ditujukan  untuk  pemustaka  untuk  memudahkan  dalam  melakukan penelusuran bahan-bahan koleksi yang ada di internet.
e. Beberapa  perangkat  berupa  komputer,  scanner  dan  backup  data  CD-
RW. Pemustaka dapat menggunakan komputer yang disediakan untuk penelusuran  bahan  pustaka,  scanning  gambarfoto,  juga  dapat
menyimpan data hasil penelusuran ke CD. f.
Layanan  CD-ROM,  ditujukan  bagi  pemustaka  yang  membutuhkan mencari literatur melalui CD.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan 3 metode, yaitu observasi, wawancara serta  kajian  pustaka.  Metode  observasi  dilakukan  dengan  teknik  check  list,
metode  wawancara  dilakukan  dengan  semi-terstruktur  yaitu  menggunakan pedoman  wawancara  dimana  pertanyaan  yang  diajukan  secara  lepas  kepada
narasumber  sehingga  dapat  dilakukan  penyempitan  atau  perluasan  topik, metode kajian pustaka penulis meninjau literatur-literatur yang terkait dengan
objek penelitian. Maka pada bab ini akan dijabarkan hasil dari penelitian yang dilakukan.
1. Pengadaan Koleksi di Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri
a. Seleksi Bahan Pustaka
Penyeleksian  bahan  pustaka  pada  Perpustakaan  SMP-SMA Global Mandiri dilakukan oleh beberapa pihak yang berwenang seperti
yang  dikatakan  oleh  narasumber,  yaitu  “yang  berwenang  dalam
kegiatan pemilihan bahan pustaka adalah librarian, teacher, academic coordinator dan principal.
”
47
b. Prinsip atau Kriteria Seleksi Bahan Pustaka
Ada  beberapa  prinsip  atau  kriteria  pemilihan  bahan  pustaka  di Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri, antara lain:
1 Kesesuaian koleksi terhadap kurikulum akademik
2 Kesesuaian koleksi terhadap kebutuhan pemustaka
3 Memilih  buku-buku  berkualitas,  baik  dari  isi  buku  maupun  fisik
buku 4
Tidak mengandung unsur SARA 5
Tidak mengandung unsur pornografi c.
Prosedur Penyeleksian Bahan Pustaka Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  mempunyai  prosedur
dalam  penyeleksian  bahan  pustaka  untuk  mendapatkan  koleksi  yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
Prosedur  penyeleksian  bahan  pustaka  pada  Perpustakaan  SMP- SMA Global Mandiri adalah sebagai berikut:
1 Katalog koleksi penerbit
Setiap  penerbit  yang  menawarkan  produknya,  memberikan rekomendasi koleksi yang dimiliki penerbit dengan cara memberikan
katalog koleksi ke Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
47
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri, Cibubur, 7 September 2014.
2 Menganalisis kebutuhan belajar mengajar
Guru  memberikan  daftar  kebutuhan  koleksi  untuk  proses belajar  mengajar  kepada  pustakawan.  Kemudian  pustakawan
menganalisis  kebutuhan  belajar  mengajar  dari  daftar  tersebut  untuk mengetahui apakah buku-buku yang terdapat dalam daftar kebutuhan
koleksi sudah dimiliki atau belum di perpustakaan. 3
Meninjau kembali silabus dan RPP kurikulum Setelah
menganalisis kebutuhan
belajar mengajar,
pustakawan  meninjau  kembali  silabus  dan  Rencana  Pelaksanaan Pembelajaran  RPP  kurikulum  untuk  menyesuaikan  apakah  hasil
analisis  kebutuhan  belajar  mengajar  sesuai  dengan  silabus  dan  RPP kurikulum.
4 Berkoordinasi dengan pihak berwenang
Sebelum  menentukan  pembelian  koleksi,  pustakawan berkoordinasi dengan guru, wakil kepala sekolah dan kepala sekolah
dalam melakukan pemilihan bahan pustaka. d.
Alat Bantu Seleksi Bahan Pustaka Dalam  melakukan  penyeleksian  bahan  pustaka,  Perpustakaan
SMP-SMA  Global  Mandiri  menggunakan  alat  bantu  seleksi  bahan pustaka,  seperti  yang  diterangkan  narasumber,  yaitu  “Perpustakaan
SMP-SMA  Global  Mandiri  selalu  menggunakan  alat  bantu  seleksi seperti,  katalog  penerbit,  silabus,  RPP  dan  data  koleksi  perpustakaan
dan  data  analisis  kebutuhan  belajar  mengajar. ”
48
Alat  bantu  seleksi
48
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri, Cibubur, 7 September 2014.
bahan  pustaka  ini  digunakan  bertujuan  agar  koleksi  yang  diadakan sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
e. Sumber Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan bahan pustaka merupakan proses menghimpun bahan pustaka  yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan.  Koleksi  yang
diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan,  lengkap  dan  terbitan  mutakhir,  agar  tidak  mengecewakan
masyarakat yang dilayani.
