senyawa dengan bobot molekul rendah yang mana hampir setengahnya adalah stirena. Bau khas monomer merupakan identifikasi dari polimer tersebut Steven, 2001.
Polistirena sangat mudah untuk diproses. Kestabilan dan alirannya dibawah kodisi cetakan suntik membuat ia menjadi polimer yang ideal dalam teknik ini. Sifat-sifat
optiknya seperti warna, kejernihan dan lain sebagainya sangatlah baik, dan tingginya indeks refraksinya 1,60 membuat polistirena sangat berguna untuk komponen optik yang
berbahan plastik. Polistirena merupakan isolator listrik yang baik dan memiliki dielektrik yang rendah. Kekuatan tariknya mencapai sekitar 8000 psi. Tetapi polistyrena dapat
diserang dengan mudah oleh berbagai jenis pelarut, termasuk bahan pembersih. Kestabilannya terhadap cuaca luar sangat rendah; polystyrena akan berubah warna menjadi
kuning. Dua kekurangan utama sifat mekanik dari polistirena adalah kerapuhannya dan kerelatifannya mengalami pembelokan panas pada suhu rendah dari 82 - 88
o
Tabel 2.1. Suhu Transisi Gelas Polystyrena dan Polystyrena Tersubstitusi C, karenanya
polistirena tidak dapat disterilkan Billmeyer, 1984.
Encyclopedia of Polymer Science
and Technology. Copyright John
Wiley Sons, Inc. All rights
reserved
2.4. Graf ting
Polystyrene dengan Maleat Anhidrida.
Sifat polistyrene dapat dikembangkan dengan modifikasi kimia melalui polaritas atau fungsionalitas dari rantai polimer. Grafting atau pencangkokan radikal bebas dari monomer
vinil dari poliolefin adalah salah satu pendekatan yang sudah lama dilakukan dengan biaya yang murah sehingga diterapkan dalam berbagai proses industri yang ada. Proses
pencangkokan radikal bebas telah dikembangkan selama bertahun-tahun dalam kimia polimer dengan modifikasi reaktif menggunakan pelarut atau tanpa pelarut, misalnya dalam
pelelehan polimer. Sistem pencangkokan terdiri dari minimal tiga komponen reaktan yakni,
No Polymer
Tg C
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Polistyrena
Polio-methilstyrena Polim-methilstyrena
Polip-methilstyrena Poli2,4-dimethilstyrena
Poli2,5-dimethilstyrena Polip-tert-buthilstyrena
Polip-chlorostyrena
Poli α-methylstyrena
100 136
97 106
112 143
130 110
170
Universitas Sumatera Utara
polimer, monomer reaktif mengandung ikatan tidak jenuh seperti gugus vinyl dan inisiator radikal bebas seperti peroksida Al Malaika, 1997.
Penelitian dibidang grafting polyolefin dengan gugus polar turunan maleat dan turunan akrilat sudah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti Al Malaika dkk., 1997; G.
Moud, 1999. Maleat Anhidrida sudah digunakan sebagai koupling agen pada pencampuran polietilena dan karet alam SIR 20 dengan pengisi pulp tandan kosong sawit, dan dapat
meningkatkan kompatbilitas campuran Daulay L. R.,2005. Senyawa anhidrida maleat memegang peranan penting dalam modifikasi kimia pada lelehan polimer-polimer
komersial diantaranya PP H. Huang dkk1998 Galluci dkk., 1982 dan PS Al Malaika dkk., 1999, serta sudah digunakan untuk meningkatkan kompatibilitas campuran A.
Tudesco dkk., 2002. Kemungkinan reaksi lainnya adalah terjadi pemutusan rantai polimer atau karena
adanya BPO yang menyebabkan rantai polimer menjadi lebih pendek dan membentuk radikal, sehingga dengan adanya senyawa maleat anhidrida yang memiliki ikatan rangkap
akan terbentuk reaksi kimia atau grafting senyawa maleat anhidrida ke matriks PS. Skema reaksi dekomposisi BPO, penarikan atom hydrogen dan pemutusan rantai PS serta grafting
gugus maleat pada matrik PS dapat digambar seperti berikut :
1. Dekomposisi Benzoil Peroksida