Definisi Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter

7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pendidikan Karakter

a. Definisi Pendidikan Karakter

Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai- nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, “pendidikan berasal dari kata didik yang berarti memelihara dan memberi latihan ajaran, pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran”. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, menyebutkan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Novan Ardi W, 2012: 25, “karakter memiliki arti sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain ”. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional dalam Policy Brief Edisi 4 2011: 8 karakter adalah “perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukumkonstitusi, adat istiadat, dan estetika”. Menurut Faky Gaffar Akhmad Muhaimin, 2011:5 “pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu”. Dalam definisi tersebut, ada tiga ide pikiran penting, yaitu: 1 proses transformasi nilai-nilai, 2 ditumbuhkembangkan dalam kepribadian dan 3 menjadi satu dalam perilaku. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional dalam Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter 2010 menyatakan bahwa: Pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik habituation sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik moral knowing, perasaan yang baik atau loving good moral feeling dan perilaku yang baik moral action sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup peserta didik. Menurut Dharma Kesuma, Cepi Triatna, dkk. 2011: 5 pendidikan karakter dalam seting sekolah sebagai “pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah”. Secara rinci, menurut Dharma Kesuma, Cepi Triatna, dkk.2011:6 definisi tersebut mengandung makna: 1 Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran; 2 Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan; 3 Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang dirujuk sekolah lembaga Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak yang terkonfigurasi ke dalam olah hati, olah raga, olah hati, dan olah rasadengan cara pengintegrasian ke dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah yang terpusat pada kegiatan sehari-hari di sekolah.

b. Tujuan Pendidikan Karakter

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK BINA WISATA LEMBANG.

0 1 28

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK MOHAMAD TOHA CIMAHI.

4 8 60

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE AURORA 3D PRESENTATION PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

1 7 215

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI KE DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN NORMATIF KEJURUAN PADA SMK JURUSAN BANGUNAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 131

PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NASIONAL SIDAREJA, CILACAP.

0 6 208

RELEVANSI SILABUS MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN DENGAN KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DI BENGKEL SEPEDA MOTOR.

8 48 175

PELAKSANAAN KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMKN 2 MAGELANG.

1 21 149

PENGELOLAAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 DEPOK.

0 0 222

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERINTEGRASI KE DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF KELAS X PADA KOMPENTENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 1 DEPOK SLEMAN.

0 0 10

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SUBANG | Putri | Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 8101 16267

0 0 10