Pengaruh Peer Education Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Dalam Menanggulangi HIV/AIDS

(1)

PEN GARUH PEER ED UCATI ON TERH AD AP PEN GETAH UAN D AN SI KAP M AH ASI SW A D ALAM M EN AN GGULAN GI H I V / AI D S

D I UN I V ERSI TAS SUM ATERA UTARA JULI AN D I H ARAH AP

LI TA SRI AN D AYAN I Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sya r a k a t

Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

BAB I PEN D AH ULUAN A. La t a r Be la k a n g

Salah sat u m asalah kesehat an yang pact a ak hir - akhir ini am at m er isaukan m asyar akat dunia adalah AI DS. Mudah dipaham i kar ena paling t idak ada em pat fakt or ut am a yang m endasar inya. Per t am a, penyebarannya yang r esat , pada aw alnya AI DS hanya t er dapat di negar a- negar a Afr ika, t et api saat ini t elah dit em ukan ham pir di selur uh dunia. Kedua, per t am bahan j um lah pender it anya yang cepat , unt uk I ndonesia pada t ahun 2000, bila t idak dilakukan int er vensi diper kir akan kasus HI V/ AI DS 2.500.000 or ang. Sedangkan bila dilakukan int er vensi dengan m elaksanakan pr ogr am pencegahan yang int ensif angk a t er sebut dapat dit ekan m enj adi 500.000 or ang. Ket iga, car a pencegahan dan penanggulangannya yang efekt if belum dit em ukan. Ber bagai penelit ian t ent ang t indakan im unisasi dan obat -obat yang dapat m elum puhkan penyebab AI DS, belum t er bukt i kem anj ur anny a. Keem pat , akibat yang dit im bulkannya sangat ber bahaya. Seorang yang t elah didiagnosa HI V posit if, dalam w akt u 5- 10 t ahun akan m asuk dalam st adium AI DS yang ak an m enyebabkan kem at ian ( Azw ar, 1995) .

Di I ndonesia pender it a AI DS per t am a dilapor k an adalah seor ang w isat aw an Belanda yang m engunj ungi Bali pada t ahun 1987. Kem udian j um lah ini t er us ber t am bah set iap t ahun dan sam pai akhir Sept em ber 1998 dilapor k an 764 kasus HI V/ AI DS dar i 23 pr opinsi di I ndonesia. Dem ikian j uga kasus HI V / AI DS pada kelom pok rem aj a dari w akt u ke w akt u cenderung m eningkat , Mei 1998 t er cat at 37 kasus pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun, 318 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun, Juli 1998 t er cat at 39 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun, 327 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun dan akhir Sept em ber 1998 dij um pai 41 kasus HI V/ AI DS pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun dan 361 kasus HlV/ AI DS pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun ( Depkes RI , 1998) .

Dat a t er akhir , Januar i 1999 dar i 832 kasus HI V/ AI DS di I ndonesia, 57 kasus t er dapat pada kelom pok um ur 15- 19 t ahun sedang pada kelom pok um ur 20- 29 t ahun dij um pai 387 kasus HI V/ AI DS ( Depkes RI , 1999) .

Dar i dat a Depar t em en Kesehat an t er sebut diat as t er lihat kasus- kasus HI V / AI DS t er banyak di kelom pok um ur 20- 29 t ahun. Menur ut Tobing ( 1995) , usia pr odukt if orang I ndonesia m elakukan hubungan seks ant ar a 18- 50 t ahun. Dem ikian j uga halnya m ahasisw a, dar i st r ukt ur usianya r at a- r at a 20- 30 t ahun, m er upakan m asa r epr oduksi akt if. Tent unya m ahasisw a pada usia ini sangat pr odukt if dan m em punyai hasr at unt uk m elakukan hubungan seks t er hadap law an j enisnya. Dar i pengam at an dilapangan m aupun hasil penelit ian m enunj ukkan bahw a per ilaku sek s di kalangan r em aj a/ m ahasisw a cenderung kepada per ilak u seks bebas.

Penelit ian yang dilakukan oleh Fakult as Psikologi UI ( 1987) m enunj ukkan 2% r esponden dar i anak SLTA t elah m elakukan hubungan seksual, sedangkan penelit ian


(2)

yang dilakukan Univ er sit as Diponegor o beker j asam a dengan Dinas Kesehat an Jaw a Tengah ( 1995) m engenai per ilaku seks anak SLTA m enunj ukkan bahw a 10% t elah m elakukan hubungan seksual. Pada akhir 1997, penelit ian TI M FI SI P UI bek er j asam a dengan Gat r a, pact a kelom pok um ur 18- 22 t ahun di beber apa kot a besar di I ndonesia ( Jakar t a, Yogyakar t a, Medan, Sur abaya dan Uj ung pandang) m enunj ukkan bahw a 1,3% dar i r esponden m enganggap bahw a senggam a diluar nikah adalah hal yang w aj ar . Penelit ian yang dilakukan Rizali dan Piliang ( 1994) unt uk pelaj ar SMU dan SMK Kot am adya Medan bahw a penget ahuan sek s dan AI DS, 63% didapat dar i t em an sebaya dan kelom pok r em aj anya, 72% par a gur u t idak set uj u dengan infor m asi seks ( penget ahuan t ent ang r epr oduksi) kar ena pendidikan seks adalah t abu. Hanya 25,4% yang t ahu bahw a keham ilan bisa t er j adi dar i sat u kali ber hubungan seks sem ent ar a 70% lainnya m engaku t idak t ahu. Masih ada 32% yang per cay a bahw a AI DS dapat m enular lew at per alat an yang dipakai oleh pender it a AI DS dan 18% m asih per caya bahwa AI DS bisa dit ular kan oleh nyam uk.

Dar i dat a seder hana diat as didapat kan bahw a ket idakt ahuan r em aj a pelaj ar t ent ang AI DS, siklus dan r epr oduksi sehat sert a penyakit m enular seksual adalah ak ibat inform asi y ang sering salah disam ping adany a pergeseran nilai dan perilak u seks ke ar ah seks bebas t er ut am a di kalangan gener asi m uda. Oleh sebab it u per lu dilakukan upaya per lindungan, pencegahan dan penanggulangan HI V/ AI DS ke ar ah k elom pok ini secara int ensif dan k om prehensif .

Berbagai bent uk pendidik an k esehat an t elah dilak uk an selam a ini k hususny a ber kait an dengan AI DS t er banyak dilakukan secar a t idak langsung ant ar a lain m elalui ber bagai m edia baik elek t ronik m aupun cet ak, j uga dilak uk an secara langsung baik m elalui cer am ah m aupun m et ode diskusi. Nam un dar i pengalam an m enunj uk kan j um lah pender it a HI V/ AI DS sem akin banyak dibandingkan dengan t ahun sebelum nya, begit u j uga pender it a pada kelom pok um ur r em aj a. Ber t it ik t olak kepada hal t er sebut pendekat an Peer Educat ion ( pendidikan sebaya) dihar apkan ak an lebih berhasil. Melalui m et ode pelat ihan dan pendidik an sebay a ini j uga dihar apkan t er binanya kelom pok- kelom pok m ot ivat or penanggulangan HI V/ AI DS.

Pendekat an pendidik an sebaya sangat ber m akna kolekt if, kom unikasi lebih lancar dan t erj adi perubahan sikap di kalangan m ahasisw a unt uk pencegahan HI V/ AI DS. Tabunya pendidikan seks dikalangan t er t ent u, m em but uhk an Kom unikasi, I nform asi dan Eduk asi ( KI E) y ang benar, t epat clan efek t if lew at j alur pendidik an sebaya secar a sim ult an unt uk kalangan m ahasisw a dan perlunya inform asi t ent ang r epr oduksi sehat dan Penyakit Menular Sek sual ( PMS) dalam m at eri KI E y ang int egr al dalam penanggulangan AI DS.

Met ode pendekat an pendidikan sebaya dalam r angka penanggulangan yang dim aksud adalah ber bagai kegiat an yang ber t uj uan unt uk m engem bangkan penget ahuan, sikap dan t indak an seseor ang at au kelom pok or ang yang ber kait an dengan penanggulangan HI V/ AI DS. Pendidik an k elom pok sebay a dilak sanak an ant ar k elom pok sebay a t ersebut dengan dipandu oleh fasilit at or y ang j uga berasal dari k elom pok it u sendiri.

Sesuai dengan kebij aksanaan pendidikan t inggi dalam penanggulangan HI V/ AI DS, pendidik an sebay a m erupak an salah sat u pelak sanaan pendidik an pencegahan HI V / AI DS yang dilak ukan m elalui kegiat an ekst r akur ikuler ( Depdikbud, 1997) . Hal ini m engacu pada pengalam an negar a- negar a lain, pendidikan paling efek t if dalam pencegahan HI V/ AI DS adalah m elalui pendidik an sebay a. Melalui pendidikan sebaya kaum m uda di per gur uan t inggi dapat m engem bangkan pesan m aupun m em ilih m edia yang lebih t epat sehingga inform asi y ang dit er im a dapat dim enger t i oleh sesam a m er eka.

Ber dasar kan hal t er sebut diat as, m aka penelit i ingin m elak uk an penelit ian unt uk m enget ahui pengar uh m et ode pendidikan sebaya t er hadap peningkat an


(3)

penget ahuan dan sikap m ahasisw a Univ er sit as Sum at er a Ut ar a dalam m enanggulangi HI V/ AI DS.

B. Pe r u m u sa n M a sa la h

Berdasark an lat ar belak ang y ang t elah diuraik an diat as, dapat dilihat t er dapat nya kecendrungan peningkat an HlV/ AI DS di kelom pok generasi m uda. Mahasisw a sebagai gener asi r nuda m er upakan kelor npok yang per lu diselam at kan kar ena r ner upakan Sum ber Daya Manusia yang pot ensial bagi pem bangunan bangsa. Sehingga pokok per m asalahan dalam penelit ian ini adalah sebagai berik ut :

1. Apakah ada pengar uh pendekat an peer educat ion ( pendidikan sebaya) t er hadap peningkat an penget ahuan dan sikap m ahasisw a Univer sit as Sum at er a Ut ar a dalam m enanggulangi HI V / AI DS?

