Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Suatu penelitian ilmiah harus memiliki suatu landasan teori yang kuat, hal ini bertujuan agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan dengan benar, khususnya pada permasalahan yang akan diungkap. Untuk memberikan gambaran yang cukup luas, maka peneliti akan menguraikan penelitian terdahulu yang melatar belakangi penelitian yang dilaksanakan. Selanjutnya peneliti akan menguraikan landasan teori yang digunakan sebagai pendukung penelitian ini.

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelum- sebelumnyaoleh peneliti lain. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan bagipemula dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain.Penelitian terdahulu yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Windi Astuti 2014 dengan Judul “Meningkatkan Self Esteem Pada Siswa Yang Mengalami Pengabaian Orang Tua Melalui Konseling Realitas Pada Siswa Di Kelas VIII G SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 20122013”. Maka hasil dari penelitian tersebut adalah dari 6 siswa yang menjadi responden mengalami peningkatam self esteem. Dari perhitungan persentase rata-rata self esteem rendah siswa sebelum diberi perlakuan adalah 38,7 dengan kategori rendah, dan setelah diberikan konseling realita maka rata-rata tingkat self esteem 77,75 yang berada pada kategori tinggi. Persentase antara sebelum dan sesudah diberikan konseling rata-rata mengalami peningkatan sebesar 39,05. Berdasarkan Jurnal yang disusun oleh Winanti Siwi Respati,Aries Yulianto, Noryta Widiana Jurnal Psikologi Vol.4 No.2, Desember 2006 dengan Judul “Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authorian, Permissive, dan Authoritative ”. Maka hasil dari penelitian jurnal tersebut bahwa pola asuh authoritative menghasilkan rata-rata konsep diri paling besar diantara kedua pola asuh lainnya. Dari hasil itu dapat dikatakan bahwa pola asuh authoritative memberikan sumbangan besar bagi pembentukan konsep diri yang positif sedangkan pada pola asuh permissive dan authoritarian menghasilkan remaja dengan konsep diri yang negatif. Hal tersebut terjadi karena remaja mempersepsikan pola asuh orang tua yang authoritative, dengan persepsi remaja terhadap pola asuh authoritative ini, remaja akan merasakan bahwa orang tuanya mempercayakan remaja untuk melakukan sesuatu dengan caranya sendiri agar remaja mandiri. Misalnya orang tua mengijinkan remaja menentukan tempat kursus sendiri, menggunakan kendaraan pribadi, remaja boleh memiliki hubungan dekat dengan teman lawan jenis, dan lainnya. Namun orang tua tetap memberikan bimbingan agar remaja bertanggung jawab terhadap keputusannya. Jadi dengan persepsi remaja bahwa pola asuh orang tuanya authoritative, maka konsep diri remaja menjadi positif seperti mandiri, yakin dengan kemampuannya, bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan. Berdasarkan jurnal yang disusun oleh St. Aisyah Jurnal MEDTEK Volume 2 Nomor 2, April 2010 dengan Judul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tingkat Agresivitas Anak”. Maka hasil dari penelitian jurnal tersebut bahwa setiap pola asuh memberi kontribusi terhadap perilaku agresif. Kontribusi yang diberikan dapat negatif maupun positif. Oleh karena itu, pada masing-masing tipe pola asuh terdapat sisi kelemahan dan sisi kekuatannya. Berdasarkan penelitian diatas dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua sangat berpengaruhi pada kepribadian dan sikap anak kedepannya. Setiap tipe pola asuh orang tua memang memiliki kelebihan dan kekurangan namun jika dilakukan secara berlebihan maka tidak akan baik hasilnya. Jika mendidik anak dengan tipe otoriter maka anak akan cenderung pendiam, kurang berani mengambil keputusan, sering merasa cemas, mudah putus asa dan rendah diri. Sebaliknya jika pola asuh demokratis maka anak akan cenderung lebih pemberani, mandiri, dan percaya diri.

2.2 Harga Diri Self Esteem

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN SELF ESTEEM DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan Self Esteem Dengan Kemandirian.

0 5 15

HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DAN SELF ESTEEM DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan Self Esteem Dengan Kemandirian.

0 2 18

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 24

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 17

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 16

Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan Self-Esteem pada Siswa-Siswi Kelas X di SMAK "X" Bandung.

0 0 109

Konsep Diri, Pola Asuh Orang Tua Demokratis Dan Kepercayaan Diri Siswa

0 0 11

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM), STUDI PERSEPSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 14 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM), STUDI PERSEPSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 14 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM), STUDI PERSEPSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 14 JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 24