Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terhadap analisis serta menghasilkan hubungan keterkaitan antara pola dimensi yang diteliti. Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema pokok dari suatu penelitian Moleong, 1995. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan melakukan analisis terhadap data-data yang berupa catatan lapangan, rekaman, dokumen, dan hasil wawancara secara mendalam. Langkah sistematis yang dilakukan peneliti dalam pengolahan dan penganalisisan data merujuk dari Creswell 2010, hlm. 277 seperti berikut: 1. Mengumpulkan data mentah. Data mentah tersebut dapat berupa data lapangan, gambar, transkripsi, video, hasil observasi, hasil wawancara dan lain-lain. 2. Mempersiapkan data untuk dianalisis. Setelah selesai mengumpulkan seluruh data mentah, peneliti mensortir data-data mana sajakah yang termasuk data- data penting dari hasil observasi, data dari hasil wawancara dan data dari hasil pengumpulan dokumen-dokumen yang dibutuhkan guna penelitian tersebut. 3. Membaca keseluruhan data. Selesai mensortir data-data penting yang dilakukan berikutnya adalah membaca keseluruhan data penting tersebut. Membaca keseluruhan data bertujuan untuk membangun general sense atas informasi yang diperoleh dan merefleksikan maknanya secara keseluruhan. General sense atau pencarian gagasan umum tentang data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah peneliti fokus mencari gagasan umum yang mendalam tentang penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini di Cikal Gemilang 2 lewat data-data yang telah diperoleh selama penelitian. 4. Men-coding data. Langkah selanjutnya menganalisis data lebih detail dengan melakukan coding. Coding merupakan proses mengolah materi Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya. Langkah ini melibatkan tahapan dalam pengambilan data berupa tulisan dari hasil wawancara atau gambar dari hasil mengobservasi yang telah dikumpulkan selama proses pengumpulan data lalu mensegmentasi kalimat-kalimat atau gambar-gambar tersebut ke dalam kategori-kategori dengan berpijak pada literatur yang mendukung atau common sense yang relevan dengan penelitian. Literatur yang dibaca dan dipakai peneliti untuk mendukung penelitian adalah literatur-literatur seputar pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini. Selanjutnya langkah terakhir dalam melakukan coding data adalah melabeli kategori-kategori dengan istilah khusus yang pastinya dapat dimengerti oleh peneliti sendiri yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam membaca data. Tabel 3.2. Proses Coding Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Disiplin di Kelompok Bermain Cikal Gemilang 2 Data Coding Tema Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Merancang kurikulum kelompok bermain Cikal Gemilang 2  Kurikulum dikembangkan secara mandiri dengan menambahkan unsur pendidikan karakter, akhlak mulia dan kepemimpinan  Melakukan perancangan pengelolaan kelompok bermain yang berhubungan dengan pembuatan tata tertib kelompok bermain Cikal Gemilang 2  Pihak sekolah melakukan sosialisasi seluruh komponen program tersebut kepada pihak orang tua melalui sebuah komite 1. Perancangan kurikulum Pendidikan Karakter 1. Perencanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu orang tua Cikal Gemilang 2 yang disebut dengan Organisasi orang tua FORMASI- GM  Kegiatan pembelajaran mengacu pada Permendiknas No. 58 Tahun 2009  Pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 berlandaskan pada ketauhidan 2. Landasan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2  Tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok bermain Cikal Gemilang 2 dalam menanamkan pendidikan karakter disiplin yaitu ingin membiasakan anak untuk hidup tertib, rapih, dan mandiri 3. Tujuan dan target pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Targetnya adalah anak dimasa yang akan datang akan dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, serta menghormati dirinya sendiri dan orang lain  Membiasakan anak melaksanakan presensi secara mandiri bertujuan untuk membiasakan anak berdisiplin dan sekaligus mengajarkan anak untuk mengenal namanya sendiri sambil belajar mengenalkan huruf  Menyusun tujuan  Menyusun Standar Kompetensi Lulusan SKL  Menyusun 4. Proses dan langkah- langkah perencanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kompetensi Isi  Menyusun Standar Isi bermain Cikal Gemilang 2  Datang ke sekolah tepat waktu  Anak-anak dibiasakan untuk melaksanakan presensi secara mandiri dengan cara memasukan poto miliknya ke dalam sebuah