Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Alasan peneliti memilih sampel penelitian yang terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah, manager operasional dan orang tua siswa adalah karena
pembentukan karakter anak merupakan upaya yang perlu melibatkan semua pihak baik peran dari keluarga maupun sekolah seluruh pihak harus berjalan
secara integrasi. Proses pendidikan karakter dipandang sebagai usaha sadar dan terencana. Atas dasar ini, pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-
sungguh untuk memahami, memupuk nilai-nilai etika baik untuk diri sendiri maupun untuk semua warga masyarakat.
Dengan demikian pendidikan karakter adalah segala upaya yang dilakukan guru yang mempengaruhi karakter siswa. guru membantu
membentuk watak siswa. hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru menyampaikan materi, bagaiman guru bertoleransi, dan
berbagai hal yang terkait begitupun dengan peran pihak keluarga dalam pembentukan karakter anak. Keluarga khususnya orang tua berperan sebagai
basis pendidikan karakter, keluarga adalah komunitas pertama di mana manusia sejak usia dini belajar konsep baik buruk pantas tidak pantas benar
dan salah. Dengan kata lain dikeluargalah seseorang sejak dia sadar lingkungan belajar tata nilai atau moral. Tata nilai yang diyakini sesorang
tercermin dalam karakternya, maka dikeluargalah proses pendidikan karakter berawal. Maka dari itu pihak keluarga dan sekolah memiliki tanggung jawab
yang sama besarnya dalam melaksanakan pendidikan karakter karena anak- anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter jika ia tumbuh pada
lingkungan yang berkarakter pula.
D. Fokus Penelitian
Penelitian kualitatif pada dasarnya tidak dimulai dari sesuatu yang kosong tanpa suatu dasar permaslahan, tetapi dilakukan berdasarkan presepsi
seorang peneliti terhadapt suatu masalah yang akan ditelitinya. Masalah dalam penelitian kualitat
if dinamakan “fokus”. Seperti yang dijelaskan oleh Moleong 1995 bahwa penelitian kualitatif harus mempunyai arah atau fokus dalam
pengerjaannya. Seorang peneliti harus tahu persis data mana yang perlu
Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dikumpulkan atau data mana yang harus diabaikan walaupun mungkin menarik untuk diteliti.
Maka dari itu data yang tidak relevan tidak perlu dimasukan kedalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan. Jadi, dengan penetapan fokus
penelitian yang tepat peneliti dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kaidah penelitian kualitatif dalam mengumpulkan suatu data
penelitian. Pada penelitian ini peneliti hanya memfokuskan pada proses penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal
Gemilang 2 mulai dari bagaimana melakukan perencanaan merancang kurikulum, mengimplementasikannya, sampai dengan melakukan evaluasi.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi isntrumen penelitian adalah peneliti sendiri, dimana peneliti berperan sebagai pencari tahu alamiah dalam
mengumpulkan data yang bergantung pada dirinya sendiri yaitu sebagai alat pengumpul data. Seperti yang dijelaskan oleh Creswell 2008 peran peneliti
sebagi instrument penelitian dalam penelitian kualitaif adalah keterlibatan peneliti dalam pengalaman yang berkelanjutan dan terus-menerus dengan para
partisipan. Peneliti bertugas untuk mengidentifikasi secara langsung pengalaman-pengalaman yang muncul dari fenomena yang ditelitinya.
Pada aktivitas penelitian, peneliti berperan menjadi “anggota” kelompok subjek yang diteliti sehingga peneliti tidak lagi dipandang sebagai
“peneliti asing” tetapi sudah menjadi individu yang dapat dipercaya di dalam lingkungan yang sedang diteliti dengan cara berkomunikasi dan berinteraksi
yang cukup lama dengan sebjek dalam situasi tertentu sehingga dapat memberi peluang bagi peneliti untuk dapat memandang kebiasaan, proses, dan
aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Peran peneliti sebagai instrument penelitian merupakan peran yang
cukup rumit. Peneliti berperan sekaligus mulai dari menyusun perencanaan, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya
melaporkan atau mempersentasikan hasil penelitiannya sehingga peneliti ikut