E. Batasan Istilah
Untuk menyamakan pandangan terhadap beberapa istilah dalam penelitian ini, berikut akan diberikan batasan istilah sebagai berikut.
1. Cerpen merupakan fiksi pendek yang hanya memiliki satu arti, satu krisis dan
satu efek bagi pembacanya dan dapat dibaca sekali duduk. 2.
Leksia : Satuan-satuan terkecil pembacaan, sepotong bagian teks, yang apabila diselesaikan dapat berdampak atau memiliki fungsi yang khas
dibandingkan dengan potongan potongan teks lain disekitarnya. 3.
Semiotik : Studi tentang tanda-tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
tanda-tanda lain
dan penerimaannya
oleh mereka
yang menggunakannya.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Cerita Pendek atau Kurzgeschichte
Cerita pendek sering disebut sebagai cerpen, merupakan prosa fiksi yang berkembang di Amerika pada abad ke 19. Cerita pendek berasal dari bahasa
Inggris Short Story, yang dalam bahasa Jerman disebut Kurzgeschichte. Cerpen sebagai suatu bentuk karya sastra memiliki kekuatan yang kuat dan padat dalam
setiap kata didalamnya. Hal ini dikarenakan pemadatan makna yang ada dalam cerpen dan keterbatasan banyaknya jumlah kata yang menjadi ciri dari cerita
pendek mengakibatkan kata per kata bersifat kuat dan tegas. Menurut Poe via Nurgiyantoro, 2000: 10, cerpen adalah sebuah cerita
yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam, suatu hal yang kiranya tidak mungkin dilakukan untuk sebuah novel.
Nurgiyantoro 2000:11, menyatakan bahwa cerpen memiliki kelebihan yang khas, yaitu kemampuannya mengemukakan secara lebih banyak, jadi secara
implisit, dari sekedar apa yang diceritakan. Sayuti 2000:9 berpendapat bahwa cerpen merupakan karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk
dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca. Dengan kata lain, sebuah kesan tunggal dapat diperoleh dari sebuah cerpen dalam
sekali baca. Dalam cerpen dipisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh dengan pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan
mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan Kokasih dkk, 2004: 431.
Kurzgeschichte berbeda dengan novel. Sifat Kurzgeschichte yang lebih pendek dalam jumlah kata mengakibatkan Kurzgeschichtebersifat lebih
kompleks dari pada novel. Kurzgeschichte sengaja dibuat sepadat mungkin diikuti dengan pemadatan makna dalam setiap kata sebagai pembentuknya.
Jumlah kata dalam cerpen haruslah lebih sedikit ketimbang dalam novel Stanton, 1965: 76.
Dari penjabaran tentang cerpen yang dikemukakan beberapa ahli secara singkat diatas, kesimpulanya bahwa cerpen merupakan cerita
berbentuk prosa yang selesai dibaca dalam sekali duduk. Cerpen dapat menghadirkan dan meninggalkan imajinasi pada diri pembaca serta kesan
akan sebuah peristiwa yang terangkum dalam cerita tersebut setelah selesai membacanya.
Kurzgesichte atau cerita pendek dalam Sugiarti dkk 2005: 63-65 memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Form bentuk
Kurzgeschichte memiliki
bentuk tertentu
yang terdiri
dari beberapaunsur,seperi pada kutipan berikut.
“Idealerweise besteht eine Kurzgesichte aus den 4 Elementen : Auftakt, Aufbau
des Problemsder
Spannung, retardierendes
Moment, Lösung”,artinya, idealnya, sebuah cerita pendek terdiri atas 4 unsur yaitu :
tindakan, rumusan
permasalahanketegangan, fokus
penundaan, pemecahan.
2. Handlung jalan cerita
Kurzgesichte memiliki jalan cerita didalamnya, seperti pada kutipan berikut.
“Typisch für Kurzgeschichte ist der direkte Einstieg in die Handlung” yaitu, ciri khas dari cerita pendek adalah langsung kejalan cerita.
“Kurzgeschichte beschreibt nur ganz kleinen Teil ein kurzes Moment von dem Leben der Hauptperson. Was beschrie
ben wird, ist nur ein Problem” yaitu, cerita pendek menggambarkan hanya bagian kecil atau suatu
peristiwa pendek dari kehidupan tokoh utama. Apa yang digambarkan hanya berada dalam satu permasalahan.
3. Die Kurze singkat
Kurzgeschichte memiliki sifat singkat, seperti pada kutipan berikut. Ein wesentliches im Begriff steckendes Merkmal ist natütlich die
Kurze der Kurzgeschichte ” yaitu, pada hakikatnya, ciri utama dari cerita
pendek adalah pendeknya cerita tersebut.
4. Offentheit terbuka
Kurzgeschichte memiliki sifat terbuka, seperti pada kutipan berikut. “Gattungstypisch ist vielmehr der unvermittelte Anfang der
Geschichte sowie das offene Ende oder eine Pointe am Ende des Textes. Das Ende konnte nicht, wie man am Anfang des Lesens erwartet. Mit dem
offenen Ende muss man dann viel denken ” makna yang khas dari cerpen
adalah awal cerita yang tiba-tiba termasuk juga akhir yang terbuka atau pada akhir teks. Akhir cerita pendek tidak seperti yang diharapkan