Potensi Bahaya K3 pada Pekerjaan Struktur

kadang-kadang setengah berdiri sambil merunduk dimana proses ini dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama.

4.3. Potensi Bahaya K3 Pada Pekerja Proyek

Pembangunan Hotel The Regale Potensi bahaya K3 yang terdapat pada proyek pembangunan Hotel The Regale adalah suatu sumber potensi kerugian seperti bahaya mekanik, kimia, fisik dan listrik. Potensi bahaya K3 ini dapat menyebabkan gangguan kesehatankerugian bagi pekerja.

4.3.1. Potensi Bahaya K3 pada Pekerjaan Struktur

Pekerjaan struktur terdiri dari beberapa tahapan proses. Dimulai dari proses bekisting, pembesian, dan pengecoran. Pada proyek konstruksi terdapat potensi bahaya ergonomi. Sikap pekerja yang dapat menimbulkan bahaya ergonomi yaitu sikap jongkok saat melakukan perakitan bekisting dan fabrikasi besi dalam jangka waktu yang cukup lama, getaran dan gerakan berulang dari mesin gergaji saat perakitan mal bekisting, mengangkut material seperti karung semen dan meletakkan beban tersebut pada punggungnya, dan mengangkat material yang berat seperti ring besi dan bekisting. Setiap proses pekerjaan pada proyek tersebut mengandung suatu potensi bahaya yang dapat mengancam kesehatan pekerja. Potensi bahaya K3 yang terdapat pada proses pekerjaan struktur dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Potensi Bahaya K3 Pada Pekerjaan Struktur No. Tahapan Pekerjaan Potensi Bahaya Uraian Potensi Bahaya 1. Proses bekisting Bahaya mekanik - Tangan dapat terpotong akibat penggunaan gergaji yang tajam. - Kaki terluka akibat kayu yang sedang difabrikasi jatuh dan menimpa kaki pekerja. - Tangan terluka akibat terkena palu dan jari dapat tertusuk paku akibat penggunaan palu dan paku yang digunakan untuk menghubungkan kayu yang sudah dipotong-potong sehingga dapat membentuk bekisting yang diinginkan. - Pekerja tertimpa bekisting akibat sling TC yang dapat jatuh pada saat pengangkutan dan pekerja yang sedang berada di bawah berpotensi untuk tertimpa bekisting. - Kaki dan tangan terjepit bekisting pada saat penempatan bekisting. - Terjatuh dari scaffolding pada saat pemasangan bekisting. Bahaya kimia - Menghirup debu-debu kayu yang berterbangan saat memotong kayu dengan menggunakan gergaji untuk membentuk bekisting. - Mata kemasukan debu-debu kayu. Bahaya fisik - Terpapar suhu panas karena fabrikasi bekisting dilakukan di luar gedung dimana cuaca sangat panas pada siang hari. Universitas Sumatera Utara 2. Proses pembesian Bahaya mekanik - Tangan dapat tergores besi pada saat pemotongan besi dengan bar cutter dan pembengkokkan besi dengan bar bender. - Tangan dapat tertusuk kawat bendrat p ada saat pekerja mengikatkan tulangan pokok kolom dengan tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat. - Tangan dapat terjepit gegep yang digunakan untuk memotong kawat bendrat. - Tangan tergores besi pada saat pemasangan ring besi. - Terjatuh dari scaffolding pada saat pemasangan ring besi. - Pekerja dapat tertimpa ring besi akibat sling TC yang putus saat pengangkutan ring ke lokasi pemasangan. Bahaya kimia - Menghirup debu-debu halus dari besi saat pemotongan besi dengan menggunakan bar cutter. - Debu-debu halus dari besi saat pemotongan besi dengan menggunakan bar cutter dapat masuk ke mata pekerja. Bahaya fisik - Terpapar suhu panas di siang hari saat memotong besi tulangan dan pemasangan ring besi. - Terpapar kebisingan saat pemotongan besi tulangan dengan menggunakan mesin bar cutter. Universitas Sumatera Utara 3. Proses pengecoran Bahaya mekanik - Pekerja naik ke atas concrete bucket untuk mengatur katup yang mengeluarkan adonan beton sehingga pekerja berpotensi terjatuh dari concrete bucket. - Concrete bucket yang dihubungkan dengan sling TC berpotensi untuk terputus sehingga pekerja dapat terluka akibat tertimpa concrete bucket . - Tangan pekerja dapat terkena sabetan sling baja pada saat mengangkat concrete bucket - Saat penuangan adonan dengan menggunakan concrete bucket, pekerja dapat terluka akibat tertimpa adonan beton. - Menggunakan scaffolding pada saat penuangan adonan beton sehingga pekerja berpotensi terjatuh dari scaffolding. Bahaya kimia - Pada saat penuangan adonan beton, debu-debu beton berterbangan sehingga terhirup oleh pekerja dan juga dapat masuk ke mata. - Pada saat memadatkan beton dengan mesin vibrator, pekerja yang bertugas memegang kepala vibrator berpotensi untuk terkena cipratan beton yang dapat melukai indra penglihatan dan menghirup debu-debu beton. Bahaya fisik - Terpapar suhu panas akibat cuaca yang panas pada saat proses pengecoran. - Mesin vibrator yang digunakan untuk memadatkan beton mengeluarkan suara yang nyaring berfrekuensi tinggi jika berada di luar beton. Tetapi Universitas Sumatera Utara ketika dimasukkan ke dalam campuran beton maka frekuensi suaranya menjadi rendah, kemudian lambat laun suaranya akan meninggi dan mencapai frekuensi yang konstan sehingga pekerja terpapar kebisingan. - Pekerja yang bertugas memegang mesin vibrator berpotensi untuk terpapar getaran. Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Potensi Bahaya K3 pada Pekerjaan Arsitektur