Motivasi Kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI Bagi

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam hal pengembangan sumber daya manusia di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI dilakukan dengan mengikutsertakan pustakawan dalam seminar sehari, diklat, lokakarya dan pameran perpustakaan guna menambah ilmu pengetahuan dalam bidang perpustakaan khususnya bagi pustakawan lulusan non ilmu perpustakaan. Selain pihak Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI yang berperan dalam pengembangan sumber daya manusia, pustakawan non ilmu perpustakaan juga berupaya meningkatkan motivasi kerjanya. Adapun hal-hal yang dilakukan pustakawan non ilmu perpustakaan dalam meningkatkan motivasi kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. Berikut pemaparan informan mengenai hal-hal yang dilakukan pustakawan non ilmu perpustakaan dalam meningkatkan motivasi kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, adalah sebagai berikut: “Yang saya lakukan yaitu dengan menggali potensi yang ada dalam diri saya, serta memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang ada agar dapat digunakan oleh pemustaka.” 62 Informan lain memaparkan: “Saya pribadi sering mengikuti seminar seminar-seminar yang diadakan di LIPI, Perpustakaan Nasional dan membaca buku yang berkaitan dengan perpustakaan guna menambah pengetahuan dalam mengelola perpustakaan.” 63 Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, dapat diketahui bahwa adanya usaha pustakawan dalam hal meningkatkan motivasi kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI yaitu dengan menggali potensi yang 62 Wawancara pribadi dengan Dra. Siwi Wresniati, M. Si pada 15 Mei 2015 63 Wawancara pribadi dengan drg. Ria Wresniati, M.Kes pada 15 Mei 2015 ada di dalam diri pustakawan, pemanfaatan fasilitas perpustakaan, dan mengikuti seminar-seminar yang diadakan di LIPI maupun Perpustakaan Nasional. Berdasarkan pengamatan penulis bahwa adanya upaya pustakawan non ilmu perpustakaan dalam meningkatkan motivasi kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI yaitu terlihat pustakawan yang sedang membaca buku mengenai pengelolaan perpustakaan, adanya sharing dengan pustakawan lain apabila terdapat kendala dalam pekerjaannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa adanya upaya yang dilakukan pihak Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam menambah wawasan bidang perpustakaan khususnya bagi pustakawan non ilmu perpustakaan yaitu dengan mengikutsertakan pustakawan dalam acara seminar, diklat, pameran perpustakaan. Selain itu juga, adanya usaha yang dilakukan pustakawan non ilmu perpustakaan dalam hal meningkatkan motivasi kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI yaitu dengan menggali potensi diri, membaca buku mengenai pengolahan perpustakaan guna menambah wawasan dalam bidang perpustakaan serta adanya sharing kepada pustakawan lain ketika menghadapi kendala dalam pekerjaannya. Penulis juga menanyakan mengenai manfaat yang dirasakan ketika bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. Berikut ini pemaparan informan mengenai manfaat yang dirasakan ketika bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI adalah, sebagai berikut: “Bekerja di perpustakaan bisa menjadi orang yang mempunyai banyak ilmunya” 64 Informan lain memaparkan: “Manfaatnya bekerja di perpustakaan yaitu ikut serta mencerdaskan bangsa dan banyak mendapat ilmu pengetahuan dan wawasan bertambah.” 65 Informan lain juga memaparkan: “Dapat membantu pemustaka serta lebih banyak mengetahui ilmu yang ada dibidang perpustakaan.” 66 Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diketahui bahwa manfaat yang dirasakan informan setelah berprofesi sebagai pustakawan Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI yaitu, wawasan ilmu pengetahuan bertambah, berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa, dan sebagai sumber informasi yang dapat memberikan pelayanan informasi kepada pemustaka guna ikut serta dalam mencerdaskan bangsa yang menjadi kunci sukses suatu perpustakaan. Hal ini dapat diketahui bahwa memberikan pelayanan kepada pemustaka merupakan tujuan dari tiap perpustakaan. Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh pustakawannya. Oleh karena itu, setiap pustakawan harus mempunyai motivasi dalam bekerja sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Walaupun sebelumnya semua informan tidak bercita- cita untuk menjadi pustakawan, namun setelah mengetahui banyaknya manfaat yang diperoleh dari seorang pustakawan akhirnya saat ini informan merasa senang dengan profesi pustakawannya. Motivasi pustakawan non ilmu perpustakaan bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI disebabkan oleh adanya sejarah atau cerita yang 64 Wawancara pribadi dengan drg. Ria Purwanti, M.Kes pada 15 Mei 2015 65 Wawancara pribadi dengan Dra. Siwi Wresniati, M.Si pada 15 Mei 2015 66 Wawancara pribadi dengan Jeni Helen CS, SH pada 15 Mei 2015 membuat mereka bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. Berikut pemaparan informan mengenai hal-hal yang mendasari mereka bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI sebagai berikut: “Saya pertama kali kerja di perpustakaan ini pada tahun 2008 setelah saya mengalami kecelakaan dan harus menjalankan proses penyembuhan dan pada proses penyembuhan tersebut saya harus bekerja lalu saya meminta untuk di tempatkan di perpustakaan pada tahun 2009 setelah bekerja di perpustakaan saya mengajukan