satunya dapat di temui pada Pos Pelayanan terpadu Posyandu dan Pos Kesehatan Keluarga Poskeskel di Klinik Cahaya Medan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan di Klinik Cahaya
Medan Brayan tahun 2013”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi Usia 0-12 Bulan di Klinik Cahaya Medan Brayan
tahun 2013?” C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pertumbuhan bayi usia 0-12
bulan. b.
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang perkembangan bayi usia 0- 12 bulan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Tenaga KesehatanPelayanan Kebidanan
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan dalam pemberian konseling kepada ibu-ibu yang memiliki bayi tentang tumbuh kembang
bayi.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Responden
Memberikan informasi serta menambah pengetahuan ibu mengenai tumbuh kembang bayi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai sumber data atau masukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan tumbuh kembang bayi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga Notoatmodjo, 2007:
139.
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan, baik
secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku individu, kelurga dan masyarakat dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak
didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan,
diantaranya yaitu: 1.
Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
Universitas Sumatera Utara
kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini adalah tingkat
pengetahuan yang paling rendah. 2.
Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang suatu objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh dan menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadapa objek yang dipelajari.
3. Aplikasi application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di
sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis analysis
Analisis adalah suatu kemampuan yang untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5.
Sintesis synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
6. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas Notoatmodjo, 2007:140.
B. Tumbuh Kembang