49
Koleksi Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri hanya berasal dari pembelian, seperti yang dijelaskan narasumber, yaitu “pengadaan
koleksi  di  Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  dilakukan  hanya dengan  cara  pembelian.
”
50
Pembelian  bahan  pustaka  tersebut berdasarkan  usulan  dari  para  guru  serta  kebutuhan  proses  belajar
mengajar. Pengadaan  koleksi  Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri
berasal  dari  pembelian.  Dalam  hal  ini  tentunya  ada  supplier  atau pemasok  yang  bekerja  sama  dengan  Perpustakaan  SMP-SMA  Global
Mandiri.  Beberapa  nama  supplier  tersebut,  yaitu:  CV.  Buana  Widya, CV. Praditha Mediata dan PT.  Ichtiar Baru van Hoeve khusus koleksi
ensiklopedi.
49
Soeatminah,  Perpustakaan  Kepustakawanan  dan  Pustakawan  Yogyakarta:  Kanisius, 1992 h. 71.
50
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
f. Prosedur Pengadaan Koleksi
Prosedur  pengadaan  koleksi  merupakan  jalan  atau  urutan pekerjaan  yang  dimulai  dari  tahap  awal  sampai  dengan  selesai,  yang
dilakukan  oleh  pustakawan  dalam  upaya  untuk  mengumpulkan  dan mengembangkan  koleksi  perpustakaan.  Di  bawah  ini  adalah  alur
pengadaan koleksi di Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri:
Prosedur pengadaan koleksi dengan cara pembelian
51
51
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
Pada  gambar  di  atas  dapat  dilihat  alur  kerja  pengadaan  bahan pustaka. Alur kerja pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan SMP-
SMA Global Mandiri adalah sebagai berikut: 1
Menganalisis kebutuhan pemustaka dan kebutuhan akademik, 2
Setelah  dilakukan  kegiatan  analisis  kebutuhan,  hasil  analisis kebutuhan  tersebut  kemudian  dituangkan  ke  dalam  formulir  daftar
pengajuan  koleksi  atau  yang  biasa  kita  kenal  dalam  istilah  ilmu perpustakaan disebut daftar desiderata daftar pengajuan koleksi.
3 Setelah daftar desiderata atau daftar pengajuan koleksi sudah selesai
dibuat,  pustakawan  mengambil  formulir  purchasing  request  di purchasing  staff.  Di  dalam  pengambilan  purchasing  request  ada
beberapa  tahap  yang  harus  dilakukan,  yaitu  menemui  purchasing staff, kemudian pustakawan mengisi  logbook atau buku berita acara
yang  berisi  Requestor  Name  orang  yang  mengajukan  purchasing request,  Nomor  Purchasing  Request,  Keperluan  dan  yang  terakhir
Tanda  Tangan  Requestor.  Barulah  pustakawan  bisa  mendapatkan formulir purchasing request.
4 Purchasing  request  diisi  oleh  pustakawan,  kemudian  dilampirkan
daftar  pengajuan  koleksi  dan  katalog.  Lalu  purchasing  request ditandatangani oleh pustakawan, diketahui oleh Kepala Sekolah atau
Wakil  Kepala  Sekolah  kemudian  di  review  oleh  Finance  Manager dan  yang  terakhir  disetujui  direktur  Sekolah  Global  Mandiri.  Di
dalam  purchasing  request  tersebut  Principal  atau  Academic
Coordinator,  Finance  Manager  dan  Director  melakukan  tanda tangan.
5 Setelah  proses  purchasing  request  selesai,  kemudian  pustakawan
melakukan proses negosiasi dengan pihak distributor koleksi. 6
Dan  setelah  semua  proses  selesai,  kemudian  dilanjutkan  dengan proses  pembelian.  Setelah  melakukan  pembelian  dan  koleksi  yang
diadakan  diterima  pustakawan,  kemudian  koleksi  yang  dibeli  atau diadakan  diperiksa  oleh  inventory  staff  untuk  pengecekan  kuantitas
fisik  dan  kesesuaian  koleksi  yang  dibeli  yang  dituangkan  di  dalam tanda  tangan  inventory  staff  di  dalam  faktur  pembelian  atau
pengadaan. 7
Setelah  itu  faktur  pembelian  diserahkan  oleh  pustakawan  kepada finance staff atau bagian keuangan untuk dilakukan pembayaran.
