Emisi Kendaraan di Daerah Urbanisasi

2.11 Emisi Kendaraan di Daerah Urbanisasi

2.11.1 Pengertian Polusi Udara

Polusi adalah sejenis gas yang dapat membahayakan yang berasal atau dihasilkan oleh asap-asap baik dari asap kendaraan bermotor maupun asap-asap sisa pembakaran dari pabrik-pabrik tertentu atau sejenis yang lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Jarang sekali kita temui keadaan dijalan yang bersih tanpa adanya polusi dari asap kendaraan bermotor. Polusi juga dapat menimbulkan penyakit, karena didalam polusi itu terkandung virus-virus penyakit yang dapat membahayakan kesehatan kita. Banyak warga yang mengeluh akibat adanya polusi, sampai sekarangpun belum ada cara yang ampuh untuk menangani polusi, karena semakin hari semakin banyak orang yang mengendarai kendaraan berotor sehingga makin banyak pula asap-asap yang dihasilkan dan hal itu akan menyebabkan polusi udara.

Tabel 1. Standar polutan udara menurut EPA

10 (µg/m ) 150 (/24jam) 50 (/tahun) PM 3

65 (/24 jam) 15 (/tahun) Ozone (ppm)

2,5 (µg/m )

0.12 (/1jam) 0.08 (/8 jam) NO 2 (ppm)

0.053(/tahun)

SO 2 (ppm)

0.14 (/24 jam) 0.03 (/tahun)

a) Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh Tabel 2. menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan.

Tabel 2. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

dioksida Kategori Rentang

Partikulat (CO)

Nitrogen (NO 2 )

Ozon (O 3 )

(SO 3 )

Luka

pada Beberapa spesies Beberapa spesies tumbuhan

pada Luka

akibat tumbuhan akibat Baik

0-50 Tidak ada efek

Sedikit berbau

Tidak ada efek kombinasi dengan kombinasi dengan

SO2 (Selama 4 O3 (Selama 4 Jam)

Jam)

Terjadi Perubahan

penurunan pada Sedang

Lukaada Beberapa

51– 100 Darah

Tapi

tidak Berbau

Beberapa spesies

spesies tumbuhan

terdeteksi

tumbuhan

jarak pandang

Baudan kehilangan warna.

Jarak pandang

Peningkatan

Tidak 101– kardiovaskularpada kemampuan pada Meningkatnya turun dan terjadi

reaktivitas

Sehat 199 perokok yang sakit

atlit yang berlatih kerusakan

pengotoran debu

di mana-mana

tenggorokan pada penderita asma

Meningkatnya kardiovaskular pada

OlahRaga

orang bukan perokok

Meningkatnya Meningkatnya Sangat

Meningkatnya

Jantung, dan akan sensitivitas pasien sensitivitas pada sensitivitas pada Tidak

200-299 tampak

pasien kelemahan

beberapa

pengaruh

yang berpenyakit

pasien

parnafasan pada

berpenyakit asma berpenyakit asma

dan bronchitis dan bronchitis yang

yang berpenyaklt paru-paru kronis

secara nyata

300 – Berbahaya

Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar lebih

Tabel 3. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang

Karbon monoksida bermotor; beberapa proses Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm) (CO)

industri Panas

dan

fasilitas

Sulfur dioksida (S0 2 ) Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)

pembangkit listrik Buangan

kendaraan

Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 Partikulat Matter

bermotor; beberapa proses

ug/m3 industry

Buangan

kendaraan

Nitrogen dioksida Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1

Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 Ozon (0 3 )

Terbentuk di atmosfir

jam

b) Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host(individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit jantung- pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja. Sebagai contoh, pengaruh polutan udara juga dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan mata.

Namun demikian, sebagian besar penelitian polusi udara terfokus pada efek akibat inhalasi/terhirup melalui saluran pernapasan mengingat saluran napas merupakan pintu utama masuknya polutan udara kedalam tubuh. Selain faktor zat aktif yang dibawa oleh polutan tersebut, ukuran polutan juga menentukan lokasi anatomis terjadinya deposit polutan dan Namun demikian, sebagian besar penelitian polusi udara terfokus pada efek akibat inhalasi/terhirup melalui saluran pernapasan mengingat saluran napas merupakan pintu utama masuknya polutan udara kedalam tubuh. Selain faktor zat aktif yang dibawa oleh polutan tersebut, ukuran polutan juga menentukan lokasi anatomis terjadinya deposit polutan dan

1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.

2. Terbentuknya radikal bebas/stress oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons ).

3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh.

4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan system imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.

5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja jantung dan saluran napas.

6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap sistem imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel exhaust particulate.

7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan

seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.

8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan fungsi alveolar makrofag pada paru).

2.11.2 Sumber Pencemar Udara

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung

Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.

Kegiatan manusia Transportasi

Industri Pembangkit listrik Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis

bahan bakar) Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

Sumber alami Gunung berapi

Rawa-rawa Kebakaran hutan Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

Sumber-sumber lain Transportasi amonia

Kebocoran tangki klor Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhirsampah Uap pelarut organic

Jenis-jenis pencemar udara Karbon Monoksida CO

Sulfur Oksida (SOx) Ozon (O 3 ) Hidrokarbon (HC) Khlorin (Cl 2 ) Partikulat Debu (TSP) Timah Hitam (Pb)

Nitrogen Dioksida (CO 2 )

2.11.3 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

1. Mengakibatkan stroke Salah satu penelitian di Amerika menyebutkan bahwa udara yang kotor

turut memicu serangan stroke.Penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, tinggal dalam waktu yang lama dengan lingkungan yang tidak sehat seperti polusi udara menyebabkan kemungkinan penyakit stroke yang lebih tinggi.Penelitian tersebut mengkaji catatan medis dari sekitar 1.700 pasien stroke yang dirawat di Deaconess Beth Israel Medical Center di Boston antara 1999-2008.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar pasien tinggal di tempat dengan udara kotor melalui data dari stasiun pemantauan polusi udara lokal, sehingga lambat laun akan memicu penurunan fungsi kognitif dan pada akhirnya memicu serangan stroke.Dalampenelitian disebutkan bahwa peningkatan risiko terbesar dari efek terburuk polusi yaitu pada siang hari pukul 12 sampai pukul 2 siang.

2. Mengakibatkan serangan jantung Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa udara terkait dengan

kenaikan resiko serangan jantung.Seperti yang di kutip dari ST,bernapas di udara kotor/yang banyak tercemar oleh zat-zat kimia dapat mengakibatkan serangan jantung terhadap manusia,beberapa hari sesudahnya, ungkap sebuah penelitian yang di lakukan di Paris, Prancis.Penelitian yang di pimpin Dr.Hajrije Mustafic dari Paris Cardiovascular Researcha Center,menemukan bahwa serangan jantung didapatkan dari semua tingkat polutan yang ada kenaikan resiko serangan jantung.Seperti yang di kutip dari ST,bernapas di udara kotor/yang banyak tercemar oleh zat-zat kimia dapat mengakibatkan serangan jantung terhadap manusia,beberapa hari sesudahnya, ungkap sebuah penelitian yang di lakukan di Paris, Prancis.Penelitian yang di pimpin Dr.Hajrije Mustafic dari Paris Cardiovascular Researcha Center,menemukan bahwa serangan jantung didapatkan dari semua tingkat polutan yang ada

Para peneliti di studi ini melihat pada 34 studi yang diabandingkan dengan risiko menderita serangan jantung,di berbagai tingkatan,yang tercampur polusi udara,selain itu laporan ini juga termasuk hasil survey dari sekitar 400 sampai 300 ribu orang dengan serangan jantung.