amplop yang bertuliskan namanya yang ditempel di samping papan tulis  Anak-anak mengikuti kegiatan pembelajaran setiap harinya  Mengerjakan tugas sesuai intruksi guru  Menyelesaikan tugas tepat waktu 5. Menaati Peraturan 2. Implementasi pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2  Meminta izin 6. Mengendalikan Diri Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu meminjam mainan pada teman  Melaksanakan Toilet Training  Bersabar menunggu giliran untuk bermain  Menyimpan tas di tempatnya  Menyimpan alas kaki di tempatnya  Mengucapkan salam  Mencium tangan guru  Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan  Tidak ribut saat kegiatan pembelajaran  Mencucui tangan sebelum dan sesudah makan 7. Tertib  Menghabiskan makananminuman  Membereskan mainan ke tempatnya 8. Bertanggung Jawab Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Membereskan alat tulisbelajarnya sendiri  Pembelajaran dirancang menyenangkan yang disebut sebagai pembelajaran interaktif holistic  Proses pembelajaran dilakukan melalui komunikasi dua arah antara guru dengan masing- masing anak  Metode yang digunakan oleh mereka dalam menanamkan karakter disiplin dimulai dengan pemberian keteladanan  Memberikan pembiasaan dengan memperlihatkan contoh teladan yang diberikan 9. Strategi dan metode pelaksanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu oleh guru kepada anak  Kelompok bermain Cikal Gemilang 2 tidak meberlakukan punishmen atau hukuman kepada anak dalam proses menanamkan kedisiplinannya tetapi memberikan suatu konsekuensi serta motivasi  Para guru menciptakan susana ceria dan gembira yaitu dengan melakukan aktivitas bermain  Subsistem keluarga unggul dalam membangun karakter anak  Subsistem sekolah efektif membekali kompetensi  Subsistem masyarakat menguatkan 10. Pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan karakter displin Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kepemimpinan  Pihak sekolah mengharapkan psikolog yang dimiliki lembaga ikut andil dalam perancangan kurikulum ataupun perancangan program untuk kelompok bermain Cikal Gemilang 2  Mencoba menghubungi pihak psikolog untuk melakukan pertemuan guna membicarakan bahwa sekolah mengharapkan dan membutuhkan peran psikolog tersebut untuk bekerjasama dalam menyusun kurikulum dan program di tahun ajaran baru nanti  Masih ada anak yang tidak mau 11. Permasalahan dan Solusi Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Disiplin Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menyimpan tasnya ke dalam loker namun dihari berikutnya dia mau menyimpan tasnya ke dalam loker  Terlihat masih ada anak yang berebut mainan atau tidak meminta izin meminjam mainan dari temannya  Terlihat masih ada anak yang ribut saat kegiatan pembelajaran mengobrol dan mengajak bermain teman yang lain  Terlihat masih ada anak yang tidak mau membereskan alat tulisbelajarnya sendiri  Memberikan anak motivasi agar mau mengikuti perintah guru dengan memberikan semangat kepada Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu anak  Memberikan pengertian secara bijaksana sesuai dengan bahasa dan pola pikir anak  Memberikan pujian ketika anak sudah mau melakukan atau melaksanakan perintah dari guru  Mengajarkan perilaku merawat barang sendiri  Membujuk anak dengan lembut dan penuh kesabaran  Memberikan gambaran sebab akibat dari perbuatan yang dilakukan anak sesuai dengan tahapan perkembangan pemikiran anak  Orang tua mengungkapkan bahwa salah satu hambatan dalam Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menanamkan kedisiplinan pada anaknya adalah faktor dari dirinya sendiri yang terkadang kurang sabar dalam menghadapi sang anak  Orang tua mengatakan bahwa terkadang sulit menyiapkan anak di rumah untuk pergi ke sekolah  Memberi tahu anak dengan cara memberi contoh perilaku disiplin  Memaklumi perilaku anak yang masih belum konsisten  Membujuk anak dengan sabar agar anak mau berperilaku disiplin  Evaluasi proses pendidikan 12. Proses evaluasi pembelajaran 3. Evaluasi pendidikan karakter disiplin di Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 didasarkan pada indikator yang telah dibuat dalam kurikulum  Pengevaluasian dilakukan secara rutin melalui observasi, unjuk kerja, penugasan, fortopolio, dan catatan anecdot yang dilakukan oleh guru serta dari hasil pelaporan buku komunikasi sekolah dan orang tua  Dalam pengevaluasian observasi, unjuk kerja dan penugasan dilakukan sehari- hari kepada anak ketika pembelajaran berlangsung kelompok bermain Cikal Gemilang 2 Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Pengevaluasian