Pentingnya Media Pembelajaran Media Pembelajaran

29 pendidik. Media pembelajaran diharapkan dapat membantu siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Media yang digunakan dalam menerapkan strategi problem solving sangat beragam, bisa alat atau barang, manusia, lingkungan, atau bentuk media lain yang dapat membantu kelancaran dalam proses pembelajaran. 24 Menurut Hamalik, seorang pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi : 1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar 2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan 3. Seluk-beluk proses belajar 4. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan 5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran 6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan 7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan 8. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikkan 9. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran 10. Usaha inovasi dalam media pendidikan. 25

1. Pentingnya Media Pembelajaran

24 Suryosubroto, Op Cit, h.201-202 25 Azhar arsyad, Op Cit, h.2 30 Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar peserta didik belajar. Sedangkan, yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung.pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya. Contohnya, agar siswa belajar bagaimana mengoperasikan komputer, maka guru menyediakan komputer untuk digunakan oleh peserta didik. Atau mungkin memberikan pengalaman bermain gitar, mengetik menjahit, dan lain sebagainya. Pengalaman langsung semacam itu tentu saja merupakan proses belajar yang sangat bermanfaat, sebab dengan mengalami secara langsung kemungkinan kesalahan persepsi akan dapat dihindari. Namun demikian pada ke nyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat di sajikan secara langsung. Untuk mempelajari bagaimana kehidupan makhluk hidup didasar laut, tidak mungkin guru membimbing peserta didik langsung menyelam kedasar lautan, atau memilah ada manusia hanya untuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, seperti cara kerja jantung ketika memompakan darah. Untuk memberikan pengalaman belajar semacam itu, guru memerlukan alat bantu seperti film, atau foto-foto. 26 Peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi peserta didik, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan 26 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Bandung: Kencana Prenada Meida Group, 2006 h. 164 31 kerucut pengalaman cone of experience . Kerucut pengalaman pada saat ini dianut secara luas untuk menentukan alat bant atau media apa yang sesuai agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut halaman yang dikemukan oleh Edgar memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret peserta didik mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyaklah pengalaman yang diperoleh peserta didik. Sebaliknya, semakin abstrak peserta didik memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh peserta didik. Selanjutnya uraian setiap pengalaman belajar seperti yang digambarkan dalam kerucut pengalaman tersebut akan dijelaskan berikut ini: a. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh peserta didik sebagai hasil dari aktivitas sendiri. Peseta didik, mengalami, merasakan sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Peserta didik berhubungan langsung dengan objek yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara. Karena pengalaman langsung inilah maka ada kecenderungan hasil yang diperoleh peserta didik menjadi konkret sehingga akan memiliki ketepatan yang tnggi. 32 b. Pengalaman tiuan adalah pengalaman yang diperoleh melalui benda atau kejadian yang dimanipulasi agar mendeteksi keadaan yang sebenarnya. Pengalaman tiruan sudah bukan pegalaman langsung lagi sebab objek yang dipelajari bukan yang asli atau yang sesungguhnya, melainkan benda tiruan yang menyerupai benda aslinya. Mempelajari objek tiruan sangat besar manfaatnya terutama untuk menghindari terjadinya verbalisme. Misalkan peserta didik akan mempelajari kanguru. Oleh karena binatang tersebut sulit diperoleh apalagi dibawa kedalam kelas, maka untuk mempelajarinya dapat menggunakan model binatang dengan wujud yang sama namun terbuat dari plastik. 27 c. Pengalaman melali drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari kondisi dan situasi yang diciptakan melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh dari kondisi dan situasi yang diciptkan melalui drama peragaan dengan menggunakan skenario yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Walaupun peserta didik tidak mengalami secara langsung terhadap kejadian, namun melalui drama ini agar peserta didik memperoleh pengalaman yang lebih jelas dan konkret. d. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian informasi melalui peragaan. Kalau dalam drama peserta didik terlibat secara langsung dalam masalah yang dipelajari walaupun bukan dalam situasi nyata, maka pengalaman melali demostrasi peserta didik hanya melihat peragaan orang lain. 27 Ibid h. 167 33 e. Pengalaman wisata, yaitu pengalaman yang diperoleh melalui kunjungan peserta didik kesuatu objek yang ingin dipelajari. Melalui wisata peserta didik dapat mengamati secara langsung, mencatat,dan bertanya tentang hal-hal yang dikunjungi.selanjutnya pengalaman yang diperoleh dicatat dan disusun dalam ceritamakalah secara sistematis. Isi catatan sesuai dengan tujuan kegiatan. f. Pengalaman melalui gambar hidup dan film-film. Gambar hidup dan film merupakan rangkaian gambar mati yang diproyeksikan pada layar dengan kecepatan tertentu. Dengan mengamati film peserta didik dapat belajar sendiri walaupun bahan belajarnya terbata sesuai dengan naskah yang disusun. 28 Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin konkret pengetahuan diperoleh, semakin tidak langung pengetahuan itu diperoleh, maka semakin abstrak pengetahuan peserta didik.

2. Fungsi dan Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

3 14 57

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 26 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 Materi Pokok Pengelolaan Lingkungan)

0 2 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 Materi Pokok Ekosistem)

3 20 58

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA.

0 3 48

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN.

2 7 37

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 16

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Penerapan Model Problem Based Instruction (PBI)Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Prestasi Belajar Matematika (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Nege

0 5 13

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MAKET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X PADA MATERI EKOSISTEM - Raden Intan Repository

1 7 121