F. Penilaian Perkembangan
Perkembangan anak pada fase awal dibagi dalam empat kelompok diantaranya motorik kasar, motorik halus dan penglihatan, berbicara bahasa dan pendengaran,
sosial emosi dan perilaku. Adanya kekurangan pada salah satu aspek kemampuan tersebut dapat
mempengaruhi aspek yang lain misalnya gangguan pendengaran dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan perilaku anak. Pada pertumbuhan
selanjutnya kemampuan-kemampuan seperti perhatian, kemampuan konsentrasi dan sejauh mana kemampuan individual anak terintegrasi, menjadi sangat penting
artinya. Kemajuan perkembangan anak ditentukan oleh pencapaian kemampuan
fungsionalnya dengan prinsip-prinsip diantaranya terdapat pola kemajuan perkembangan dalam patokan kemampuan perkembangan berjenjang yang penting,
kemajuan perkembangan untuk tiap kemampuan selalu dipertimbangkan dalam jangka panjang tehadap waktu, adanya skala waktu yang lebar dalam rentang yang
normal, serta batasan usia menunjukkan bahwa suatu patokan kemampuan harus dicapai karena batas ini penting untuk memonitor perkembangan yang mana bila
gagal mencapainya dapat segera dilakukan penilaian yang lebih rinci, pemeriksaan serta intervensi Narendra, et al. 2010: 105.
Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah dibuat. Demikian pula dengan dengan skrining untuk
mengetahui penyakit-penyakit yang potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak.
Universitas Sumatera Utara
Karena deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilkukan lebih awal, sehingga tumbuh kembang anak
dapat berlangsung seoptimal mungkin Soetjiningsih, 1995: 63. Stimulasi dalam tumbuh kembang adalah perangsangan dan pelatihan terhadap
anak yang datangnya dari lingkungan luar misalnya latihan kemampuan motorik, kemampuan bahasa dan kognitif, kemampuan bersosialisasi, dan kemandirian
sehingga anak mencapai kemapuan yang optimal Rochmah, 2012: 56. Kurangnya stimulasi mungkin berkaitan dengan keterlambatan perkembangan
terutama pada kemampuan berbicara, bahasa dan sosial. Selain pencapaian tahap perkembangan, kualitas yang dicapai juga penting. Anak mungkin akan mencapai
tolok ukur berbahasa dan menyusun kalimat pada tahap yang sesuai akan tetapi tidak mampu atau lemah dalam berdiskusiberkomunikasi dengan anak-anak lain atau
orang dewasa. Salah satu instrumen untuk skrining yang dipakai secara internasional adalah
DDST Denver Development Screening Test disebut sebagai Denver II dengan menggunakan pass-fail ratings pada empat ranah perkembangan yaitu personal-
social, fine motor adaptive, language dan gross motor untuk anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Test ini sudah sejak tahun 1969 dikembangkan oleh Frankenburg di
Denver Colorado Narendra, et al. 2010: 106. DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan
anak, dimana tes ini bukanlah tes diagnostik ataupun tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat 15-20
menit, dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa DDST dapat secara efektif mengidentifikasi bayi dan
anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan.
Universitas Sumatera Utara
Aspek perkembangan yang dinilai dalam DDST terdiri dari 105 tugas perkembangan dan pada Denver II direvisi lagi sehingga terdapat 125 tugas
perkembangan menurut umur. Semua tugas perkembangan tersebut disusun berdasarkan empat sektor perkembangan yang meliputi perilaku sosial, gerakan
motorik halus, bahasa, dan gerakan motorik kasar Soetjingsih, 1995:71
G. Masalah Tumbuh Kembang