2. Implementasi  Sistem  Manajemen  Mutu  ISO  9001:2008  pada  Pengadaan
Koleksi di Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada Perpustakaan SMP-
SMA  Global  Mandiri  merupakan  prosedur  terdokumentasi  dan  praktik- praktik  kegiatan  perpustakaan  yang  sesuai  dengan  standar  internasional,
yang  bertujuan  untuk  menjamin  kesesuaian  dari  suatu  proses  kegiatan terhadap  pengelolaan  perpustakaan  untuk  memastikan  perencanaan,
operasi dan kendali prosesnya secara efektif. Dalam  penerapannya,  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:2008
sudah terstruktur sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan,
demikian  juga  dengan  implementasi  dalam  proses  kegiatan  pengadaan koleksi.  Pengadaan  koleksi  termasuk  proses  realisasi  produk,  dimana
dalam  kebijakan  tertulisnya  itu  tertuang  pada  klausul  7  yaitu  Product Realization. Lebih spesifik, konsentrasi proses kegiatan pengadaan koleksi
tertulis pada subklausul 7.4 yaitu Purchasing pembelian. Subklausul 7.4 Purchasing terdiri dari tiga subklausul yakni:
7.4.1 Purchasing process 7.4.2 Purchasing information
7.4.3 Verification of purchased product Ketiga  subklausul  tersebut  wajib  dilakukan  dalam  menjalankan
proses kegiatan pengadaan koleksi perpustakaan. a.
Subklausul 7.4.1 Purchasing process Pada  subklausul  7.4.1  Purchasing  process  menerangkan
kebijakan yang berkenaan dengan proses pembelian. Berikut adalah isi dari subklausul 7.4.1 Purchasing process:
“The  organization  shall  ensure  that  purchased  product conforms  to  specified  purchase  requirements.  The  type  and
extent  of  control  applied  to  the  supplier  and  the  purchased product  shall  be  dependent  upon  the  effect  of  the  purchased
product on subsequent product realization or the final product.
The  organization  shall  evaluate  and  select  suppliers based  on  their  ability  to  supply  product  in  accordance  with  the
organizations requirement. Criteria for selection, evaluation and re-evaluation  shall  be  established.  Records  of  the  results  of
evaluations  and  any  necessary  actions  arising  from  the
evaluation shall be maintained.”
52
52
Bureau  of  Indian  Standards,  ISISO  9001:2008:  Quality  Management  Systems –
Requirements New Delhi: BIS, 2008 h. 9-10.
Pernyataan  di  atas  jika  diterjemahkan  ke  dalam  bahasa Indonesia adalah:
“Organisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli harus  sesuai  dengan  persyaratan  pembelian  yang  telah
ditetapkan.  Jenis  dan  jangkauan  kendali  yang  diberlakukan terhadap  pemasok  dan  produk  yang  dibeli  harus  bergantung
pada pengaruh dari produk yang dibeli terhadap realisasi produk berikutnya atau produk akhir.
Organisasi harus mengevaluasi dan menyeleksi pemasok berdasarkan  pada  kemampuan  mereka  untuk  memasok  produk
sesuai  dengan  persyaratan  organisasi.  Kriteria  untuk  seleksi, evaluasi  dan  evaluasi  ulang  harus  ditetapkan.  Rekaman  hasil
evaluasi dan setiap tindakan yang muncul dari evaluasi tersebut harus di
pelihara.” Subklausul  7.4.1  Purchasing  process  menerangkan  bahwa
perpustakaan  harus  memastikan  produk  koleksi  yang  dibeli  sesuai dengan  kebutuhan  perpustakaan  yang  telah  ditetapkan  di  dalam  daftar
desiderata. Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  selalu  memastikan,
mengontrol  dan  mengevaluasi  kembali  kesesuaian  koleksi  yang  dibeli dengan daftar desiderata, seperti yang dikatakan oleh narasumber, yaitu
“Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  selalu  mengontrol  dan mengecek kesesuaian koleksi fisik maupun isi yang dibeli dengan daftar
desiderata  atau  daftar  pengajuan  koleksi  kepada  penerbitdistributor yang ditunjuk untuk bekerja sama.
