Berdasarkan uraian diatas maka jumlah sampel yang akan di pakai dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang yang merupakan konsumen yang
pernah membeli dan memakai deodorantRexona.
3.7 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner dan wawancara tersruktur kepada responden di lokasi penelitian.
b. Data sekunder Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data sekunder dapat diperoleh peneliti dari buku-buku, majalah, jurnal, hasil lapangan dan internet.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian merupakan suatu hal yang penting. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
wawancara, kuesionerangket, observasi pengamatan, dangabungan ketiganya Sugiyono, 2009:193.
Universitas Sumatera Utara
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap:
a.
Kuesioner. Menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh yang telah ditetapkan menjadi
responden yaitu Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Tahun 2012 yang menggunakan deodorant Rexona.
b.
Wawancara. Wawancara dilakukan dengan responden untuk memperjelas jawaban dari
kuesioner yang diisi.
c.
Studi dokumentasi. Mengumpulkan data dari buku-buku, tulisan ilmiahjurnal, dan internet yang
memiliki relevansi dengan penelitian tentang keputusan pembelian.
3.9 Uji Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu
kuesioner. Valid artinya data yang diperoleh peneliti melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji validitas dilakukan pada 30 responden di luar
sampel dengan menyebarkan kuesioner pada Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Pengujian validitas dilakukan menggunakan program
SPSS Versi 15.00 dengan persyaratan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan valid 2. jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan tidak valid
3.9.2 Uji Reabilitas
Menurut Sugiyono 2006:110 instrumen yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Uji reabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang
sama. Kriteria untuk pengujian reabilitas adalah sebagai berikut : Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha 0,80 maka pertanyaan realibel
Ginting dan Situmorang, 2008: 179.
3.10 Teknik Analisis
3.10.1 Analisis deskriptif
Analisis deskriptif yaitu analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan
sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi Ginting dan Situmorang, 2008:187.
3.10.2 Analisis regresi linear berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Adapun model persamaan yang digunakan adalah :
Y =
a + +
+ e
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Y = Keputusan pembelian deodorant Rexona
a = Konstanta b = Koefisien regresi
X
1
= Sikap X
2
= Psikologis e = standart error
3.10.3 Uji asumsi klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu agar perkiraan tidak bias dan efisiensi. Kriteria asumsi klasik yang
harus dipenuhi yaitu: 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati sistribusi normal. Uji ini dilakukan dengan analisis
kolmogorov smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed diatas nilai signifikansi 5 0,05 yang artinya
variabel residual berdistribusi normal Situmorang, et al 2008:62. 2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan
Universitas Sumatera Utara
lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5 0.05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas
Situmorang, et al 2008:73. 3. Uji Multikolinearitas
Adanya multikolinearitas merupakan pelanggaran dalam situasi asumsi klasik. Uji Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain
dalam model regresi berganda tidak saling berhbungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya
nilai tolerance dan VIFVariance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variablilitas variabel yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, et al
2008:73.
3.10.4 Pengujian Hipotesis
1. Uji-t uji secara parsial Uji–t secara parsial bertujuan untuk mengertahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen.
Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : H0 : b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen x
1
, x
2
terhadap variabel dependen Y. Ha : b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen x
1
, x
2
terhadap variabel dependen Y.
Universitas Sumatera Utara
H0 : b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen x
1
,x
2
terhadap variabel dependen Y. Ha : b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen x
1
, x
2
terhadap variabel dependen Y. Kriteria pengambilan keputusan adalah :
Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
2. Uji Fhitung Uji serentak Uji Fhitung dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam metode mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F
hitung
adalah : Ho : b
1
=b
2
= 0 variabel secara bersama-sama tidak terpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat
Ho : b
1
≠b
2
≠ 0 variabel secara bersama-sama terpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah : Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 3. Koefisien Determinan R²
Universitas Sumatera Utara
Koefisien Determinan R² adalah untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan tertulis R square. Koefisien determinan menunjukkan kontribusi variabel
independen X terhadap dependen Y. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan X menerangkan variabel Y.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umun Perusahaan
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Unilever
PT Unilever Indonesia Tbk perusahaan didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
Van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No. 3.
