Tingkat Kesukaran Butir Soal

37 3. Triangulasi pengamat Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Pada penelitian ini, guru mitra bertindak sebagai pengamat expert judgement yang memberikan masukan terhadap pengumpulan data.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Hasil Observasi

Data aktivitas siswa diperoleh selama kegiatan pembelajaran berlangsung melalui observasi. Pengamatan dilakukan oleh observer menggunakan sebuah lembar observasi aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi dianalisa dengan menentukan presentase seperti yang dikembangkan Sudjana 2005: 130 sebagai berikut: = × 100 Keterangan: P = persen siswa aktif F = jumlah siswa yang aktif brdasarkan indikator yang tersedia N = jumlah siswa seluruhnya Kriteria penilaian aktivitas belajar dikelompokkan seperti Tabel 3.7. Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa Kriteria Range presentase Sedikit sekali Sedikit Banyak Banyak sekali 1 25 25 50 50 75 75 100 Dimiyati dan mudjiono 2006: 125 38 Seperti tertera pada Tabel 3.1 di atas, penelitian ini mengamati lima aktivitas siswa selama proses pembelajaran, yaitu aktivitas siswa berdiskusi dalam kelompok, memperhatikan proses diskusi, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, serta mengerjakan LKPDtugas.

2. Analisis Data Kemampuan Komunikasi Matematis siswa

Data kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh dari hasil posttest. Posttest ini berfungsi untuk mengetahui tingkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. Data kemampuan komunikasi matematis hasil posttest dari kedua kelas dihitung rata-ratanya kemudian dibandingkan untuk melihat perbedaan hasil yang diperoleh. Selanjutnya dilakukan analisis pencapaian indikator kemampuan komunikasi matematis siswa, dengan cara menghitung persentase per indikator terlebih dahulu kemudian membandingkan hasilnya dari kedua kelas. Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk mengetahui berapa persen indikator kemampuan komunikasi matematis yang dicapai oleh siswa yang menggunakan model pembelajaran Peer Lesson dan Think Talk Write.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh rata-rata hasil posttest pada kelas Peer Lesson sebesar 64,58, sedangkan kelas Think Talk Write TTW sebesar 65,05. Persentase pencapaian indikator kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas Peer Lesson sebesar 63,33, sedangkan kelas TTW sebesar 67,00. Rata-rata peningkatan aktivitas siswa pada kelas Peer Lesson sebesar 18,75, sedangkan kelas TTW sebesar 19,35. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa baik pada kelas Think Talk Write TTW maupun kelas Peer Lesson keduanya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Think Talk Write TTW sebagai alternatif untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa. 2. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan mengenai analisis model pembelajaran Peer Lesson dan Think Talk Write TTW ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis siswa hendaknya :

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat Tahun Pelajaran 2013-2014)

0 12 44

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

5 41 61

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PEER LESSON DAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 2 Abung Semuli Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 11 61

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Terusan Nunyai T.P. 2014/2015)

0 3 52

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 14 60

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa kelas VII SMP Negeri 26 Bandar lampung Semester Genap T.P 2014/2015)

1 3 55

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (Studi pada Siswa Kelas VII MTs Mathla’ul Anwar Gisting Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 18 70