”
53
Kemudian  perpustakaan  harus  memilih  atau  menyeleksi distributorpenerbit  berdasarkan  kemampuannya  dalam  memenuhi
kebutuhan koleksi perpustakaan.
53
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
Setiap  melakukan  proses  pengadaan  koleksi,  Perpustakaan SMP-SMA  Global  Mandiri  tidak  sembarang  dalam  memilih  penerbit
atau  distributor  sebagai  rekan  kerjanya  untuk  memasok  koleksi perpustakaan  yang  dibutuhkan.  Hal  ini  sesuai  dengan  apa  yang
dikatakan narasumber bahwa: “Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri tentu memilih
dan  mengevaluasi  beberapa  penerbitdistributorsupplier  yang akan  ditunjuk  untuk  bekerja  sama  atau  MOU  dalam  hal
kegiatan  pengadaan  koleksi  dari  beberapa  aspek  yaitu:  harga, kualitas  isi  maupun  fisik  koleksi,  kesesuaian  koleksi  dari
penerbitdistributor  dengan  kebutuhan  perpustakaan,  ketepatan waktu  pengiriman,  kelegalitasan  penerbitdistributor  yang
dilihat dari NPWP perusahaan, rekam jejak penerbitdistributor dan tanggung jawab penerbitdistributor.
”
54
Selain  itu,  data-data  dokumen  pengadaan  koleksi  harus dipelihara  sebagai  bukti  bahwa  pengadaan  koleksi  perpustakaan  sudah
dilakukan sesuai prosedur ISO 9001:2008. Setelah  semua  proses  pengadaan  koleksi  selesai,  Perpustakaan
SMP-SMA  Global  Mandiri  selalu  memelihara  semua  dokumen pengadaan, seperti yang narasumber katakan, yaitu
“dokumen-dokumen hasil  kegiatan  pengadaan  koleksi  tersimpan  dan  terpelihara  dengan
baik  dalam  sebuah  bindex,  hal  ini  sebagai  bukti  data  Perpustakaan SMP-SMA  Global  Mandiri  jika  ada  audit  internal,  eksternal  maupun
Diknas. ”
55
54
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
55
Ibid.
b. Subklausul 7.4.2 Purchasing information
Subklausul 7.4.2 Purchasing information menjelaskan kebijakan tentang  informasi  pembelian.  Berikut  adalah  isi  dari  subklausul  7.4.2
Purchasing information: “Purchasing information shall describe the product to be
purchased, including, where appropriate, a.
requirements  for  approval  of  product,  procedures, processes and equipment,
b. requirements for qualification of personnel, and
c. quality management system requirement.
The  organization  shall  ensure  the  adequacy  of  specified purchase  requirements  prior  to  their  communication  to  the
supplier. ”
56
Pernyataan  di  atas  jika  diterjemahkan  ke  dalam  bahasa Indonesia, yaitu:
“Informasi  pembelian  harus  menguraikan  produk  yang dibeli, termasuk bila sesuai:
a. persyaratan  untuk  persetujuan  produk,  prosedur,
proses dan peralatan, b.
persyaratan kualifikasi personel, dan c.
persyaratan sistem manajemen mutu. Organisasi  harus  memastikan  kecukupan  persyaratan
pembelian  yang  ditentukan  sebelum  dikomunikasikan  ke pemasok.”
Setiap  melakukan  kegiatan  pengadaan  koleksi,  sebelum  terjadi pembelian  pada  pihak  penerbitdistributor,  Perpustakaan  SMP-SMA
Global  Mandiri  terlebih  dahulu  selalu  mencantumkan  informasi pembelian  secara  jelas  pada  dokumen  pembelian.  Hal  ini  berdasarkan
apa  yang  diterangkan  narasumber,  yaitu  “Perpustakaan  SMP-SMA Global  Mandiri  hanya  menuliskan  judul,  penerbit,  kuantitasjumlah,
dan harga dalam dokumen pembelian. ”
57
56
Bureau of Indian Standards, ISISO 9001:2008, h. 10.
57
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
c. Subklausul 7.4.3 Verification of purchased product
Subklausul 7.4.3 Verification of purchased product menyatakan ketentuan  yang  berkenaan  dengan  verifikasi  produk  yang  dibeli.