2. Bagaim ana Akses m ahasisw a dalam m endapat kan infor m asi yang t epat dan benar m engenai HI V / AI DS ?

BAB I I

TI N JAUAN PUSTAKA A. Pe n ya k it H I V / AI D S

AI DS adalah singkat an dar i Acquir ed I m m une Deficiency Syndr om e, yang j ika dit inj au dar i asal kat anya ber ar t i sindr om a kekur angan zat kekebalan t ubuh. Dengan pengert ian y ang sepert i ini j elaslah bahw a AI DS sebenar nya bukanlah suat u penyakit , m elainkan suat u kum pulan dar i ber bagai gej ala penyakit ( Syndrom e) . Gej ala peny akit ini m uncul sebagai akibat t ubuh kekur angan ( deficiency) zat k ek ebalan t ubuh ( acquired im m une) . Sindrom a ini per t am a k ali dilapork an oleh Got t lieb dar i Am er ika Ser ikat pada t ahun 1981.

Penyebab AI DS, yakni yang m enj adi biang keladi ber kur angnya zat kekebalan adalah suat u kum an penyakit golongan r et r ovir us yang disebut Hum an I m m unodeficiency Vir us, disingkat HI V. Penyebab sindr om a ini per t am a kali dit em ukan pada t ahun 1983 oleh Mont agnier dar i Per ancis.

Munculnya sindr om a pada pender it a AI DS er at hubunganny a dengan ber kur angnya zat kekebalan t ubuh, yang pr osesnya t idaklah t er j adi seket ika. Melainkan sekit ar 5 sam pai 10 t ahun set elah seseor ang t er infeksi HI V. Dengan per kat aan lain, m unculnya gej ala AI DS t idaklah seger a set elah seseor ang t er t ular HI V, m elainkan set elah 5- 10 t ahun kem udian.

Bert it ik t olak dari perj alanan penyak it y ang sepert i ini, m ak a penderit a AI DS ada yang di m asyar akat ser ing dibedakan kedalam dua kelom pok:

1. Penderit a yang t elah m engidap HI V, t et api belum m enam pak k an gej ala AI DS. Penderit a yang sepert i ini disebut dengan nam a penderit a HI V posit if

2. Pender it a yang t elah ber t ahun- t ahun m engidap HI V dan pada suat u saat , kar ena zat kekebalan t ubuhnya m akin ber kurang, m enam pakkan gej ala AI DS. Penderit a yang sepert i ini disebut dengan nam a penderit a AI DS posit if.

Unt uk m enget ahui apakah seseor ang t elah m engidap HI V. Perlu dilak uk an pem er iksaan khusus. Dapat dengan pem biakan HI V yang diisolasi dar i j ar ingan t ubuh penderit a, y ang lazim ny a dilak uk an unt uk penelit ian. Sedangk an unt uk kepent ingan pelayanan, m engukur kadar ant igen at au ant ibodi HI V di dalam dar ah. Tehnik yang diper gunakan ialah car a ELI SA ( Enzym Link ed I m m uno- Sor bent Assay) . Apabila hasilnya posit if per lu diper iksa lebih lanj ut dengan t es k onfirm asi y ait u t es WB ( West ern Blot ) . Apabila hasil t es WB posit if, m aka pender it a t er sebut dianggap sudah t er infeksi HI V dan kar enanya dapat m enginfeksi orang lain.


(4)

Sek ali seor ang t elah t erinfek si HI V, m ak a secar a per lahan- lahan t et api past i, pem bent ukan zat kekebalan t ubuh akan t er ham bat . Akibat nya j ika pada seseor ang yang sehat dan kebet ulan t er kena infeksi t idak m enim bulkan peny akit yang ber at , m aka pada pender it a AI DS, m eskipun t er infeksi hany a oleh kum an yang t idak ber bahaya, t et api kar ena zat kekebalan t ubuhnya t elah t idak ada, dapat m enim bulkan penyak it yang ber at dan bahkan m em at ikan. Tim bulnya peny akit infek si pada penderit a AI DS ini disebut dengan nam a infek si oport unist ik .

AI DS m er upakan salah sat u " penyakit " yang t er golong STD ( Sexsually Tr ansm it ed Disease) kar ena penular annya t er ut am a m elalui hubungan seksual. Adanya STD lain diluar AI DS sangat pent ing dalam penyebar an AI DS kar ena STD lainnya dapat m enim bulkan luka- luka kecil di alat kelam in yang m em udahkan HI V m asuk ke dalam t ubuh pada saat ber hubungan seksual dengan seseor ang pender it a HI V I AI DS.

Dalam r angka m encegah t er j angkit nya dan at au t ersebarnya AI DS, t idak ada upay a lain y ang dapat dilak uk an k ecuali m enghindar dar i kem ungkinan t er infeksi HI V. Unt uk ini perlu dik et ahui cara- cara penularan AI DS, yait u :

1. Melalui hubungan seksual ( het er oseksual, hom oseksual, biseksual) dengan pender it a yang m engidap HI V. Penyebabnya ialah kar ena HI V dit em ukan pada cair an m ani at au cair an yang senggam a pender it a HI V. HI V yang ada pada cair an t er sebut akan dipindahk an kepada pasanganny a m elalui luk a yang t er j adi kar ena adanya gesekan pada w akt u senggam a, yang lebih bany ak dit em uk an apabila dilak uk an m elalui dubur.

2. Melalui dar ah, m isalny a alat sunt ik y ang t elah t er cem ar dengan HI V, at au t r anfusi dar ah yang t elah t er cer m ar dengan HI V.

3. Melalui ibu y ang m engidap HI V k epada bayiny a, baik pada w ak t u m asih dalam kandungan dan at aupun pada saat m elahir kan. Penyebabnya ialah kar ena HI V dit em ukan pada dar ah ibu yang m ender it a HI V.

HI V m em ang dit em ukan pula pada air ludah, air m at a, air susu, air kencing, ser t a t inj a pender it a. Tet api j um lahnya sangat sedikit , dan kar ena it u t idak per nah dilapor kan ber per an sebagai sum ber penular an. Ber salam an dan at au ber pelukan dengan pender it a AI DS t idak ak an m enular kan HI V. Asal saj a t idak ada luka. Nasehat unt uk t idak sam pai m enim bul luka t er sebut m em ang sangat dianj ur kan, t er ut am a unt uk pet ugas kesehat an yang m er aw at pender it a AI DS. Mem akai per alat an m inum dan m akan pender it a AI DS, m andi dalam sat u kolam r enang yang sam a dengan pender it a AI DS, m enggunakan kam ar m andi at au kakus yang sam a dengan pender it a AI DS, dan at au gigit an at au ser angga yang t elah m enggigit pender it a AlDS,j uga t idak akan m enular kan HI V.

B. Kon se p Pe r ila k u

Per ilaku m er upakan basil hubungan ant ar a per angsang ( st im ulus) dan r espon Skinner , cit . Not oat m oj o 1993) . Per ilaku t er sebut dibagi lagi dalam 3 dom ain yait u k ognit if, afek t if dan psik om ot or. Kognit if diukur dar i penget ahuan, afekt if dar i sikap psik om ot or dan t indak an ( k et ram pilan) .

Penget ahuan diper oleh dar i pengalam an, selain gur u, or angt ua, t em an, buku, m edia m assa ( WHO 1992) . Menur ut Not oat m oj o ( 1993) , penget ahuan m er upakan hasil dar i t abu akibat pr oses penginder aan t er hadap suat u obj ek. Penginder aan t er sebut t er j adi sebagian besar dar i penglihat an dan pendengar an. Penget ahuan yang cakap dalam koginit if m em punyai enam t ingkat an, yait u : m enget ahui, m em aham i, m enggunakan, m enguraikan, m eny im pulk an dan evaluasi.

Menurut Not oat m oj o ( 1993) sikap m er upakan r eaksi yang m asih t er t ut up, t idak dapat t er lihat langsung. Sikap hanya dapat dit afsirkan dar i per ilaku yang nam pak. Azw ar ( 1995) m enyat akan sikap m er upakan kesiapan unt uk ber eaksi


(5)

t er hadap suat u obj ek dengan car a t er t ent u, bent uk r eaksinya dengan posit if dan negat if sik ap m eliput i r asa suk a dan t idak suka, m endek at i dan m enghindari sit uasi, benda, or ang, kelom pok, dan kebij aksanaan social ( At kinson dkk, 1993) . Menur ut Har vey & Sm it h ( 1997) sikap, keyakinan dan t indakan dapat diukur. Sikap t idak dapat diam at i secar a langsung t et api sikap dapat diket ahui dengan cara m enanyak an t er hadap yang ber sangkut an dan unt uk m enanyakan sikap dapat digunakan per t anyaan ber bent uk skala.

Tindakan dipengar uhi oleh t iga fakt or yait u pr edisposisi y ang t er w uj ud dalam penget ahuan, sikap dan keper cay aan ( cit . Not oat m oj o 1993) . Menur ut Sarw ono ( 1993) per ilaku m anusia m er upakan pengum pulan dar i penget ahuan, sikap dan t indakan, sedangkan sikap m er upakan r eaksi seseor ang t er hadap st im ulus yang ber asal dar i luar dan dar i dalam dir inya.

Per ubahan per ilaku dalam dir i seseor ang dapat t er j adi m elalui pr oses belaj ar . Belaj ar diar t ikan sebagai pr oses per ubahan per ilaku yang didasari oleh per ilaku t erdahulu.Dalam proses belaj ar ada t iga unsur pok ok yang saling berk ait an yait u m asukan ( input ) , pr oses, dan keluar an ( out put ) ( Not oat m oj o 1993) . lndividu at au m asyar akat dapat m er ubah per ilakunya bila dipaham i fakt or - fakt or yang ber pengar uh t er hadap ber langsungnya dan ber ubahnya per ilaku t er sebut .

Ada beber apa hal yang m em pengar uhi per ilak u seseor ang, sebagian t er let ak di dalam individu sendir i yang disebut fakt or int er n dan sebagian t er let ak diluar dir inya yang disebut fakt or ekst ern, yait u fakt or lingkungan.

Azw ar ( 1995) m enyat akan bahw a sekalipun diasum sikan bahw a sikap m erupakan predisposisi evaluasi y ang bany ak m enent ukan car a individu ber t indak, akan t et api sikap dan t indakan ser ingkali j auh berbeda. Hal ini k arena t indak an nyat a dit ent ukan t idak hany a oleh sikap, akan t et api oleh ber bagai fakt or ekst er nal lainnya. Sikap t idaklah sam a dengan per ilaku, dan perilak u t idak lah selalu m encer m inkan sikap seseor ang, sebab ser ingkali t erj adi bahw a seseor ang m em per lihat kan t indakan yang ber t ent angan dengan sikapnya. Sikap seseor ang dapat ber ubah dengan diper olehnya t am bahan infor m asi t ent ang obj ek t er sebut , m elalui per suasi sert a t ek anan dari k elom pok sosialny a ( Sarw ono 1993) .