Universitas Sumatera Utara
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.
Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta
ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2- 1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita
Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan mendaftarkan 15 dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal Bapepam No. SI-009PME1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai
nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih
Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam
rapat umum tahunan perusahaan pada tanggal 13 Juni 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
Tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan
Universitas Sumatera Utara
memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
4.1.2. Profil PT. Unilever Tbk 1.
Akta pendirian.
PT. Unilever Indonesia Tbk perusahaan didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfa brieke N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat
oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, Notaries di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jendral Van Negerlandsch Indie dengan surat No.14 pada tanggal 16 Desember
1933, terdaftar, terdaftar di Raad Van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam tambahan No. 3 Javasche
Courar pada tanggal 9 Januari 1934.
2. Kronologi Unilever
1920-30 Import oleh Van den Bergh, Jurgen and Brothers 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
Universitas Sumatera Utara
1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik Van den Bergh NV –Angke, Jakarta
1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya 1942-46 Kendali oleh Unilever dihentikan Perang Dunia II
1965-66 Di bawah kendali pemerintah 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang
penanaman modal asing 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut,
Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh
1992 Membuka pabrik es krim 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000 Terjun ke bisnis kecap 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang
Universitas Sumatera Utara
2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah
4.1.3. Visi dan Misi PT.Unilever Tbk 1. Visi PT. Unilever Tbk.
Adapun Visi dari PT. Unilever yaitu “To become the first choice of consumer, costumer and community”. Hal ini terwujud pada komitmen PT.
Unilever terhadap konsumennya yaitu menyediakan produk bermerek dan pelayanan yang secara konsisten menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas,
dan yang aman bagi tujuan pemakaiannya.
2.Misi PT. Unilever Tbk.
Adapun Misi dari PT. Unilever yaitu : 1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebuthan dan
aspirasi konsumen menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen, dan komunitas.
2. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses. 3. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
4. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan diatas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Unilever adalah salah satu supplier terdepan untuk barang-barang konsumen yang bergerak cepat, dengan penjualan produk lebih dari 170 negara.
Portfolio perusahaan yang kuat mengenai makanan, rumah tangga dan merk perawatan pribadi telah dipercaya oleh para pelanggan di seluruh dunia. Sejumlah
13 merek papan atas perusahaan telah menghasilkan penjualan dengan total lebih dari 23 milyar Euro. Merek ini terdiri atas AxeLynx, Blue Band, Dove,
FloraBecel, es krim Heartbrand, Hellmann’s, Knorr, Lipton, Lux, Omo, Rexona, Sunsilk dan Surf. Sedangkan, 25 merek terkenal lainnya juga telah mencapai 75
dari penjualan. Pada tahun 2009, penjualan Unilever mencapai 39,8 milyar Euro. Penjualan saham Unilever pada pasar DE telah mencapai 49 di tahun 2009,
