Faktor yang Mempengaruhi Akseptor Tidak Memilih Implant

20 pinset dilepaskan dan dengan pissau kapsul di bebaskan dari ajringan ikat lalu diangkat keluar dari luka insisi. g. Berikan anastesi lagi bila diperlukan, untuk mengeluarkan implan yang lain h. Tutup dan lluka insisi seperti pada saat insersi. Bila akseptor ingin implan yang baru, hal ini apat segera dilakukan i. Upaya pencabutan keenam kapsul noorplandibatasi sampai 45 menit. Bila dala waktu tersebut tidak semua kapsul berhasil dikeluarkan, maka prosedur pencabutan dihentikan, dan upaya pencabutan kembali sisa kapsul yang masih tertingal diulangi lagi kira-kira 2-4 minggu kemudian j. Setelah selesai dengan pencabutan keenam kapsul noorplant, rendam semua alat-alat yang sudah dipakai dalam cairan klorin untuk dekontaminasi alat-alat tersebut. Harianto, 2003

2.5. Faktor yang Mempengaruhi Akseptor Tidak Memilih Implant

2.5.1 Usia Usia atau umur adalah lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan hidup, nyawa. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, 2004 Usia seorang wanita dapat mempengaruhi kecocokkan metode kontrasepsi tertentu. Dua kelompok pemakai alat kontrasepsi remaja atau usia muda 20-30 dan wanita perimenapause atau usia tua 31-40 perlu mendapatkan perhatian khusus. Universitas Sumatera Utara 21 Secara umum remaja usia muda kecil kemungkinannya memiliki kontraindikasi medis terhadap pemakaian alat kontrasepsi. Berbeda dengan remaja wanita perimenaupause usia tua lebih besar kemunkinannya memiliki kontraindikasi medis, karena usia ibu relatif tua akan mengakibatkan sampingan dan komplikasi. Pada usia tua ini pil oral kurang dianjurkan Pelayanan kontrasepsi di Indonesia berdasarkan usia di katagorikan menjadi 3 fase untuk mencapai sasaran yaitu ; fase menunda atau mencegah kehamilan dengan usia 20 tahun, fase menjarangkan dengan usia 20 – 35 tahun, fase mengakhiri 35 tahun Penurunan fertilitas selain karena tingkat pemakaian kontrasepsi yang meningkat dari tahun ke tahun juga terkait dengan makin meningkatnya usia perkawinan pertama perempuan maupun usia melahirkan. Pada tahun 1994 di Indonesia ada pada kelompok usia 20-24 tahun maka pada tahun 2003 telah bergeser ke kelompok usia 25-29. 2.5.2 Pendidikan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang di rencanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga dapat melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang erat dengan factor-faktor social prilaku demografi, seperti pendapatan, gaya hidup dan status kesehatan. Pendidikan juga merupakan salah satu factor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi baru. Universitas Sumatera Utara 22 Tingkat pendidikan berhubungan dengan kemampuan seseorang terhadap memaknai pesan dan memahami sesuatu Sobur, 2003. Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan keluarga berencana, tetapi juga pemilihan suatu metode Wulansari, 2002. Menurut Siagian 1999, menyatakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi keinginannya untuk menggunakkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilkinya. Penggunaan pengetahuan akan meningkatkan pemahaman seseorang terhadap suatu objek yang tentu saja akan mempengaruhi persepsinya terhadap objek tertentu. Menurut GBHN Pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Pendidikan juga diartikan sebagai suatu proses belajar yang menghasilkan kemampuan tertentu, kemampauan itu diperoleh dari 3 tempat yakni, didalam keluarga pendidikan informal, disekolah Pendidikan Formal dan didalam masyarakat pendidikan non formal. Notoatmodjo, 2005 Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa metode kalender alamiah lebih banyak diunakkan oleh pasangan yang lebih berpendidikan 2.5.3 Ekonomi Ekonomi merupakan bagian ilmu social yang berfungsi untuk meneliti, mempelajari, menganalisa, berbagai kesulitan yang muncul disaat manusia berkeinginan memenuhi kebutuhan hidup dengan sumber-sumber ekonomi yang relatif terbatas. Universitas Sumatera Utara 23 Ekonomi merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia dalam memproduksi maupun memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kehidupannya. Dalam keseharian kehidupan ekonomi manusia senantiasa akan berhadapan dengan kesulitan-kesulitan ekonomi yan dapat menghalangi manusia untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Sutisna, 2002 Pemakai individual lebih memperhatikan keterbatasan anggaran harian mereka sendiri. Salah satu studi pada orang Indian Quechua di peru 34 mendapatkan hubungan yang signifikan antara pendapatan dan keputusan dalam pemilihan kontrasepsi. Dalam suatu survei di Brazil, biaya di cantumkan sebagai kendala utama. Tingkat kesejahteraan kehidupan keluarga Tingkat kesejahteran keluarga dapat dikatagorikan mejadi 3 kelompok : a. Keluarga sempurna sejahtera, yaitu keluarga yang sudah memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia sandang,pangan, perumahan,pendidikan,hiburan dan pekerjaan serta komunikasi dan