C. Pe e r Edu ca t ion ( Pe n didik a n Se ba y a )

Peer Educat ion ( pendidikan sebaya) adalah suat u pr oses kom unikasi, inform asi dan eduk asi y ang dilak uk an oleh dan unt uk kalangan yang sebaya yait u k alangan sat u k elom pok , ini dapat berart i k elom pok sebay a pelaj ar, k elom pok m ahasisw a, sesam a r ekan pr ofesi, j enis kelam in. Kegiat an sebaya dipandang sangat efekt if dalam r angka KI E penanggulangan HI V/ AI DS, kar ena penj elasan yang diber ikan oleh seseorang dari kalangannya sendiri akan lebih m udah dipaham i.

Pendekat an pendidik an sebaya m em punyai sej um lah keunt ungan, yait u: Pendidikan sebaya dapat m enyam paikan pesan- pesan sensit if di dalam nya.

Pendidik an sebaya m er upakan per an ser t a m asyar akat dalam m endukung dan m elengkapi pr ogr am lain yang ber kait an dengan st r at egi m asyar akat lainnya.

Kelom pok t arget lebih m erasa ny am an ber diskusi dengan t em an sebaya m engenai m asalah pribadi m erek a sepert i sek sualit as.

Pendidik an sebay a m em berik an pelay anan besar yang efekt if dengan biaya sedikit . Pendidikan sebaya sebagai konsep, r elat if m asih asing bagi t elinga kit a, kendat i dalam hidup sehar i- har i m ungkin sudah cukup ser ing dipr akt ekkan. Dalam pendidikan, supaya per t olongan diber ikan oleh individu aw am yang sebaya, bukan hanya dalam ar t i sam a um urnya, m elainkan m ungkin j uga sam a dalam ber bagai segi pengalam an hidup lainnya, seper t i peker j aan, per m asalahan yang sedang dihadapi, at au " Sebaya" dalam hal apa saj a.

Konsep ini m uncul unt uk m engant isipasi gej ala pr ofesionalism e, dim ana pr oses belaj ar , pem ber ian infor m asi, pem ecahan m asalah dan sebagainya


(6)

m em er luk an t enaga ahli ( professional) . Ket er gant ungan t er hadap par a ahli dan t er bat asnya kalangan yang m endapat kan pelayanan m enyebabkan diluncur kannya ger akan par a pr ofessional, yakni penyiapan dan pem anfaat an t enaga- t enaga par a pr ofessional unt uk m em per luas kesem pat an m asyar akat m endapat j asa pelayanannya. Par a professional ini adalah orang- or ang yang diberi bekal pelat ihan kur ang dari pendidik an for m al t ingkat sar j ana dan idealnya ber kipr ah dibaw ah seor ang t enaga pr ofessional. Pendidikan sebaya adalah salah sat u j enis pendidikan par a pr ofessional yang paling banyak dim anfaat kan unt uk m em ber ik an pelayanan yang dim aksud.

Konsep pendidik an sebaya ini m em iliki beber apa kekuat an keunggulan. Per t am a, m at er inya pada dasar nya r elevan dengan kebut uhan m asyar akat unt uk m endam pingi kaum m uda m enghadapi t ant angan- t ant angan hidup pada zam an m odem yang sar at denganper ubahan, ir oni dan par adoks ini. Kedua, pendekat annya yang ant ar t em an sebaya sesuai dengan psikologi or ang m uda pada um um nya dan anak m uda di I ndonesia khususnya. Sebagaim ana ser ing kit a am at i, anak- anak m uda yang sehat , w aj ar um um nya lebih senang m em bicar akan m asalah- m asalah at au m em pelaj ar i sesuat u ber sam a t em an- t em an sebaya m er eka bukan ber sam a seseor ang yang ber ada at au m enem pat kan dir i pada posisi unt uk m enasehat i at au ,m engat ur hidup m erek a. Ket iga, pendek at an ini bisa m em ilik i m ult ipler effect y ang t inggi. Anak- anak m uda yang sudah m er asakan m anfaat nya pelat ihan- pelat ihan dibidang life skill dan digem bleng dalam hal sik ap solider sert a ik hlas berbagi ini dihar apkan akan r ela m enular kan pengalam an ket r am pilannya it u kepada t em an-t em an sebaya m er ek a. Dengan kaan-t a lain, sean-t iap kegiaan-t an pelaan-t ihan pendidikan sebaya ini bisa m enj adi sej enis t r aining for t r ainer s.

BAB I I I

TUJUAN D AN M AN FAAT PEN ELI TI AN A. Tu j u a n Pe n e lit ia n

Penelit ian ini ber t uj uan unt uk:

1. Menget ahui sej auh m ana peningkat an penget ahuan dan sik ap m ahasisw a m elalui pendidik an sebay a dalam m enanggulangi HI V / AI DS.

2. Menget ahui sej auh m ana akses m ahasisw a dalam m endapat kan infor m asi m engenai HI V/ AI DS.

B. M a n fa a t Pe n e lit ia n

1. Pendekat an pendidikan sebaya dapat digunakan sebagai salah sat u m et ode pendidik an kesehat an dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HI V / AI DS.

2. Dengan berhasilny a pendidik an sebay a ini diharapk an dapat disosialisasik an sehingga rem aj a/ m ahasisw a dapat m em per oleh infor m asi yang benar , bahkan t er hadap hal- hal sangal sensit iv e/ t abu.

3. Dengan pendidik an sebaya ini dihar apkan dapat t er bent uk kelom pok-kelom pok m ot ivat or dari m ahasisw a dalam m enanggulangi m asalah- m asalah HI V/ AI DS.


(7)

BAB I V

M ETOD E PEN ELI TI AN

A. Je n is Pe n e lit ia n

Penelit ian ini m enggunakan m et ode kuasi eksper im ent dengan rancangan nonr andom ized cont r ol gr oup design w it h pret est dan post est ( Cook & Cam pbelt 1979) .

Pr et est Tr eat m ent Post t est

T1

X

T2

T1

T2

Tl adalah pret est , y ait u observ asi sebelum int erv ensi pendidik an sebay a dilak uk an unt uk m enget ahui penget ahuan dan sikap m ahasisw a USU dalam m enanggulangi HI V / AI DS.

T2 adalah post t est , yait u obser vasi sesudah int erv ensi pendidik an sebay a dilak uk an unt uk m enget ahui penget ahuan dan sikap m ahasisw a USU dalam m enanggulangi HI V / AI DS.

X adalah int er vensi yang dilakukan yait u pendekat an pendidikan sebaya di kalangan m ahasisw a USU.

B. Popu la si da n Sa m pe l Popu la si

Penelit ian adalah selur uh m ahasisw a USU dengan kr it er ia inklusi ber um ur ant ar a 20- 29 t ahun dan belum m enikah. Besar nya sam pel diam bil secara purposiv e sam pling dim ana j um lah r esponden yang dit elit i sebanyak 110 or ang unt uk ke10m pok pendidikan sebaya ( 55 or ang) dan kelom pok kont r ol ( 55 orang) .

C. V a r ia be l Pe n e lit ia n V a r ia be l

I ndependent adalah pendekat an pendidik an sebay a dengan m at eri KI E HlV/ AI DS. Var iabel Dependent adalah penget ahuan dan sikap m ahasisw a USU dalam m enanggulangi HI V/ AI DS.

D . Te h n ik Pe n gu m pu la n D a t a

Dat a dikum pulkan sebelum dan sesudah int er vensi ( pr et est dan post t est ) dengan m enggunakan w aw ancar a st r ukt ur dengan kuesioner t er t ut up yang disusun secar a t er st r ukt ur yang ber isikan per t anyaan yang har us dij aw ab r esponden.

Skala pengukur an penget ahuan yang act a hubungan dengan penanggulangan HI V/ AI DS ber upa per t anyaan t er t ut up, diberi nilai 0 dan 1. Nilai 0 berart i j aw aban salah ( S) dan nilai 1 ber ar t i j aw aban benar ( B) ( Hadi, 1996) . Nilai penget ahuan t er sebut didapat dar i penj um lahan j aw aban yang benar .

Skala pengukur an sikap yang ada hubunganny a dengan m enanggulangi HI V/ AI DS, ber upa per t anyaan t er t ut up dengan 2 pilihan j aw aban. Subj ek penelit ian m em ilih j aw aban yang paling sesuai dengan keadaan dir inya. Nilai berk isar ant ara 0 dan 1. Nilai 0 ber ar t i j aw aban salah ( S) dan nilai 1 ber ar t i j aw aban benar ( B) ( Hadi,1996) . Nilai sikap t er sebut didapat dar i penj um lahan j aw aban yang t epat .


(8)

E. An a lisis H a sil

Hasil penelit ian dianalisis dengan m enggunakan dist r ibusi fr ekuensi dan uj i- t yang diper gunakan unt uk m em bandingkan penget ahuan dan sikap t er hadap HI V/ AI DS ant ara k elom pok pendidik an sebay a dan k elom pok k ont rol. Analisis ini dilak uk an m elalui program SPSS 7.5 for Window s. Keput usan penguj ian hipot esis penelit ian didasar kan pada t ar af signifikan 0,05 ( Hadi 1996) .

BAB V

H ASI L D AN PEM BAH ASAN A. Ka r a k t e r ist ik Re spon de n

Dalam penelit ian ini r esponden yang t er pilih sebanyak 110 m ahasisw a yang t er dir i dar i 55 m ahasisw a pada kelom pok peer educat ion dan 55 m ahasisw a pada kelom pok kont r ol.

Dar i keselur uhan r esponden gam bar an kar akt er ist ik r esponden yang diam at i m eliput i: um ur , j enis kelam in, agam a. Dit inj au dar i um ur , m enunj ukkan kelom pok t er besar ber ada pada um ur 20 t ahun yait u sebanyak 43,6 % dan t er endah pada um ur diat as 25 t ahun sebanyak 6,4 % . Dat a lengkap t er lihat pada t abel1.

Ta be l1 . D ist r ibu si Fr e k w e n si Ka r a k t e r ist ik Re spon de n Be r da sa r k a n Um u r . N O. U m u r J u m l a h %

1. 20 48 43,6

2. 21 32 29,1

3. 23 15 13,6

4. 24 8 7,3

5. > 25 7 6,4

Ju m la h 1 1 0 1 0 0

Pada kar akt er ist ik j enis kelam in kelom pok t er besar pada kelom pok per em puan 63 or ang ( 57,3 % ) dan 47 or ang laki- laki ( 42,7 % ) . Unt uk kar akt erist ik agam a, 64 ( 58,2% ) r esponden ber agam a I slam dan 46 ( 41,8% ) beragam a Kr ist en; t idak ada responden yang ber agam a Hindu dan Budha. Unt uk lebih j elasnya dapat dilihat pada label 2 dan label 3.

