31
4.2.3 Bahasa Sumbawa
Beberapa contoh tingkat tutur yang terjadi dalam masyarakat Sumbawa jika ditinjau dalam berbagai ranah dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Bahasa Sumbawa Daerah Sumbawa Besar
No Penutur Percakapan
Bahasa Indonesia Situasi Ranah
1 Pasangan
laki-laki sama usia
Helmi : Mori, ya me angkang mu?
Mori :
Ta kobaledengansengara.
Helmi :
O ati-
atibaemo e. Helmi : Mori,
kamu mau
kemana?
Mori : Ini, mau ke rumah teman
sebentar.
Helmi : O ya, hati-hati
kalau begitu.
Normal tetangga
2 Pasangan
laki-laki beda usia
Hinda : Pak Man, keleksialengpakaji.
Pak Man : apahajatae?
Hinda : No kaji to, tarisia pang bale diri.
Pak Man : Aomo, sengarobada
anti sengara.
Hinda : Pak Man, anda
dipanggil oleh Pak Haji.
Pak Man : Aa apa?
Hinda :
Saya tidak tahu, anda
ditunggu di
rumahnya.
Pak Man : Ya, bilang
sebentar dulu.
Normal tetangga
3 Pasangan
Pak Sabri : He, apa Pak Sabri : Hei, Marah Tetangga
32 laki-laki
dan anak boat mu nan?
Titto : No soda.
Pak Sabri : Bola nyeta. Mole
kona Yak
kukelek ma mu mudi. apa yang kamu
kerjakan?
Titto : Tidak ada.
Pak Sabri
: Bohong
kamu. Pulang
sana Nanti
saya panggil ibu kamu.
4 Pasangan
laki-laki dan
perempuan sama usia
Pembeli : pida harga bawang sekilo bi?
Pedagang :dua plima ribu. Sate pida kilo?
Pembeli : dua pdua ribu moae. Sate saya
beli sekilo. Pembeli : Berapa
harga bawang
satu kilo bi?
Pedagang : Dua puluh lima ribu.
Mau berapa kilo?
Pembeli : Dua puluh dua ribu
ya. Saya mau beli satu kilo saja.
Normal Pasar
5 Pasangan
perempuan sama usia
Pembeli : pida harga nangkan ta sekilo bi?
Pedagang : sepulu ribu sekilo, manis deta.
Pembeli : Pitu ribu moae.
Pedagang :Buyamo
pang lenlamenbau
Pembeli : Berapa harga nangka ini
satu kilo bi?
Pedagang :
Sepuluhg ribu
satu kilo, manis ni.
Pembeli : Tujuh ribu saja ya.
Kesal Pasar
33 dapat harga pitu ribu,
nangka balong
kemanis ta . Pedagang:
Cari saja di tempat
lain kalau bisa dapat harga tujuh
ribu, nangka ini bagus dan manis
6 Pasangan
perempuan beda usia
Pembeli : Bu pida sia jual udang ta?
Pedagang : enem pulu ribu sekilo. Ya beli
pida kilo gera?
Pembeli : lima plima ribu mo buae, saya
beli 2 kilo.
Pedagang :
aomo etemogera e.
Pembeli :
Bu, berapa anda jual
udang ini?
Pedagang : Enam puluh ribu satu
kilo. Kamu mau beli berapa kilo
cantik?
Pembeli : Lima puluh lima ribu
ya Bu, saya beli dua kilo.
Pedagang : Ya sudah ambil aja
cantik. Normal
Pasar
7 Pasangan
laki-laki beda
usia anak
dan dewasa
Rian : Pak, mepang kasia
olo kunci
kantor?
Bapak : Nan kaku gantong
ndeng lawang.
Rian :
Pak, dimana
anda meletakkan kunci
motor?
Bapak :
Itu digantung
di dekat pintu.
Normal Keluarga
34 8
Pasangan laki-laki
sama usia Upik : Buhari, tone
juki dating kota, ada masalah apa ae?
Buhari :Kaku lantar motor tone.
Upik :
meluk kabaugina? Kameneng
maapke? Tresapalengnya?
Buhari : kamku eneng maaf, tapi yak u ganti
rugi si ke bali. Upik : Buhari,
tadi Juki datang kesini,
ada masalah apa?
Buhari :
Tadi saya
menabrak motornya.
Upik : Kok bisa, sudah
minta maaf? Lalu dia
bilang apa?
Buhari :
Saya sudah
minta maaf, tapi saya
akan ganti rugi juga.
