Model Pembelajaran Kooperatif Kajian Teori
4 Keterampilan Bekerja Sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian,
siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi.
c. Langkah-Langkah Model Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi yang sering kali dengan bahan bacaan
dari pada verbal. Selanjutnya, siswa dikelompokkan kedalam tim-tim belajar. Pada tahap ini guru membimbing siswa saat mereka bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok atau evaluasi tentang apa
yang telah siswa pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha- usaha kelompok maupun individu.
9
Enam tahap pembelajaran kooperatif dapat dirangkum pada tabel berikut:
9
Aris Shoimin, Op.Cit 45-46
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Model Pembelajaraan Kooperatif
10
TAHAP TINGKAH LAKU GURU
Tahap 1 Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan
dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topic yang akan dipelajari dan
memotivasi siswa belajar
Tahap 2 Menyampaikan informasi
Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demostrasi atau melalui bahan
ajaran Tahap 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membimbing setiap kelompok agar melakukan transisi secara efektif dan efisien
Tahap 4 Membimbing
kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Tahap 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
telah dipelajari
atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Tahap 6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok
d. Kelebihan Model Kooperatif
11
1 Meningkatkan harga diri setiap individu
2 Penerimaan terhadap perbedaan indivu yang lebih besar sehingga
konflik antar pribadi berkurang 3
Sikap apatis berkurang 4
Pemahaman yang lebih mendalam dalam reterensu atau penyimpanan lebih lama
5 Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi
10
Rusman, Op.Cit. h 211
11
Aris Shoimin, Op.Cit. h 48
6
Cooperative learning
dapat mencegah keagresifan dalam sistem kompetisi dan ketersaingan dalam individu tanpa pengorbanan
aspek kognitif. 7
Meningkatkan kemampuan belajar 8
Meningkatkan kehadiran peserta dan sikap yang lebih positif 9
Menambah motivasi dan percaya diri 10
Menambah rasa senang berada ditem[at belajar serta menyenangi teman-teman sekelasnya
11 Mudah diterapkan dan tidak mahal
e. Kekurangan Model
Kooperatif
12
1 Guru khawatir akan terjadi kekacauan dikelas. Banyak peserta tidak
senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain 2
Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus
menyesuaikan diri dengan kelompok. 3
Banyak peserta takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan
tersebut. f.
Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif 1
Teams Game Tournament
TGT
13
12
Ibid h 48
13
Erma Andhika Sari, “Penerapan model TGT Teams Games Tournaments Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X-
B SMA Ma’arif Pandaan-Pasuruan” Jurnal Artikulasi
Vol.12 No. 2 Agustus 2011
2
Student Team Achievement Division
STAD
14
3
Jigsaw
Pembelajaran model kooperatif tipe
Jigsaw
ini dikembangkan dan di uji coba oleh Elliot Aronson dan teman-temannya di
Universitas Texas. Arti
Jigsaw
dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutkan dengan istilah
puzzle
yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Model pembelajaran
kooperatif
Jigsaw
ini mengambil pola cara kerja bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan.
15
Model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari atas 4-5 orang
dengan memperhatikan keheterogenan, bekerja sama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah
tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain.
16
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw
, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri
14
U. Nugroho, Hartono, S.S. Edi, “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses”, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 2009
15
Rusman, Op.Cit. h 217
16
Jumantan Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter Juli : Galia Indonesia, 2014 h 87
atas berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Sedangkan
kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri atas anggota kelompok lain kelompok asal yang ditugaskan untuk mendalami
topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para
anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi. Kunci tipe
Jigsaw
adalah
interdependence
setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya, para
siswa harus memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan
memecahkan masalah yang diberikan.
17
a Langkah – Langkah Model Kooperatif Tipe
Jigsaw
18
1 Siswa dikelompokkan ke dalam 5 anggota tim.
2 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
3 Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4 Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagiansubbab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan subbab mereka.
5 Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, setiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman
17
Ibid h 88-89
18
Priyadi, Ahmad Amin, Nurhayati, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VII Smp Negeri Lubuk” Jurnal Pendidikan Fisika h 3
satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6 Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7 Guru memberi evaluasi
8 Penutup.
b
Kelebihan Model Kooperatif Tipe
Jigsaw
19
1 Memungkinkan murid dapat mengembangkan kreativitas,
kemampuan, dan daya pemecahan masalah menurut kehendaknya sendiri
. 2
Hubungan antara guru dan murid berjalan secara seimbang dan memungkinkan suasana belajar menjadi sangat
akrabsehingga memungkinkan harmonisasi. 3
Memotivasi guru untuk bekerja lebih aktif dan kreatif. 4
Mampu memadukan berbagai pendekatan belajar, yaitu pendekatan kelas, kelompok dan individu.
c Kekurangan Model Kooperatif Tipe Jigsaw
20
1 Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu
menggunakan keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing,
dikhawatirkan akan
macet dalam
pelaksanaan diskusi.
19
Aris Shoimin, Op.Cit. h 93
20
Ibid, h 93-94
2 Jika anggota kelompok kurang akan menimbulkan
masalah. 3
Membutuhkan waktu yang lebih lama, apa lagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga
perlu waktu untuk mengubah posisi yang menimbulkan kegaduhan.
d Prosedur model
Jigsaw
21
1 Siswa secara individu maupun kelompok heterogen
mengkaji bahan ajar 2
Dibentuk kelompok ahli homogen untuk diskusi pendalamn materi bahan ajar yang dibaca
3 Krmbali kekelompok asal heterogen, siswa menjadi
penentu terhadap satu sama lain. Terjadi pembentukan pengetahuan secara kelompok
social construction of knowledge
4 Tes kuis untuk mengukur kemampuan siswa secara
individu 5
Diskusi terbuka, sementara guru memberikan pengutan
21
Yuberti, TEORI Pembelajaran dan Pembelajaran Bahan Ajar dalam Pendidikan h 139-140