dan naik dari 47 pada tahun 2008. Penjelasan dari pasar DE meliputi semua negara di Amerika Latin, Eropa Tengah dan Timur, Afrika dan Asia, kecuali
Jepang dan Australia. Dengan para pelanggan, konsumen, supplier dan pemegang saham di setiap benua, perusahaan menggambarkan diri sebagai ‘multi-lokal
multinasional’. Sebagai bagian penting dari masyarakat lokal tempat perusahaan beroperasi, Unilever membawa keahlian internasional untuk melayani masyarakat
dimanapun mereka berada. www.unilever.co.id
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Sejarah Rexona
Merek Rexona diciptakan untuk pertama kalinya kira-kira satu abad yang lalu tepatnya pada tahun 1908 oleh pasangan ahli farmasi Australia. Sejak saat itu,
teknologi deodorant yang ditawarkan oleh Rexona mengalami banyak kemajuan. Teknologi terbaru Rexona menggunakan microcapsule dengan efisiensi yang
belum pernah ada sebelumnya. Microcapsule larut dalam keringat dan melepaskan parfum pada saat suhu tubuh naik sehingga menjamin daya
pengharum yang lebih tahan lama jika dibandingkan dengan produk deodorant lain. Bermula dari deodorant berformat stick—biasa disebut deo stick yang
dilempar pada era 80-an—Rexona secara berkala terus mengembangkan mereknya. Awalnya Rexona tidak membedakan deodorant untuk segmen pria dan
wanita. Saat ini, melalui rangkaian consumer insight, didapatkan fakta bahwa di
setiap segmen memiliki kebutuhan deodorant yang berbeda. Kini, Unilever membagi produk Rexona ke dalam empat segmen, wanita aktif women, pria
man, remaja teen, dan konsumen berpendapatan rendah low income. Sementara untuk format, Rexona memiliki kelengkapan bentuk. Yaitu, jenis stick,
roll on, aerosol, dan lotion. Kecuali segmen low income yang hanya berbentuk lotion dan dibungkus dalam sachet, ketiga segmen lainnya ditawarkan dalam
bentuk roll on, stick, dan aeorosol. Namun, di antara keempat bentuk yang ditawarkan, roll on merupakan pilihan popular masyarakat. Rexona Men yang
menyasar pria usia 18-35 tahun, Rexona memiliki varian Quantum, Ice Cool, V8, dan Power. Rexona Women yang membidik pasar perempuan aktif 18-35 tahun
Universitas Sumatera Utara
mempunyai lima varian, yakni Cotton, Free Spirit, Skin Light, Passion, dan Oxygen. Rexona Teen yang menyasar perempuan usia SMP dan SMA,
menawarkan varian Music Fun, Fun Spirit, dan Tropical Energy. Untuk segmen Low Income yang membidik usia 18-35 tahun, hanya
memiliki dua varian. Yaitu, Free Spirit untuk wanita dan Ice Cool untuk pria. Untuk produk deo stick yang merupakan produk lama, masih tetap diproduksi.
Variannya ada dua, Fresh dan Floral. Varian harga Rexona di pasar dimulai dari Rp 1.500 untuk yang sachet hingga Rp 32.500 untuk yang aerosol.
Tabel 4.1 Target Market Produk Deodorant Rexona
Rexona Women Rexona Man
Rexona Teen Rexona Low Income
Target Market 18-35 tahun
18-35 tahun Usia SMP
dan SMA Pria dan wanita usia
18-35 tahun BentukFormat
Stick, roll on, dan aerosol
Stick, roll on, dan aerosol
Stick, roll on, dan aerosol
Lotion dalam kemasan sachet
Varian Cotton, Free
Spirit, Skin Light, Passion,
dan Oxygen Quantum, Ice
Cool, V8, dan Power
Music Fun, Fun Spirit,
dan Tropical Energy.
Free Spirit dan Ice Cool
Above The Line Memanfaatkan
artis Carissa Putri sebagai
endorser Komunikasi
iklan varian V8 dibuat
dengan tema aksi mobil
yang Komunikasi
iklan bertajuk “Vista
Cathy” pensi anak remaja
Memanfaatkan Rachel Maryam
sebagai endorser
Universitas Sumatera Utara
dikemudikan pria Rexona
Below The Line Menggelar
“Rexona Challenge”,
yakni mengundang
konsumen untuk
mengirimkan cerita tentang
pengalaman menggunakan
Rexona Menggelar
program undian
nonton F1 Formula 1
Even edukasi ke sekolah-
sekolah SMP dan SMA
tentang puberitas dan
kepercayaan diri
Menggelar sejumlah aktivitas merek di
area-area sub urban dan
mengkomunikasika nnya ke radio-radio
lokal. Salah satunya, program yang
digelar bertajuk “Arena Langsung
Nyaman Rexona Deolotion”.