Ta be l 2 . D ist r ibu si Re k w e n si Ka r a k t e r Re spon de n Be r da sa r k a n Je n is Ke la m in

NO. Jenis Kelam in J u m l a h %

1. Per em puan 63 57,3

2. Laki - laki 47 42,7

Jum lah 110 100

Ta be l.3 D ist r ibu si Fr e k w e n si Ka r a k t e r ist ik Re spon de n Be r da sa r k a n Aga m a

NO. Agam a J u m l a h %

1. I slam 64 58,2

2. Kr ist en 46 41,8

3. Hindu 0 0

4. Budha 0 0


(9)

B. Ke a da a n Pr e t e s Pe n ge t a h u a n M e n ge n a i H I V / AI D S

Hasil pr et es nilai r er at a penget ahuan m ahasisw a ant ar kelom pok peer educat ion dan k elom pok k ont rol, dapat dilihat pada t abel 4.

Ta be l .4 Pe r ba n din ga n Ra t a – Ra t a N ila i Pr e t e s pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r ol

Variabel Kelom pok Rat a- Rat a Nilai

Peer Educat ion 18,18 ± 1,51 Penget ahuan

Kont r ol 18.00 ± 1,22

Unt uk lebih j elasnya pada keadaan pr et est ini var iabel penget ahuan akan dibahas beber apa it em per t anyaan, yang m enur ut penelit i per lu m endapat bahasan yang lebih m endalam . Bahasan t ersebut dapat dilihat pada uraian berik ut .

B.1 . Su m be r I n for m a si Te n t a n g Pe n y a k it RI V / AI D S

Sum ber infor m asi yang r esponden dapat kan sebagian besar ber asal dar i kor an/ m aj alah ( 89 % ) dan TV ( 76% ) . Unt uk lebih j elasnya dapat dilihat pada t abel 5.

Ta be l 5 . D ist r ibu si Fr e k u e n si Te n t a ng Su m be r I n for m a si Pe n ya k it H I V / AI D S pa da Ke a da a n Pr e t e s. *

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol N o. Su m be r I n for m a si

Te n t a n g H I V / AI D S f % f %

a. Tem an 21 38,2 18 32,7

b. Sekolah/ Per gur uan Tinggi

34 61,8 29 52,7

c. Keluar ga 18 32,7 20 36,4

d. TV 42 76,4 37 67,3

e. Kor an/ Maj alah 49 89,1 39 70,1

* Responden boleh m enj aw ab lebih dar i 1 j aw aban B.2 . Ga m ba r a n Ya n g t e r in fe k si H I V

Ta be l. 6 D ist r ibu si Fr e k u e n si Pe n ge t a h u a n y a n g M e n gu n gk a p Te n t a n g Ga m ba r a n Se se or a n g y a n g t e r in fe k si H I V / AI D S pa da k e a da a n Pr e t e s

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol N o. Ja w a ba n

F % f %

a. Bat uk - Bat uk 7 12,7 8 14,5

b. Kelihat an Sekar at 3 5,5 1 1,8

c. Tam pak Sehat / Nor m al 13 23,6 8 14,5

d. Lem as Selur uh t ubuh 18 32,7 16 29,1

e. Tidak Tahu 14 25,5 22 40

Ju m la h 5 5 1 0 0 5 5 1 0 0

Dar i t abel diat as t er lihat m asih r endahny a penget ahuan r esponden yang ber kait an dengan gej ala- gej ala yang t im bul bila seseor ang t er infeksi HI V.

Pada it em pert any aan ini 76,4 % responden m em berik an j aw aban y ang salah pada kelom pok peer educat ion dan 85,5 % pada kelom pok kont r ol. Jaw aban yang paling benar pada per t anyaan it u adalah t am pak sehat / nor m al, t idak ada gej ala


(10)

yang t am pak pada pender it a t er sebut , nam un penderit a t er sebut sudah dapat m enular kan HI V pada or ang lain. Yang m enj aw ab benar hanya 13 r esponden 23,6 % pada kelom pok peer educat ion dan 8 r esponden ( 14,5 % ) pada kelom pok kont r ol. B.3 M a sa Tu n a s I n k u ba si pe n y a k it AI D S

Ta be l 7 . D ist r ibu si Fr e k u e n si Jw a ba n Re spon de n Te n t a n g M a sa Tu n a s I n k u ba si Pe n y a k it H I V / AI D S pa da Ke a da a n Pr e t e s

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol N o. Ja w a ba n

F % f %

a. 1 – 2 t ahun 14 25,5 9 16,4

b. 7 – 14 har i 5 9,2 1 1,8

c. 5 – 10 t ahun 13 23,6 15 27,3

d. Lebih dar i 20 t ahun 0 0 2 3,6

e. Tidak Tahu 23 41,8 28 50,9

Jum lah 55 100 55 100

Penget ahuan r esponden yang ber kait an dengan m asa t unas inkubasi penyakit AI DS yang m enj aw ab salah sebanyak 76,4 % pada kelom pok peer educat ion dan 72,7 % pada kelom pok kont r ol.

Yang benar hanya 13 r esponden ( 23,6 % ) pada kelom pok peer educat ion dan 15 r esponden ( 27,3 % ) pada kelom pok kont rol. Jaw aban yang benar yait u inkubasi penyakit AI DS adalah 5- 10 t ahun. Masa inkubasi yang sangat panj ang dan lam a ini sebenar nya sangat per lu m endapat per hat ian, kar ena pada m asa inkubasi ini pender it a AI DS belum m enyadar i bahw a ia t er infeksi HI V, dan pender it a t er sebut dapat m enular kan ke or ang lain ser t a m enyer ang sist em per t ahanan t ubuh.

Sehubungan dengan gej ala/ gam bar an penyak it AI DS dan m asa inkubasinya t er sebut , per j alanan penyakit AI DS m em punyai 5 St adium ( Tahap) yait u :

a. St adium aw al infeksi HI V, padt a keaadaan ini penderit a m engalam i sepert i gej ala- gej ala influenza.

b. St adium t anpa gej ala, dapat ber langsung 5 - 7 t ahun

c. St adium ARC ( Aids Relat ed Com plex ) , penderit a m engalam i lebih dari 2 gej ala klinis yang ber langsung 3 bulan at au lebih.

d. St adium AI DS, St adium ini k ek ebalan t ubuh t elah dem ik ian rusak ny a sehingga pender it a m udah diser ang penyakit ber bahaya. Penyakit t er sebut dapat dar i vir us lain at au yang hidup di dalam t ubuh kit a. Pada keadaan nor m al ( sist em kekebalan t ubuh baik) kum an t er sebut dapat dikendalikan oleh t ubuh. Nam un pada pender it a AI DS kekebalan t ubuh pender it a r usak dan t ubuh t idak dapat m engendalikannya.

e. St adium gangguan susunan syar af pusat .

Dar i ket er angan di alas dapat disim pulkan m asa t unas inkubasi yang lam a ( 5-10 t ahun) dan dengan gej ala- gej ala yang beber apa bulan bar u t am pak, pender it a at au kelom pok r esiko t inggi t ert ular HI V ser ing t idak m enyadari bahw a dia dapat m enular kan vir us HI V pada or ang lain.

Per lu disadar i bahw a m asalah penanggulangan HI V/ AI DS di I ndonesia gar is besar nya m encakup :

1.salah pada penyebaran penyakit nya.

a. Jum lah pender it a akan m eningkat t er us. b. Sebagian besar pengidap t idak t erdet eksi. c. Kait an dengan perilak u ( Behav ior relat ed) d. Migr asi penduduk ( t er m asuk ur banisasi) . e. Belum ada Ghat dan vaksin


(11)

f. Mengenai kelom pok produk t if g. Kelom pok m isk in paling m enderit a. 2. Masalah pada penanggulangannya.

1) Belum m enj adi pr ogr am pr ior it as.

2) Mem but uhkan biay a penanggulangan y ang sangat t inggi. 3) Biaya yang dialokasikan banyak negar a m asih sangat t er bat as.

4) Per sepsi yang salah dengan akibat st igm at isasi, diskr im inasi, dll yang m enj adi pengham bat an penanggulangan.

5) Ket idak ber dayaan kaum w anit a, m isalnya sebagai ist r i t idak m ungkin m enolak seks suam i ( m eskipun sang suam i suka " j aj an" ) sehingga sebagian w anit a t er golong yang

6) m em punyai r esiko t er t ular HI V/ AI DS.

B.4 . Pe n u la r a n Ole h N y a m u k Ya n g M e n gigit Pe n de r it a RI V Pa ct a Ke a da a n Pr e t e s

Ta be l.8 . D ist r ibu si Fr e k u e n si Te n t a n g Pe n u la r a n ole h N y a m u k y a n g M e n gigit Pe n de r it a H I V / AI D S pa da Ke a da a n Pr e t e s

Pe e r Edu ca t ion

Kon t r ol N o. V ir u s H I V dit u la r k a n

ole h n y a m u k y a n g

m e n gigit pe n de r it a H I V F % f %

a. Ya 34 61,8 26 47,3

b. Tidak 9 16,4 13 23,6

c. Tidak Tahu 12 21,8 16 29,1

Ju m la h 5 5 1 0 0 5 5 1 0 0

Dar i label diat as hanya 9 r esponden ( 16,4% ) pada kelom pok peer educat ion dan 13 r esponden ( 23,6% ) pada kelom pok kont r ol yang m enj aw ab benar bahw a nyam uk yang m engigit pender it a t idak dapat m enular kannya pada or ang lain. Ada 34 r esponden 61,8 % pada kelom pok peer educat ion dan 26 r esponden 47,3 % pada kelom pok kont r ol yang m enj aw ab salah t ent ang per t anyaan bahw a vir us HI V dapat dit ular kan oleh nyam uk.

