Tabel 5.1.3
Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi Ekonomi Akseptor KB yang Tidak Memilih Implant di Puskesmas Melur Pekanbaru Tahun 2008
No Kondisi Ekonomi
f
1 Tinggi 13
14.3 2 Menengah
48 52.7
3 Rendah 30
33.0
Total 91 100
5.1.4 Pengetahuan Akseptor KB yang Tidak Memilih Implant
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek Notoatmodjo, 2007. Pengetahuan akseptor KB
yang tidak memilih implant sebagai alat kontrasepsi adalah segala sesuatu yang telah diketahui akseptor tidak memilih implant setelah melakukan, melihat, dan
mendengarkan sesuatu meliputi hal-hal ; Pengertian implant, jenis-jenis implant, mekanisme kerja implant, efektifitas implant, indikasi implant, kontraindikasi
implant, keuntungan dan kerugian implant, waktu pemasangan, efek samping, dan tempat pemasangan implant. Berdasarkan jawaban responden terhadap 20 pertanyaan
pengetahuan diketahui 62.6 responden menjawab benar tentang pengertian implant, namun responden banyak yang menjawab salah tentang jenis-jenis implant 75.8.
Pada pertanyaan tentang mekanisme kerja implant diketahui sebesar 52,7 menjawab benar. Pada pertanyaan tentang indikasi yang boleh menggunakan implant pada ibu
menyusui sebesar 95,6 menjawab salah dan indikasi wanita yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen boleh memakai
kontrasepsi implant dijawab salah sebesar 95,6.
Universitas Sumatera Utara
Mengenai kontraindikasi yang tidak boleh menggunakan implant, khusus kontrasepsi implant dapat digunakan oleh wanita yang mengalami kanker payudara
atau riwayat kanker payudara dijawab salah sebesar 53,8 dan seluruhnya menjawab benar 100 mengenai ibu yang mengalami perdarahan yang tidak diketahui dengan
jelas penyebabnya tidak boleh menggunkan kontrasepsi implant. Pada pertanyaan keuntungan menggunakan implant seluruh responden menjawab benar tentang
pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan implant. Pada pertanyaan tentang waktu pemasangan implant hampir semuanya menjawab salah yaitu sebesar
51,6 dan 80,2. Pada pertanyaan tentang efek samping, sebesar 51,6 menjawab salah dan tempat pemasangan implant dapat dilakukan dibawah kulit pada bagian
lengan atas atau bawah dijawab salah sebesar 50,5. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1.4
a Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Benar dan Salah Pada
Pengetahuan Akseptor KB Tentang Implant di Puskesmas Melur Pekanbaru Tahun 2008
No Pernyataan
Benar Salah
f f
1 Implant merupakan suatu alat kontrasepsi
yang mengandung hormon levonogestrel berupa kapsul lentur seukuran korek api yang
disusukkan dibawah kulit. 57 62.6 34 37.4
2 Implanon yang terdiri satu batang putih lentur
seukuran korek api termasuk salah satu jenis implant.
22 24.2 69 75.8
3 Mencegah dan menekan pertemuan sel telur
dan sel sperma ovulasi atau mencegah kehamilan salah satu merupakan mekanisme
kerja implant. 72 79.1 19 20.9
4 Implant termasuk alat kontrasepsi yang
sangat efektif hampir 100 mencegah kehamilan.
85 93.4 6 29.7 5
Ibu yang menyusui boleh memakai kontrasepsi implant.