informasi. Dengan jumlah penghasilan 2.000.000 bulan b. Keluarga sejahtera, yaitu keuarga yang belum memenui kebutuhan dasar minimal yang berupa cukup sandang, pangan, dan perumahan yang layak. Dengan jula penghasilan 710.000 – 2.000.000 bulan c. Kelurga prasejahtera, yaitu keluarga yan belum memenuhi kebutuhan dasar minimal yag berupa cukup sandang, pangan, dan perumhan yang layak dengan jumla penghasilan 710.000 bulan Upah minimum regional provinsi Riau Rp.710.000 Universitas Sumatera Utara 24 Prevalensi penggunaan kontrasepsi di kalangan perempuan dengan tingkat kesejahteraan paling rendah masih jauh tertinggal dibandingkan di kalangan perempuan dengan tingkat kesejahteraan paling tinggi. Kelompok dengan tingkat kesejahteraan terendah cenderung memakai metode kontrasepsi suntikan, sedangkan kelompok dengan tingkat kesejahteraan lebih tinggi cenderung memakai metode kontrasepsi jangka panjang implant dan metode operatif, yang tingkat efektivitasnya cukup tinggi. Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan KB gratis kepada kelompok penduduk miskin. Namun demikian, kebijakan untuk memberikan gratis kontrasepsi kepada penduduk miskin tidak selalu diikuti dengan pembebasan biaya untuk pelayanan, terutama pada fasilitas pelayanan swasta. Oleh karena itu penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah masih mengeluarkan uang untuk membayar pelayanan KB. 2.5.4 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, peninderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap pengetahuan semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang semakin tinggi tingkat intelektualnya. Soekidjo 2002 Universitas Sumatera Utara 25 Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “What“ misalnya apa air, apa manusia, dan sebagainya. Soekidjo, 2002 Menurut Notoatmodjo, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu, sebagai berikut : 1. Pendidikan : Menurut GBHN Pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Pendidikan juga diartikan sebagai suatu proses belajar yang menghasilkan kemampuan tertentu, kemampauan itu diperoleh dari 3 tempat yakni, didalam keluarga pendidikan informal, disekolah pendidikan formal dan didalam masyarakat pendidikan non formal. 2. Pekerjaan : Lamanya seseorang bekerja dapat berkaitan enan pengalaman yang didapat di tempat kerjanya. Menurut Elizabet B. Harloek banyak orang bingung tentang apa yang mereka kerjakan dalam hidupnya setelah selesai dari pendidikan tinggi seperti SMA dan Akademi. Hal ini dilatarbelakangi karena memang tidak banyak mempunyai cukup bekal ilmu dan keterampilan serta pengalaman yang sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan. Sering mereka mengambil keputusan bekerja diluar ilmu dan pengetahuan yang mereka peroleh. 3. Pengalaman : Menurut sukandi 2003 sumber ilmu pengetahuan seseorang manusia bisa memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan tertentu melalui pengalaman, baik secara individual maupun dalam hidup masyarakat. Universitas Sumatera Utara 26 4. Media cetak : Mempunyai sumber pustaka yang cukup baik dan mudah diperoleh dimasyarakat. Mengingat bahwa informasi dari surat kabar dan majalah mempunyai informasi dari surat kabar dan majalah mempunyai informasi yang bersifat popular. 2.5.6. Sosial budaya Sosial budaya adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk didalamnya sikap, perilaku diantara kelompok dalam masyarakat. Soemarjan 2004. Budaya merupakan pelaksanaan norma-norma kelompk tertentu yang dipelajari dan ditanggung bersama. Yang termasuk didalamnya adalah pemikiran, penuntun keputusan dan tindakan dan prilaku seseorang. Selain itu nilai budaya dalah merupakan suatu keinginan individu atau cara bertindak yang dipilih atau pengetahuan terhadap sesuatu yang dibenarkan sepanjang waktu sehingga mempengaruhi tindakan dan keputusan. Menurut Green 1980 dalam Notoatmodjo 2003, budaya adalah merupakan factor predisposisi yang dapat menjadi factor pendukung atau factor penghambat suatu prilaku kesehatan seperti Akseptor KB tidak memilih implant sebagai alat kontrasepsi. Aspek sosial budaya yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi: a. Pengaruh tradisi Tradisi dari masyarakat dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan, dikarenakan terbiasa dengan polakebiasaan yang lama. Universitas Sumatera Utara 27 b. Pengaruh sikap fatalistis Adalah sikap yang terbiasa pasrah dengan situasi yang ada, tanpa mencoba dan berusaha dengan alternatif lain yang lebih baik. c. Pengaruh sikap Ethnocentis Adalah sikap yang memandang kebudayaannya sendiri yang paling baik, jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain. d. Pengaruh bangga pada statusnya Perasan bangga terhadap budayanya, berlaku pada semua orang. e. Pengaruh norma Sikap yang disesuaikan dengan normakaidah- kaidah yang berlaku sesuai dengan kepercayaankeyakinan yang dimiliki. Notoatmodjo, 2005 Universitas Sumatera Utara 28 BAB III KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep