Pe n ya k it H I V AI D S

penget ahuan dan sikap m ahasisw a Univ er sit as Sum at er a Ut ar a dalam m enanggulangi HI V AI DS.

B. Pe r u m u sa n M a sa la h

Berdasark an lat ar belak ang y ang t elah diuraik an diat as, dapat dilihat t er dapat nya kecendrungan peningkat an HlV AI DS di kelom pok generasi m uda. Mahasisw a sebagai gener asi r nuda m er upakan kelor npok yang per lu diselam at kan kar ena r ner upakan Sum ber Daya Manusia yang pot ensial bagi pem bangunan bangsa. Sehingga pokok per m asalahan dalam penelit ian ini adalah sebagai berik ut : 1. Apakah ada pengar uh pendekat an peer educat ion pendidikan sebaya t er hadap peningkat an penget ahuan dan sikap m ahasisw a Univer sit as Sum at er a Ut ar a dalam m enanggulangi HI V AI DS? 2. Bagaim ana Akses m ahasisw a dalam m endapat kan infor m asi yang t epat dan benar m engenai HI V AI DS ?

BAB I I TI N JAUAN PUSTAKA

A. Pe n ya k it H I V AI D S

AI DS adalah singkat an dar i Acquir ed I m m une Deficiency Syndr om e, yang j ika dit inj au dar i asal kat anya ber ar t i sindr om a kekur angan zat kekebalan t ubuh. Dengan pengert ian y ang sepert i ini j elaslah bahw a AI DS sebenar nya bukanlah suat u penyakit , m elainkan suat u kum pulan dar i ber bagai gej ala penyakit Syndrom e . Gej ala peny akit ini m uncul sebagai akibat t ubuh kekur angan deficiency zat k ek ebalan t ubuh acquired im m une . Sindrom a ini per t am a k ali dilapork an oleh Got t lieb dar i Am er ika Ser ikat pada t ahun 1981. Penyebab AI DS, yakni yang m enj adi biang keladi ber kur angnya zat kekebalan adalah suat u kum an penyakit golongan r et r ovir us yang disebut Hum an I m m unodeficiency Vir us, disingkat HI V. Penyebab sindr om a ini per t am a kali dit em ukan pada t ahun 1983 oleh Mont agnier dar i Per ancis. Munculnya sindr om a pada pender it a AI DS er at hubunganny a dengan ber kur angnya zat kekebalan t ubuh, yang pr osesnya t idaklah t er j adi seket ika. Melainkan sekit ar 5 sam pai 10 t ahun set elah seseor ang t er infeksi HI V. Dengan per kat aan lain, m unculnya gej ala AI DS t idaklah seger a set elah seseor ang t er t ular HI V, m elainkan set elah 5- 10 t ahun kem udian. Bert it ik t olak dari perj alanan penyak it y ang sepert i ini, m ak a penderit a AI DS ada yang di m asyar akat ser ing dibedakan kedalam dua kelom pok: 1. Penderit a yang t elah m engidap HI V, t et api belum m enam pak k an gej ala AI DS. Penderit a yang sepert i ini disebut dengan nam a penderit a HI V posit if 2. Pender it a yang t elah ber t ahun- t ahun m engidap HI V dan pada suat u saat , kar ena zat kekebalan t ubuhnya m akin ber kurang, m enam pakkan gej ala AI DS. Penderit a yang sepert i ini disebut dengan nam a penderit a AI DS posit if. Unt uk m enget ahui apakah seseor ang t elah m engidap HI V. Perlu dilak uk an pem er iksaan khusus. Dapat dengan pem biakan HI V yang diisolasi dar i j ar ingan t ubuh penderit a, y ang lazim ny a dilak uk an unt uk penelit ian. Sedangk an unt uk kepent ingan pelayanan, m engukur kadar ant igen at au ant ibodi HI V di dalam dar ah. Tehnik yang diper gunakan ialah car a ELI SA Enzym Link ed I m m uno- Sor bent Assay . Apabila hasilnya posit if per lu diper iksa lebih lanj ut dengan t es k onfirm asi y ait u t es WB West ern Blot . Apabila hasil t es WB posit if, m aka