Sumber : www.unilever.co.id
, diolah peneliti 2012
4.1.5 Inovasi Rexona
1. Rexona menawarkan rangkaian produk dengan teknologi anti keringat. Bahan anti keringatnya bekerja dengan membentuk zat seperti gel pada bagian atas
Universitas Sumatera Utara
kelenjar keringat, dan dengan cepat mengurangi jumlah keringat. Jika kita berhenti menggunakan bahan anti keringat tersebut, maka akhirnya zat seperti
gel akan terlepas dari kulit kita, dan kita akan mulai berkeringat kembali. 2. Pada tahun 2006, Rexona meluncurkan formula baru produk deodorannya yang
mengandung Activreserveâyang bekerja selaras dengan tubuh anda.Rexona Activreserve – dengan kapsul mikro proteksi yang aromanya teraktivasi ketika
tubuh bereaksi terhadap situasi yang menekan.Kapsul-kapsul ini menempel pada permukaan kulit. Saat tekanan atau stres terjadi tiba-tiba, dan keringat
mengucur tak tertahankan di ketiak, keringat itu melarutkan kapsul dan memberikan perlindungan aroma ekstra di saat paling dibutuhkan. Jadi, apakah
itu saat berkeringat sedikit atau banyak, teknologi tersebut akan melepaskan jumlah perlindungan yang sebanding. Semakin anda berkeringat, semakin
keras pula Activreserveâbekerja dalam menjaga agar ketiak anda tetap kering dan tidak berbau.
3. Pada tahun 2007, Rexona meluncurkan varian Rexona Men Power baru. Produk tersebut menawarkan perlindungan lebih untuk pria jauh daripada yang
mereka perlukan, dengan lebih dari satu juta molekul aktif dalam masing- masing produk.
4. Pada tahun 2010, Rexona meluncurkan Rexona Women Naturals Bioprotection yang memberikan proteksi 24 jam dengan formula bioprotection, mengandung
ekstrak biji bunga matahari, yang membuat kulit ketiak kering dan segar sepanjang hari.
Universitas Sumatera Utara
4.1.6Fakta Utama Tentang Deodoran Rexona.
Beberapa fakta utama tentang Deodoran Rexona antara lain: 1. Deodoran Rexona merupakan merek deodoran terbesar dunia dalam arti nilai
penjualan dan pangsa pasar. 2. Deodoran Rexona merupakan merek deodoran terbesar dan paling pesat
pertumbuhannya di Indonesia 3. Secara dermatologis Rexona telah disetujui oleh Badan Penelitian Obat Tropis,
Departemen Kesehatan, Manila, Filipina.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Aneka Produk Rexona
Rexona Women - Naturals bioprotection
Rexona perfume deo stick
Rexona Women - Roll On
Rexona Women - AP Stick
Rexona teens
Rexona deo lotions
Rexona Deodorant Spray
Universitas Sumatera Utara
Rexona Men - Ice Cool
Rexona Men - Power
Rexona Men – Quantum
Sumber : www.unilever.co.id
, diolah peneliti 2012
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
kuesioner. Pengujian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS Statistic Package and Sosial Sience 15.0 for Windows.
1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan
kriteria sebagai berikut: a. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan valid b. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. c. Nilai r
hitung
dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation.
Pada Uji Validitas dan reabilitas , penyebaran kuesioner diberikan kepada 30 responden diluar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df=
jumlah kasus= 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5 maka angka yang diperoleh=0,361.
Tabel 4.3 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted VAR00001
79,0000 82,000
,671 ,929
VAR00002 78,9667
80,999 ,724
,928 VAR00003
79,2333 81,426
,566 ,931
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil data penelitian 2012
Corrected Item Total Correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom Corrected Item Total Correlation yang merupakan nilai r
VAR00004 79,3667
79,275 ,603
,930 VAR00005
79,0333 83,068
,610 ,930
VAR00006 79,0667
80,754 ,737
,928 VAR00007
78,9667 82,654
,720 ,929
VAR00008 79,0000
80,897 ,707
,928 VAR00009
78,8333 83,799
,595 ,930
VAR00010 78,9000
82,921 ,606
,930 VAR00011
79,0333 82,240
,624 ,930
VAR00012 79,1333
82,189 ,496
,932 VAR00013
79,0667 79,582
,573 ,931
VAR00014 78,9000
83,197 ,479
,932 VAR00015
78,8333 80,902
,583 ,930
VAR00016 78,9000
81,610 ,610
,930 VAR00017
78,8000 81,407
,662 ,929
VAR00018 78,7000
80,907 ,703
,928 VAR00019
78,6667 80,920
,685 ,928
VAR00020 78,6333
82,171 ,618
,930 VAR00021
78,9667 82,309
,479 ,933
Universitas Sumatera Utara
hitung dibandingkan dengan t tabel. Adapun pada � = 0.05 dengan derajat
bebas df = 30, sehingga diperoleh r tabel adalah 0,361.
Tabel 4.4 Uji Validitas
No Pertanyaan
r hitung r tabel
Validitas 1
P1 0.671
0.361 Valid
2 P2
0.724 0.361
Valid 3
P3 0.566
0.361 Valid
4 P4
0.603 0.361
Valid 5
P5 0.610
0.361 Valid
6 P6
0.737 0.361
Valid 7
P7 0.720
0.361 Valid
8 P8
0.707 0.361
Valid 9
P9 0.595
0.361 Valid
10 P10
0.606 0.361
Valid 11
P11 0.624
0.361 Valid
12 P12
0.496 0.361
Valid 13
P13 0.573
0.361 Valid
14 P14
0.479 0.361
Valid 15
P15 0.583
0.361 Valid
16 P16
0.610 0.361
Valid 17
P17 0.662
0.361 Valid
18 P18
0.703 0.361
Valid
Universitas Sumatera Utara
19 P19
0.685 0.361
Valid 20
P20 0.618
0.361 Valid
21 P21
0.479 0.361
Valid
Sumber :Hasil Pengolahan SPSS 15.0 Mei 2012
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan
pada tahap pengujian reabilitas.
2. Uji Reabilitas Menurut Kuncoro Situmorang et al, 2008:75 suatu konstruk atau
variabel dinyatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.80. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows.
Tabel 4.5 Uji Reabilitas
Cronbachs Alpha
N of Items ,933
21
Pada 21 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbach Alpha adalah sebesar 0,933. Ini berarti 0,933 0.80
sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah realibel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
4.2.2 Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Responden
Universitas Sumatera Utara
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan kuesioner. Jumlah pertanyaan adalah 21 butir pertanyaan, yaitu enam butir
pertanyaan untuk variabel sikap X
1
, delapan butir pertanyaan untuk variabel psikologis X
2
, tujuh butir pertanyaan untuk variabel keputusan ppembelian Y. Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli dan pemakai deodorant rexona pada
Mahasiswa Fakultas Pertanian Sumatera Utara yang tidak diketahui jumlahnya menggunakan rumus unidentified sampling, dengan kriteria sampel adalah
konsumen berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang pernah membeli dan memakai deodorant rexona minimal 1 bulan. Kuesioner telah disebarkan kepada
Seratus 100 orang responden yang ditetapkan oleh peneliti di Fakultas Pertanian Sumatera Utara.
a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Tabel 4.6 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Jenis Kelamin Jumlah orang
Perempuan 79
Laki-laki 21
Total 100
Sumber :data primer diolah Peneliti Mei 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 100 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran
umum responden penelitian berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak responden perempuan sebesar 79 orangdaripada laki-laki sebanyak 21 orang.
b. Gambaran Umum Respoden Berdasarkan Umur. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan
oleh peneliti kepada 100 orang respoden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase dapat dilihat pada Tabel 4.3
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur
Karakteristik Umur
Jumlah Responden
orang
Jumlah
18-20 83
83
20 17
17
Total 100
100 Sumber :data primer diolah Peneliti Mei 2012
Pada tabel 4.3 diketahui bahwa konsumen deodorant rexona pada Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara mulai umur 18-20
sebanyak 83 orang dan diatas umur 20 tahun sebanyak 17 orang.
c. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Pemakaian Deodorant Rexona.
Tabel 4.8 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Pemakaian Deodorant
Rexona.
Lama Pemakaian Jumlah
1 bulan 14
Universitas Sumatera Utara
1 bulan 86
Total 100
Sumber: data primer diolah peneliti Mei 2012
Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah memakai deodorant rexona lebih dari 1 bulan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
responden sebanyak 86 orang atau 86 .
2. Deskriptif variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan gambaran dari hasil
penelitian berdasarkan jawaban responden mengenai deodorant rexona dengan variabel sikap, psikologis dan kepurusan pembelian.
