Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMPMTs Kelas IX
64
b. Pembuahan pada Tumbuhan Biji Tertutup Angiospermae
Apabila serbuk sari jatuh di kepala putik, serbuk sari melekat. Serbuk sari tumbuh menjadi buluh serbuk sari
yang di dalamnya terdapat satu inti vegetatif dan dua inti generatif. Buluh serbuk sari menuju ruang bakal biji dengan
inti vegetatif sebagai petunjuk jalan. Sesampainya serbuk sari di dalam bakal biji, inti vegetatif mati. Inti generatif 1
membuahi ovum dan menghasilkan zigot, inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder yang berfungsi
menghasilkan cadangan makanan endosperm bagi calon individu baru. Pembuahan ini disebut pembuahan ganda
karena terjadi dua pembuahan.
4. Pemencaran Organisme
Area atau daerah distribusi organisme satu dengan yang lain tidak sama karena kehidupan organisme sangat
bergantung pada kondisi lingkungan. Tumbuhan dapat hidup secara optimum apabila syarat yang diperlukan untuk
tumbuh dan lingkungannya dapat dipenuhi.
a. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Dalam
Pemencaran ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pemencaran alat reproduksi vegetatif dan pemencaran alat
reproduksi generatif. 1 Pemencaran alat reproduksi vegetatif
Terjadi pada tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Contoh: pemencaran dengan stolon, rhizoma, umbi batang,
dan tunas. 2 Pemencaran alat reproduksi generatif pemencaran
secara mekanik Pemencaran dapat terjadi melalui cara-cara berikut ini:
a Mekanisme ledakan
Terjadi pada buah polongan, misalnya: petai cina. Jika kulit buah kering karena sinar matahari, maka akan
mengerut dan pecah mendadak meledak. b Gerak
higroskopis Terjadi pada buah dalam keadaan basah dan karena
perbedaan kadar air, kulit buah akan pecah. Misalnya: nangka.
yang paling terkenal sampai
sekarang. Buku ini menjelaskan
evolusi melalui garis keturunan
yang sama sebagai penjelasan ilmiah
yang dominan mengenai
keanekaragaman di dalam alam. Darwin
diangkat menjadi Fellow of the Royal
Society, melanjutkan penelitiannya, dan
menulis serangkaian buku tentang
tanaman dan binatang, termasuk
manusia, dan yang menonjol adalah
The Descent of Man, and Selection in
Relation to Sex dan The Expression of the
Emotions in Man and Animals. Bukunya
yang terakhir adalah tentang cacing
tanah.
Bab 4 - Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
65
c Mekanisme pedupaan dengan penggoyangan, misalnya jagung
Terjadi karena adanya penggoyangan, misalnya oleh tiupan angin. Contoh: jagung.
b. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar
Pemencaran ini dibedakan menjadi anemokori, hidrokori, zookori, dan antropokori.
1 Anemokomori Anemokori adalah pemencaran dengan bantuan angin.
Biasanya terjadi pada struktur biji yang dapat terbang, misalnya ringan dan kecil biji anggrek, bersayap biji
mahoni, dan berjambul biji aster, gerbera, dan kapas.
2 Hidrokori Hidrokori adalah pemencaran tumbuhan dengan
bantuan air. Terjadi pada biji yang berat jenisnya kurang dari satu dan mempunyai perlindungan yang baik kulit biji
ada 3 lapis, misalnya pada kelapa.
3 Zookori Zookori adalah pemencaran tumbuhan dengan bantuan
hewan. Zookori dibedakan menjadi: a Entomokori dengan bantuan serangga, misalnya
tumbuhan bunga. b Ornitokori dengan bantuan burung, misalnya
tumbuhan biji-bijian. c Kiropterokori dengan bantuan kelelawar, misalnya
tumbuhan buah-buahan. d Mamokori dengan bantuan mamalia, misalnya kopi
oleh musang. 4 Antropokori dengan bantuan manusia
Antropokori dapat terjadi secara sengaja eksozoit. Misalnya, terjadi pada tumbuhan yang mendatangkan
keuntungan kopi, cengkeh, padi, dan lain-lain. Secara tidak sengaja endozoit, misalnya biji rumput jarum yang menempel
pada pakaian atau bahan lain yang dibawa oleh manusia.
D. Perkembangbiakan pada Hewan
Perkembangbiakan pada hewan bisa terjadi secara aseksual dan seksual. Hewan avertebrata memiliki cara
reproduksi yang berbeda dengan hewan vertebrata.
Gambar 4.20 Biji-biji kapas dapat
memencar dengan bantuan angin
Sumber: google.co.id
Gambar 4.21 Pemencaran tumbuhan
kelapa dibantu dengan air
Sumber: google.co.id
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMPMTs Kelas IX
66
1. Reproduksi pada Hewan Avertebrata Reproduksi pada hewan avertebrata dapat terjadi secara
vegetatif maupun generatif.
a. Secara Vegetatif