pender it a t er sebut dianggap sudah t er infeksi HI V dan kar enanya dapat m enginfeksi orang lain. © 2004 Digit ized by USU digit al librar y 3 Sek ali seor ang t elah t erinfek si HI V, m ak a secar a per lahan- lahan t et api past i, pem bent ukan zat kekebalan t ubuh akan t er ham bat . Akibat nya j ika pada seseor ang yang sehat dan kebet ulan t er kena infeksi t idak m enim bulkan peny akit yang ber at , m aka pada pender it a AI DS, m eskipun t er infeksi hany a oleh kum an yang t idak ber bahaya, t et api kar ena zat kekebalan t ubuhnya t elah t idak ada, dapat m enim bulkan penyak it yang ber at dan bahkan m em at ikan. Tim bulnya peny akit infek si pada penderit a AI DS ini disebut dengan nam a infek si oport unist ik . AI DS m er upakan salah sat u penyakit yang t er golong STD Sexsually Tr ansm it ed Disease kar ena penular annya t er ut am a m elalui hubungan seksual. Adanya STD lain diluar AI DS sangat pent ing dalam penyebar an AI DS kar ena STD lainnya dapat m enim bulkan luka- luka kecil di alat kelam in yang m em udahkan HI V m asuk ke dalam t ubuh pada saat ber hubungan seksual dengan seseor ang pender it a HI V I AI DS. Dalam r angka m encegah t er j angkit nya dan at au t er sebarnya AI DS, t idak ada upay a lain y ang dapat dilak uk an k ecuali m enghindar dar i kem ungkinan t er infeksi HI V. Unt uk ini perlu dik et ahui cara- cara penularan AI DS, yait u : 1. Melalui hubungan seksual het er oseksual, hom oseksual, biseksual dengan pender it a yang m engidap HI V. Penyebabnya ialah kar ena HI V dit em ukan pada cair an m ani at au cair an yang senggam a pender it a HI V. HI V yang ada pada cair an t er sebut akan dipindahk an kepada pasanganny a m elalui luk a yang t er j adi kar ena adanya gesekan pada w akt u senggam a, yang lebih bany ak dit em uk an apabila dilak uk an m elalui dubur. 2. Melalui dar ah, m isalny a alat sunt ik y ang t elah t er cem ar dengan HI V, at au t r anfusi dar ah yang t elah t er cer m ar dengan HI V. 3. Melalui ibu y ang m engidap HI V k epada bayiny a, baik pada w ak t u m asih dalam kandungan dan at aupun pada saat m elahir kan. Penyebabnya ialah kar ena HI V dit em ukan pada dar ah ibu yang m ender it a HI V. HI V m em ang dit em ukan pula pada air ludah, air m at a, air susu, air kencing, ser t a t inj a pender it a. Tet api j um lahnya sangat sedikit , dan kar ena it u t idak per nah dilapor kan ber per an sebagai sum ber penular an. Ber salam an dan at au ber pelukan dengan pender it a AI DS t idak ak an m enular kan HI V. Asal saj a t idak ada luka. Nasehat unt uk t idak sam pai m enim bul luka t er sebut m em ang sangat dianj ur kan, t er ut am a unt uk pet ugas kesehat an yang m er aw at pender it a AI DS. Mem akai per alat an m inum dan m akan pender it a AI DS, m andi dalam sat u kolam r enang yang sam a dengan pender it a AI DS, m enggunakan kam ar m andi at au kakus yang sam a dengan pender it a AI DS, dan at au gigit an at au ser angga yang t elah m enggigit pender it a AlDS,j uga t idak akan m enular kan HI V. B. Kon se p Pe r ila k u Per ilaku m er upakan basil hubungan ant ar a per angsang st im ulus dan r espon Skinner , cit . Not oat m oj o 1993 . Per ilaku t er sebut dibagi lagi dalam 3 dom ain yait u k ognit if, afek t if dan psik om ot or. Kognit if diukur dar i penget ahuan, afekt if