Tujuan Penilaian Kinerja Kinerja .1 Pengertian Kinerja
a. Peningkatan prestasi kerja Dengan adanya penilaian, baik manajer maupun pegawai memperoleh umpan
balik, dan mereka dapat memperbaiki pekerjaan mereka. b. Kesempatan kerja yang adil
Dengan adanya penilaian prestasi kerja yang akurat akan menjamin setiap karyawan akan memperoleh kesempatan menempati posisi pekerjaan sesuai
dengan kemampuannya. c. Kebutuhan-kebutuhan pelatuhan pengembangan
Melalui penilain prestasi kerja akan dideteksi pegawai-pegawai yang kemampuannya rendah, dan kemudian memungkinkan adanya program
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka. d. Penyesuaian kompensasi
Penilain prestasi kerja dapat membantu para manajer untuk mengambil keputusan dalam menentukan perbaikan pemberian kompensasi, gaji, dan bonus.
e. Keputusan-keputusan promosi dan demosi penurunan jabatan Hasil penilai prestasi kerja terhadap karyawan dapat digunakan untuk
mengambil keputusan dan mempromosikan karyawan yang berprestasi baik. f. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
Hasil penilai prestasi kerja dapat digunakan untuk menilai desain kerja. Artinya hasil penilain prestasi kerja dapat membantu mendiagnosis proses requitmen dan
seleksi. g. Penyimpangan-penyimpangan proses requitmen dan seleksi
Penilai prestasi kerja dapat digunakan untuk menilai proses requitmen dan seleksi pegawai yang telah lalu. Prestasi kerja yang sangat rendah bagi pegawai
baru adalah mencerminkan adanya penyimpangan-penyimpangan proses requitmen dan seleksi.
Selanjutnya manfaat penilaian kinerja menurut Mulyadi dalam Irham Fahmi
2013:66 menyatakan, Penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk : a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
pegawai secara maksimum. b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan pegawai seperti;
promosi, transper, dan pemberhentian. c. Mengindentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan pegawai dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan pegawai. d. Menyediakan umpan balik bagi pegawai mengenai bagaimana atasan mereka
menilai kinerja mereka. e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Manfaat yang diperoleh dari penilaian kinerja ini terutama menjadi pedoman dalam melakukan tindakan evaluasi bagi pembentukan organisasi sesuai dengan
penghargaan dari berbagai pihak, yaitu baik pihak manajemen maupun pimpinan.
Dari beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan jika organisasi pemerintah ditata dengan benar dan disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip organisasi yaitu mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran yang jelas, maka akan dapat mempermudah kinerja
aparatur pemerintah dalam melaksanakan pekerjaan. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam penelitian ini untuk mengukur
sejauhmana kinerja pegawai menggunakan 5 lima indikator variabel kinerja mengambil sebagian dari unsur-unsur penilaian kinerja menurut Hasibuan yaitu :
kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan, kerja sama, dan tanggungjawab.