Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian

Keterangan : X 1 : Treatment dengan model pembelajaran generatif. X 2 : Treatment dengan model pembelajaran konvensional Y : Pemberian post test kemampuan pemecahan masalah matematik dengan materi bangun ruang sisi datar. Berkaitan dengan desain penelitian, penulis menggambarkan langkah- langkah pada penelitian ini dengan menggunakan diagram alur, sebagai berikut: Bagan 3.1 Diagram Alur Penelitian Penyusunan Instrumen dan Bahan ajar Pembuatan Butir Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Uji Coba Instrumen Perbaikan Instrumen Perlakuan Pada Kelas Kontrol Pembelajaran dengan ModelEkspositori Perlakuan Pada Kelas Eksperimen Pembelajaran dengan Model Generatif Postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Analisis Data Kesimpulan Identifikasi masalah dan tujuan penelitian Penentuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs. Negeri 8 Jakarta pada semester genap tahun ajaran 20122013. Jumlah kelas VIII MTs. Negeri 8 Jakarta sebanyak 5 kelas paralel. Penempatan siswa MTs. Negeri 8 Jakarta dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen, sedangkan karakteristik dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan, maka pemilihan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak klaster Cluster Random Sampling, dengan mengambil dua kelas secara acak dari 5 kelas yang memilki karakteristik yang sama. Hasil random diperoleh kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran generatif berasal dari kelas VIII.1 dan yang menjadi kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional berasal dari kelas VIII.3.

D. Instrument Penelitian

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. 2 Posttest digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematik siswa. Posttest ini diberikan setelah proses pembelajaran. Soal yang digunakan untuk posttest adalah soal yang berbentuk uraian sebanyak 8 soal. Tes kemampuan pemecahan masalah matematik diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal kemempuan pemecahan masalah matematik. Adapun indikator yang akan diukur melalui tes uraian akan dijelaskan sebagaimana terdapat pada Table 3.2 di bawah ini: 2 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evalulasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Askara, 2009, h. 53 Tabel 3.2 KISI-KISI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas Semester Materi Indikator Soal No. Soa l 5 Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian- bagiannya, serta menentukan ukurannya 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prismadan limas. VIII2 Bangun Ruang Mengidentifikasikan masalah yang berhubungan dengan luas permukaan dan volume balok, merancang penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan menafsirkan hasil penyelesaian masalah tersebut 1,4 Mengidentifikasikan masalah yang berhubungan dengan luas permukaan dan volume kubus, merancang penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan menafsirkan hasil penyelesaian masalah tersebut 2,3 Mengidentifikasikan masalah yang berhubungan dengan luas permukaan dan volume limas, merancang penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan menafsirkan hasil penyelesaian masalah tersebut. 6,8 Mengidentifikasikan masalah yang berhubungan dengan luas permukaan dan volume prisma, merancang penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan menafsirkan hasil penyelesaian masalah tersebut. 5,7