DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
Arteri hepar Membawa darah segar dari hepar
Membawa darah segar dari usus
dibatasi oleh sel fagositik sel kupffer yang merupakan sistem retikuloendotelial dan berfungsi menghancurkan bakteri dan benda asing di dalam
tubuh. Jadi hepar merupakan salah satu organ utama pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri dan organ toksik Prince Wilson, 2005.
Berikut ini adalah gambaran struktur hepar:
Gambar 2.1 Struktur anatomi hepar Netter, 1995
2.2 Struktur Hepar
Hepar dibungkus oleh sebuah kapsul fibroelastik yang disebut kapsul Glisson dan secara makroskopis dipisahkan menjadi lobulus kiri dan kanan. Kapsul Glisson
berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, dan saraf. Kedua lobulus hepar tersusun oleh unit-unit yang lebih kecil disebut lobulus. Lobulus terdiri atas sel-sel hepar
hepatosit, yang menyatu dalam suatu lempeng. Hepatosit dianggap sebagai unit fungsional hepar. Sel-sel hepar dapat melakukan pembelahan sel dan mudah
dibentuk kembali mengganti jaringan yang rusak Corwin, 2009. Parenkim atau sel-sel hepar hepatosit tersusun dalam rangkaian
lempengan-lempeng lembaran bercabang-cabang dan beranastomosis membentuk labirin atau mirip karet busa, dengan diantaranya terdapat ruangan sinusoid.
Diafragma
Lobus kiri Lobus kanan
Hepar
Vena hepar
Vena porta Empedu
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
Lempeng-lempeng ini secara radial bermula dari tepi lobulus klasik menuju vena sentralis sebagai pusatnya Davis et al., 1990.
Gambar 2.2 Skema Lobulus Hepar, Asini Hepar, dan Lobulus Porta . Lobulus
hepar terdiri dari vena sentralis CV dan dibatasi oleh garis yang menghubungkan celah porta PS. Romawi I,II dan III adalah
pembagian zona asinus hepar Jimena, 2001.
Struktur gambaran hepar dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 2.2.1 Struktur gambaran histologi hepar Bowen, 2003. 2.3 Fungsi Hepar
Menurut Sibuea et al., 1992, hepar terletak di tempat yang strategis diantara vena porta dan vena cava inferior. Semua darah yang datang dari vena-vena usus
halus yang penuh dengan bahan-bahan makanan dan juga kadang-kadang
Lobus Hepar Cabang arteri hepar
Vena porta hepar Vena sentral
Celah porta Lempengan hepar
Sinusoid
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
mengandung bahan-bahan toksik, semua darah yang berasal dari vena-vena kolon yang sering berisi toksin yang dibentuk oleh bakteri-bakteri kolon dan bahkan
kadang-kadang berisi bakteri-bakteri yang sudah mati maupun yang masih hidup. Fungsi hepar yaitu:
a. Membersihkan darah sebelum zat-zat toksin tersebut mencapai organ-organ
tubuh yang peka misalnya otak. Fungsi ini disebut detoksifikasi. Sebagian zat toksik oleh hepar diubah menjadi zat yang tidak toksik, sebagian zat tersebut
terutama dengan zat-zat dengan molekul yang besar difagositosis oleh sel-sel kupffer.
b. Mengolah serta menyimpan bahan makanan. Karbohidrat yang diabsorbsi
sebagai glukosa disimpan dalam hepar sebagai glikogen. Glukosa diepaskan sesuai dengan kebutuhan. Pada penyakit hepar yang berat glikogen tidak
dibentuk dan timbul hipoglikemia yang dapat menyebankan kehilangan kesadaran dan kematian.
c. Fungsi sintesa, terutama untuk membuat protein-protein khusus. Semua
albumin dalam tubuh dibuat dalam hepar. Pada penyakit hepar yang berat pembentukan albumin berkurang. Protein lain atau satu kelompok protein
yang hanya dibentuk dalam hepar ialah protein-protein yang berhubungan dengan sistem pembekuan darah. Pada proses peradangan di dalam organ-
organ tubuh yang lain, hepar membuat fibrinogen lebih banyak seperti diketahui hal ini akan meninggalkan konsentrasi fibrinogen kedalam darah,
dengan akibat peninggian laju endap darah LED. Akan tetapi pada penyakit hepar yang berat, produksi fibrinogen akan terhenti. Hal ini menyebabkan
LED yang rendah sekalipun sudah mengalami penyakit yang berat dan lebih penting lagi ialah darah tidak dapat membeku, sehingga pendarahan terjadi di
daerah manapun juga tidak akan terhenti. Menurut Mansyur 2002, hepar memiliki berbagai fungsi penting yang
berhubungan dengan makromolekul, pembentukan dan penyimpanan energi, katabolisme, dan pembuangan zat-zat toksik dan hasil-hasil sampah metabolisme.
Parenkim hepar terdiri atas tiga jenis sel utama hepatosit, sel epitel empedu, dan sel kupffer tetapi hepatosit merupakan 80 massa total hepar. Dari analisis fungsi
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
spesifik hepar dan kekacauannya, dapat ditegakkan prinsip-prinsip umum tertentu yaitu:
a. Karena hepar memegang peranan penting pada peristiwa metabolisme
umum, disfungsi akut atau kronik hepar sering mengakibatkan gangguan biokimia.
b. Hepar mempunyai banyak kapasitas cadangan, sehingga disfungsi yang
sedikit atau sedang tidak dapat digambarkan dengan perubahan parameter metabolisme tertentu, misalnya test fungsi hepar berdasarkan biosintesis
atau aktivitas metabolisme nilainya terbatas. c.
Beberapa fungsi hepar lebih sensitif terhadap cidera dari fungsi pada fungsi lainnya, sehingga cidera hepar dapat atau tidak dapat ditunjukkan
oleh test-test tertentu. d.
Herpar melakukan banyak fungsi, oleh sebab itu tidak ada satu test pun yang merupakan ukuran efektif total fungsi hepar. Oleh karena itu,
diperlukan penguasaan banyak fungsi biokimia dan metabolisme yang dimiliki organ ini.
Selain merupakan organ parenkim yang paling besar, hepar juga menduduki urutan pertama dalam hal jumlah, kerumitan dan ragam fungsi. Hepar
sangat berperan penting mempertahankan hidup dan berperan dalam hampir setiap fungsi metabolik tubuh, dan terutama bertanggung jawab atas lebih dari 500
aktivitas berbeda. Untunglah hepar memiliki kapasitas cadangan yang besar, dan hanya membutuhkan 10-20 jaringan yang berfungsi untuk tetap bertahan
mensekresikan sekitar 500-1000 ml empedu kuning setiap hari. Unsur utama empedu adalah air 97, elektrolit, garam empedu, fosfolipid terutama listerin,
kolestrol, garam organik, dan pigmen empedu terutama bilirubin terkonjugasi Price Wilson, 2005.
2.4 Toksikologi dan Kerusakan Hepar