Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 Revisi 2009
01.33
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Perubahan surplus revaluasi dapat dialihkan ke saldo laba pada periode berikutnya ketika aset tersebut digunakan atau
dihentikan pengakuannya lihat PSAK 16 dan PSAK 19. Keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan dalam saldo laba
pada periode diakuinya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut sebagai pendapatan komprehensif lain lihat PSAK
24
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif atau Catatan atas Laporan Keuangan
95. Ketika pos-pos pendapatan atau beban bernilai mate- rial, maka entitas mengungkapkan sifat dan jumlahnya secara
terpisah. 96. Keadaan yang menyebabkan pengungkapan secara
terpisah atas pos-pos pendapatan dan beban adalah sebagai berikut:
a penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto atau penurunan nilai aset tetap menjadi jumlah yang dapat
dipulihkan kembali, sebagaimana pemulihan atas penurunan tersebut;
b restrukturisasi atas aktivitas-aktivitas suatu entitas dan untuk setiap laibilitas diestimasi atas biaya restrukturisasi;
c pelepasan aset tetap; d pelepasan investasi;
e operasi yang dihentikan; f penyelesaian litigasi; dan
g pembalikan laibilitas diestimasi lain.
97. Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan klasifikasi
berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang dapat menyediakan informasi yang andal dan lebih
relevan.
PSAK 1 2009.pmd 6192009, 10:48 AM
33
01.34
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Penyajian Laporan Keuangan
ED PSAK No. 01 Revisi 2009
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 98. Entitas dianjurkan untuk menyajikan analisis pada
paragraf 97 pada laporan laba rugi komprehensif atau pada laporan laba rugi terpisah jika disajikan.
99. Beban disubklasifikasikan menjadi komponen utama dari kinerja keuangan yang dapat berbeda dalam frekuensi,
potensi keuntungan atau kerugian dan kemampuan untuk dapat memprediksi. Analisis ini diberikan dalam satu dari dua bentuk.
100. Bentuk pertama analisis ini adalah metode sifat beban. Entitas mengabungkan beban dalam laba rugi
berdasarkan sifatnya misalnya, penyusutan, pembelian bahan baku, biaya transportasi, imbalan kerja, dan biaya iklan, dan
tidak merealokasikan menurut berbagai fungsi dalam entitas. Metode ini mudah diterapkan karena tidak memerlukan adanya
alokasi beban menurut klasifikasi fungsional. Contoh dari klasifikasi dengan menggunakan metode sifat beban adalah
sebagai berikut:
Pendapatan XXX
Pendapatan lainnya XXX
Perubahan atas persediaan barang jadi dan barang dalam proses XXX
Bahan baku yang digunakan XXX
Beban imbalan kerja XXX
Beban penyusutan dan amortisasi XXX
Beban lainnya XXX
Total beban XXX
Laba sebelum pajak XXX
101. Bentuk kedua analisis ini adalah metode fungsi beban atau biaya penjualan dan mengklasifikasikan beban
berdasarkan fungsinya sebagai bagian dari biaya penjualan atau, misalnya, biaya aktivitas distribusi atau administratif. Sekurang-
kurangnya entitas mengungkapkan biaya penjualan berdasarkan metode ini secara terpisah dari beban-beban
lainnya. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih relevan kepada pengguna laporan keuangan dibandingkan
PSAK 1 2009.pmd 6192009, 10:48 AM
34
Penyajian Laporan Keuangan ED PSAK No. 01 Revisi 2009
01.35
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 dengan metode klasifikasi beban berdasarkan sifat, namun
pengalokasian biaya berdasarkan fungsi mungkin membutuhkan pengalokasian secara arbiter dan pertimbangan yang matang.
Contoh klasifikasi berdasarkan metode fungsi beban adalah sebagai berikut:
Pendapatan XXX
Beban penjualan XXX
Laba bruto XXX
Pendapatan lainnya XXX
Beban distribusi XXX
Beban administratif XXX
Beban lainnya XXX
Laba sebelum pajak XXX
102. Entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi mengungkapkan informasi tambahan