Jaw aban yang benar bahw a m em ang HI V t idak dapat dit ular kan m elalui nyam uk kar ena vir us HI V dapat m enular bila ada kont ak at au per cam pur an dengan cairan t ubuh yang m engandung HI V yait u :

a) Melalui hubungan seksual dengan seseor ang yang m engidap HI V hubungan sek sual ini bisa hom osek sual m aupun het er oseksual.

b) Melalui t ransfusi darah dan t ransplant asi organ y ang t ercem ar oleh HI V. Tr ansfusi dar ah yang t er cem ar HI V secar a langsung ak an m enular kan HI V ke dalam sist em per edar an dar ah dari si pener im a.

c) Melalui alat / j arum sunt ik at au alat t usuk lainnya.

d) Pem indahan dar i ibu ham il y ang m engidap HI Y kepada j anin yang dikandungnya.

Hal- hal y ang t idak m enulark an HI V y ait u :

1. Sebagaim ana t elah disebut kan, HI V m udah m at i diluar t ubuh m anusia. Oleh k arena it u HI V t idak dapat dit ulark an m elalui k ont ak sosial sehari- hari sepert i : 2. Ber senggolan dengan pengidap HI V.

3. Ber j abat t angan.

4. Ber sent uhan dengan pakaian dan bar ang- barang lain bekas pender it a AI DS. 5. Pender it a AI DS ber sin at au bat uk- bat uk di depan kit a.


(12)

6. ber cium an biasa.

7. Melalui m ak anan dan m inum an.

8. Sam a- sam a ber enang di kolam r enang.

9. Menggunakan WC yang sam a dengan pengidap HI V. 10. Melalui Gigit an ny am uk dan ser angga lainny a.

B.5 Te m pa t Pe m e r ik sa a n H I V di M e da n

Ta be l. 9 D ist r ibu si Fr e k w e n si Te n t a n g Te m pa t Pe m e r ik sa a n H I V / AI D S D i M e da n pa da Ke a da a n Pr e t e s

Pada var iabel penget ahuan unt uk it em per t anyaan t em pat pem er iksaan HI V. Sebagian besar r esponden baik pada kelom pok peer educat ion m aupun pada kelom pok kont r ol m enj aw ab t idak t ahu m asing- m asing 61,8 % dan 52,7 % . Hanya 23,6 % pada kelom pok peer educat ion clan 18,2% pada kelom pok kont r ol yang m enj aw ab benar . Jawaban yang benar adalah Labor at or ium Kesehat an Daer ah ( Labkesda) . Selain it u dapat j uga dilakukan di Rum ah Sakit at au labor at or ium t er t ent u j uga PMI m elakukan t es HI V unt uk kepent ingan at au sk r ining dar ah donor . B6 . V ir u s D a pa t Te m u k a n D a la m Ju m la h Ya n g Sa n ga t Ke cil Pa da Pe n de r it a

H I V

Ta be l. 1 0 D ist r ibu si Fr e k w e n si Te n t a n g Te m pa t Ju m la h ( Kon se n t r a si) V ir u s y a n g sa n ga t se dik it pa da Ju m la h Pe n de r it a H I V

Jaw aban yang benar unt uk it em per t anyaan ini adalah pada cairan air liur .Di dalam t ubuh m anusia, HI V hanya ber sar ang pada sel dar ah put ih t er t ent u yang disebut T4. Kar ena sel T4 ini t er dapat pada cair an- cair an t ubuh, m aka HI V dapat

dit em ukan dalam cair an- cair an t ubuh dibaw ah ini, yait u : Pe e r Edu ca t ion

Kon t r ol N o. Te m pa t Pe m e r ik sa a n H I V

F % f %

a. Pr akt ek dokt er um um 0 0 5 9,1

b. Pr ekt ek spesialis 6 10,9 4 7,3

c. Pusk esm as 2 3,6 7 12,7

d. Labor at or ium Kesehat an Daer ah 13 23,6 10 18,2

e. Tidak Tahu 34 61,8 29 52,7

Jum lah 55 100 55 100

Pe e r Edu ca t ion

Kon t r ol N o. V ir u s D a pa t Te m u k a n D a la m

Ju m la h Ya n g Sa n ga t Ke cil

Pa da Pe n de r it a H I V F % f %

a. Air seni 38 69,1 36 65,5

b. Air liur 17 30,9 19 24,5

c. Dar ah 0 0 0 0

d. Air m ani 0 0 0 0

e. Cairan vagina 0 0 0 0

Ju m la h 5 5 1 0 0 5 5 1 0 0

• Dar ah;


(13)

• calran vagina ( cair an kem aluan w anit a)

Telah t er bukt i bahw a ket iga cair an di at as inilah yang m em punyai pot ensi r nenular kan . Maksudnya, penular an akan t erj adi j ika ada salah sat u at au lebih dar i ket iga cairan it u t er cem ar oleh HI V, dan m asuk ke alir an dar ah seseor ang.

Vir us HI V j uga dapat dit em ukan dalam j um lah yang sangat kecil di dalam air m at a,liur , cairan ot ak, ker ingat , dan air susu ibu. Nam un sam pai sekar ang belum ada bukt i, bahw a HI V dapat dit ular kan m elalui cairan- cair an t er sebut . Selanj ut nya HI V t idak t er dapat dalam air kencing, t inj a ( kot or an m anusia) dan m unt ahan. HI V j uga t idak dapat m enem bus kulit yang ut uh, y ait u kulit y ang t idak luk a at au lecet . C. Ke a da a n Post e s Pe n ge t a h u a n

Hasil post es rerat a nilai pada variabel penget ahuan m ahasiswa dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di USU ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok k ont rol dapat dilihat pada t abel 11 dibaw ah ini.

Ta be l 1 1 . Pe r ba n din ga n Re r a t a da n Sim pa n ga n Ba k u N ila i Post e st Pe n ge t a h u a n Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r ol.

V a r ia be l Ke lom pok Ra t a – Ra t a N ila i Per Educat ion 22,96 ± 1,53 Penget ahuan

Kont r ol 18,27 ± 1,08

D . Ke a da a n Pr e t e s da n Pa st e st Pe n ge t a h u a n

Hasil uj i t r erat a nilai pada v ariable penget ahuan m ahasisw a dalam upay a m enanggulangi HI V / AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ( p < 0,05) , rerat a nilai lebih t inggi pada k elom pok peer educat ion. Dengan perk at aan lain kelom pok peer educat ion lebih efekt if dan dapat m em ber i pengar uh pada peningkat an penget ahuan m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V / AI DS di Univer sit as Sum at er a Ut ar a.

Ta be l 1 2 . Pe r ba n din ga n r e r a t a da n sim pa n ga n ba k u n ila i pr e t e s da n pot e s pe n ge t a h u a n pa da k e lm pok pe e r e du ca t ion da n k e lom pok k on t r ol.

Menurut asum si penelit i hal ini kar ena pada kelom pok peer educat ion peny am paian inform asi adalah t em an sebaya, m erek a pendidik sebay a y ang t elah dilat ih sebelum ny a.Pendidik Sebay a ini adalah orang y ang dipilih m em puny ai sifat kepem im pinan dalam m em bant u or ang lain.

Disam ping it u ada syar at t er t ent u yang har us dipunyai Pendidik Sebaya diant ar anya m am pu ber kom unikasi, m am pu m em pengar uhi t em an sebaya, puny a hubungan pr ibadi yang baik , m am pu m endengar kan pendapat orang lain, punya penget ahuan t ent ang HI V/ AI DS dan puny a w akt u yang cukup.

Dar i syar at - syar at pendidikan sebaya t er sebut seor ang peer educat ion m em ang har us m am pu m em pengar uhi penget ahuan m ahasisw a. Hal ini k ar ena m em bicar ak an m asalah HI V/ AI DS t idak t er lepas dar i m asalah seks. Mem bicar akan seks pada kelom pok rem aj a m asih m alu dan dianggap t abu, nam un bila disam paikan

Re r a t a V a r ia be l Ke lom pok

Pr e t e st Post t e st

t P Peer Educat ion 18,18 ± 1,44 22,96 ± 1,53 23,461 0,000* Penget ahuan


(14)

oleh t em an sebaya m aka r esponden sebagai pener im a inform asi t idak m alu, t idak sungkan, dan m au ber t anya dalam r angka m enam bah penget ahuan m er eka.

E. Ke a da a n Pr e t e s

Sikap Hasil pr et es r er at a nilai pada var iabel sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan k elom pok k ont rol dapat dilihat pada t abel 13.

Ta be l 1 3 . Pe r ba n din ga n Ra t a - Ra t a N ila i Pr e t e st Sik a p Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion D a n Ke lom pok Kon t r ol.

Unt uk lebih j elasnya pada var iabel sikap ( keadaan pret est ) akan dibahas it em pert any aan. Bahasan t ersebut dapat dilihat pada uraian berik ut .

E.1 . Re spon de n Te r h a da p Pe n didik a n Se k s D ibe r ik a n Pa da Re m a j a

Ta be l1 4 . D ist r ibu si fr e k u e n si Sik a p t e r h a da p Pe n didik a n Se k s Pa da Re m a j a .

Sebahagian besar r esponden pada kedua kelom pok set uj u pendidik an seks diber ikan m aj a yait u 80 % pada kelom pok peer educat ion daB 85,5 % pada kelom pok kont r ol.

Sikap r esponden ini m enur ut asum si penelit i sudah cukup bagus kar ena m asa r em aj a m er upakan m asa ingin t ahu akan per ubahan fisik dan psikis yang dialam inya. Secar a fisik ,t erj adi per ubahan or gan- ogr an t ubuh t er ut am a ber kem bang dan m at angnya alat - alat kesehat an r epr oduksi dan secar a psikis t er j adi m asa t r ansisi dar i m asa anak- anak ke m asa dew asa Sehingga infor m asi t ent ang pendidik an sek s ini m em ang sangat m erek a but uhk an.

E. 2 . Sik a p r e spon de n h ila h a sil t e s RI V m e n u n j u k k a n h a sil posit ip, a pa k a h r e spon de n a k a n m e m be r it a h u k a n h a l t e r se bu t pa da or a n g la in

Tabel15. Dist r ibusi Fr ekuensi Tent ang Sikap Responden Bila Hasil Tes HI V Menunj ukkan Hasil Posit ip, Apakah Responden akan Mem ber it ahukan Hal Ter sebut

pada Or ang Lain.

