terjadinya prosespembangunan karakter. Berikut ini merupakan penilaian pendidikan karkater menurut Kementerian Pendidikan
Nasional dalam Desain Induk Pendidikan Karakter 2010: 35: a
BT: Belum Terlihat, apabila peserta didik belum
memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami
makna dari nilai itu Tahap Anomi
b
MT: Mulai Terlihat, apabila peserta didik sudah mulai
memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten
karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat Tahap Heteronomi
c
MB: Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah
memperlihatkan berbagai
tanda perilaku
yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena
selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat
penguatan lingkungan
terdekat dan
lingkungan yang lebih luas Tahap Sosionomi d
M: Membudaya, apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada
pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan
Dapat disimpulkan bahwa pengintegrasian pendidikan karakter di sekolah yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran
dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan yang terdiri dari kurikulum, silabus, RPP, tahap pelaksanaan pembelajaran
hingga tahap penilaian.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk melengkapi dasar penelitian yang akan dilakukan, penulis mendasarkan kepada beberapa penelitian yang pernah dilakukan, antara lain
yaitu: 1.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fistian Novita 2013 yang berjudul “Implementasi pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam
pembelajaran mata diklat teori kejuruan pada SMK jurusan bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta
” menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran oleh 81,25
responden belum direncanakan secara tertulis dan eksplisit ke dalam dokumen silabus dan RPP. Strategi pembelajaran yang terkait dengan
metode dan pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh 62,5 responden juga belum direncanakan secara tertulis dan eksplisit ke dalam
dokumen silabus dan RPP. Evaluasi pendidikan karakter sudah dilaksanakan oleh 100 guru yang menjadi responden, dan 43,57
zresponden sudah memilih serta menerapkan teknik penelitian yang tepat sesuai nilai karakter yang diintegrasikan, akan tetapi 56,25 responden
belum merencanakan secara tertulis dalam dokumen silabus dan RPP. Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru terutama berkaitan dengan
kurangnya pedoman untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi pembelajaran nilai-nilai karakter yang dikembangkan.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulya Nurul Aini 2012 yang
berjudul “Implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Kraton
Yogyakarta ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman
pengertian pendidikan karakter antara kepala sekolah dan guru tidak jauh berbeda. Kepala sekolah memahami pendidikan karakter untuk mendidik
dan membentuk anak-anak agar berkepribadian dengan baik. Guru memahami pendidikan karakter sebagai suatu tuntunan dalm membentuk
kepribadian anak supaya memiliki perilaku yang baik dan akhlak yang bagus. Nilai karakter yang dikembangkan yaitu religius, jujur, disiplin,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, peduli lingkungan, dan tanggung jawab. Bentuk implementasi pendidikan
karakter di SDN Kraton Yogyakarta dapat dilihat dari pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam program pengembangan diri, mata pelajaran,
dan budaya sekolah.
C. Kerangka Pikir