menggunakan buku penghubung komunikasi yang didalamnya berisikan kegiatan dan perkembangan anak di sekolah  Evaluasi hasil dilakukan setiap 6 bulan sekali dilaporkan pada orang tua melalui pelaporan hasil perkembangan anak yang disebut dengan raport  Mengadakan kegiatan diskusi bersama dan saling tukar menukar pengalaman mereka ketika melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah  Saling shareing tentang buku yang sudah dibaca 13. Proses Evaluasi Program Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berkaitan tentang dunia anak atau buku yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini  Pengevaluasian yang dilakukan setiap hari oleh guru melalui observasi dan catatan anaecdot 14. Pihak – pihak yang melaksanakan evaluasi pembelajaran  Pada kegiatan evaluasi program para guru, manager operasional, dan kepala sekolah saling tukar menukar informasi tentang program yang telah dikerjakan 15. Pihak- pihak yang melaksanakan evaluasi program Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 66 data yang berkaitan dengan penelitian tentang penyelenggaran pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini yang dilakukan peneliti di kelompok bermain Cikal Gemilang 2. Data-data tersebut selanjutnya dirinci ke dalam coding yang dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil membaca dan mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Dari hasil pengcodingan tersebut ditemukan 15 coding data yang kemudian dimasukan ke dalam 3 tema berdasarkan fokus dan rumusan masalah penelitian yaitu tentang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu perencanaan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2, implementasi pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2, dan evaluasi pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2. 5. Menghubungkan secara deskripsi hasil data yang telah di coding. Setelah mengidentifikasi tema-tema selama proses coding, peneliti mengaitkan tema-tema ke dalam suatu rangkaian cerita dan mengembangkannya dengan teori atau literatur pendukung yang relavan sesuai dengan topik penelitian. 6. Menginterpretasikan data. Langkah yang terakhir peneleliti harus menyajikan kembali data yang sudah dideskripsikan dalam bentuk narasi. Peneliti menyampaikan analisis interpretasi data meliputi pembahasan tentang kronologi topik peristiwa yang diteliti. Menggambarkan kronologi topik peristiwa secara spesifik yang ditinjau dari penilaian pribadi peneliti dan dari hasil perbandingan antara hasil penelitian dengan informasi yang berasal dari literatur atau teori pendukung.

H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemerikasaan keabsahan data pada penelitian kualitatif berlangsung selama proses penelitian. Peneliti harus fokus kepada pengambilan data yang mendalam sehingga akan membantu peneliti dalam melakukan serta mengetahui bahwa data yang di teliti valid dan reliable. Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada penelitian kualitatif pemeriksaan keabsahan data bertujuan untuk melaksanakan keinkuirian yang sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai dan mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan temuan yang diteliti Creswell, 2008. Peneliti melakukan teknik pemerikasaan keabsahan data yaitu dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan pemeriksaan keabsahaan data yang dipakai dalam penelitian kualitatif seperti berikut : 1. Membercheck, adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data Creswell, 2013. Tujuan dari membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Selain melakukan membercheck kembali kepada para partisipan peneliti juga melakukan membercheck kepada salah seorang tim penyusun kurikulum dan petugas keamanan di Cikal Gemilang untuk mengetahui secara lebih mendalam kesesuaian data- data dan menambah informasi yang sudah didapatkan sebelumnya dari para partisipan. 2. Judging expert, adalah proses pemeriksaan data dimana peneliti menanyakan atau meminta saran terlebih dahulu dengan ahli yang berkompeten dalam penelitian yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti meminta saran dan berdiskusi terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. 3. Memperpanjang Pengamatan, berarti peneliti kembali kelapangan untuk melakukan pengamatan yang lebih mendalam Creswell, 2013. Peneliti melakukan pencarian informasi kembali kepada sumber data sehinga hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab tidak ada jarak lagi, semakin terbuka, dan saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang di sembunyikan.