Adapun  isi  dari  subklausul  7.4.3  Verification  of  purchased  product adalah:
“The  organization  shall  establish  and  implement  the inspection  or  other  activities  necessary  for  ensuring  that
purchased product meets specified purchase requirements. Where  the  organization  or  its  customer  intends  to
perform verification at the supplier’s premises, the organization shall state the intended verification arrangements and method of
product release in the purchasing information .”
58
Pernyataan  isi  subklausul  di  atas  jika  diterjemahkan  ke  dalam bahasa Indonesia, yaitu:
“Organisasi harus menetapkan dan menerapkan kegiatan inspeksi  atau  kegiatan  lain  yang  diperlukan  untuk  memastikan
bahwa  produk  yang  dibeli  memenuhi  persyaratan  pembelian yang telah ditentukan.
Apabila  organisasi  atau  pelanggannya  bermaksud  untuk melakukan verifikasi di tempat pemasok, maka organisasi harus
menyatakan  pengaturan  verifikasi  yang  dimaksud  dan  metode pelepasan produk dalam
informasi pembeliannya.” Dalam  subklausul  ini  dijelaskan  bahwa  setiap  menjalankan
kegiatan  pengadaan  koleksi,  perpustakaan  harus  melakukan  kegiatan
verifikasi  produk  yang  dibeli  dengan  maksud  memastikan  kembali
kesesuaian  antara  daftar  pembelian  koleksi  yang  dibutuhkan  dengan produk  yang  sudah  diadakan  oleh  penerbitdistributor  produk  yang
dibeli. Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  tidak  pernah
melewatkan prosedur verifikasi produk yang dibeli tiap kali melakukan
58
Bureau of Indian Standards, ISISO 9001:2008, h. 10.
kegiatan  pengadaan  koleksi  perpustakaan.  Hal  ini  dilakukan  pada bagian  inventarisasi  untuk  memastikan  kuantitas  fisik  dan  kesesuaian
koleksi  yang  dibeli,  seperti  yang  diterangkan  narasumber,  yaitu  “... setelah  melakukan  pembelian  dan  koleksi  yang  diadakan  diterima
pustakawan, kemudian koleksi yang dibeli atau diadakan diperiksa oleh inventory staff untuk pengecekan kuantitas fisik dan kesesuaian koleksi
yang  dibeli  yang  dituangkan  di  dalam  tanda  tangan  inventory  staff  di dalam faktur pembelian atau pengadaan.
”
59
3. Proses  Penilaian  Implementasi  Sistem  Manajemen  Mutu  ISO  9001:2008
pada Pengadaan Koleksi di Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri Penilaian  kinerja  merupakan  sesuatu  yang  inheren  dan  tak
terelakkan  dalam  setiap  jenis  organisasi.  Begitu  juga  dengan  Sekolah Global  Mandiri,  penilaian  diadakan  untuk  mengetahui  apakah
implementasi  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:2008  pada  pengadaan koleksi  di  Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  berjalan  dengan
semestinya atau tidak. Di Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri selalu dilakukan audit
untuk  menilai  perkembangannya,  khususnya  dalam  hal  kegiatan pengadaan  koleksi.  Audit  selalu  dilakukan  secara  berkala,  yaitu  dua  kali
dalam satu tahun ajaran. Dalam hal ini, auditor terbagi menjadi dua, yaitu auditor internal dan eksternal. Auditor internal  berasal dari pihak Sekolah
Global Mandiri yang melakukan audit pada bulan September. Sedangkan,
59
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
auditor  eksternal  berasal  dari  TUV  NORD  dan  Komite  Akreditasi Nasional KAN  yang melakukan  audit pada bulan Januari  atau  Februari.
Namun,  jadwal  audit  selalu  berubah-ubah  sesuai  dengan  situasi  dan kondisi.
Dalam proses audit, pustakawan menunjukkan dokumen pengadaan koleksi purchasing request document, faktur pembelian dan koleksi yang
dibeli.  Jika  koleksi  tidak  bisa  ditunjukkan  atau  sedang  dipinjam, pustakawan  akan  menunjukkan  data  koleksinya  dalam  sistem  database
Senayan.
4. Kendala  dalam  Implementasi  Sistem  Manajemen  Mutu  ISO  9001:2008
pada Pengadaan Koleksi di Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri Dalam melaksanakan kegiatan pengadaan koleksi dapat ditemukan
berbagai  macam  hal  yang  dianggap  sebagai  kendala  yang  tentunya  dapat menghambat
kinerja perpustakaan.
