Struktur Tata Ruang Kota Tegal

61 BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PEMANFAATAN LAHAN DAN KONDISI LALU LINTAS JALAN DI KOTA TEGAL

3.1 Struktur Tata Ruang Kota Tegal

Rencana strategis Kota Tegal tahun 2002–2005, menetapkan visi Kota Tegal sebagai pusat industri, perdagangan, jasa dan maritim, yang mempunyai keunggulan daya saing dan dapat menciptakan iklim kondusif bagi setiap kegiatan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan bagi warganya. Fungsi dan peranan kota Tegal sesuai dengan RUTRK tahun 1994–2004 adalah sebagai berikut : perdagangan dan jasa; industri; perikanan; perhubungan baik jalur utama pantai utara jawa pantura, simpul jalur kereta api Jakarta–Semarang dan Jakarta– Yogyakarta; dan perhubungan laut. Berdasarkan fungsi tersebut Kota Tegal 62 memiliki hubungan fungsional yang memiliki daya tarik bagi wilayah hinterlandnya, yaitu Brebes dan Slawi Bappeda Kota Tegal, 2004:II-22. Dalam arahan kebijakan struktur tata ruang kota Tegal telah ditetapkan 7 tujuh bagian wilayah kota BWK, yaitu BWK A, B, C, D, E, F G Bappeda Kota Tegal, 2004:II-23. Untuk ruas jalan–ruas jalan yang mempunyai DS 0,75 terletak pada BWK B, D F, dengan perincian sebagai berikut: - Ruas jalan Letjend Suprapto, Kapten Ismail, Gajah Mada dan Kol. Sugiono terletak di BWK B, dengan fungsi sebagai kawasan pengembangan industri non polutip. Letaknya di bagian timur kota. Komponen kegiatan utama tersebut didukung oleh lingkungan perumahan dengan kepadatan tinggi dan sedang. BWK B meliputi wilayah sebagian kecamatan Tegal Barat meliputi sebagian kelurahan Tegal Sari dan kelurahan Kraton. - Ruas jalan Serayu, Setiabudhi, Cokroaminoto, Diponegoro, Pancasila dan Martoloyo terletak di BWK D, dengan fungsi sebagai kawasan pengembangan pusat baru. Di BWK ini akan dikembangkan sebuah pusat kota baru, dimana di dalamnya diperuntukkan kegiatan sosial–budaya masyarakat kawasan civic centre. Komponen utama yang mengisi BWK ini adalah industri polutip, kegiatan transportasi regional serta budidaya tambak. Dukungan terhadap BWK ini adalah lingkungan perumahan dengan kepadatan tinggi dan sedang serta pengembangan rekreasi pantai. BWK D meliputi wilayah sebagian Kecamatan Tegal Timur meliputi sebagian wilayah kelurahan Slerok, sebagian kelurahan Mangkukusuman, sebagian kelurahan Panggung dan sebagian kelurahan Mintaragen. 63 - Ruas jalan Kartini dan Werkudoro terletak di BWK F, dengan fungsi kawasan pengembangan perumahan pinggiran, dengan penduduk kepadatan rendah yang dilengkapi fasilitas pelayanan setingkat BWK dan lingkungan. BWK F meliputi wilayah sebagian kecamatan Tegal Selatan meliputi sebagian kelurahan Randu Gunting dan sebagian kecamatan Tegal Timur meliputi kelurahan Kejambon, sebagian kelurahan Slerok dan sebagian kelurahan Mangkukusuman. Rencana tata guna lahan di sebelah kiri dan kanan ruas jalan–ruas jalan tersebut sebagaimana yang tercantum dalam RTRW kota Tegal tahun 2004–2014 adalah sebagai berikut: TABEL III.1 RENCANA TATA GUNA LAHAN DI SEKITAR RUAS JALAN YANG MEMPUNYAI NILAI DS 0.75 No Nama Jalan BWK Fungsi Jalan Rencana Tata Guna Lahan 1 Gajah Mada B Arteri primer Jasa campuran 2 Kol. Sugiono B Arteri primer Jasa campuran perda gangan 3 Letjend Suprapto B Kolektor primer Permukiman 4 Kapten Ismail B Kolektor primer Permukiman cagar budaya 5 Martoloyo D Arteri Primer Utara : industri perda gangan, selatan : perda gangan 6 Diponegoro D Arteri sekunder Barat : perdagangan, timur : cagar budaya 7 Pancasila D Kolektor primer Jasa campuran ruang publik 8 Serayu D Kolektor primer Utara : perdagangan, selatan : permukiman 9 Setiabudhi D Kolektor primer Perdagangan 10 Cokroaminoto D Kolektor primer Permukiman 11 Werkudoro F Arteri sekunder Perdagangan 12 Kartini F Kolektor primer Utara : pendidikan, selatan : jasa campuran 64 Sumber: Hasil analisis berdasarkan RTRW kota Tegal tahun 2004–2014

3.2 Penggunaan TanahLahan