140
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara masing- masing variabel bebas yang meliputi umur, pengetahuan, jumlah anak,
ketersediaan alat kontrasepsi, petugas kesehatan, media informasi, biaya pemasangan dan dukungan suami dengan variabel terikat yaitu jenis alat
kontrasepsi menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05. Hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat menggunakan uji chi-square dapat dilihat sebagai berikut:
4.3.1 Hubungan Umur, Jumlah Anak, Media Informasi, Biaya Pemasangan, Pengetahuan, Ketersediaan Alat Kontrasepsi, Petugas Kesehatan dan
Dukungan Suami dengan Jenis Alat Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung Tahun 2015
Tabel 4.7 Hubungan Umur, Jumlah Anak, Media Informasi, Biaya
Pemasangan, Pengetahuan, Ketersediaan Alat Kontrasepsi, Petugas Kesehatan dan Dukungan Suami dengan Jenis Alat
Kontrasepsi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung
No Variabel
Jenis Alat Kontrasepsi Total
p- value
MKJP Non
MKJP n
n n
1 Umur
30 tahun 25
67,6 12
32,4 37
100 0,005
15-30 tahun 18
36,7 31
63,3 49
100
2 Jumlah Anak
2 anak 30
66,7 15
33,3 45
100 0,001
2 anak 13
31,7 28
68,3 41
100
3 Media Informasi
Media Cetak 23
74,2 8
25,8 31
100 0,001
Media Elektronik 20
36,4 35
63,6 55
100
4 Biaya Pemasangan
0,0001
Gratis biaya alat kontrasepsi
pemerintah 35
76,1 11
23,9 46
100 Biaya sendiri
8 20,0
32 80,0
40 100
5 Pengetahuan
Baik 33
67,3 16
32,7 49
100 0,0001
Kurang 10
27,0 27
73,0 37
100
Universitas Sumatera Utara
141
Tabel 4.7 Lanjutan
No Variabel
Jenis Alat Kontrasepsi Total
p- value
MKJP Non
MKJP n
n n
6 Ketersediaan Alat
Kontrasepsi Tersedia
25 62,5
15 37,5
40 100
0,031 Tidak tersedia
18 39,1
28 60,9
46 100
7 Petugas Kesehatan
Baik 30
63,8 17
36,2 47
100 0,005
Kurang baik 13
33,3 26
66,7 39
100
8 Dukungan Suami
Mendukung 32
65,3 17
34,7 49
100 0,001
Tidak mendukung 11
29,7 26
70,3 37
100
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel umur, pengetahuan, jumlah anak, ketersediaan alat kontrasepsi, petugas kesehatan, media informasi,
biaya pemasangan dan dukungan suami dengan jenis alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung ditemukan bahwa:
1. Hasil analisis hubungan antara umur akseptor dengan jenis alat kontrasepsi
diperoleh bahwa dari 37 orang akseptor dengan umur 30 tahun yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 25 orang 67,6 dan yang memakai alat
kontrasepsi Non MKJP sebanyak 12 orang 32,4. Kemudian dari 49 orang akseptor dengan umur 15-30 tahun yang memakai alat kontrasepsi MKJP
sebanyak 18 orang 36,7 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 31 orang 63,3. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa
ada hubungan umur dengan jenis alat kontrasepsi yang digunakan akseptor p=0,005.
2. Hasil analisis hubungan antara jumlah anak dengan jenis alat kontrasepsi
diperoleh bahwa dari 45 orang akseptor dengan 2 anak yang memakai alat
Universitas Sumatera Utara
142
kontrasepsi MKJP sebanyak 30 orang 66,7 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 15 orang 33,3. Kemudian dari 41 orang
akseptor dengan 2 anak yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 13 orang 31,7 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 28
orang 68,3. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan jumlah anak dengan jenis alat kontrasepsi yang digunakan akseptor
p=0,001. 3.
Hasil analisis hubungan antara media informasi dengan jenis alat kontrasepsi diperoleh bahwa dari 31 orang akseptor yang mendapatkan informasi melalui
media cetak yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 23 orang 74,2 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 8 orang 25,8.
Kemudian dari 55 orang akseptor yang mendapatkan informasi melalui media elektronik yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 20 orang 36,4
dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 35 orang 63,6. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan media
informasi dengan jenis alat kontrasepsi yang digunakan akseptor p=0,005. 4.
Hasil analisis hubungan antara biaya pemasangan dengan jenis alat kontrasepsi diperoleh bahwa dari 46 orang akseptor dengan biaya pemasangan alat
kontrasepsi gratis yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 35 orang 76,1 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 11 orang
23,9. Kemudian dari 40 orang akseptor dengan biaya pemasangan alat kontrasepsi mahal yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 8 orang
20 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 32 orang
Universitas Sumatera Utara
143
80. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan biaya pemasangan dengan jenis alat kontrasepsi yang digunakan akseptor
p=0,0001. 5.
Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan jenis alat kontrasepsi diperoleh bahwa dari 49 orang akseptor dengan pengetahuan baik yang
memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 33 orang 67,3 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 16 orang 32,7. Kemudian
dari 37 orang akseptor dengan pengetahuan kurang yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 10 orang 27 dan yang memakai alat
kontrasepsi Non MKJP sebanyak 27 orang 73. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan jenis alat kontrasepsi
yang digunakan akseptor p=0,0001. 6.
Hasil analisis hubungan antara ketersediaan alat kontrasepsi dengan jenis alat kontrasepsi diperoleh bahwa dari 40 orang akseptor dengan tersedianya alat
kontrasepsi yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 25 orang 62,5 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 15 orang 37,5.
Kemudian dari 46 orang akseptor dengan tersedianya alat kontrasepsi yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 18 orang 39,1 dan yang
memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 28 orang 60,9. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan ketersediaan alat
kontrasepsi dengan jenis alat kontrasepsi yang digunakan akseptor p=0,031. 7.
Hasil analisis hubungan antara petugas kesehatan dengan jenis alat kontrasepsi diperoleh bahwa dari 47 orang akseptor dengan peran petugas kesehatan baik
Universitas Sumatera Utara
144
yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 30 orang 63,8 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 17 orang 36,2. Kemudian
dari 39 orang akseptor dengan peran petugas kesehatan kurang baik yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 13 orang 33.3 dan yang
memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 26 orang 66,7. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan petugas kesehatan
dengan jenis alat kontrasepsi yang digunakan akseptor p=0,005. 8.
Hasil analisis hubungan antara dukungan suami dengan jenis alat kontrasepsi diperoleh bahwa dari 49 orang akseptor yang mendapat dukungan suami yang
memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 32 orang 65,3 dan yang memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 17 orang 34,7. Kemudian
dari 37 orang akseptor yang tidak mendapatkan dukungan suami yang memakai alat kontrasepsi MKJP sebanyak 11 orang 29,7 dan yang
memakai alat kontrasepsi Non MKJP sebanyak 26 orang 70,3. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan suami
dengan jenis alat kontrasepsi yang digunakan akseptor p=0,001.
4.4 Analisis Multivariat