Teknik Analisis Uji Normalitas Uji Asumsi

6. PT. Hexindo Adiperkasa, Tbk 7. PT. Mayora Indah, Tbk 8. PT. Goodyear Indonesia, Tbk

3.3. TeknikPengumpulan Data

a. Jenis data dan sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa ROE, CR, DPR tahun 2003 sampai dengan 2006 karena merupakan tahun yang paling dekat dengan penelitian. Informasi yang diambil berupa prospektus perusahaan dan Indonesia Capital Market Directory ICMD, sehingga sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. b. Pengumpulan data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu mempelajari dan menganalisis dokumen penting yang diperlukan di perpustakaan Bursa Efek Indonesia. Sumber data secara keseluruhan dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia BEI.

3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda merupakan analisis yang menunjukkan ketergantungan antara variabel bebas yaitu Return On Equity ROE, Current Ratio CR, dan Dividend Payout Ratio DPR terhadap variabel terikat yaitu Harga Saham. Metode ini digunakan dalam penelitian karena untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan variabel independen. Adapun model regresi linier berganda adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e........................1 Anonim,2003: L- 21 Keterangan : Y = Harga Saham a = Konstanta X 1 = Return On Equity X 2 = Current Ratio X 3 = Devidend Payout Ratio b 1 …b 2 = Koefisien Regresi e = Variabel Pengganggu

3.4.2. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data sebenarnya normal atau tidak untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dalam penelitian kali ini menggunakan metode kolmogrov smirnov Sumarsono, 2004: 40. Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal Sumarsono, 2004: 42 adalah : 1. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka didistribusikan adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka didistribusikan adalah normal.

3.4.3. Uji Asumsi

Klasik Untuk mendukung keakuratan model regresi, dalam arti statistik adalah BLUE Best Linier Unbrased Estimator. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik sebagai berikut : 1. Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan waktu urut time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectional. Dalam konteks regresi, model regresi linier mengasumsikan bahwa autokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam disturbansi atau nilai pengganggu Gujarati, 1995: 201. Jadi suatu model regresi dikatakan tidak terjadi autokolerasi jika nilai residual dari observasi pada waktu ke-t e t tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual dengan observasi sebelumnya e t-1 . Untuk mendiagnosa adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Uji Durbin Watson uji DW dengan ketentuan : Gambar 3.1 : Kurva Uji Autokorelasi Ada Daerah Daerah Ada Autokorelasi Keragu-raguan Keragu-raguan Autokorelasi Negatif Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif d L d u 4-d u 4-d L 4 Sumber : Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Penerbit Airlangga, Jakarta.

2. Multikolinieritas

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,1 atau sama dengan VIF diatas 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih ditolerir. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besaran VIF yaitu : a. Jika besaran VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. b. Jika besaran VIF 10 maka terjadi multikolinieritas. Ghozali, 2000: 57

3. Heteroskedastisitas

Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah variabel independen adalah tidak konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen. Pada regresi linier, nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel independen Sumodiningrat, 2002: 261. Pada regresi linier residual tidak boleh ada hubungan dengan variabel bebas. Hal ini bisa diidentifikasi dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan keseluruhan variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.

3.4.4. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Peranan Public Bar Sebagai Pendukung Kegiatan Food And Beverage Department Di Hotel Grand Mutiara Berastagi

35 500 51

Food And Beverage Department Berperan Penting Dalam Meningkatkan Pendapatan Hotel Grand Antares Indonesia

9 155 63

Peranan Barista Dalam Meningkatkan Pelayanan Penjualan Food And Beverages Di Matador Country Coffee Shop

1 66 52

The Influence of Working Capital Management and Liquidity Towards Profitability (Case Study: Automotive and Components Industry Listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012)

0 12 112

ANALYSIS OF ABNORMAL STOCK RETURN, TRADING VOLUME OF SHARE AND VOLATILITY OF STOCK PRICE BEFORE AND AFTER STOCK SPLIT EVENT (STUDY ON THE GO PUBLIC COMPANY IN INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD 2010-2012) ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN SA

2 18 73

The Impact of Profitability Ratio, Interest Rate and Exchange Rate to Stock Price in Indonesia.

0 0 6

The Influence of Corporate Social Responsibility Costs to Assets Turnover in Companies Listed in Indonesian Stock Exchange Hasni Yusrianti

0 0 15

Influence of cash flow, expenditure and value of company to cash holding at mining sector company which listed in Indonesia stock exchange period 2012-2015

0 0 7

Analysis Of The Implication Of Stock Price And Exchange Rate And Stock Price In 5 Asia Pacific Countries, Before And After Crisis

0 0 23

INFLUENCE OF BASAL FACTOR TO PRICE SHARE AT MANUFACTURIN BUSINESS WHICH IS GO PUBLIC IN STOCK EXCHANGE OF INDONESIA (Automotive And Components And Food And Beverage)

0 0 19