Variabel Kelom pok Rat a – Rat a Nilai Peer Educat ion 12,04 ± 1,17 Sikap

Kont r ol 8,64 ± 1,48

Peer Educat ion Kont r ol No. Pendidik an Seks Diber ikan Pada Rem aj a

F % f %

a. Set uj u 44 80 47 85,5

b. Tidak Set uj u 11 20 8 14,5

Jum lah 55 100 55 100

Peer Educat ion Kont r ol No. Sik ap responden hila hasil t es RI V

m enunj uk kan hasil posit ip, apakah r esponden akan m em ber it ahukan hal t er sebut pada or ang lain

F % f %

a. Set uj u 13 23,6 16 29,1

b. Tidak Set uj u 42 76,4 39 70,9


(15)

Tabel 15 m enunj uk kan bahw a sebahagian besa r esponden pada kedua kelom pok t idak set uj u unt uk m em ber it ahukan pada or ang lain Bahw a ia posit if t er infeksi HI V, m asing- m asing 76,4 % unt uk kelom pok peer educat ion dan 70,9 % unt uk kelom pok kont rol.

Sikap r esponden ini kur ang baik, kar ena j aw aban yang benar adalah r esponden baiknya m em ber it ahukan pada orang lain t erut am a k eluar gany a bahw a ia posit if infek si HI V. Dengan ia bersik ap m au m em ber it ahukan bahw a ia posit if t er infeksi HI V der it a t er sebut dapat dicegah penular an vir us HI V dar i pender it a t er sebut ke or ang lain dapat diam bil langkah- langkah pencegahan & pengobat an sem aksim alnya.

E. 3 . Sik a p r e spon de n bila k on dom dise dia k a n di t e m pa t - t e m pa t u m u m da la m r a n gk a

Ta be l 1 6 . D ist r ibu si fr e k w e n si t e n t a n g pe n y e dia a n k on dom di t e m pa t -t e m pa -t u m u m

Menurut asum si penelit i nilai yang diper oleh ant ar a set uj u dan t idak set uj u pada it em sik ap ini seim bang ant ara k elom pok peer educat ion dan kelom pok k ont rol. Responden yang set uj u m em ber i alasan bahw a unt uk m enghindar i t er t ular nya penyakit m enular seksual dan penyakit HI V/ AI DS m aka lebih baik disediakan kondom dit em pat - t em pat um um .

Alasan yang dikem ukan oleh r esponden yang t idak set uj u kondom disediakan di t em pat um um bahw a bila t idak ada pengaw asan yang baik m aka dikhaw at ir kan akan m enim bulkan per m asalahan bar u yait u m englegalkan seks bebas bila k ondom t er sebut dipakai oleh individu yang belum sepant asny a m enggunakannya dan m asih t abu m elanggar nor m a- nor m a sosial.

E.4 . Sik a p r e spon de n bila m e m be li r ot i da r i pe n de r it a t e r in fe k si H I V

Tabel. 17. Dist r ibusi fr ekw ensi t ent ang Sikap r esponden apakah r esponden m au m em beli m akanan di t oko r ot i, yang salah seor ang pegaw ainya t er infeksi HI V

Pada per t anyaan sikap ini sebagian besar r esponden pada kedua kelom pok t idak set uj u unt uk m em beli r ot i di t oko t er sebut kar ena t akut t er t ular oleh pegaw ai t oko r ot i t er sebut yang sudah t er infeksi HI V. Sik ap responden ini k urang baik k arena w alaupun pegaw ai t oko r ot i t er sebut t er infeksi RN nam un vir us HI V t idak dapat dit ular k an m elalui m ak anan yang diolahnya. Sepert i penj elasan diat as vir us HI V hanya dapat t er t ular dar i cairan t ubuh si penderit a

Peer Educat ion Kont r ol No. Sikap r esponden bila kondom disediakan

di t em pat - t em pat um um F % f %

a. Set uj u 23 41,8 25 45,5

b. Tidak Set uj u 32 58,2 30 54,5

Jum lah 55 100 55 100

Peer Educat ion Kont r ol No. Sikap r esponden apakah r esponden m au

m em beli m akanan di t oko r ot i, yang salah seor ang pegaw ainya t er infeksi HI V

F % f %

a. Set uj u 8 14,5 15 27,3

b. Tidak Set uj u 47 85,5 40 72,7


(16)

E. 5 . Sik a p Re spon de n Te r h a da p Pe n ggu gu r a n Ka n du n ga n I bu H a m il Ya n g Posit if H I V

Tabel. 18. Dist r ibusi fr ekw ensi t ent ang sikap responden bila seor ang ibu ham il yang HI V posit if dianj ur kan supaya m enggugur kan anak yang dikandungnya agar t idak

t er t ular HI V

Pada per t anyaan sikap ini sebagian besar r esponden pada kedua kelom pok set uj u unt uk m enggugur kan anak yang dikandungnya agar t idak t er t ular HI V. Sikap r esponden ini kur ang baik kar ena w alaupun ibu yang ham il t er sebut t er infeksi HI V nam un m erupakan t indakan t idak legal clan akan m endapat kan ganj ar an hukum bila m enggugurk an k andungan, w alau j anin y ang dikandung t er sebut kem ungkinan besar sudah t er infeksi HI V.

F. Ke a da a n Post e st Sik a p

Rer at a nilai sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univer sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok Peer Educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ber m akna ( p < 0,05) , dengan r er at a nilai lebih t inggi pada kelom pok peer educat ion. Hal ini sesuai dengan pendapat WHO ( 1992) yang m enyat akan bahw a sikap dibent uk ber dasar kan per asaan, pem ikir an, penget ahuan, keyakinan, dan pengalam an m asa lalu. Pada kasus ini penelit i berasum si bahw a kelom pok yang diber i infor m asi dengan car a m et ode peer educat ion lebih t inggi kar ena pada var iabel penget ahuan j uga Ter at a nilainya . j adi responden t ersebut cendrung ber sikap lebih baik kar ena dibekali dengan penget ahuan y ang cukup baik pula. Dat a secara lengk ap dapat dilihat pada t abel 19.

Ta be l1 9 . Pe r ba n din ga n Ra t a - Ra t a N ila i Post e st Sik a p pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r oL

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol No. Sik a p r e spon de n bila se or a n g ibu

h a m il y a n g H I V posit if dia n j u r k a n su pa ya m e n ggu gu r k a n a n a k y a n g dik a n du n gn y a a ga r t ida k t e r t u la r H I V

F % f %

a. Set uj u 41 74,5 45 81,8

b. Tidak Set uj u 14 25,5 10 18,2

Jum lah 55 100 55 100

Variabel Kelom pok Rat a – Rat a Nilai

Per Educat ion 13,22 ± 0,83 Penget ahuan

Kont r ol 8,75 ± 1,43

F. Ke a da a n Pr e t e s da n Post e st Sik a p

Ta be l 2 0 . Pe r ba n din ga n Re r a t a da n Sim pa n ga n Ba k u N ila i Pr e t e s da n Pa st e s Sik a p Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r ol M e n ge n a i

H I V / AI D S.

Hasil uj i t rerat a nilai pada v ariable sik ap m ahasisw a dalam upay a m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ( p < 0,05) ,

Rer at a Variabel Kelom pok

Pr e t est Post t est

t P Peer Educat ion 12,04 ± 1,17 13,22 ± 0,83 7,284 0,000* Penget ahuan


(17)

rerat a nilai lebih t inggi pada k elom pok peer educat ion. Dengan perk at aan lain kelom pok peer educat ion lebih efekt if dan dapat m em ber i pengar uh pada peningkat an sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ ersit as Sum at er a Ut ar a.

Menur ut asum si penelit i hal ini kar ena pada kelom pok peer educat ion penyam paian infor m asi adalah t em an sebaya, yang m am pu ber kom unikasi, m am pu m em pengar uhi t em an sebaya, punya hubungan pr ibadi yang baik dengan t em an sebayanya, puny a penget ahuan t ent ang HI V/ AI DS sehingga m er eka m am pu m engaj ak dan m engubah sikap t em an sebayanya unt uk m elihat secar a posit if m engenai m asalah- m asalah yang t er j adi sekit ar penyak it HI V/ AI DS.

BAB V I

KESI M PULAN D AN SARAN Ke sim pu la n

Dari hasil penelit ian ini dapat dit ar ik kesim pulan sebagai ber ikut :

1. Peer educat ion at au pendidikan sebaya lebih efekt if dalam m eningk at k an penget ahuan m ahasiswa dalam m enanggulangi HI V/ AI DS di Sum at era Ut ar a. 2. Peer educat ion at au pendidik an sehaya efekt if dan m em ber ik an nilai yang

posit if dalam m eningkat kan sikap m ahasisw a dalam m enanggulangi HI V/ AI DS di Sum at er a Ut ar a.

3. Sum ber infonnasi; m ahasisw a yang m endapat kan infonnasi t ent ang penyakit HI V/ AI DS dar i kor an/ m aj alah yait u sebanyak 89% dan 70% m asing- m asing pada k elom pok peer educat ion dan k ont rol. Selain it u dari hasil penelit ian ini t er bukt i bahw a sum ber infor m asi yang didapat dar i pendidik sebay a nam pak nyat a lebih efekt if baik pada peningkat an pengem huan m aupun sikap t erhadap m asalah HI V/ AI DS ini.

Sa r a n

1. Bagi pengelola pr ogr am penyuluhan kesehat an r eproduksi dapat m em ilih m et ode peer educat ion ( pendidikan sebaya) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HI V/ AI DS.

2. Bagi pihak per gur uan t inggi lainnya dapat j uga m em akai m et ode peer educat ion ini sehingga t er bent uk kelom pok- kelor npok m ediat or r nahasisw a dalam m enanggulangi m asalah- r nasalah HI V / AI DS.

3. Unt uk penelit ian selanj ut ny a diharapkan dapat lebih m em per luas var iabel-var iabel yang diper kir akan akan m em pengar uhi pr oses pelat ihan m isalnya pengar uh lingkungan keluar ga, int em et dan sum ber - sum ber infor m asi lainny a.


(18)

D AFTAR PUSTAKA

Ar ikunt o, A., 1992, Prosedur Penelit ian Suat u Pendek at an Pr akt ek, Rineke Cit a, Jakar t a.

Azw ar , A., 1995, Per anan Dokt er Dalam Pencegahan dan Penangulangan AI DS, PB I DI , Jakar t a.

Azw ar , S., ] 995, Sikap Manusia, Teor i dan Pengukur annya, Liber t y, Yogyakar t a.

Depar t em en Kesehat an RI , Pengger akan Pendidik an Kelom pok Sebay a Dalam Menanggulangi HI V/ AI DS dan PMS lainnya di Tem pat Ker j a, Pusat Penyuluhan Kesehat an Masyar akat , 1996/ 1997.