17 18.7 74 81.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.4 a Lanjutan No
Pernyataan Benar
Salah f
f
6 Wanita yang tidak boleh menggunakan
kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen boleh memakai kontrasepsi implant
12 13.2 79 86.8 7
Kontrasepsi implant dapat digunakan oleh wanita yang mengalai kanker payudara atau
riwayat kanker payudara 17 18.7 74 81.3
8 Ibu yang mengalami perdarahan yang tidak
diketahui dengan jelas penyebabnya tidak boleh menggunkan kontrasepsi implant
91 100.0 0 0.0 9
Pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan implant
91 100.0 0 0.0 10
Implant memiliki perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun
56 61.5 35 38.5 11
Dengan memakai implant dapat menganggu hubungan seksual
4 4.4 87 95.6 12
Wanita yang menyusui memakai implant dapat menganggu produksi ASI
20 22.0 71 78.0 13
Perubahan pola haid berupa bercak spotting merupakan salah satu perubahan
yang terjadi pada pemakaian kontrasepsi implant
46 50.1 45 45.5
14 Pemakaian implant dapat menyebabkan
terjadinya penurunan atau peningkatan berat badan
50 54.9 41 45.1 15
Perubahan perasaan mood atau kegelisahan dan perasaan mual dapat ditimbulkan pada
pemakaian kontrasepsi implant 52 57.1 39 42.9
16 Pemakaian alat kontrasepsi implant dapat
menurun efektifitasnya bila mengunakan obat tuberculosis TBC dan obat epilepsy
48 52.7 43 47
17 Pemakaian implant dapat dilakukan setiap
saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7
53 58.2 38 4.8
18 Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal
dan ingin mengganti dengan kontrasepsi implant dapat dilakukan pemasangan setiap
saat 52 57.1 39 42.9
19 Rasa nyeri pada lengan merupakan efek dari
pemakaian implant 53 58.2 38 41.8
20 Pemasangan implant dapat dilakukan
dibawah kulit pada bagian lengan atas atau bawah
55 60.4 36 39.6
Universitas Sumatera Utara
Dari 91 responden yang tidak memilih implant sebagai alat kontrasepsi lebih banyak yang memiliki pengetahuan baik 51 responden 56 dan memiliki
pengetahuan kurang baik 40 responden 40. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.1.4 b Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Akseptor KB Tentang Implant
di Puskesmas Melur Pekanbaru Tahun 2008 No
Pengetahuan f
1 Baik 51
56.0 2 Kurang
baik 40
44.0
Total 91 100
5.1.5 Sosial Budaya
Sosial budaya adalah perubahan sosial yang terjadi dalam aspek sosial budaya kehidupan akseptor yang dipengaruhi oleh ; Pengaruh tradisisikap terbiasa dengan
kebiasaan lama, sikap fatalistissikap pasrah dengan situasi yang ada, ethnocentissikap yang memandang kebudayaanya lebih baik dari kebudayaan orang
lain, pengaruh bangga pada statusnya, dan pengaruh normasikap yang disesuaikan dengan kaidah yang berlaku sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki.
Pada pernyataan sosial budaya dari 91 responden yang tidak memilih implant menunjukkan sebesar 63,7 responden menyatakan bahwa tradisi sikap terbiasa
dengan kebiasaan lama memiliki pengaruh positif terhadap tidak memilih implant sebagai kontrasepsinya dan menganggap implant merupakan kontrasepsi yang baru
dikenal 11. Pernyataan sikap fatalistis berpengaruh negatif 89 pada keputusan responden untuk tidak memilih implant sebagai kontrasepsinya. Sikap ethnocentis
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh positif 100 terhadap tidak memilih implan sebagai kontrasepsinya. Secar rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.1.5 a Distribusi Responden Berdasarkan Sosial Budaya Akseptor KB Tidak Memilih
Implant di Puskesmas Melur Pekanbaru Tahun 2008 No
Pernyataan Ya
Tidak f
f
1 Pemakaian alat kontrasepsiKB yang dipakai
saat ini bagi ibu merupakan kebiasaan turun temurun dari keluarga
58 63.7 33 36.3 2
Implant masih dianggap alat kontrasepsi yang baru dikenal ibu
10 11.0 81 89.0 3
Ibu akseptor tidak memilih KB implant karena KB implant tersebut merupakan alat
kontrasepsi metode baru 10 11.0 81 89.0
4 KontrasepsiKB yang dipilih ibu saat ini lebih
baik daripada kontrasepsiKB implant 91 100.0 0
0.0 5
KontrasepsiKB yang dipilih ibu saat ini lebih mudah pemakaianya dari pada
kontrasepsiKB implant 75
82.4 16 17.6 6
KontrasepsiKB yang dipilih ibu saat ini tidak menganggu aktifitas ibu sehari-hari daripada
mengunakan kontrasepsiKB implant 40 44.0 51 56.0
7 Ibu akseptor tidak percaya bahwa KB implant
tidak diperbolehkan oleh agama 40 44.0 51 56.0
8 Ibu akseptor tidak yakin bahwa
kontrasepsiKB mplant tidak menganggu aktifitas sehari-hari
40 44.0 51 56.0
Berdasarkan kategori keseluruhan sosial budaya didapat data dari 91 responden yang tidak memilih implant diketahui sebanyak 55 responden 60,4
menyatakan bahwa sosial budaya berpengaruh positif terhadap dirinya untuk tidak memilih implant sebagai alat kontrasepsi yang akan digunakannya sedangkan 36
responden 39,6 menyatakan sosial budaya berpengaruh negatif atas keputusan untuk tidak memilih alat kontrasepsi implant.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.5 b Distribusi Responden Berdasarkan Sosial Budaya Akseptor KB Tidak
Memilih Implant di Puskesmas Melur Pekanbaru Tahun 2008 No
Sosial Budaya f
79.1
1 Berpengaruh positif
55 60.4
2 Berpengaruh negatif
36 39.6
Total 91 100
5.2 Pembahasan