Hak dan Kewajiban para Pihak Gadai Syariah

32 a. Merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada murtahin; b. Marhun bih itu boleh dilunasi dengan marhun itu; c. Marhun bih itu jelastetap dan tertentu. 4. Syarat marhun, menurut pakar fiqh, adalah: a. Marhun itu boleh dijual dan nilainya seimbang dengan marhun bih; b. Marhun itu bernilai harta dan boleh dimanfaatkan halal; c. Marhun itu jelas dan tertentu; d. Marhun itu milik sah rahin; e. Marhun itu tidak terkait dengan hak orang lain; f. Marhun itu merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam beberapa tempat; dan g. Marhun itu boleh diserahkan, baik materinya maupun manfaatnya. 40

3. Hak dan Kewajiban para Pihak Gadai Syariah

Menurut Abdul Aziz Dahlan, 41 bahwa pihak rahin dan murtahin, mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Sedangkan hak dan kewajibannya adalah sebagai berikut: 1. Hak dan Kewajiban Murtahin a. Hak Pemegang Gadai a.1 Pemegang gadai berhak menjual marhun, apabila rahin pada saat jatuh tempo tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai orang yang 40 Nasrun Haroen, Ibid, hal. 256. 41 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, Cetakan Keempat, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta: 2000, hlm. 383. Universitas Sumatera Utara 33 berhutang. Sedangkan hasil penjualan marhun tersebut diambil sebagian untuk melunasi marhunbih dan sisanya dikembalikan kepada rahin; a.2 Pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkan untuk menjaga keselamatan marhun; a.3 Selama marhun bih belum dilunasi, maka murtahin berhak untuk menahan marhun yang diserahkan oleh pemberi gadai hak retentie. b. Kewajiban Pemegang Gadai b.1 Pemegang gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilangnya atau merosotnya harga marhun, apabila hal itu atas kelalainnya; b.2 Pemegang gadai tidak dibolehkan menggunakan marhun untuk kepentingan sendiri; dan b.3 Pemegang gadai berkewajiban untuk memberi tahu kepada rahin sebelum diadakan pelelangan marhun. 2. Hak dan Kewajiban Pemberi Gadai Syariah a. Hak Pemberi Gadai a.1. Pemberi gadai berhak untuk mendapatkan kembali marhun, setelah pemberi gadai melunasi marhun bih; a.2. Pemberi gadai berhak menuntut ganti kerugian dari kerusakan dan hilangnya marhun, apabila hal itu disebabkan oleh kelalaian murtahin; a.3. Pemberi gadai berhak untuk mendapatkan sisa dari penjualan marhun setelah dikurangi biaya pelunasan marhun bih, dan biaya lainnya; Universitas Sumatera Utara 34 a.4. Pemberi gadai berhak meminta kembali marhun apabila murtahin telah jelas menyalahgunakan marhun. b. Kewajiban Pemberi Gadai b.1 Pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi marhun bih yang telah diterimannya dari murtahin dalam tenggang waktu yang telah ditentukan, termasuk biaya lain yang telah ditentukan murtahin; b.2 Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan atas marhun miliknya, apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan rahin tidak dapat melunasi marhun bih kepada murtahin.

4. Perlakuan Bunga dan Riba dalam Gadai Konvensional