Tabel 4.9 Distibusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap X
1
No Item
STS TS
KS S
SS Total
Rata- rata
F F
F F
F F
1 4
4 15
15 64
64 17
17 100
100 3.94
2 1
1 10
10 71
71 18
18 100
100 4.06
3 4
4 67
67 29
29 100
100 3.25
4 14
14 80
80 6
6 100
100 2.92
5 2
2 92
92 6
6 100
100 3.04
Universitas Sumatera Utara
6 8
8 87
87 5
5 100
100 3.02
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa: 1. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 1 Saya percaya terhadap
produk deodorant merek rexona dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 17 orang 17 menyatakan sangat setuju, 64 orang
responden 64 menyatakan setuju, 15 orang 15 menyatakan kurang setuju, 4 orang 4 menyatakan tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai
jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 1 yaitu sebesar 3.94 dengan kriteria apabila rata-rata nilai jawaban lebih 4 maka pertanyaan tersebut baiksesuai
untuk ditanyakan kepada responden. Nilai 3.94 4 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
2. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 2 Saya yakin produk deodorant rexona adalah deodorant yang berkualitas dari kuesioner yang diisi
oleh responden dapat diketahui bahwa 18 orang 18 menyatakan sangat setuju, 71 orang 71 menyatakan setuju, 10 orang 10 menyatakan kurang
setuju, 1 orang 1 menyatakan tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 2 yaitu sebesar 4.06 maka dapat
diketahui bahwa pertanyaan tersebut baiksesuai untuk ditanyakan kepada responden.
3. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 3 Memakai deodorant rexona membuat saya merasa terhindar dari bau badan dari kuesioner yang
diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 29 orang 29 menyatakan setuju,
Universitas Sumatera Utara
67 orang 67 menyatakan kurang setuju, 4 orang 4 menyatakan tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 3
yaitu sebesar 3.25 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
4. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 4 Deodorant rexona membuat saya lebih percaya diri, dari kuesioner yang diisi oleh responden
dapat diketahui bahwa 4 orang 4 menyatakan setuju, 80 orang 80 menyatakan kurang setuju, 14 orang 14 menyatakan tidak setuju.
Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 4 yaitu sebesar 2.92 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik
untuk ditanyakan kepada responden. 5. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 5 Saya menyukai deodorant
merek rexona karena kualitasnya, dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 6 orang 6 menyatakan setuju, 92 orang 92
menyatakan kurang setuju, dan 2 orang responden 2 menyatakan tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 5
yaitu sebesar 3.04 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
6. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 6 Deodorant rexona adalah merek deodorant yang ingin saya beli, dari kuesioner yang diisi oleh
responden dapat diketahui bahwa 5 orang responden 5 menyatakan setuju, 87 orang 87 menyatakan kurang setuju, 8 orang 8 menyatakan tidak
setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 6
Universitas Sumatera Utara
yaitu sebesar 3.02 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Psikologis X2
No Item
STS TS
KS S
SS Total
Rata- rata
F F
F F
F F
7 3
3 65
65 32
32 100
100 4.29
8 3
3 63
63 34
34 100
100 4.31
9 3
3 4
4 13
13 54
54 26
26 100
100 3.96
10 65
65 33
33 2
2 100
100 3.38
11 3
3 5
5 17
17 49
49 26
26 100
100 3.80
12 1
1 8
8 81
81 10
10 100
100 3.00
13 2
2 5
5 18
18 49
49 26
26 100
100 3.92
14 3
3 4
4 18
18 49
49 26
26 100
100 3.91
7. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 7 Saya membeli deodorant rexona karena dorongan kebutuhan agar terbebas dari bau badan, dari
kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 32 orang 32 menyatakan sangat setuju, 65 orang responden 65 menyatakan setuju dan 3
orang 3 menyatakan kurang setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 7 yaitu sebesar 4.29 maka dapat diketahui
bahwa pertanyaan tersebut baiksesuai untuk ditanyakan kepada responden.
Universitas Sumatera Utara
8. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 8 Saya membeli deodorant rexona karena harganya terjangkau, dari kuesioner yang diisi oleh responden
dapat diketahui bahwa 34 orang 34 menyatakan sangat setuju, 63 orang 63 menyatakan setuju, sedangkan 3 orang 3 menyatakan kurang setuju..
Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 8 yaitu sebesar 4.31 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut baiksesuai untuk
ditanyakan kepada responden. 9. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 9 Menurut saya deodorant
rexona tahan lama setelah diaplikasikan ke kulit ketiak, dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 26 orang 26 menyatakan sangat
setuju, 54 orang 54 menyatakan setuju, 13 orang 13 menyatakan kurang setuju, 4 orang 4 menyatakan tidak setuju, dan 3 orang 3 menyatakan
sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 9 yaitu sebesar 3.96 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan
tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden. 10. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 10 Saya membeli deodorant
rexona karena keamanan bahan pembuatannya, dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 2 orang responden 2 menyatakan sangat
setuju, 33 orang 33 menyatakan setuju sedangkan 65 orang 65 menyatakan kurang setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh
dari pertanyaan 10 yaitu sebesar 3.38 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
Universitas Sumatera Utara
11. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 11 Pemakaian deodorant rexona dengan benar tidak merusak pakaian, dari kuesioner yang diisi oleh
responden dapat diketahui bahwa 26 orang 26 menyatakan sangat setuju, 49 orang 49 menyatakan setuju, 17 orang 17 menyatakan kurang setuju,
5 orang 5 menyatakan tidak setuju dan 3 orang 3 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari
pertanyaan 11 yaitu sebesar 3.80 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
12. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 12 Menurut saya pemakaian deodorant rexona dalam waktu panjang tidak berbahaya bagi kesehatan, dari
kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 10 orang 10 menyatakan setuju, 81 orang 81 menyatakan kurang setuju, 8 orang 8
menyatakan tidak setuju dan 1 orang 1 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 12 yaitu
sebesar 3.00 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
13. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 13 Saya yakin deodorant rexona lebih berkualitas dibandingkan deodoran merek lainnya, dari kuesioner
yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 26 orang 26 menyatakan sangat setuju, 49 orang 49 menyatakan setuju, 18 orang 18 menyatakan
kurang setuju, 5 orang 5 menyatakan tidak setuju dan 2 orang 2 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari pertanyaan 13 yaitu sebesar 3.92 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
14. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 14 Saya yakin dengan manfaat yang saya peroleh setelah menggunakan deodorant rexona, dari
kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 26 orang 26 responden menyatakan sangat setuju, 49 orang 49 menyatakan setuju, 18
orang 18 menyatakan kurang setuju, 4 orang 4 menyatakan tidak setuju, dan 3 orang 3 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata
nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 14 yaitu sebesar 3.91 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada
responden.
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian
No Item
STS TS
KS S
SS Total
Rata- rata
F F
F F
F F
15 1
1 18
18 50
50 31
31 100
100 4.11
16 18
18 53
53 29
29 100
100 4.11
17 18
18 52
52 30
30 100
100 4.66
18 17
17 57
57 26
26 100
100 4.09
19 3
3 6
6 17
17 49
49 26
26 100
100 3.92
20 2
2 1
1 67
67 30
30 100
100 3.29
21 3
3 4
4 22
22 46
46 25
25 100
100 3.86
Universitas Sumatera Utara
15. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 15 Saya menggunakan deodorant rexona karena sesuai dengan kebutuhan saya, dari kuesioner yang
diisi oleh respoden dapat diketahui bahwa 31 orang responden 31 menyatakan sangat setuju, 50 orang 50 menyatakan setuju, 18 orang 18
menyatakan kurang setuju, dan 1 orang 1 menyatakan tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 15 yaitu
sebesar 4.11 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut baiksesuai untuk ditanyakan kepada responden.
16. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 16 Saya telah mencari informasi tentang deodorant merek rexona sebelum membelinya, dari
kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 29 responden 29 menyatakn sangat setuju, 53 orang 53 menyatakan setuju dan 18
orang 18 menyatakan kurang setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 16 yaitu sebesar 4.11 maka dapat diketahui
bahwa pertanyaan tersebut baiksesuai untuk ditanyakan kepada responden. 17. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 17 Saya membeli deodorant
rexona karena harganya yang sesuai, dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 25 orang 25 menyatakan sangat setuju, 58 orang
58 menyatakan setuju, dan 17 orang 17 kurang setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 17 yaitu sebesar 4.66
maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut baiksesuai untuk ditanyakan kepada responden.
