Penilaian Otentik KAJIAN PUSTAKA

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Seperti halnya pada pembelajaran lain, pembelajaran tematik juga memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu. Menurut Depdiknas dalam Trianto 2010: 91-92, pembelajaran tematik memiliki karakteristik- karakteristik antara lain: a berpusat pada siswa, b memberikan pengalaman langsung, c pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, d menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, e bersifat fleksibel, f hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan g menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pembelajaran tematik juga memiliki karakter yang sama dengan pembelajaran terpadu. Menurut Tim Pengembang PGSD dalam Hamdani 2011: 106, pembelajaran tematik sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yaitu: a holistik, b bermakna, c otentik, dan d aktif. Depdiknas dalam Trianto 2010: 91, pembelajaran tematik mempunyai beberapa karakteristik yaitu: a pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia SD, b kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, c kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, d membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa, e menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya, f mengembangkan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, komunikasi, dan tanggapan terhadap gagasan orang lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik juga mempunyai karakteristik yakni bersifat holistik menyeluruh dan fleksibel, siswa aktif dalam pembelajaran karena berpusat pasa siswa, pengalaman langsung, pemisahan mata pelajarannya tidak begitu jelas dan menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Suryosubroto 2009: 136-137 menyatakan bahwa kelebihan dan kekurangan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut. a. Kelebihan 1. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa 2. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Hasil belajar akan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna 4. Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. b. Kekurangan 1. Guru dituntut untuk memiliki keterampilan yang tinggi 2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

F. Pendekatan Saintifik

Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukannya berbagai pendekatan pembelajaran yang inovatif. Guru dituntut dapat memilih metode pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik. Menurut Sudarwan Kemendikbud, 2013: 201 pendekatan saintifik bahwa pendekatan ini bercirikan penekanan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip- prinsip, atau kriteria ilmiah. Hal ini sejalan menurut Rusman 2012: 391, bahwa pembelajaran dianggap bermakna jika dalam proses pembelajaran tersebut siswa terlibat secara aktif, untuk mencari, dan menemukan sendiri pemecahan masalah serta menemukan sendiri pengetahuan melalui pengalaman langsung. Sementara itu berdasarkan Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 2013: 207- 233 langkah-langkah pokok pendekatan saintifik yaitu a mengamati, b menanya, c menalar, d mencoba, dan e membentuk jejaring pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan dimana siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran, pendektan ini lebih menekankan pada pembelajaran secara ilmiah meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring pembelajaran.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas adalah “Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Terpadu Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Bumi Jawa ”.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas PTK yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto 2006: 58, penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan memperbaikimeningkatkan mutu praktik pembelajaran. Menurut Hopkins dalam Komalasari 2011: 271 untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas, dibutuhkan tahapan sebagai berikut: perencanaan planning, pelaksanaan tindakan kelas action, pengamatan observation, dan refleksi reflection. Penelitian ini dipilih dan berkolaborasi dengan guru kelas IV SD Negeri 4 Bumi Jawa . Harapan penting dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar melalui model pembelajaran terpadu tipe integrated. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, di mana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan pembelajaran di kelas.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS IV SD NEGERI 4 BUMI JAWA BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

1 21 160

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 BUMI JAWA LAMPUNG TIMUR

2 9 76

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 101776 SAMPALI.

0 2 14

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPAMELALUI STRATEGI STAD PADA SISWA KELAS IV Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pilangrejo 1 Boyolali Tahun 2015/2016.

0 5 17

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Edutainment (Education Entertainment) Siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangnon

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JETIS KEMANGKON PURBALINGGA.

0 0 184

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN. docx

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD 4 DERSALAM TAHUN 2012 2013

0 0 20

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LUAR KELAS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PASIR KULON

1 1 14