Setelah 3 tahun menjadi janda akhirnya Rima mendapat pekerjaan tetap sebagai kasir di sebuah apotek. Kini Rima memiliki penghasilan tetap, namun
masih saja tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan anaknya. Rima mengambil uang tabungan peninggalan suaminya untuk mencukupi biaya
hidupnya R2, W1b.511-519hal,58; R2, W1b.642-653hal.61. Meskipun Rima hidup pas-pasan, ia tidak pernah menyusahkan
keluarganya. Rima berusaha untuk mandiri, bahkan jika ia memiliki rezeki lebih, ia memberikannya pada orang-tuanya. Keuangan Rima terkadang dibantu juga
oleh adik Rima yang berada di Riau yang hidup berkecukupan R2, W1b. 653- 661hal.61.
b. Masalah keluarga
Ketika Rima masih tinggal serumah dengan orang-tua dan adiknya, Rima sering mengalami masalah keluarga dikarenakan ia merasa tersinggung dengan
ucapan atau perbuatan yang dilakukan oleh keluarganya itu. Rima menuturkan kalau perasaannya menjadi sangat sensitif. Hal tersebut sering membuat Rima
merasa sedih R2, W3b.1209-1219hal.73-74; R2, W3b. 1243-1245; b. 1247- 1249hal.74.
Bahkan Rima pernah berniat pergi dari rumah orang-tuanya karena tidak tahan atas masalah tersebut. Namun Rima menyadari kalau sikapnya itu salah dan
ia kembali lagi ke rumah orang-tuanya R2, W3b. 1260-1281hal.74-75. Masalah tersebut tidak membuat hubungan Rima dengan keluarganya
renggang. Hubungan mereka baik-baik saja sampai sekarang. Begitu juga
1
Universitas Sumatera Utara
hubungan Rima dengan keluarga almarhum suaminya. Rima tetap menjalin silaturahmi dengan mereka R2, W2b. 665-671hal.61.
c. Masalah tempat tinggal
Sekarang Rima menempati sebuah rumah di salah satu perumahan di kota Medan. Rumah tersebut milik orang-tua Rima. Rima hanya tinggal berdua saja
dengan anaknya, Ine. Kedua orang-tua Rima tinggal dengan adiknya. Kadang rima merasa tidak enak pada orang-tuanya karena ia tinggal
menumpang di rumah tersebut. Untuk mengatasi perasaan tidak enak tersebut terkadang Rima memberi uang kepada orang-tuanya, walaupun jumlahnya tidak
banyak tetapi orang-tua Rima merasa sangat senang dan bersyukur R2, W2b. 960-981hal.67-68.
d. Masalah sosial
Rima merasa sedih jika ia harus bergabung dengan orang lain yang memiliki pasangan pada suatu pesta. Ia lebih memilih untuk tidak menghadiri
pesta undangan perkawinan. Rima lebih merasa nyaman jika ia pergi melayat ke tempat orang meninggal.Rima merasa bisa menghibur orang yang berduka cita
karena ia telah mengalami perasaan tersebut R2, W3b.1320-1328hal.76; R2, W3b. 1332-1348hal.76.
Mengenai status janda yang sering dianggap negatif oleh sebagian masyarakat, Rima tidak terlalu memikirkan pendapat tersebut. Rima termasuk
orang yang jarang bergaul di lingkungan sekitarnya R2, W2b. 689-692; b. 695- 704hal.62.
1
Universitas Sumatera Utara
Hubungan Rima dengan teman-temannya dan teman kantor suaminya dulu juga biasa-biasa saja. Rima memang tidak mau memiliki hubungan yang terlalu
dekat dengan orang lain R2, W2b. 708-717hal.62. Rima pernah mengalami kejadian yang kurang mengenakkan dengan
teman kantor suaminya yang ternyata menaruh hati pada Rima. Teman suami Rima tersebut bersikap kurang sopan terhadap Rima dan Rima pun menasihatinya
agar jangan mengganggu dirinya lagi R2, W2b.722-728hal.63; R2, W2b.735- 757hal.63.
Rima memang sering mengalami godaan-godaan seperti itu dari teman kantor almarhum suaminya. Bahkan ketika 5 bulan setelah kematian suaminya,
duda-duda yang berada di sekitar perumahan PTP tempat Rima tinggal dulu mencoba untuk mendekati Rima. Namun pada saat itu Rima belum memiliki
keinginan untuk menikah lagi R2, W2b.722-787hal.64.
e. Masalah praktis