Teknik Analisis Data

D. Teknik Analisis Data

Data yang diperlukan sudah terkumpul, maka data tersebut perlu dianalisis dalam rangka menguji kebenaran hipotesis, di samping itu juga untuk Data yang diperlukan sudah terkumpul, maka data tersebut perlu dianalisis dalam rangka menguji kebenaran hipotesis, di samping itu juga untuk

1. Analisis trend atau time series analisys Analisis trend dalam penelitian ini untuk menjawab hipotesis trend yang terjadi pada penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum. Menurut Noegroho Boedijoewono (2001: 213) menyatakan bahwa “Deret berkala (time series ) adalah data statistik yang disusun berdasarkan urutan waktu kejadian. Pengertian waktu di sini dapat berupa tahun, kuartal, bulan, minggu, dan sebagainya.” Sedangkan yang dimaksud dengan analisis deret waktu dalam http://bps.papua.go.id menyatakan bahwa ”Analisis data deret waktu atau dikenal pula dengan nama Time Series Analisys merupakan salah satu teknik analisis yang berkaitan dengan variabel waktu. Data yang dianggap sebagai fungsi dari waktu dinamakan data deret waktu.” Jadi dalam deret berkala atau deret waktu didasarkan pada urutan waktu kejadian.

Analisis deret waktu sering digunakan oleh para usahawan karena data time series kebanyakan menyangkut masalah ekonimi dan perusahan. Selain itu, juga dapat bermanfaat bagi sosiolog, biolog, pekerja social atau dokter maupun peneliti atau penganalisis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam menggunakan analisis time series menurut Noegroho Boedijoewono (2001: 222), yaitu:

a. Analisis time series dapat membantu mempelajari data masa lampau, sehingga dapat dipelajari factor-faktor penyebab perubahan di masa lampau yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk perencanaan masa mendatang (forecasting).

b. Analisis time series dapat membantu dalam peramalan. Analisis trend dapat digunakan untuk peramalan masa mendatang.

c. Analisis time series dapat membantu memisahkan factor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu data. Analisis time series khususnya pada seasonal variation dapat diketahui faktor-faktor musim yang sangat mempengaruhi kegiatan, sehingga untuk keperluan masa yang akan datang dapat diadakan penyesuaian dengan faktor musim ini.

d. Analisis time series dapat membantu dan mempermudah membandingkan satu rangkaian data dengan rangkaian data yang lain.

Dari manfaat menggunakan analisis time series di atas dapat disimpulkan bahwa analisis time series yang didasarkan pada urutan waktu kejadian dapat mempermudah di dalam meramalkan masa yang akan datang, sehingga dapat merencanakan sesuatu lebih baik lagi dibanding masa lampau dan menggunakan data masa lampau sebagai landasannya.

Menurut Noegroho Boedijoewono (2001: 215-222) menyebutkan komponen–komponen yang ada pada deret berkala, yaitu:

a. Secular trend atau trend disingkat T. Secular trend adalah gerak naik atau turun dalam jangka panjang. Menurut geraknya terdapat tiga macam trend, yaitu trend naik (upward trend ), trend tetap (constant trend)trend turun (downward trend).

b. Seasonal variation disingkat S. Seasonal variation atau gerak musim adalah gerak naik atau turun secara periodik dalam jangka waktu satu tahun. Gerak musim akan berulang setiap tahun.

c. Cyclical variation disingkat C. Cyclical variation atau gerak siklis disebut pula sebagai business cycle adalah gerak naik atau turun secara periodik dalam jangka panjang, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun atau lebih. Gerak siklis apabila dipandang dari aspek ekonomi akan menunjukkan adanya hubungan yang saling terkait dari satu kegiatan dengan kegiatan lain. Menurut Gottfried Haberler membedakan periode ini menjadi empat bagian, yaitu:

1) Masa kemakmuran (prosperity phase)

2) Masa krisis (downturn, crisis phase)

3) Masa kehancuran (depression phase)

4) Masa pembangunan (upturn, revival phase)

d. Irregular variation disingkat I. Irregular variation adalah gerakan tidak teratur dan sulit untuk diramalkan. Dalam membuat sebuah grafik perlu diketahui cara menghitung ataupun menggambarnya. Metode-metode yang digunakan dalam d. Irregular variation disingkat I. Irregular variation adalah gerakan tidak teratur dan sulit untuk diramalkan. Dalam membuat sebuah grafik perlu diketahui cara menghitung ataupun menggambarnya. Metode-metode yang digunakan dalam

a. Metode bebas (free hand’s method) Metode ini memberikan kebebasan penuh untuk menggambarkan garis trend berupa garis lurus yang terletak di antara titik data asli. Dengan metode ini dapat diperoleh hasil yang sangat subyektif karena hasilnya sangat tergantung pada pihak-pihak atau subyek yang menggambarkan trend. Hal ini dikarenakan masing-masing mempunyai pertimbangan sendiri-sendiri dalam menentukan ketepatan letak garis trend.

b. Metode semi rata-rata (semi average’s method) Dengan menggunakan metode ini memiliki kebaikan sederhana dalam perhitungan dan hasilnya obyektif karena dalam metode ini, data dibagi menjadi dua bagian yang sama, kemudian masing-masing dicari nilai rata-ratanya. Dari dua titik tersebut dapat digambarkangaris tendnya. Sedangkan kelemahannya adalah karena didasarkan pada nilai rata-rata maka hasilnya sangat dipengaruhi nilai ekstrim dan tidak dapat digunakan dalam peramalan karena adanya data yang kosong.

c. Metode rata-rata bergerak (moving average’s method) Metode ini mengharuskan untuk menghilangkan sejumlah data yang berada di awal dan di akhir tahun sehingga ada data yang hilang. Kelemahan menggunakan metode ini adalah hasil trend merupakan hasil lurus dan ada data yang hilang, maka trend dengan metode ini tidak dapat digunakan untuk peramalan.

d. Metode jumlah kuadrat terkecil (the least squares method) Jumlah kuadrat terkecil adalah jumlah kuadrat penyimpangan (deviasi) nilai data terhadap garis trend minimum. Apabila syarat ini dipenuhi, maka garis trend tersebut akan terletak ditengah-tengah data asli. Apabila jumlah datanya genap, maka dapat dilakukan perhitungan dengan metode least squares (dengan tahun genap).

Y’= a + bX

Keterangan : Y’

: nilai variabel dependent

X : nilai variable independent, dalam analasis trend adalah waktu

a : intercept Y, yakni nilai Y apabila X = 0

b : lereng garis trend Dari berbagai metode di atas, dalam penelitian ini menggunakan

metode jumlah kuadrat terkecil atau the least squares method (dengan tahun genap) karena dalam membuat atau menggambar suatu grafik diperlukan perhitungan matematis supaya hasilnya lebih tepat dan dengan metode ini pula tidak ada data yang dihilangkan serta data yang tersedia berjumlah genap.

2. Regresi Regresi dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab hipotesis hubungan yang terjadi antara jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum, PDRB dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum, dan jumlah penduduk dengan penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum. Menurut Noegroho Boedijoewono (2001: 265) menyatakan bahwa “Regresi menunjukkan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Sifat hubungan ini juga dapat dijelaskan antara variabel yang satu sebagai penyebab sedang yang lain sebagai akibat, dalam bentuk variabel yang independent dan variabel yang dependent.” Untuk memudahkan dalam membaca grafik regresi dapat dibantu dengan garis regresi, sehingga dapat terlihat adanya hubungan antara dua variabel. Dalam hal ini adalah variabel bebas dan terikat. Seperti yang diungkapkan oleh Noegroho Boedijoewono (2001: 264) bahwa “Regression ini digunakan untuk menggambarkan garis yang menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel.” Sedangkan kegunaan dari garis regresi adalah dapat menentukan hubungan perubahan variabel yang satu terhadap variabel yang lainnya, kemudian dari hubungan dua variabel tersebut dapat dikembangkan untuk analisis tiga variabel atau lebih.

Pada dasarnya sifat hubungan antara dua variabel dapat dibedakan menjadi tiga dalam Noegroho Boedijoewono (2001), yaitu:

a. Hubungan searah atau hubungan positif Dua variabel dapat dikatakan mempunyai hubungan searah atau positif jika perubahan variabel independent atau X akan mempengaruhi variable dependent atau Y yang searah. Apabila variabel independent bertambah maka variabel dependent juga bertambah, begitu pula sebaliknya.

b. Hubungan yang bersifat kebalikan atau hubungan negatif Dua variabel memiliki hubungan yang bersifat kebalikan, apabila perubahan variabel independent tidak searah dengan variabel dependent. Apabila variabel independent naik maka variabel dependent turun, begitu pula sebaliknya.

c. Tidak ada hubungan. Dua variabel tidak memiliki hubungan, apabila perubahan variabel independent tidak mempengaruhi variabel dependent atau apabila variabel independent tetap sedangkan variabel dependent berubah.

Dalam penelitian ini menggunakan regresi hanya terbatas pada garis regresi untuk melihat secara sederhana hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent secara sendiri-sendiri. Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1) Hipotesis 1 : diduga penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum untuk beberapa tahun mendatang mengalami kenaikan.

H 0 : Penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum untuk beberapa tahun mendatang mengalami penurunan..

H 1 : Penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum untuk beberapa tahun mendatang mengalami kenaikan.

2) Hipotesis 2 : diduga jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum berhubungan positif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

H 0 : Jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum berhubungan negative terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota

Surakarta.

H 1 : Jumlah pengguna parkir di tepi jalan umum berhubungan positif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

3) Hipotesis 2 : diduga PDRB berhubungan positif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

H 0 : PDRB berhubungan negatif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

H 1 : PDRB berhubungan positif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

4) Hipotesis 3 : diduga jumlah penduduk berhubungan positif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

H 0 : Jumlah penduduk berhubungan negatif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.

H 1 : Jumlah penduduk berhubungan positif terhadap penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum di Kota Surakarta.