2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai EVA dan FVA ini pernah dilakukan oleh Napitupulu 2009, yang berjudul ”Analisis Perbandingan Economic Value Added EVA
dan Financial Value Added FVA Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Pada PT. Sumbetri Megah”. Hasil dari penelitiannya adalah PT.
Sumbetri Megah telah mampu meningkatkan nilai perusahaannya dilihat dari nilai EVA dan FVA yang selalu positif selama periode tahun 2003 sampai
dengan 2007. Nasution 2009 yang berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan
Economic Value Added EVA dan Financial Value Added FVA Pada PTPN IV Medan”. Hasil dari penelitiannya adalah PTPN IV telah mampu
meningkatkan nilai perusahaannya dilihat dari nilai EVA dan FVA yang selalu positif selama periode tahun 2003 sampai dengan 2007, kecuali FVA pada
tahun 2006. Penelitian lain juga pernah dilakukan oleh Iramani, staf pengajar Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya 2005. Penelitiannya berjudul ”Financial Value Added : Suatu Paradigma Dalam Pengukuran Kinerja dan Nilai
Tambah Perusahaan”. Hasil dari penelitian tersebut adalah kinerja FVA lebih baik dibanding EVA, terutama dalam hal sinkronisasi hasil pengukurannya dengan
hasil NPV.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Konseptual
Selain penggunaan rasio keuangan dalam pengukuran kinerja keuangan, dapat juga digunakan pengukuran berdasar value added yaitu dengan Economic
Value Added EVA dan Financial Value Added FVA. Economic Value Added EVA adalah sama dengan laba operasi bersih setelah pajak NOPAT dikurangi
biaya modal Young O’ Byrne, 2001:35. Perhitungan EVA dilakukan untuk mengukur kinerja perusahaan dan nilai tambah perusahaan dengan berdasarkan
biaya modalnya. Biaya modal dalam suatu investasi adalah tingkat dari pengembalian yang diharapkan oleh penyedia dana. Biaya modal suatu
perusahaan bergantung tidak hanya pada biaya utang dan pembiayaan ekuitas tetapi juga seberapa banyak dari masing-masing itu dalam struktur modal.
Financial Value Added FVA adalah selisih laba operasi setelah pajak NOPAT dengan equivalent depreciation yang telah dikurangi penyusutan.
Equivalent Depreciation adalah jumlah biaya-biaya yang sederajat dengan biaya penyusutan yang sebenarnya dimana diberikan pada perusahaan berdasarkan
penerimaan output untuk investasi aset. Penyusutan adalah pengalokasian biaya perolehan aktiva secara sistematik dan rasional selama masa manfaat dari aktiva
yang bersangkutan. Perhitungan FVA dilakukan dengan mengedepankan fixed assets sebagai alat ukur kinerja keuangan dan nilai tambah perusahaan.
Kedua perhitungan kinerja keuangan berdasarkan nilai tersebut memiliki perbedaan yang mendasar dalam penilaian nilai tambah yaitu EVA yang
memfokuskan penilaiannya dengan memperhitungkan biaya modalnya, sedangkan FVA memfokuskan penilaiannya dengan mengintegrasikan seluruh kontribusi aset
Universitas Sumatera Utara
bagi perusahaan. EVA merupakan ukuran kinerja yang secara langsung berhubungandengan kekayaan pemegang saham dari waktu ke waktu. Dengan
konsep EVA perusahaan mengukur harapan yang dilihat dari segi ekonomis dalam pengukurannya yaitu dengan memperhatikan harapan para penyandang dan
secara adil dimana dinyatakan dalam ukuran tertimbang dari struktur modal yang ada dan berpedoman pada nilai pasar tetapi EVA tidak menghitung aktivitas-
aktivitas penentu dalam penciptaan nilainya. Sedangkan dengan menggunakan konsep FVA perusahaan mengakomodasi konsep value growth duration durasi
penciptaan nilai sebagai unsur penambah nilai yaitu ketika bertambahnya panjang umur aset sehingga aset bisa terus berkontribusi bagi kinerja perusahaan,
tetapi konsep FVA tidak efektif diterapkan ketika perusahaan proyek menjalankan investasi baru di masa investasi yang diperhitungkan.
Dengan demikian, berdasar uraian tersebut kerangka konseptual yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
Sumber : Young O’ Byrne 2001, Sandias 2002 diolah Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Kinerja Perusahaan Berdasarkan EVA
EVA = NOPAT – WACC x Modal yang Diinvestasikan
Kinerja Perusahaan Berdasarkan FVA
FVA = NOPAT – Equivalent Depreciation-Depreciation
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih
sama dengan variabel penelitian mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Penelitian ini membandingkan pengukuran
Economic Value Added EVA dengan Financial Value Added FVA pada kinerja keuangan PT. Souci Indoprima.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Souci Indoprima Medan, Jalan Sei Serayu No. 87 Medan. Penelitian dimulai pada bulan Maret 2011 sampai dengan
April 2011.
3.3. Batasan Operasional
Batasan operasional yang ditentukan oleh penulis agar tidak menyimpang dari pembahasan adalah sebagai berikut :
a. analisis yang digunakan hanya sebatas pada EVA dan FVA pada PT. Souci
Indoprima untuk periode tahun 2005 sampai dengan 2009. b.
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan neraca PT. Souci Indoprima periode tahun 2005 sampai dengan 2009.
Universitas Sumatera Utara