Kriteria Eksklusi Kriteria Inklusi dan Eksklusi .1 Kriteria Inklusi

22 2. Sudah menikah 3. Riwayat penggunaan pembalut herbal dalam 2 bulan terakhir. Urin yang digunakan adalah urin segar pagi hari porsi tengah midstream urine, hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga pasca menstruasi. Urin diperoleh dari mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang dan terbagi menjadi dua kelompok, kelompok I dengan pemakaian pembalut herbal dan kelompok II tanpa pemakaian pembalut herbal. Untuk menentukan jumlah sampel pada setiap kelompok penelitian, digunakan rumus sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui jumlah sampel beda rerata perubahan leukosit digunakan rumus mencari beda rerata kelompok berpasangan dengan rumus : Sd : SD of mean difference D : minimal clinically important difference 2. Untuk mencari beda proporsi nitrit urin positif dengan dan tanpa penggunaan pembalut herbal digunakan rumus mencari beda proporsi pada kelompok berpasangan dengan rumus sebagai berikut : 2 d β α d s z z n          2 2 b α p 2 2 2 β a p d f ] z [z n : e alternativ d } d f z f {z n      23 N p : Number of pairs f : Proportion of participants pair with discordant response literature, pilot study d : P 1 – P 2 Dengan desain cross over, maka percontoh dan kontrol adalah pada subjek penelitian yang sama. Karena penelitian seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya, maka dilakukan penelitian pendahuluan dengan besar sampel 30 subjek penelitian. 30 subjek penelitian terpilih diambil karena jumlah sampel tersebut sudah mencukupi untuk dilakukan analisis data dan hasil dari penelitian dapat diaplikasikan. 3.4. Cara Kerja Penelitian 3.4.1 Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pot urin beserta label yang telah tersedia dan dip-stick urine test.

3.4.2 Bahan Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah urin segar pagi hari porsi tengah midstream urine, hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga pasca menstruasi yang diperoleh dari mahasiswi PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.4.3 . Pengukuran Sampel

3.4.3.1 Urin

Pengambilan urin dilakukan satu kali sehari selama tiga hari berturut- turut, yaitu saat hari pertama pasca menstruasi, hari kedua pasca menstruasi, dan hari ketiga pasca menstruasi. Pengambilan urin dilakukan dengan memberikan pot urin sebanyak 3 buah pada mahasiswi yang sedang 24 mengalami menstruasi. Sebelum pengambilan urin, mahasiswi dipastikan terlebih dahulu menggunakan pembalut jenis apa, pembalut herbal atau non herbal. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan terjadinya kerancuan pada pengambilan data. Urin ditampung di pot urin dan diukur dengan menggunakan dip-stick urine test. Pengukuran tersebut dilakukan untuk mengukur kadar leukosit dan ada tidaknya bakteri dalam urin.

3.4.3.2 Dipstick Urine Test

3.4.3.3 Cara Kerja

1. Urin segar pagi hari porsi tengah midstream urine pasca menstruasi pada pot urin. 2. Pindahkan urin segar pagi hari porsi tengah midstream urine pasca menstruasi dari dalam pot urin ke dalam tabung reaksi.