2.6.6 Hubungan Pustakawan Dengan Masyarakat
Hubungan antar pustakawan dengan masyarakat telah diatur dalam kode etik pustakawan Pasal 8. Kewajiban pustakawan hubungannya dengan masyarakat
mencakup beberapa hal, Suwarno 2010:124 menjabarkan hubungan pustakawan dengan masyarakat yaitu sebagai berikut:
a. Pustakawan bekerja sama dengan anggota komunitas dan organisasi
yang sesuai berupaya meningkatkan harkat dan martabat kemanusiaan serta komunitas yang dilayaninya.
Kewajiban ini berarti pustakawan dalam menjalankan tugasnya harus menjaga martabat, moral, dan bekerja sama dengan organisasi lain untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih baik, serta meningkatkan nama baik profesi, instansi tempat bekerja, bahkan bangsa dan negara.
b. Pustakawan berupaya memberikan sumbangan dalam pengembangan
kebudayaan di masyarakat. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang berbudaya, masyarakat
memiliki tradisi yang mencirikan eksistensinya. Pustakawan yang hidup di dalamnya dapat dikatakan menjadi bagian dari budaya tersebut,
kewajiban ini mengisyaratkan agar pustakawan memberikan nilai tambah bagi kebudayaan di masyarakat.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kode etik pustakawan mengatur hubungan pustakawan dengan masyarakat yaitu pustakawan bekerjasama
dengan anggota komunitas dan organisasi yang sesuai dan pustakawan berupaya memberikan sumbangan dalam pengembabngan kebudayaan masyarakat.
2.6.7 Kode Etik dalam Prilaku Pustakawan
Untuk mewujudkan tujuan kode etik pustakawan, kode etik telah menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pustakawan dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari, karena kode etik merupakan kaidah umum, maka kode etik tersebut perlu dijabarkan dan diterapkan ke dalam prilaku
pustakawan, sehingga dapat dengan mudah dilaksanakan dalam pelaksanaan tugasnya.
Hermawan dan Zen 2006:123 menjabarkan kode etik perlu diterapkan dalam berbagai kegiatan berikut:
1. Pergaulan di Masyarakat
Di dalam masyarakat, pustakawan harus bersikap luwes dan tidak kaku. Ia harus memiliki perilaku yang baik antara lain sopan santum, sabar
dan tidak murah marah, suka menolong, menghormati orang lain, penuh
Universitas Sumatera Utara
perhatian, tidak egois, memiliki sikap tenggang rasa, percaya diri dan komunikatif.
2. Pelayanan kepada Masyarakat
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, pustakawan harus mengenal masyarakat pengguna, luwes dalam
melayani, mengetahui kemauan pengguna, mempromosikan produk layanan, melayani sampai tuntas, tidak memaksakan kehendak,
melayani dengan wajah ceria, menjamin kerahasiaan, mau mendengarkan keluhan, tidak berprasangka negatif, dan suka
mengucapkan terimakasih.
3. Hubungan Dengan Rekan Sejawat
Selain berhubungan baik dengan masyarakat, pustakawan juga hendaknya menjaga dan memelihara hubungan baik dengan rekan
sejawat sehingga akan tercipta suasana yang harmonis diantara pustakawan. Oleh karena itu, pustakawan perlu memperhatikan sikap
mereka, antara lain tidak sombong atau rendah diri, tidak suka menyakiti, serta mampu menempatkan diri.
4. Hubungan Dengan Atasan
Pustakawan hendaknya menciptakan hubungan yang baik juga dengan atasan. Untuk dapat bekerja sama yang baik dengan atasan, pustakawan
seharusnya loyal terhadap pekerjaannya dan lebih suka memberi solusi daripada masalah.
5. Penampilan Pribadi
Dalam melayani masyarakat, pustakawan juga perlu memperhatikan penampilan pribadinya. Penampilan pustakawan yang diharapkan yaitu
bersikap wajar atau tidak berlebih-lebihan, jujur, berpakaian sopan, tampil tenang, murah senyum, bertutur kata yang baik, pandai bergaul,
tidak materialistis dan tidak pendendam.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kode etik pustakawan harus diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari yaitu dalam pergaulan di
masyarakat, dalam pelayanan kepada masyarakat, membina hubungan baik dengan atasan dan rekan sejawat, dan dalam penampilan saat bekerja.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian