Gambar 2.5. Soil stabilizer sebagai penahan humus tanah pada lereng bukit a Lahan yang telah distabilkan dengan STW, b Tanpa distabilkan dengan STW
2.3. Polystyrena
Homopolimer polystyrena dibuat dengan cara polimerisasi bulk atau suspensi dari monomer stirena. Produknya berupa kristal homopolimer polostirena memiliki densitas
1,05 grcm
3
. Adapun skema polimerisasi polistyrena adalah sebagai berikut :
Gambar 2.6. Struktur Kimia Polystyrena. Kelompok polimer stirena termasuk polistirena, kopolimer dari stirena dengan
monomer vinil yang lain, polimer turunan dari stirena, dan campuran antara polistirena dan stirena yang mengadung kopolimer dengan elastomer. Polistirena adalah polimer linear,
produk komersil menjadi ataktik dan oleh karena itu bersifat amorf. Polistirena isotaktik dapat diproduksi, tetapi memberikan kelebihan yang kecil dalam sifat-sifatnya kecuali
antara suhu transisi gelas ±80
C dan titik lebur 240 C, dimana lebih mirip plastik
kristalin. Seperti kebanyakan polimer, polistirena relatif inert secara kimia. Ia sedikit tahan terhadap akali, asam halida, dan agen pengoksidasi dan perduksi. Ia dapat dinitrasi dengan
penguapan asam nitrat, dan disulfonasi dengan asam sulfat pekat pada suhu 100 C menjadi
suatu resin yang larut dalam air. Polistirena terurai pada kenaikan suhu menjadi campuran
Universitas Sumatera Utara
senyawa dengan bobot molekul rendah yang mana hampir setengahnya adalah stirena. Bau khas monomer merupakan identifikasi dari polimer tersebut Steven, 2001.
Polistirena sangat mudah untuk diproses. Kestabilan dan alirannya dibawah kodisi cetakan suntik membuat ia menjadi polimer yang ideal dalam teknik ini. Sifat-sifat
optiknya seperti warna, kejernihan dan lain sebagainya sangatlah baik, dan tingginya indeks refraksinya 1,60 membuat polistirena sangat berguna untuk komponen optik yang
berbahan plastik. Polistirena merupakan isolator listrik yang baik dan memiliki dielektrik yang rendah. Kekuatan tariknya mencapai sekitar 8000 psi. Tetapi polistyrena dapat
diserang dengan mudah oleh berbagai jenis pelarut, termasuk bahan pembersih. Kestabilannya terhadap cuaca luar sangat rendah; polystyrena akan berubah warna menjadi
kuning. Dua kekurangan utama sifat mekanik dari polistirena adalah kerapuhannya dan kerelatifannya mengalami pembelokan panas pada suhu rendah dari 82 - 88
o
Tabel 2.1. Suhu Transisi Gelas Polystyrena dan Polystyrena Tersubstitusi C, karenanya
polistirena tidak dapat disterilkan Billmeyer, 1984.
Encyclopedia of Polymer Science
and Technology. Copyright John
Wiley Sons, Inc. All rights
reserved
2.4. Graf ting