01.6
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penyajian Laporan Keuangan
ED PSAK No. 01 Revisi 2009
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Komponen Laporan Keuangan Lengkap 08. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen berikut ini: a laporan posisi keuangan pada akhir periode;
b laporan laba rugi komprehensif selama periode c laporan perubahan ekuitas selama periode;
d laporan arus kas selama periode; e catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan
kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya; dan
f laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan
suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
Entitas diperkenankan menggunakan judul laporan selain yang digunakan dalam Pernyataan ini.
09. Entitas menyajikan semua komponen laporan keuangan lengkap dengan tingkat keutamaan yang sama.
10. Sebagaimana diperkenankan dalam paragraf 79, entitas dapat menyajikan komponen laba rugi baik sebagai bagian dari
laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi terpisah. Jika laporan laba rugi disajikan, maka laporan tersebut
merupakan bagian dari komponen laporan keuangan yang lengkap dan disajikan sebelum laporan pendapatan
komprehensif.
11. Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, suatu kajian keuangan oleh manajemen yang
menjelaskan karakteristik utama dari kinerja keuangan dan posisi keuangan, dan kondisi ketidakpastian utama yang
dihadapi. Laporan tersebut dapat meliputi kajian mengenai: a. Faktor dan pengaruh-pengaruh utama yang menentukan
kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat
PSAK 1 2009.pmd 6192009, 10:48 AM
6
Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 Revisi 2009
01.7
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 entitas beroperasi, tanggapan terhadap perubahan dan
pengaruhnya, dan kebijakan investasi untuk memelihara serta meningkatkan kinerja keuangannya, termasuk
kebijakan dividen;
b. Sumber pendanaan entitas dan target rasio laibilitas terhadap ekuitas; dan
c. Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan`SAK.
12. Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai
tambah value added statement, khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting
dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan
tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan.
Karakteristik Umum Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK
13. Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas.
Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain
sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan
tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
14. Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan
tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas tidak boleh
menyebutkan bahwa laporan keuangan telah patuh
PSAK 1 2009.pmd 6192009, 10:48 AM
7
01.8
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penyajian Laporan Keuangan
ED PSAK No. 01 Revisi 2009
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
terhadap SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap semua yang dipersyaratkan dalam SAK.
15. Dalam hampir semua kondisi, entitas mencapai penyajian laporan keuangan secara wajar apabila memenuhi
SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas untuk:
a memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai
dengan PSAK 25. PSAK 25 mengatur hirarki pedoman otoritatif yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam hal
tidak terdapat PSAK yang secara khusus mengatur suatu pos tertentu.
b menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansi, sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi
yang relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah dipahami.
c memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuaian dengan persyaratan khusus dalam SAK tidak cukup bagi
pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain terhadap
posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.
16. Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat baik dengan pengungkapan