%.

Sedangkan tahun 2004 dan tahun 2006 memiliki hubungan yang negatif karena penurunan variabel Y tidak searah dengan variabel X atau Sedangkan tahun 2004 dan tahun 2006 memiliki hubungan yang negatif karena penurunan variabel Y tidak searah dengan variabel X atau

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data dan penafsiran terhadap pengujian hipotesis, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut. Kesimpulan dari pengujian hipotesis tersebut, sebagai berikut:

a. Penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum untuk beberapa tahun mendatang akan mengalami kenaikan.

b. Jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum berhubungan positif dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

c. PDRB berhubungan positif dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

d. Jumlah penduduk berhubungan positif dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.