Universitas Sumatera Utara
18. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 18 Saya membeli produk deodorant rexona karena saya mengenal deodorant rexona dari media massa
maupun media cetak, dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 26 orang 26 menyatakan sangat setuju, 57 orang responden 57
menyatakan setuju, 17 orang 17 menyatakan kurang setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 18 yaitu sebesar 4.09
maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut baiksesuai untuk ditanyakan kepada responden.
19. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 19 Saya akan tetap menggunakan deodorant merek rexona dibandingkan produk deodorant merek
lainnya, dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 25 orang 25 menyatakan sangat setuju, 49 orang 49 menyatakan setuju, 17
orang 17 menyatakan kurang setuju, 6 orang 6 menyatakan tidak setuju, dan 3 orang 3 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai
jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 19 yaitu sebesar 3.92 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada
responden. 20. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 20 Saya merasa puas
setelah menggunakan deodorant rexona, dari kuesioner yang diisi oleh responden dapat diketahui bahwa 30 orang 30 menyatakan setuju, 67 orang
67 menyatakan kurang setuju, 1 orang 1 menyatakan tidak setuju, 2 orang 2 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai
jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 20 yaitu sebesar 3.29 maka dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
21. Frekuensi jawaban responden tentang pertanyaan 21 Saya akan membeli kembali deodorant merek rexona, dari kuesioner yang diisi oleh responden
dapat diketahui bahwa 25 orang 25 menyatakan sangat setuju, 46 orang 46 menyatakan setuju, 22 orang 22 menyatakan kurang setuju, 4 orang
4 menyatakan tidak setuju, dan 3 orang 3 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan rata-rata nilai jawaban yang diperoleh dari pertanyaan 21
yaitu sebesar 3.86 maka dapat diketahui bahwa pertanyaan tersebut kurang baik untuk ditanyakan kepada responden.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Distribusi data
normal adalah distibusi data dengan bentuk lonceng. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistibusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan
grafik dan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. 1. Pendekatan Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram
Sumber :Hasil Pengolahan SPSS Mei 2012
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari gambar tersebut, dimana grafik histogram tidak
menceng ke kiri atau ke kanan.
Regression Standardized Residual
2 1
-1 -2
-3
Frequency
20 15
10 5
Histogram Dependent Variable: Keputusanpembelian
Mean =-4.44E-16 Std. Dev. =0.99
N =100
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Scatter Plot Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2012
Pada Gambar 4.2 data titik-titik terlihat menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Sehingga berdasarkan gambar 4.2
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas. 2. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdisribusi normal, padahal secara statistik tidak berdisribusi normal. Untuk itu dilakukan uji
Kolmogrov-Smirnov 1 Sample KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal Syafrizal, et al, 2008:59. Berikut ini pengujian normalitas
yang didasarkan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S.
Tabel4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Expect ed
Cum P
rob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Keputusanpembelian
Universitas Sumatera Utara
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.26494770
Most Extreme Differences
Absolute .065
Positive .065
Negative -.050
Kolmogorov-Smirnov Z .654
Asymp. Sig. 2-tailed .785
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.5, terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.785, ini berarti nilainya diatas nilai signifikan 5 0.05, dengan kata lain
variabel tersebut berdisribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas.
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Metode Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Scatter Plot Uji HeteroskedastisitasSumber: Hasil Pengolahan SPSS
Juli 2011
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Uji Glejser
Tabel 4.13 Uji Glejser
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3 -4
Regressi on
St udent
iz ed
Resi dual
3 2
1 -1
-2 -3
Scatterplot Dependent Variable: Keputusanpembelian
Universitas Sumatera Utara
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.138 1.671
1.280 .204
Sikap -.032
.073 -.045
-.438 .662
Psikologis .010
.029 .036
.352 .725
a Dependent Variable: absut
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut
absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5 0.05 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
c.Uji Multikolinieritas