01.26
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penyajian Laporan Keuangan
ED PSAK No. 01 Revisi 2009
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 tanggal penyelesaian laporan keuangan untuk tidak
mensyaratkan pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut. Entitas mengklasifikasikan laibilitas
tersebut sebagai laibilitas jangka pendek karena pada akhir periode pelaporan entitas tidak memiliki hak untuk menunda
penyelesaian laibilitas tersebut dalam jangka waktu sekurang- kurangnya dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
73. Namun, entitas mengklasifikasikan laibilitas sebagai laibilitas jangka panjang bila pemberi pinjaman menyetujui pada
akhir periode pelaporan untuk memberikan tenggang waktu pembayaran yang berakhir sekurang-kurangnya dua belas bulan
setelah periode pelaporan, selama periode dimana entitas dapat memperbaiki pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian dan
pemberi pinjaman tidak dapat meminta percepatan pembayaran segera.
74. Berkaitan dengan pinjaman yang diklasifikasikan sebagai laibilitas jangka pendek, jika peristiwa-peristiwa berikut
ini terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal penyelesaian laporan keuangan, maka peristiwa-peristiwa
tersebut harus diungkapkan sebagai peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian non-adjusting events sesuai
dengan PSAK 8: a pembiayaan kembali berbasis jangka panjang;
b perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang;
dan c pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberi
pinjaman untuk memperbaiki pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang yang berakhir sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan
75. Entitas mengungkapkan di laporan posisi keuangan atau di catatan atas laporan keuangan, sub-
PSAK 1 2009.pmd 6192009, 10:48 AM
26
Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 Revisi 2009
01.27
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
klasifikasi pos-pos yang disajikan, dan diklasifikasikan dengan cara yang tepat sesuai dengan operasi entitas.
76. Rincian yang tercakup dalam sub-klasifikasi, tergantung pada persyaratan SAK serta ukuran, sifat, dan fungsi dari jumlah
dari masing-masing pos yang bersangkutan. Entitas juga menggunakan faktor-faktor yang diuraikan pada paragraf 56 untuk
menentukan dasar bagi subklasifikasi. Pengungkapan dapat berbeda untuk setiap pos, misalnya:
a pos-pos aset tetap dipisahkan sesuai dengan PSAK 16; b piutang dipisahkan ke dalam jumlah piutang dagang,
piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pembayaran di muka dan jumlah lainnya;
c persediaan dipisahkan sesuai dengan PSAK 14: Persediaan, ke dalam kelompok barang dagangan, barang
produksi, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi;
d laibilitas diestimasi dipisahkan menjadi laibilitas diestimasi untuk imbalan kerja dan laibilitas diestimasi lainnya; dan
e ekuitas dan cadangan dipisahkan menjadi berbagai kelompok seperti modal disetor, tambahan modal disetor
dan cadangan.
77. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut dalam laporan posisi keuangan atau laporan perubahan ekuitas,
atau catatan atas laporan keuangan: a untuk setiap jenis saham:
i jumlah saham modal dasar; ii jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh,
dan yang diterbitkan tetapi tidak disetor penuh; iii nilai nominal saham, atau nilai dari saham yang
tidak memiliki nilai nominal; iv rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan
akhir periode; v hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat
pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas
modal;
PSAK 1 2009.pmd 6192009, 10:48 AM
27
01.28
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penyajian Laporan Keuangan
ED PSAK No. 01 Revisi 2009
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
vi saham entitas yang dikuasai oleh entitas itu sendiri atau oleh entitas anak atau entitas
asosiasi; dan
vii saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham,
termasuk jumlah dan persyaratan;
b penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas.
78. Entitas yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persekutuan atau trust, mengungkapkan informasi
yang setara sesuai dengan paragraf 77 a, yang memperlihatkan perubahan selama suatu periode dari
setiap jenis penyertaan, hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan.
78A. Jika suatu entitas telah mengklasifikasikan: a Suatu instrument keuangan yang dapat ditanam yang
diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas, atau b Suatu instrument yang membebankan entitas suatu
kewajiban untuk menyerahkan kepada pihak lain suatu bagian pro rata atas asset neto entitas hanya pada likuidasi
dan diklasifikasikan sebagai suatu instrument ekuitas antara laibilitas keuangan dan ekuitas, maka harus
mengungkapkan jumlah yang direklasifikasikan ke dalam dan keluar dari setiap kategori laibilitas keuangan atau ekuitas
dan waktu serta alasan klasifikasi tersebut
Laporan Laba Rugi Komprehensif 79. Entitas menyajikan seluruh pos pendapatan dan
beban yang diakui dalam satu periode: a dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif,
atau b dalam bentuk dua laporan:
i laporan yang menunjukkan komponen laba rugi laporan laba rugi terpisah; dan
ii laporan yang dimulai dengan laba rugi dan
PSAK 1 2009.pmd 6192009, 10:48 AM
28
Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 Revisi 2009
01.29
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
menunjukkan komponen pendapatan komprehensif lain laporan pendapatan
komprehensif.
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif
80. Laporan laba rugi komprehensif, sekurang- kurangnya mencakup penyajian jumlah pos-posberikut