permohonan ke Perpustakaan Nasional untuk mengikuti diklat calon pustakawan tingkat ahli CPTA. Permohonan saya dipenuhi dengan pemanggilan untuk ikut diklat CPTA angkatan 2010 dan mendapatkan sertifikatijazah CPTA dan meraih hasil sebagai 5 lulusan terbaik, selain itu saya hobi membaca buku dan akhirnya saya tertarik untuk bekerja di perpustakaan. Selain itu, untuk buku-buku baru yang diterbitkan Kementerian Kesehatan kita dapat langsung membacanya. Senang dapat membantu mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi, karya ilmiah, penelitian di bidang kesehatan sehingga dapat terus menambah pengetahuan. ” 67 Informan lain memaparkan mengenai hal-hal yang membuat mereka bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, sebagai berikut: “Pada februari 2014 saya di pindahkan dari Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI untuk memimpin Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI ini. Sebelumnya saya memimpin Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI karena ada perintah dan tugas dari institusi jadi saya di pindahkan untuk memimpin perpustakaan ini. ” 68 Informan lain memaparkan sebagai berikut: “Pada tahun 1990 saya PNS di Direktorat Kesehatan Gigi dengan pendidikan SMA dan sedang kuliah di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia. Lalu setelah saya lulus sebagai Sarjana Hukum pada waktu itu perpustakaan Kementerian Kesehatan RI berada di bawah Biro Hukum dan Organisasi. Jadi saya diminta untuk bekerja di perpustakaan Kementerian Kesehatan RI ini untuk penyetaraan ijazah saya sebagai sarjana hukum. Dan sebagai sarjana hukum saya tidak mungkin bekerja di bawah direktorat kesehatan gigi lalu saya pindah ke perpustakaan. Lalu saya yang diminta untuk diklat penyetaraa n jabatan fungsional pustakawan” 69 67 Wawancara pribadi dengan drg. Ria Purwanti, M. Kes pada 15 Mei 2015 68 Wawancara pribadi dengan Dra. Siwi Wresniati, M. Si pada 15 Mei 2015 69 Wawancara pribadi dengan Jeni Helen CS, SH pada 15 Mei 2015 Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dapat diketahui, bahwa motivasi pustakawan non ilmu perpustakaan bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI disebabkan oleh salah satu informan memiliki hobi membaca, memahami koleksi bidang kesehatan dan sebagai proses penyembuhan dari sakit yang mengharuskan pustakawan non ilmu perpustakaan untuk bekerja sehingga informan tersebut meminta kepada pihak Kementerian Kesehatan RI untuk di tempatkan bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. Kedua informan lainnya bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI disebabkan oleh tugas dari pihak Kementerian Kesehatan RI. Pihak perpustakaan Kementerian Kesehatan RI selalu berupaya meningkatkan motivasi kerja para pustakawannya, yang diharapkan dapat memperoleh kinerja yang baik dari pustakawan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala perpustakaan bahwa jenis-jenis motivasi yang diberikan kepada pustakawan Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI dalam meningkatkan kinerja pustakawan Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, adalah sebagai berikut: “Motivasi positif, motivasi jenis ini diberikan berupa insentif. Pemberian insentif di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI yaitu berupa material, pemberian insentif material ini bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pustakawan beserta keluarga. Insentif yang diterima pustakawan Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI meliputi bonus, komisi namun dalam frekuensi yang tidak menentu. Sedangkan, pemberian Insentif non material dengan pemberian pujian dan penghargaan yang merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja dan memacu semangat kerja. Motivasi negatif, selain motivasi positif ada juga motivasi negatif yang diberikan kepada pustakawan Kementerian Kesehatan RI. Motivasi negatif seperti hukuman atau teguran kepada pustakawan yang sering melanggar aturan dan kedisiplinan. Biasanya motivasi ini diberikan kepada pustakawan yang datang terlambat dengan memberikan tambahan jam kerja untuk pustakawan yang melanggar aturan di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. ” Dengan adanya pemberian motivasi dari kepala perpustakaan kepada pustakawan Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pustakawan, mempertahankan kestabilan pustakawan, meningkatkan kedisiplinan pustakawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik antar pustakawan, dan meningkatkan rasa tanggung jawab pustakawan terhadap tugas-tugasnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya motivasi pustakawan non ilmu perpustakaan untuk bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI sangat tinggi, ditunjukan dengan usaha-usaha yang dilakukan pustakawan dalam meningkatkan pengetahuan bidang perpustakaan dengan cara mengikuti kegiatan yang dilakukan pihak perpustakaan dalam pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, banyak manfaat yang diperoleh pustakawan non ilmu perpustakaan ketika bekerja di perpustakaan salah satunya yaitu dapat ikut serta mencerdaskan bangsa dan menambah wawasan ilmu pengetahuan. Selain pustakawan yang termotivasi untuk bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, pihak perpustakaan juga berperan memberikan motivasi kepada pustakawannya agar pustakawan tersebut dapat meningkatkan motivasi kerjanya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik untuk Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI.

2. Faktor Pendorong Motivasi Kerja Pustakawan Lulusan Non Ilmu

Perpustakaan Faktor-faktor yang mendorong motivasi kerja pustakawan di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI merupakan hal penting dalam rangka memberikan pelayanan informasi kepada pemustaka. Motivasi kerja yang tinggi akan menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi juga, begitu pula sebaliknya apabila dalam suatu lembaga tidak memperhatikan faktor-faktor yang mendorong motivasi kerja maka bisa dipastikan lembaga tersebut tidak akan mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dan efisien. Dalam hal ini faktor yang menjadi pendorong motivasi kerja pustakawan lulusan non ilmu perpustakaan di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI adalah sebagai berikut:

a. Gaji dan Penerimaan Lain

Kebutuhan dasar dalam organisasi salah satunya adalah gaji. Gaji merupakan hal terpenting bagi seseorang yang telah melakukan pekerjaan di suatu instansi atau lembaga. Dengan gaji yang mereka peroleh dari hasil kerja diharapkan dapat memenuhi kebutuhan fisik, kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang paling dasar yang harus dipenuhi oleh manusia untuk bisa bertahan hidup seperti makan, minum, dan bernafas. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, informan memaparkan tentang faktor yang mendorong motivasi bekerja di perpustakaan yang disebabkan oleh pemenuhan kebutuhan fisik, seperti berikut: “Salah satu faktor yang memotivasi saya bekerja yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik saya dan keluarga.” 70 70 Wawancara pribadi dengan drg. Ria Purwanti, M.Kes pada 15 Mei 2015 Informan lain memaparkan mengenai gaji yang merupakan faktor pendorong motivasi pustakawan non ilmu perpustakaan dalam bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI: “Ya, tujuan saya bekerja salah satunya untuk memperoleh gaji untuk memenuhi kebutuhan.” 71 Informan lain juga memaparkan: “Iya gaji salah satu hal yang mendorong saya untuk bekerja” 72 Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, gaji merupakan salah satu hal yang paling mendorong dalam memotivasi pustakawan bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. Pada dasarnya setiap orang bekerja pasti ingin mendapatkan imbalan atas pekerjaan yang telah ia lakukan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila gaji yang diperoleh tidak sesuai maka akan berdampak pada motivasi kerja, maka dari itu gaji adalah salah faktor yang paling memotivasi pustakawan non ilmu perpustakaan dalam bekerja. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, informan memaparkan tentang pemberian gaji dari lembagainstansi, seperti berikut: “Kalo untuk gaji sesuai dengan standar Pegawai Negeri Sipil.” 73 Informan lain memaparkan: “Untuk masalah gaji disini sudah sesuai, kan disini lembagainstansi pemerintah jadi gaji standar pegawai negeri sipil.” 74 Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, gaji yang diberikan lembaga sudah sesuai karena mengikuti standar pegawai negeri sipil. 71 Wawancara pribadi dengan Dra. Siwi Wresniati, M.Si pada 15 Mei 2015 72 Wawancara pribadi dengan Jeni Helen CS, SH pada 15 Mei 2015 73 Wawancara pribadi dengan Jeni Helen CS, SH pada 15 Mei 2015 74 Wawancara pribadi dengan Dra. Siwi Wresniati, M.Si pada 15 Mei 2015 Informan lain memaparkan tentang pemberian tunjangan pustakawan. Hal ini disampaikan oleh informan sebagai berikut: “Selain gaji kita juga ada tunjangan fungsional pustakawan.” 75 Berdasarkan pemaparan para informan di atas, dapat disimpulkan bahwa pustakawan Kementerian Kesehatan RI mengenai masalah gaji sudah sesuai standar pegawai negeri sipil. Selain itu, salah satu hal yang menarik pustakawan untuk bekerja di perpustakaan disebabkan oleh adanya tunjangan pustakawan sehingga pustakawan tersebut tertarik untuk beralih ke fungsional pustakawan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian gaji pustakawan sudah sesuai dan tidak ada keluhan. Adanya tunjangan pustakawan merupakan salah satu faktor yang mendorong pustakawan non ilmu perpustakaan dalam memotivasi kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI. Dengan adanya pemberian gaji dan tunjangan fungsional pustakawan sehingga hal ini dapat dijadikan alat untuk meningkatkan motivasi pustakawan dalam bekerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI .

