Landasan Teologis Pendidikan Agama sebagai Kurikulum Nasional

7 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

C. Landasan Teologis

PAK telah ada sejak pembentukan umat Allah yang dimulai dengan panggilan terhadap Abraham. Hal ini berlanjut dalam lingkungan dua belas suku Israel sampai dengan zaman Perjanjian Baru. Sinagoge atau rumah ibadah orang Yahudi bukan hanya menjadi tempat ibadah melainkan menjadi pusat kegiatan pendidikan bagi anak-anak dan keluarga orang Yahudi. Beberapa nas berikut ini dipilih untuk mendukungnya, yaitu: 1. Kitab Ulangan 6:4-9 Allah memerintahkan umat-Nya untuk mengajarkan tentang kasih Allah kepada anak-anak dan kaum muda. Perintah ini kemudian menjadi kewajiban normatif bagi umat Kristen dan lembaga gereja untuk mengajarkan kasih Allah. Kaitannya dengan PAK, bagian Alkitab ini telah menjadi dasar dalam menyusun dan mengembangkan Kurikulum dan Pembelajaran PAK. 2. Amsal 22:6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. 3. Injil Matius 28:19-20 Yesus Kristus memberikan amanat kepada tiap orang percaya untuk pergi ke seluruh penjuru dunia dan mengajarkan tentang kasih Allah. Perintah ini telah menjadi dasar bagi tiap orang percaya untuk turut bertanggung jawab terhadap PAK. Sejarah perjalanan agama Kristen turut dipengaruhi oleh peran PAK. Lembaga gereja, lembaga keluarga, dan sekolah secara bersama-sama bertanggung jawab dalam tugas mengajar dan mendidik anak-anak, remaja, dan kaum muda untuk mengenal Allah Pencipta, Penyelamat, Pembaru, dan mewujudkan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Bab IV Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian Pendidikan Agama Kristen PAK

A. Pendidikan Agama sebagai Kurikulum Nasional

Pemerintah menetapkan beberapa mata pelajaran sebagai mata pelajaran yang ditetapkan secara nasional, artinya melalui mata pelajaran tersebut, jiwa nasionalisme dan rasa cinta terhadap tanah air dipupuk dan dibangun. Hal ini penting mengingat globalisasi yang mempengaruhi berbagai bidang kehidupan cenderung melunturkan rasa nasionalisme. Anak- anak, remaja dan kaum muda lebih tertarik untuk mencintai segala produk yang berasal dari luar, baik itu mencakup seni budaya, pemikiran atau gaya hidup. Memang diakui bahwa semua yang dihasilkan oleh globalisasi tidaklah buruk, tetapi harus ada kekuatan pengimbang yang mampu menetralisir pengaruh globalisasi bagi anak-anak, remaja dan kaum muda Indonesia.

B. Pelaksanaan Kurikulum PAK