Penyakit hipertensi ginjal kronis dengan

5 Penderita penyakit ginjal kronis dengan hipertensi mengalami peningkatan jumlah kasus pada umur diatas 20 tahun. Jumlah paling banyak terjadi pada umur 40 – 59 tahun yaitu sebesar 55,56 dibandingkan pada umur 20–39 tahun sebesar 26,67 atau ≥ 60 sebesar 16,66.

2. Deskripsi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengambilan data jenis kelamin pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbandingan pasien penyakit ginjal kronis dengan hipertensi, perempuan dan laki-laki yang menjalani rawat inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014. Data distribusi jenis kelamin ditunjukkan dalam tabel 2. Tabel 2. Distribusi Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun Tahun 2014 No Jenis Kelamin Jumlah Pasien Persentase N = 90 1. Laki-laki 50 55,56 2 Perempuan 40 44,44 Total 90 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah pasien laki-laki 55, 56 yang terdiagnosis penyakit ginjal kronis dengan hipertensi lebih besar dibandingkan jumlah pasien perempuan 44,44. B. Penyakit Penyerta Penyakit ginjal kronis atau CKD Chronic Kidney Disease sering disertai dengan berbagai penyakit penyerta. Data distribusi berdasarkan ada atau tidaknya penyakit penyerta ditunjukkan dalam tabel 3. Tabel 3. Distribusi Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hipertensi Berdasarkan Ada Tidaknya Penyakit Penyerta di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun Tahun 2014 No Diagnosis Jumlah Pasien Persentase N = 90

1. Penyakit hipertensi ginjal kronis dengan

penyakit penyerta 72 80 2 Penyakit hipertensi ginjal kronis tanpa penyakit penyerta 18 20 Total 90 100 Hasil diagnosis dokter dari 90 pasien pada tabel 10, diklasisifikasikan dalam dua kriteria yaitu penyakit hipertensi ginjal kronis dengan penyakit penyerta sebesar 80 dan penyakit hipertensi ginjal kronis tanpa penyakit penyerta sebesar 20. Tabel 4. Distribusi Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun Tahun 2014 Berdasarkan Penyakit Penyerta No Diagnosis Jumlah Pasien Persentase N = 90 1. Oedema Pulmo 28 31,11 2. CHF Congestive Heart Failure 27 30 3. Diabetes Melitus 11 12,22 4. Anemia 11 12,22 5. Hiperlipidemia 6 6,67 6. Dispepsia 5 5,56 7. ISK Infeksi Saluran Kemih 5 5,56 8. Hiperuricemia Gout 3 3,33 9. Hepatitis 3 3,33 10. Gastropati Uremicum 3 3,33 6 Tabel 4. Lanjutan No Diagnosis Jumlah Pasien Persentase N = 90 11. Kanker Serviks 2 2,22 12. Hiperkalemia 2 2,22 13. Angina 2 2,22 14. MI Myocardial Infraction 2 2,22 15. LVH Left Ventricular Hypertrophy 2 2,22 16. BPH Benign Prostatic Hyperplasia 2 2,22 17. Malnutrisi 1 1,11 18. Takiaritmia 1 1,11 19. Pneumonia 1 1,11 20. LBP Low Back Pain 1 1,11 21. Fibrositis 1 1,11 22. Hipoproteinemia 1 1,11 23. Kardiomiopati 1 1,11 24. Asidosis Metabolik 1 1,11 25. Hidronefrosis Bilateral 1 1,11 26. Uropati Obstruktif 1 1,11 27. Multiple Myeloma III 1 1,11 28. Bone Metastase 1 1,11 29. Neuropati Perifer 1 1,11 Tabel 4 menunjukkan sebesar 31,11 pasien penyakit ginjal kronis dengan hipertensi menderita udem pulmo kelebihan cairan pada paru-paru yang dapat menyebabkan sesak nafas. Terdapat 30 yang menderita penyakit penyerta CHF Congestive Heart Failure yang merupakan akibat dari ketidakmampuan jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Penyakit penyerta lain yang banyak diderita pasien CKD dengan hipertensi selain udem pulmo dan CHF adalah diabetes mellitus 12,22, Anemia sebesar 12,22, dan hiperlipidemia sebesar 6,67. Penyakit-penyakit penyerta tersebut harus segera ditangani dengan tepat karena dapat memperburuk kondisi dari CKD. Tabel 5. Distribusi Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun Tahun 2014 Berdasarkan Kategori GFR Tahap GFR Jumlah Pasien Persentase N = 90 1 ≥ 90 mL min per 1,73 m 2 - - 2 60–89 mL min per 1,73 m 2 - - 3 30–59 mL min per 1,73 m 2 1 1,11 4 15–29 mL min per 1,73 m 2 5 5,56 5 15 mL min per 1,73 m 2 84 93,33 Total 90 100 Berdasarkan tabel 5, dilihat bahwa 93,33 pasien yang memiliki diagnosis utama penyakit ginjal kronis tahap 5 atau ESRD End Stage Renal Disease, 5,56 CKD tahap 4 dan 1,11 CKD tahap 3. Hasil pengamatan pada data rekam medik pasien CKD dengan hipertensi menunjukkan sebagian besar kondisi pasien CKD dengan hipertensi yang dirawat inap di RSUD Dr. Moewardi dapat membaik. Hal tersebut dapat dilihat dari penurunan nilai serum kreatinin, peningkatan nilai klirens kreatinin atau GFR pasien dan penurunan tekanan darah setelah proses perawatan. 7

C. Pola Penggunaan Obat

Dokumen yang terkait

POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GANGGUAN GINJAL KRONIS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. MOEWARDI TAHUN Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gangguan Ginjal Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 2 12

POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GANGGUAN GINJAL KRONIS DI INSTALASI RAWAT INAP RS “X” TAHUN 2014 Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Gangguan Ginjal Kronis di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 6 17

EVALUASI KETEPATAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GAGAL GINJAL DI INSTALASI RAWAT INAP RS “X” TAHUN 2014 Evaluasi Ketepatan Terapi Obat Pada Pasien Gagal Ginjal Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014.

0 3 19

EVALUASI KETEPATAN TERAPI OBAT PADA PASIEN GAGAL GINJAL DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Ketepatan Terapi Obat Pada Pasien Gagal Ginjal Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014.

0 2 12

PENDAHULUAN Evaluasi Ketepatan Terapi Obat Pada Pasien Gagal Ginjal Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014.

0 3 10

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI ANTIHIPERTENSIPADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH Analisis Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 4 11

EVALUASI PENATALAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI INSTALASI Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Hipertensi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 3 13

PENDAHULUAN Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Hipertensi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 5 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode 2014.

1 5 16

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di Instalasi Rawat Inap Rsup Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten Periode 2014.

0 3 11