Manajemen Lalu Lintas Menuju Konsep Sistem Transportasi Jalan yang Hemat Energi

110 diversity in Egypt and Curitiba; Efisiensi penyediaan infrastruktur di Brazil Eficiency in infrastructure supply in Brazil; Efisiensi Transportasi publik di Brazil Efficiency of public transport in Curitiba. Sedangkan permasalahannya: Kelebihan beban infrastruktur dan kemacetan di Kairo Congestion and overload of infrastructure in Cairo; Transportasi publik yang penuh di Kairo dan Giza Crowded public transport in Cairo and Giza; Keterbatasan kenyamanan dan ruang publik terbuka di permukiman informal Giza Lack of amenities and open public space in Giza’s informal settlements; Keterbatasan ruang untuk sanitasi Lack of space for sanitations solutions.

4.6.1 Manajemen Lalu Lintas

Berdasarkan kondisi existing, manajemen lalu lintas di Kota Tegal belum berjalan dengan baik. Adanya kemacetan yang berimbas terhadap penurunan kendaraan disebabkan karena pada ruas–ruas jalan tersebut manajemen lalu lintas belum berjalan dengan baik. Untuk sarana dan prasarana jalan dalam rangka mendukung penerapan manajemen lalu lintas sudah tersedia, tetapi dalam pelaksanaannya sering terjadi pelanggaran lalu lintas tanpa ada sanksi dari Polisi. Pelanggaran lalu lintas ini seperti parkir pada tanda dilarang parkir, menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, kendaraan lambat berjalan di jalur cepat, dan sebagainya berdampak pada penurunan kecepatan kendaraan. Jadi disini yang mengurangi kapasitas jalan sebenarnya adalah perilaku pengemudi kendaraan yang cenderung melanggar lalu lintas. Pelanggaran ini sering terjadi karena tidak ada tindakan tegas dari Polisi terhadap para pelanggar. 111 Selain disiplin pemakai jalan yang rendah, tingginya hambatan samping di ruas jalan yang diteliti merupakan penyebab terjadinya penurunan kecepatan kendaraan. Hambatan samping tidak diperhitungkan dalam perhitungan arus lalu lintas tetapi sangat berpengaruh terhadap kapasitas jalan. Dengan kondisi existing yang demikian, sebenarnya penanganan masalah dapat dilakukan dengan manajemen lalu lintas. Di Jl. Martoloyo dengan pemindahan Pasar Martoloyo ke Jl. Perintis Kemerdekaan membuat hambatan samping menjadi sedang sehingga kapasitas jalan meningkat dan derajat kejenuhan berkurang. Di Jl. M. Sutoyo, pengalihan arus lalu lintas kendaraan berat ke Jalan Lingkar Utara akan mengurangi jumlah arus lalu lintas sehingga Derajat Kejenuhan menjadi berkurang. Di Jl. Werkudoro sudah terlalu sulit untuk meningkatkan kapasitas jalan dengan mengefektifkan lebar jalan yang ada, karena itu alternatif dengan pelebaran jalan dan bahu jalan ditawarkan. Kalau dengan penanganan tersebut sulit untuk dilaksanakan, alternatif lain yaitu dengan penyediaan parkir bagi becak dan sepeda di areal pasar dapat meminimumkan hambatan samping. Di Jl. Kapten Ismail penerapan manajemen lalu lintas dengan pengadaan bus sekolah dapat mengurangi jumlah arus lalu lintas dan kendaraan parkir sehingga derajat kejenuhan jalan berkurang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab penurunan kecepatan pada ruas jalan yang diteliti adalah adanya hambatan samping yang tinggi yang berdampak pada menurunnya kapasitas jalan. Untuk meningkatkan kapasitas jalan dapat dilakukan dengan penerapan manajemen lalu lintas baik 112 dengan meminimumkan hambatan samping, mengalihkan arus lalu lintas dan peningkatan jalan.

4.6.2 Tata Guna Lahan