Normal Keluarga
9 Pasangan
perempuan dengan
laki-laki perempuan
di posisi
kakak dan laki-laki di
posisi adik Indra
: kakAni,
mepang sandal saya?
Ani : pang bawa lemari ne di.
Indra :
Ani, dimana sandalku?
Ani : Di bawah lemari itu dik.
normal Keluarga
10 Pasangan laki-laki
sama usia
atasan dan bawahan
Amir bawahan : pak, eneng ijin les sengara.
Pak Budi atasan : aomo, na le lalo e.
Amir : Pak, minta ijin
keluar sebentar ya.
Pak Budi : Oh ya, Normal
Kantor
35 jangan
terlalu lama.
Dari tabel tersebut dapat diamati bahwa tingkat tutur dalam bahasa Sumbawa tidak begitu memiliki variasi yang beragam dan tidak terlalu mencolok dalam
berbagai ranah kehidupan sehari-hari. Tingkatan tutur dalam masyarakat Sumbawa hanya terjadi karena dipengaruhi beberapa hal dan kelas sosial atau kasta sosial bukan
hal yang mempengaruhi tingkat tutur dalam bahasa Sumbawa. Dalam tuturan masyarakat Sumbawa ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi tingkat tutur dalam kehidupan mereka sehari-hari. Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat tutur tersebut antara lain:
4.2.3.1 Kata
Dalam bahasa Sumbawa tingkatan berbahasa sangat dipengaruhi oleh sebuah kata. Jika dalam kalimat tersebut ada kata-kata tertentu yang bersifat halus, maka
kalimat yang dituturkan tersebut dianggap halus. Kata- kata itu seperti “kaji” yang
berarti saya dan kata “kelamsia” yang berarti anda. Contoh tuturan yang terjadi dalam hal ini adalah sebagai berikut:
Rian : Pak, mepang kasia olo kunci kantor?
Bapak : Nan kaku gantong ndeng lawing
Dalam percakapan tersebut tuturan yang diutarakan oleh Rian tergolong halus karena menggunakan kata
“sia” untuk menyapa orang tua. Penggunaan kata-kata tertentu ini memang hanya dilakukan hanya jika berbicara kepada yang lebih tua.
4.2.3.2 Kalimat
Dalam bahasa Sumbawa penggunaan kalimat yang panjang dan tidak langsung pada inti pembicaraan dianggap sangat halus dibandingkan dengan kalimat yang
langsung menuju inti pembicaraan. Hal ini sesuai dengan teori maksim kebijaksanaan yang dikemukakan oleh Leech 1993: 206 yang mengemukakan bahwa semakin
panjang tuturan seseorang semakin besar pula keinginan orang itu untuk bersikap sopan kepada lawan bicaranya. Demikian pula tuturan yang diutarakan secara tidak
langsung lazimnya lebih sopan dibandingkan dengan tuturan yang diutarakan secara langsung. Gagasan dasar dalam maksim kebijaksanaan dalam prinsip kesantunan
adalah bahwa para peserta pertuturan hendaknya berpegang pada prinsip untuk selalu mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak lain
36 dalam kegiatan bertutur. Orang bertutur yang berpegang dan melaksanakan maksim
kebijaksanaan akan dapat dikatakan sebagai orang santun.
4.2.3.3 Usia
Usia adalah ranah yang paling mempengaruhi penggunaan tingkatan berbahasa dalam bahasa Sumbawa. Penggunaan bahasa Sumbawa terhadap
masyarakat yang lebih tua akan lebih disopankan dan itu ditandai oleh penggunaan kata sapaan “
kelam
atau sia” dan menyebut diri sendiri dengan sebutan “
kaji
”. Bahasa yang digunakan juga bahasa yang tidak langsung mengarah ke inti pembicaraan,
melainkan harus menggunakan bahasa secara tidak langsung.
4.2.3.4 Ranah Perkantoran
Dalam ranah ini bahasa yang digunakan antar kerabat atau karyawanpun masih biasa bahkan dominan menggunakan bahasa Indonesia. Hanya sesekali saja
mereka menggunakan bahasa yang sedikit halus untuk atasan mereka dan itupun tidak setiap saat.
Selain beberapa hal tersebut yang mempengaruhi tingkat tutur pada masyarakat Sumbawa adalah nada berbicara. Tingkat kehalusan dalam berbicara
bahasa Sumbawa dikatakan halus jika nada berbicara mereka tidak tinggi dan sebaliknya.
4.3 Karakteristik Umum Tindak Tutur