dar i sikap psik om ot or dan t indak an k et ram pilan . Penget ahuan diper oleh dar i pengalam an, selain gur u, or angt ua, t em an, buku, m edia m assa WHO 1992 . Menur ut Not oat m oj o 1993 , penget ahuan m er upakan hasil dar i t abu akibat pr oses penginder aan t er hadap suat u obj ek. Penginder aan t er sebut t er j adi sebagian besar dar i penglihat an dan pendengar an. Penget ahuan yang cakap dalam koginit if m em punyai enam t ingkat an, yait u : m enget ahui, m em aham i, m enggunakan, m enguraikan, m eny im pulk an dan evaluasi. Menurut Not oat m oj o 1993 sikap m er upakan r eaksi yang m asih t er t ut up, t idak dapat t er lihat langsung. Sikap hanya dapat dit afsirkan dar i per ilaku yang nam pak. Azw ar 1995 m enyat akan sikap m er upakan kesiapan unt uk ber eaksi © 2004 Digit ized by USU digit al librar y 4 t er hadap suat u obj ek dengan car a t er t ent u, bent uk r eaksinya dengan posit if dan negat if sik ap m eliput i r asa suk a dan t idak suka, m endek at i dan m enghindari sit uasi, benda, or ang, kelom pok, dan kebij aksanaan social At kinson dkk, 1993 . Menur ut Har vey Sm it h 1997 sikap, keyakinan dan t indakan dapat diukur. Sikap t idak dapat diam at i secar a langsung t et api sikap dapat diket ahui dengan cara m enanyak an t er hadap yang ber sangkut an dan unt uk m enanyakan sikap dapat digunakan per t anyaan ber bent uk skala. Tindakan dipengar uhi oleh t iga fakt or yait u pr edisposisi y ang t er w uj ud dalam penget ahuan, sikap dan keper cay aan cit . Not oat m oj o 1993 . Menur ut Sarw ono 1993 per ilaku m anusia m er upakan pengum pulan dar i penget ahuan, sikap dan t indakan, sedangkan sikap m er upakan r eaksi seseor ang t er hadap st im ulus yang ber asal dar i luar dan dar i dalam dir inya. Per ubahan per ilaku dalam dir i seseor ang dapat t er j adi m elalui pr oses belaj ar . Belaj ar diar t ikan sebagai pr oses per ubahan per ilaku yang didasari oleh per ilaku t erdahulu.Dalam proses belaj ar ada t iga unsur pok ok yang saling berk ait an yait u m asukan input , pr oses, dan keluar an out put Not oat m oj o 1993 . lndividu at au m asyar akat dapat m er ubah per ilakunya bila dipaham i fakt or - fakt or yang ber pengar uh t er hadap ber langsungnya dan ber ubahnya per ilaku t er sebut . Ada beber apa hal yang m em pengar uhi per ilak u seseor ang, sebagian t er let ak di dalam individu sendir i yang disebut fakt or int er n dan sebagian t er let ak diluar dir inya yang disebut fakt or ekst ern, yait u fakt or lingkungan. Azw ar 1995 m enyat akan bahw a sekalipun diasum sikan bahw a sikap m erupakan predisposisi evaluasi y ang bany ak m enent ukan car a individu ber t indak, akan t et api sikap dan t indakan ser ingkali j auh berbeda. Hal ini k arena t indak an nyat a dit ent ukan t idak hany a oleh sikap, akan t et api oleh ber bagai fakt or ekst er nal lainnya. Sikap t idaklah sam a dengan per ilaku, dan perilak u t idak lah selalu m encer m inkan sikap seseor ang, sebab ser ingkali t er j adi bahw a seseor ang m em per lihat kan t indakan yang ber t ent angan dengan sikapnya. Sikap seseor ang dapat ber ubah dengan diper olehnya t am bahan infor m asi t ent ang obj ek t er sebut , m elalui per suasi sert a t ek anan dari k elom pok sosialny a Sarw ono 1993 .

C. Pe e r Edu ca t ion Pe n didik a n Se ba y a