Depar t em en Pendidikan dan Kebudayaan, Pedom an Pelat ihan dan Modul Pendidik an Sebaya dalam Rangka Pendidik an Pencegahan HI V/ AI DS di Lingkungan Per gur uan Tinggi, 1997.

Dj oer ban Zubair i., 1995, Per kem bangan Mut akhir Aspek Tekhnis HI V/ AI DS, Sem inar Per anan Dokt er dalam Pencegahan dan Penanggulangan HI V/ AI DS, Jakar t a.

Hadi, S., 1996, Buku Manual SPS ( Ser i Pr ogr am St at ist ik) Paket Midi, UGM, Yogyakar t a.

Hadisaput r o, S., 1994, Per ilaku Seksual dan AI DS Sisw a Sekolah Menengah di 10 Kot a di Jawa Tengah, Balit bang Kesehat an dan Dit j en P2M & PLP Depkes RI , Jakar t a.

Lum ban Tobing, Naek, 1985, Seskologi, Dalam m at r a, Jakar t a.

Not oat m oj o, S., 1993, Pengant ar Pendidikan Kesehat an dan I lm u Per ilaku Kesehat an, Andi Offset , Yogyak ar t a.

Ost r ow , D., 1990, behavior al Aspect s of AI DS, Plenum Publishing Cor por at ion, New Yor k.

Reid, E., 1995, HI V & AI DS I nt er koneksi Global, Yayasan Obor I ndonesia, Jakar t a. Sar w ono, S., 1993, Sosiologi Kesehat an, Beberapa Konsep Besert a Aplik asinya,

Gadj ah Mada Univer sit y Pr ess.

Thoha, M., 1986, Per ilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, CV, Raj aw ali, Yogyakar t a.

Weber , 1., 1986, AI DS dan Anda, Kesehat an Populer , Pener bit Ar ea, Jakar t a.

WHO, 1992, Pendidikan Kesehat an ( Dit er j em ahkan Glen ida Bagus Tj it ar sa) , Penerbit I TB dan Univer sit as Udayana, Bandung.


(1)

• calran vagina ( cair an kem aluan w anit a)

Telah t er bukt i bahw a ket iga cair an di at as inilah yang m em punyai pot ensi r nenular kan . Maksudnya, penular an akan t erj adi j ika ada salah sat u at au lebih dar i ket iga cairan it u t er cem ar oleh HI V, dan m asuk ke alir an dar ah seseor ang.

Vir us HI V j uga dapat dit em ukan dalam j um lah yang sangat kecil di dalam air m at a,liur , cairan ot ak, ker ingat , dan air susu ibu. Nam un sam pai sekar ang belum ada bukt i, bahw a HI V dapat dit ular kan m elalui cairan- cair an t er sebut . Selanj ut nya HI V t idak t er dapat dalam air kencing, t inj a ( kot or an m anusia) dan m unt ahan. HI V j uga t idak dapat m enem bus kulit yang ut uh, y ait u kulit y ang t idak luk a at au lecet . C. Ke a da a n Post e s Pe n ge t a h u a n

Hasil post es rerat a nilai pada variabel penget ahuan m ahasiswa dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di USU ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok k ont rol dapat dilihat pada t abel 11 dibaw ah ini.

Ta be l 1 1 . Pe r ba n din ga n Re r a t a da n Sim pa n ga n Ba k u N ila i Post e st Pe n ge t a h u a n Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r ol.

V a r ia be l Ke lom pok Ra t a – Ra t a N ila i Per Educat ion 22,96 ± 1,53 Penget ahuan

Kont r ol 18,27 ± 1,08

D . Ke a da a n Pr e t e s da n Pa st e st Pe n ge t a h u a n

Hasil uj i t r erat a nilai pada v ariable penget ahuan m ahasisw a dalam upay a m enanggulangi HI V / AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ( p < 0,05) , rerat a nilai lebih t inggi pada k elom pok peer educat ion. Dengan perk at aan lain kelom pok peer educat ion lebih efekt if dan dapat m em ber i pengar uh pada peningkat an penget ahuan m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V / AI DS di Univer sit as Sum at er a Ut ar a.

Ta be l 1 2 . Pe r ba n din ga n r e r a t a da n sim pa n ga n ba k u n ila i pr e t e s da n pot e s pe n ge t a h u a n pa da k e lm pok pe e r e du ca t ion da n k e lom pok k on t r ol.

Menurut asum si penelit i hal ini kar ena pada kelom pok peer educat ion peny am paian inform asi adalah t em an sebaya, m erek a pendidik sebay a y ang t elah dilat ih sebelum ny a.Pendidik Sebay a ini adalah orang y ang dipilih m em puny ai sifat kepem im pinan dalam m em bant u or ang lain.

Disam ping it u ada syar at t er t ent u yang har us dipunyai Pendidik Sebaya diant ar anya m am pu ber kom unikasi, m am pu m em pengar uhi t em an sebaya, puny a hubungan pr ibadi yang baik , m am pu m endengar kan pendapat orang lain, punya penget ahuan t ent ang HI V/ AI DS dan puny a w akt u yang cukup.

Dar i syar at - syar at pendidikan sebaya t er sebut seor ang peer educat ion m em ang har us m am pu m em pengar uhi penget ahuan m ahasisw a. Hal ini k ar ena m em bicar ak an m asalah HI V/ AI DS t idak t er lepas dar i m asalah seks. Mem bicar akan seks pada kelom pok rem aj a m asih m alu dan dianggap t abu, nam un bila disam paikan

Re r a t a V a r ia be l Ke lom pok

Pr e t e st Post t e st

t P Peer Educat ion 18,18 ± 1,44 22,96 ± 1,53 23,461 0,000* Penget ahuan


(2)

oleh t em an sebaya m aka r esponden sebagai pener im a inform asi t idak m alu, t idak sungkan, dan m au ber t anya dalam r angka m enam bah penget ahuan m er eka.

E. Ke a da a n Pr e t e s

Sikap Hasil pr et es r er at a nilai pada var iabel sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan k elom pok k ont rol dapat dilihat pada t abel 13.

Ta be l 1 3 . Pe r ba n din ga n Ra t a - Ra t a N ila i Pr e t e st Sik a p Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion D a n Ke lom pok Kon t r ol.

Unt uk lebih j elasnya pada var iabel sikap ( keadaan pret est ) akan dibahas it em pert any aan. Bahasan t ersebut dapat dilihat pada uraian berik ut .

E.1 . Re spon de n Te r h a da p Pe n didik a n Se k s D ibe r ik a n Pa da Re m a j a

Ta be l1 4 . D ist r ibu si fr e k u e n si Sik a p t e r h a da p Pe n didik a n Se k s Pa da Re m a j a .

Sebahagian besar r esponden pada kedua kelom pok set uj u pendidik an seks diber ikan m aj a yait u 80 % pada kelom pok peer educat ion daB 85,5 % pada kelom pok kont r ol.

Sikap r esponden ini m enur ut asum si penelit i sudah cukup bagus kar ena m asa r em aj a m er upakan m asa ingin t ahu akan per ubahan fisik dan psikis yang dialam inya. Secar a fisik ,t erj adi per ubahan or gan- ogr an t ubuh t er ut am a ber kem bang dan m at angnya alat - alat kesehat an r epr oduksi dan secar a psikis t er j adi m asa t r ansisi dar i m asa anak- anak ke m asa dew asa Sehingga infor m asi t ent ang pendidik an sek s ini m em ang sangat m erek a but uhk an.

E. 2 . Sik a p r e spon de n h ila h a sil t e s RI V m e n u n j u k k a n h a sil posit ip, a pa k a h r e spon de n a k a n m e m be r it a h u k a n h a l t e r se bu t pa da or a n g la in

Tabel15. Dist r ibusi Fr ekuensi Tent ang Sikap Responden Bila Hasil Tes HI V Menunj ukkan Hasil Posit ip, Apakah Responden akan Mem ber it ahukan Hal Ter sebut

pada Or ang Lain.

Variabel Kelom pok Rat a – Rat a Nilai Peer Educat ion 12,04 ± 1,17 Sikap

Kont r ol 8,64 ± 1,48

Peer Educat ion Kont r ol No. Pendidik an Seks Diber ikan Pada Rem aj a

F % f %

a. Set uj u 44 80 47 85,5

b. Tidak Set uj u 11 20 8 14,5

Jum lah 55 100 55 100

Peer Educat ion Kont r ol No. Sik ap responden hila hasil t es RI V

m enunj uk kan hasil posit ip, apakah r esponden akan m em ber it ahukan hal t er sebut pada or ang lain

F % f %

a. Set uj u 13 23,6 16 29,1

b. Tidak Set uj u 42 76,4 39 70,9


(3)

Tabel 15 m enunj uk kan bahw a sebahagian besa r esponden pada kedua kelom pok t idak set uj u unt uk m em ber it ahukan pada or ang lain Bahw a ia posit if t er infeksi HI V, m asing- m asing 76,4 % unt uk kelom pok peer educat ion dan 70,9 % unt uk kelom pok kont rol.

Sikap r esponden ini kur ang baik, kar ena j aw aban yang benar adalah r esponden baiknya m em ber it ahukan pada orang lain t erut am a k eluar gany a bahw a ia posit if infek si HI V. Dengan ia bersik ap m au m em ber it ahukan bahw a ia posit if t er infeksi HI V der it a t er sebut dapat dicegah penular an vir us HI V dar i pender it a t er sebut ke or ang lain dapat diam bil langkah- langkah pencegahan & pengobat an sem aksim alnya.

E. 3 . Sik a p r e spon de n bila k on dom dise dia k a n di t e m pa t - t e m pa t u m u m da la m r a n gk a

Ta be l 1 6 . D ist r ibu si fr e k w e n si t e n t a n g pe n y e dia a n k on dom di t e m pa t -t e m pa -t u m u m

Menurut asum si penelit i nilai yang diper oleh ant ar a set uj u dan t idak set uj u pada it em sik ap ini seim bang ant ara k elom pok peer educat ion dan kelom pok k ont rol. Responden yang set uj u m em ber i alasan bahw a unt uk m enghindar i t er t ular nya penyakit m enular seksual dan penyakit HI V/ AI DS m aka lebih baik disediakan kondom dit em pat - t em pat um um .

Alasan yang dikem ukan oleh r esponden yang t idak set uj u kondom disediakan di t em pat um um bahw a bila t idak ada pengaw asan yang baik m aka dikhaw at ir kan akan m enim bulkan per m asalahan bar u yait u m englegalkan seks bebas bila k ondom t er sebut dipakai oleh individu yang belum sepant asny a m enggunakannya dan m asih t abu m elanggar nor m a- nor m a sosial.