Namun, perpustakaan
yang menerapkan  ISO  9001:2008  pada  sistem  manajemennya,  hampir  tidak
ditemukan hal-hal yang dianggap sebagai kendala. Mencermati  isi  klausul  7.4  Purchasing  ini  dapat  disimpulkan
bahwa  terkait  dengan  proses  pembelian,  hal-hal  yang  harus  dilakukan perpustakaan  antara  lain  adalah;  produk  yang  dibeli  harus  sesuai  dengan
persyaratan pembelian. Seperti yang sudah dijabarkan pada pembahasan di atas,  Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  selalu  mengontrol  dan
mengecek  kesesuaian  koleksi  fisik  maupun  isi  yang  dibeli  dengan persyaratan pembelian  yang dituangkan di  dalam daftar desiderata  daftar
pengajuan  koleksi.  Tidak  ditemukan  adanya  kendala  dalam  prosedur  ini, seperti  yang  dijelaskan  narasumber,  yaitu  “...  dalam  hal  pengecekan
kesesuaian  koleksi  tidak  ada  kendala,  karena  selalu  sesuai  dan  juga karena  sebelum  melakukan  pembelian,  Perpustakaan  SMP-SMA  Global
Mandiri  terlebih  dahulu  memilih penerbitdistributor dengan kriteria  dan standar-standar penentuan yang baik.
”
60
Kemudian  pembelian  harus  dilakukan  pada  pemasok  yang  sudah dinilai  dan  terseleksi.  Dalam  menjalankan  kegiatan  pengadaan  koleksi,
Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  sudah  memiliki  relasi penerbitdistributor  terpercaya  untuk  memasok  atau  mengadakan  koleksi
yang  dibutuhkan.  Pernyataan  narasumber  dapat  dipastikan  bahwa Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri tidak mempunyai kendala dalam
hal menyeleksi penerbitdistributor karena sebelum melakukan pengadaan koleksi,  penerbitdistributor  sudah  diseleksi  terlebih  dahulu  secara  detail
dari  beberapa  aspek,  seperti  “...  harga,  kualitas  isi  maupun  fisik  koleksi, kesesuaian  koleksi  dari    penerbitdistributor  dengan  kebutuhan
perpustakaan, ketepatan
waktu pengiriman,
kelegalitasan penerbitdistributor  yang  dilihat  dari  NPWP  perusahaan,  rekam  jejak
penerbitdistributor dan tanggung jawab penerbitdistributor. ”
61
Lalu  informasi  pembelian  harus  jelas.  Perpustakaan  SMP-SMA Global Mandiri selalu mencamtumkan informasi pembelian pada dokumen
pembelian dan selama enam tahun penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008  tidak  ada  kendala  dalam  prosesnya,  seperti  yang  dikatakan
60
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
61
Ibid.
narasumber,  yakni  “...  tidak  ada  kendala  dalam  hal  ini  informasi pembelian,  karena  sudah  terjalin  manajemen  kerja  yang  baik  antara
library, purchasing dan finance. ”
62
Terakhir sebelum produk diterima harus dilakukan verifikasi untuk memastikan  apakah  produk  tersebut  sudah  memenuhi  persyaratan
pembelian.  Berdasarkan  apa  yang  sudah  dipaparkan  di  atas  bahwa Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  selalu  memverifikasi  koleksi
yang dibeli atau diadakan. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh narasumber sebagai berikut:
“Perpustakaan  SMP-SMA  Global  Mandiri  selalu memverifikasi  produk  yang  dibeli  pada  kegiatan  pengadaan
koleksi. Tentu ada kendala dalam kegiatan ini, yaitu kendala yang sering  dihadapi  adalah  keterlambatan  pengirimanpendistribusian
koleksi  dari  penerbit  luar.  Hal  ini  dikarenakan  pengiriman dilakukan  dari  Singapura  mengingat  buku  tersebut  adalah  buku
Longman  dan  Oxford.  Yang  bertanggung  jawab tentu  pustakawan dan penerbitdistributor.
”
63
Secara teknis, pada kegiatan verifikasi produk ini terdapat kendala yaitu keterlambatan pengiriman koleksi dari waktu yang sudah ditetapkan,
terutama koleksi dari penerbit luar. Namun, jika hal ini terjadi pada setiap kali  pengadaan  koleksi,  akan  memberi  dampak  yang  kurang  baik  karena
mengganggu proses belajar mengajar dengan tidak adanya literatur ketika dibutuhkan sebagai bahan ajar.
62
Ibid.
63
Wawancara Pribadi dengan Kepala Perpustakaan SMP-SMA Global Mandiri.
C. Pembahasan