b. Kondisi dan Keamanan Kerja

Kebutuhan rasa aman yaitu keinginan yang dimiliki manusia akan rasa aman, terlindung, kebebasan, jauh dari ancaman. Dalam hal ini keamanan kerja yang dimaksud adalah keamanan saat bekerja, perasaan nyaman di tempat kerja kerja, dan perasaan aman yang menyangkut masa depan pegawai atau pustakawan. 75 Wawancara pribadi dengan drg. Ria Purwanti, M.Kes pada 15 Mei 2015 Ada beberapa faktor kebutuhan rasa aman dalam bekerja, diantaranya adalah fasilitas di tempat kerja. Dengan adanya keamanan kerja maka pustakawan akan lebih maksimal dalam melakukan pekerjaannya. Berdasarkan uraian di atas, informan menyatakan tentang penempatan dan keamanan kerja di perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, sebagai berikut: “Penempatan kerja di perpustakaan ini saya di tugaskan dari pihak Kementerian Kesehatan RI .” 76 Informan lain memaparkan: “Untuk penempatan kerja di perpustakaan ini saya yang minta kepada pihak Kementerian Kesehatan RI untuk ditugaskan bekerja di perpustakaan dan untuk segi keamanannya di perpustakaan ini menutu t saya aman, ya.” 77 Informan lain memaparkan mengenai kondisi dan keamanan kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI: “Setiap lembaga pemerintah sudah pasti menjamin keamanan pegawai nya dalam melaksanakan tugasnnya, jadi dari segi keamanan sudah terpenuhi.” 78 Dari pemaparan para informan di atas, dapat disimpulkan bahwa penempatan kerja di perpustakaan Kementerian Kesehatan ini merupakan keputusan dari Kementerian Kesehatan RI sebagai Pegawai Negeri Sipil. Mereka akan tetap dan tidak berpindah ke bidang pekerjaan lain kecuali ada perintah dari Kementerian Kesehatan RI namun ada salah satu informan yang akan tetap bekerja di perpustakaan Kementerian Kesehatan RI ini sampai masa purnabaktipensiun karena penempatan kerja di Perpustakaan Kementerian Kesehatan RI merupakan permintaan dari pustakawan tersebut. Dan rata-rata pustakawan merasa nyaman baik dilihat dari segi ancaman bahaya, maupun 76 Wawancara pribadi dengan Jeni Helen CS, SH pada 15 Mei 2015 77 Wawancara pribadi dengan drg. Ria Purwanti, M.Kes pada 15 Mei 2015 78 Wawancara pribadi dengan Dra. Siwi Wresniati, M.Si pada 15 Mei 2015