E.4 . Sik a p r e spon de n bila m e m be li r ot i da r i pe n de r it a t e r in fe k si H I V

Tabel. 17. Dist r ibusi fr ekw ensi t ent ang Sikap r esponden apakah r esponden m au m em beli m akanan di t oko r ot i, yang salah seor ang pegaw ainya t er infeksi HI V

Pada per t anyaan sikap ini sebagian besar r esponden pada kedua kelom pok t idak set uj u unt uk m em beli r ot i di t oko t er sebut kar ena t akut t er t ular oleh pegaw ai t oko r ot i t er sebut yang sudah t er infeksi HI V. Sik ap responden ini k urang baik k arena w alaupun pegaw ai t oko r ot i t er sebut t er infeksi RN nam un vir us HI V t idak dapat dit ular k an m elalui m ak anan yang diolahnya. Sepert i penj elasan diat as vir us HI V hanya dapat t er t ular dar i cairan t ubuh si penderit a

Peer Educat ion Kont r ol No. Sikap r esponden bila kondom disediakan

di t em pat - t em pat um um F % f %

a. Set uj u 23 41,8 25 45,5

b. Tidak Set uj u 32 58,2 30 54,5

Jum lah 55 100 55 100

Peer Educat ion Kont r ol No. Sikap r esponden apakah r esponden m au

m em beli m akanan di t oko r ot i, yang salah seor ang pegaw ainya t er infeksi HI V

F % f %

a. Set uj u 8 14,5 15 27,3

b. Tidak Set uj u 47 85,5 40 72,7


(4)

E. 5 . Sik a p Re spon de n Te r h a da p Pe n ggu gu r a n Ka n du n ga n I bu H a m il Ya n g Posit if H I V

Tabel. 18. Dist r ibusi fr ekw ensi t ent ang sikap responden bila seor ang ibu ham il yang HI V posit if dianj ur kan supaya m enggugur kan anak yang dikandungnya agar t idak

t er t ular HI V

Pada per t anyaan sikap ini sebagian besar r esponden pada kedua kelom pok set uj u unt uk m enggugur kan anak yang dikandungnya agar t idak t er t ular HI V. Sikap r esponden ini kur ang baik kar ena w alaupun ibu yang ham il t er sebut t er infeksi HI V nam un m erupakan t indakan t idak legal clan akan m endapat kan ganj ar an hukum bila m enggugurk an k andungan, w alau j anin y ang dikandung t er sebut kem ungkinan besar sudah t er infeksi HI V.

F. Ke a da a n Post e st Sik a p

Rer at a nilai sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univer sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok Peer Educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ber m akna ( p < 0,05) , dengan r er at a nilai lebih t inggi pada kelom pok peer educat ion. Hal ini sesuai dengan pendapat WHO ( 1992) yang m enyat akan bahw a sikap dibent uk ber dasar kan per asaan, pem ikir an, penget ahuan, keyakinan, dan pengalam an m asa lalu. Pada kasus ini penelit i berasum si bahw a kelom pok yang diber i infor m asi dengan car a m et ode peer educat ion lebih t inggi kar ena pada var iabel penget ahuan j uga Ter at a nilainya . j adi responden t ersebut cendrung ber sikap lebih baik kar ena dibekali dengan penget ahuan y ang cukup baik pula. Dat a secara lengk ap dapat dilihat pada t abel 19.

Ta be l1 9 . Pe r ba n din ga n Ra t a - Ra t a N ila i Post e st Sik a p pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r oL

Pe e r Edu ca t ion Kon t r ol No. Sik a p r e spon de n bila se or a n g ibu

h a m il y a n g H I V posit if dia n j u r k a n su pa ya m e n ggu gu r k a n a n a k y a n g dik a n du n gn y a a ga r t ida k t e r t u la r H I V

F % f %

a. Set uj u 41 74,5 45 81,8

b. Tidak Set uj u 14 25,5 10 18,2

Jum lah 55 100 55 100

Variabel Kelom pok Rat a – Rat a Nilai

Per Educat ion 13,22 ± 0,83 Penget ahuan

Kont r ol 8,75 ± 1,43

F. Ke a da a n Pr e t e s da n Post e st Sik a p

Ta be l 2 0 . Pe r ba n din ga n Re r a t a da n Sim pa n ga n Ba k u N ila i Pr e t e s da n Pa st e s Sik a p Pa da Ke lom pok Pe e r Edu ca t ion da n Ke lom pok Kon t r ol M e n ge n a i

H I V / AI D S.

Hasil uj i t rerat a nilai pada v ariable sik ap m ahasisw a dalam upay a m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ er sit as Sum at er a Ut ar a ant ar a kelom pok peer educat ion dan kelom pok kont r ol t er dapat per bedaan yang ber m akna ( p < 0,05) ,

Rer at a Variabel Kelom pok

Pr e t est Post t est

t P Peer Educat ion 12,04 ± 1,17 13,22 ± 0,83 7,284 0,000* Penget ahuan


(5)

rerat a nilai lebih t inggi pada k elom pok peer educat ion. Dengan perk at aan lain kelom pok peer educat ion lebih efekt if dan dapat m em ber i pengar uh pada peningkat an sikap m ahasisw a dalam upaya m enanggulangi HI V/ AI DS di Univ ersit as Sum at er a Ut ar a.

Menur ut asum si penelit i hal ini kar ena pada kelom pok peer educat ion penyam paian infor m asi adalah t em an sebaya, yang m am pu ber kom unikasi, m am pu m em pengar uhi t em an sebaya, punya hubungan pr ibadi yang baik dengan t em an sebayanya, puny a penget ahuan t ent ang HI V/ AI DS sehingga m er eka m am pu m engaj ak dan m engubah sikap t em an sebayanya unt uk m elihat secar a posit if m engenai m asalah- m asalah yang t er j adi sekit ar penyak it HI V/ AI DS.

BAB V I

KESI M PULAN D AN SARAN Ke sim pu la n

Dari hasil penelit ian ini dapat dit ar ik kesim pulan sebagai ber ikut :

1. Peer educat ion at au pendidikan sebaya lebih efekt if dalam m eningk at k an penget ahuan m ahasiswa dalam m enanggulangi HI V/ AI DS di Sum at era Ut ar a. 2. Peer educat ion at au pendidik an sehaya efekt if dan m em ber ik an nilai yang

posit if dalam m eningkat kan sikap m ahasisw a dalam m enanggulangi HI V/ AI DS di Sum at er a Ut ar a.

3. Sum ber infonnasi; m ahasisw a yang m endapat kan infonnasi t ent ang penyakit HI V/ AI DS dar i kor an/ m aj alah yait u sebanyak 89% dan 70% m asing- m asing pada k elom pok peer educat ion dan k ont rol. Selain it u dari hasil penelit ian ini t er bukt i bahw a sum ber infor m asi yang didapat dar i pendidik sebay a nam pak nyat a lebih efekt if baik pada peningkat an pengem huan m aupun sikap t erhadap m asalah HI V/ AI DS ini.

Sa r a n

1. Bagi pengelola pr ogr am penyuluhan kesehat an r eproduksi dapat m em ilih m et ode peer educat ion ( pendidikan sebaya) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HI V/ AI DS.

2. Bagi pihak per gur uan t inggi lainnya dapat j uga m em akai m et ode peer educat ion ini sehingga t er bent uk kelom pok- kelor npok m ediat or r nahasisw a dalam m enanggulangi m asalah- r nasalah HI V / AI DS.

3. Unt uk penelit ian selanj ut ny a diharapkan dapat lebih m em per luas var iabel-var iabel yang diper kir akan akan m em pengar uhi pr oses pelat ihan m isalnya pengar uh lingkungan keluar ga, int em et dan sum ber - sum ber infor m asi lainny a.


(6)

D AFTAR PUSTAKA

Ar ikunt o, A., 1992, Prosedur Penelit ian Suat u Pendek at an Pr akt ek, Rineke Cit a, Jakar t a.

Azw ar , A., 1995, Per anan Dokt er Dalam Pencegahan dan Penangulangan AI DS, PB I DI , Jakar t a.

Azw ar , S., ] 995, Sikap Manusia, Teor i dan Pengukur annya, Liber t y, Yogyakar t a.

Depar t em en Kesehat an RI , Pengger akan Pendidik an Kelom pok Sebay a Dalam Menanggulangi HI V/ AI DS dan PMS lainnya di Tem pat Ker j a, Pusat Penyuluhan Kesehat an Masyar akat , 1996/ 1997.

Depar t em en Pendidikan dan Kebudayaan, Pedom an Pelat ihan dan Modul Pendidik an Sebaya dalam Rangka Pendidik an Pencegahan HI V/ AI DS di Lingkungan Per gur uan Tinggi, 1997.

Dj oer ban Zubair i., 1995, Per kem bangan Mut akhir Aspek Tekhnis HI V/ AI DS, Sem inar Per anan Dokt er dalam Pencegahan dan Penanggulangan HI V/ AI DS, Jakar t a.

Hadi, S., 1996, Buku Manual SPS ( Ser i Pr ogr am St at ist ik) Paket Midi, UGM, Yogyakar t a.

Hadisaput r o, S., 1994, Per ilaku Seksual dan AI DS Sisw a Sekolah Menengah di 10 Kot a di Jawa Tengah, Balit bang Kesehat an dan Dit j en P2M & PLP Depkes RI , Jakar t a.

Lum ban Tobing, Naek, 1985, Seskologi, Dalam m at r a, Jakar t a.

Not oat m oj o, S., 1993, Pengant ar Pendidikan Kesehat an dan I lm u Per ilaku Kesehat an, Andi Offset , Yogyak ar t a.

Ost r ow , D., 1990, behavior al Aspect s of AI DS, Plenum Publishing Cor por at ion, New Yor k.

Reid, E., 1995, HI V & AI DS I nt er koneksi Global, Yayasan Obor I ndonesia, Jakar t a. Sar w ono, S., 1993, Sosiologi Kesehat an, Beberapa Konsep Besert a Aplik asinya,

Gadj ah Mada Univer sit y Pr ess.

Thoha, M., 1986, Per ilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, CV, Raj aw ali, Yogyakar t a.

Weber , 1., 1986, AI DS dan Anda, Kesehat an Populer , Pener bit Ar ea, Jakar t a.

WHO, 1992, Pendidikan Kesehat an ( Dit er j em ahkan Glen ida Bagus Tj it ar sa) , Penerbit I TB dan Univer sit as Udayana, Bandung.