Kepaniteraan Sekertaris Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Timur

5. Panitera Pengganti

No Nama jabatan 1 Ulhelmi BA Panitera pengganti 2 Dra. Siti Nurhayati Panitera pengganti 3 Drs. H. Ujang s Panitera pengganti 4 Hj. Spa Khitiyatun , MH Panitera pengganti 5 Matsanah, SH Panitera pengganti 6 Yuslima SH Panitera pengganti 7 Andra a, SH. MH Panitera pengganti 8 Fathony, SH Panitera pengganti 9 Eva Zulhaefah, SH Panitera pengganti 10 Rita Syuriyah, SH Panitera pengganti 11 Windarti, sh Panitera pengganti 12 Sri Muyati, SA.g Panitera pengganti 13 Rahma S, SH. MH Panitera pengganti 14 Syarif Maulana, SH Panitera pengganti 15 Dwiarti Yuliani, SH Panitera pengganti 16 Rohimah, SH Panitera pengganti 17 Hj. Alfiah Yuliastuti, SH. Panitera pengganti

C. Kasus Poligami Yang Diterima di Pengadilan Agama Jakarta Timur

Perkara poligami yang terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Timur sudah ada sejak dulu. Diperkirakan sejak didirikannya Pengadian Agama Jakarta Timur maka perkara poligami itu ada meskipun tidak ada penjelasan atau data yang akurat yang bisa memaparkan itu semua. Kewenangan memberi izin bagi suami untuk melakukan poligami berada di pengadilan agama. Para pegawai KUA hanya bertugas mencatatkan pernikahan poligami yang permohonan izinnya telah disetujui oleh pengadilan agama. Para pegawai KUA yang diteliti memahami aturan ini dengan baik. Mereka sering didatangi oleh seorang laki-laki yang berstatus suami untuk memohon dinikahkan dengan seorang wanita melakukan poligami. Namun, pegawai KUA tidak pernah melayani, membantu, dan memberikan izin bagi suami untuk melakukan pernikahan dan mencatatnya. KUA mengarahkan suami untuk datang ke pengadilan agama dan memperoleh penetapan izin poligami. 18 Seorang suami yang ingin melakukan poligami harus melalui Pengadilan Agama. Pengadilan berhak menentukan boleh tidaknya poligami setelah melihat dan memeriksa syarat-syarat pengajuan izin poligami. Pengadilan Agama yang berada Jakarta Timur berwenang memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang diajukan kepadanya, termasuk poligami. Pada tahun 2012 ini Pengadilan Agama Jakarta Timur menerima perkara 11 perkara poligami. Dari 11 perkara tersebut 10 perkara telah diputus. 19 Perkara Poligami memang tidak banyak terjadi di Pengadilan Agama Jakarta Timur yang tak 18 Alimin, Euis Nurlelawati, Potret Administrasi Keperdataan Islam Di Indonesia, Ciputat, Orbit Publishing, 2013, h.80. 19 Sementara Kasus Poligami hanya 11 Perkara yang diterima, dan yang telah diputus berjumlah 10 Perkara. sebanding dengan perkara cerai talak, 20 dan cerai gugat 21 yang masing-masing mencapai ratusan, bahkan ribuan kasus yang diterima dan yang telah diputus pada tahun 2012. Permohonan mengajukan izin poligami dengan alasan yang bervariasi. 22 Untuk kelancaran pelaksanaan Undang-Undang Undang-Undang No. 1 Tahun 1974, telah dikeluarkan Peraturan pemerintah No. 9 Tahun 1975 yang mengatur ketentuan pelaksanaan dari Undang-Undang tersebut. Dan dalam hal suami yang bermaksud untuk beristri lebih dari seorang, maka ia wajib mengajukan permohonan tertulis kepada Pengadilan Agama, kemudian di Pengadilan Agama akan memberikan keputusan apakah permohonan tersebut dikabulkankan atau ditolak. Pengadilan Agama Jakarta Timur dalam tugasnya memberikan putusan tentang permohonan poligami, berpedoman pada aturan yang berlaku. Yaitu Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta Kompilasi Hukum Islam pasal 55-59. Berdasarkan kekuasaan mengadili atau menangani perkara Absolute Coupetensial Pengadilan Agama Jakarta Timur berhak untuk menyelesaikan perkara perkawinan poligami, dan mempunyai pertimbangan serta penafsiran 20 Kasus Cerai Talak yang diterima di Pengadilan Agama Jakarta Timur untuk Tahun 2012 adalah 811 Perkara, sedangkan yang telah diputus berjumlah 721 Perkara. 21 Sementara Kasus Cerai Gugat yang diterima Pengadilan Agama Jakarta Timur berjumlah 1926 Perkara untuk tahun 2012, sedangkan yang telah diputus adalah 1569 Perkara. 22 Hasil Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Timur Tentang Perkara-perkara Yang Diterima dan Perkara-perkara Yang Telah Diputus.