Perumusan hipotesis untuk uji F, sebagai berikut : H
: ρ = 0 Secara simultan Budaya Organisasi dan Kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan.
H
1
: ρ ≠ 0 Secara simultan Budaya Organisasi dan Kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : H
ditolak apabila
Fhitung
dari F
tabel
α =0,05 Menurut Guilford 1956:480, bahwa tafsiran koefisien korelasi variabel dalam
penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Taksiran koefisien korelasi yang dikategorikan menurut metode Guilford
adalah sebagai berikut b.
Tabel 3.15 Kategori Korelasi Metode Guilford
Besarnya pengaruh Bentuk Hubungan
0,00-0,20 Sangat longgar dapat diabaikan
0,21-0,40 Rendah
0,41-0,60 ModeratCukup
0,61-0,80 Erat
0,81-1,00 Sangat erat
Apabila pada pengujian secara simultan H ditolak, artinya sekurang-
kurangnya ada sebuah ρyxi ≠ 0. Untuk mengetahui ρyxi yang tidak sama
dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial
2. Pengujian secara Parsial
Melakukan uji-t, adalah untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus uji-t yang digunakan adalah :
I = 1,2,3…..5
Hasilnya dibandingkan dengan tabel t-untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5. Maka perumusan hipotesis untuk uji-t, sebagai berikut :
H
01
: ρ = 0 Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan
H
11
: ρ ≠ 0 Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja karyawan H
02
: ρ = 0 Kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan
H
12
: ρ ≠ 0 Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Budaya Organisasi
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
H ditolak apabila t
hitung
dari t
tabel
α =0,05 Jika menggunakan tingkat kekeliruan α =0,01 untuk diuji dua pihak, maka
kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu : a. Jika t
hitung
≥ t
table
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima
artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya. b. Jika t
hitung
≤ t
table
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak
artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
1 ....
1 1
P
2
k n
CRii Xk
XY R
YX t
i
-t tabel 0 +t tabel
Sumber : Sugiyono 2009:185
Gambar 3.1 Kurva Hipotesis Daerah Penerimaan dan Penolakan
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
117
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT. Telkom Divre III Bandung
4.1.1 Sejarah PT. Telkom Divre III Bandung
Pada awalnya PT. Telkom adalah suatu badan usaha bernama post-en Telegraafdienst yang didirikan dengan Staatsblad No. 52 tahun 1884. Pada tahun
1906 diambil oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan Staatsblad No. 395 tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post, Telegraaf en telefoondienst atau disebut
PTT-Dienst. PTT-Dienst ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan Staatsblad No. 419 tahun 1927 tentang indonesia Bedrijvenwet I.B.W Undang-
undang Perusahaan Negara. Berdasarkan Undang-undang Perpu No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu Perusahaan
Negara dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, Post, Telegraaf enTelefoondienst berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi PN. Pos dan Telekomunikasi. Dalam Perkembangan selanjutnya pemerintah memandang perlu untuk
membagi PN. Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 dua Perusahaan Negara yang berdiri sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965, maka
berdirilah Perusahaan Pos dan Giro dan pendirian Perusahaan Negara Telekomunikasi diatur dalam peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Bentuk ini
pun dikembangkan menjadi Perusahaan Umum Perum Telekomunikasi melalui 11 Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974. Dalam peraturan tersebut dinyatakan