Uji Validitas Uji Reliabilitas

Maliatul Husna, 2014 PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = Jumlah sampel ∑ Xi = Jumlahskorsuatu item ∑ Xtot = Jumlah total skor jawaban ∑ Xi 2 = Jumlah kuadrat skor jawaban suatu item ∑ Xtot 2 = Jumlah kuadrat total skor jawaban ∑ XiXtot = Jumlah perkalian skor jawaban dengan total skor Adapun hasil pengujian validitas instrumen dalam penelitian mengenai Perilaku Konsumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Uji Validitas Perilaku Konsumen Validitas No Item r hitung r tabel Keputusan Perilaku Konsumen 1 0.67 0.10 Valid 2 0.65 0.10 Valid 3 0.61 0.10 Valid 4 0.64 0.10 Valid 5 0.72 0.10 Valid 6 0.51 0.10 Valid 7 0.81 0.10 Valid 8 0.81 0.10 Valid 9 0.83 0.10 Valid 10 0.75 0.10 Valid 11 0.84 0.10 Valid 12 0.32 0.10 Valid

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian pada suatu instrumen cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena intsrumen itu sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga Arikunto, 2010:221. Perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini juga mengunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Spearman- Brown. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah : 1. Mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belah pertama dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belah kedua. Maliatul Husna, 2014 PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, dan akan diperoleh harga r xy dengan menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu : � = � ∑ − ∑ ∑ {� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ } Arikunto, : Keterangan : r xy = Koefisien korelasi N = Jumlah Responden ∑X = Jumlah skor X ∑Y = Jumlah skor Y ∑XY = Jumlah skor X dan skor Y 3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman- Brown, yaitu : r = x r ⁄ ⁄ + r ⁄ ⁄ Arikunto, : Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen r 1212 = r xy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen. Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :  Jika r 11 r tabel dikatakan reliabel.  Jika r 11 r tabel dikatakan tidak reliabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Reliabilitas No item Varian item Jumlah Varian item Total Varian Reabilitas Ket. Perilaku Konsumen 1 1.02 9.20 111.70 1.05 Reliabel 2 0.85 9.20 111.70 1.05 Reliabel 3 0.85 9.20 111.70 1.05 Reliabel 4 0.98 9.20 111.70 1.05 Reliabel 5 1.03 9.20 111.70 1.05 Reliabel 6 1.19 9.20 111.70 1.05 Reliabel 7 1.56 9.20 111.70 1.05 Reliabel 8 1.60 9.20 111.70 1.05 Reliabel 9 1.46 9.20 111.70 1.05 Reliabel 10 0.89 9.20 111.70 1.05 Reliabel 11 1.16 9.20 111.70 1.05 Reliabel 12 1.48 9.20 111.70 1.05 Reliabel

3.8.3 Ukuran Pemusatan Data dalam Statistik Deskriptif

Descriptive Statistic Ukuran pemusatan data adalah suatu nilai data dari serangkaian data yang dapat mewakili data tersebut Siregar, 2010: 20. a. Central Tendency 1. Mean Rata-rata hitung mean adalah jumlah nilai dalam kelompok data dibagi dengan banyaknya nilai. Rumus untuk mean sampel adalah: = ∑ X n Kazmier, 2004: 19. 2. Median Median dari sebuah kelompok adalah nilai yang berada di tengah dari kelompok tersebut ketika semua anggota kelompok disusun secara menaik ataupun menurun berdasarkan nilainya. Untuk sebuah kelompok dengan jumlah anggota genap, mediannya adalah nilai tengah antara dua nilai yang berdampingan dengan nilai tengahnya. Jika nilai-nilainya di dalam kelompok berjumlah sangat banyak, rumus berikut berguna untuk menghitung median dalam sebuah kelompok yang sudah diurutkan, yaitu: Med = X [n2 + 12] Kazmier, 2004: 19. 3. ModeModus Modus mode adalah nilai yang paling sering dijumpai dalam sekelompok nilai. Distribusi seperti ini disebut unimodal. Pada sekelompok kecil data yang tidak mengandung nilai yang berulang, tidak ada modus. Jika dua nilai yang berdampingan mempunyai frekuensi yang relatif besar, distribusi tersebut disebut sebagai bimodal. Distribusi ukuran dengan beberapa modus disebut sebagai multimodal Kazmier, 2004: 19. b. Tabulasi Silang Crosstabs Tabulasi silang crosstabs merupakan tabel yang mengorganisir data dalam kelompok atau kategori atau kelas yang memungkinkan dilakukannya perbandingan Istijanto, 2005: 104. Maliatul Husna, 2014 PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan tentang perilaku konsumen mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia UPI adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia UPI berdasarkan hasil analisis, bahwa sesuai asas transitif didapat bahwa gambaran umum perilaku konsumen mahasiswa mencapai kepuasan terinterpretasi dari alokasi konsumsi, frekuensi konsumsi dan lokasi konsumsi pada kebutuhan primer yang menjadi prioritas utama pemenuhan kebutuhan walaupun mahasiswa menyukai pemenuhan kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier 2. Gambaran perilaku konsumen mahasiswa dapat dilihat dari aspek alokasi konsumsi, frekuensi konsumsi dan lokasi konsumsi. Ketiga aspek tersebut masing-masing dianalisis berdasarkan tiga kebutuhan hidup. Sebagai mahasiswa, kebutuhan primer dianalisis dari kebutuhan makan, kebutuhan kuliah seperti membeli buku, print dan photo copy tugas kuliah dan kebutuhan transportasi menuju kampus. Kebutuhan sekunder dianalisis dari kebutuhan membeli pulsa, shopping dan kebutuhan perawatan tubuh. Serta kebutuhan tersier mahasiswa dianalisis dari kebutuhan rekreasi. 3. Gambaran perilaku konsumen mahasiswa dilihat dari aspek efek ikut arus band wagon effect termasuk kedalam kategori sedang, artinya bahwa perilaku konsumen kelompoknya menjadi penimbang cukup penting dalam menentukan barangjasa yang akan dikonsumsi oleh mahasiswa, karena mereka akan menganggap barangjasa tersebut memiliki daya guna yang tinggi jika barang tersebut dikonsumsi juga oleh teman kelompoknya. Sedangkan efek sok snob effect termasuk ke dalam kategori rendah, artinya konsumen mahasiswa UPI tidak terlalu mementingkan produk